/0/26439/coverorgin.jpg?v=ecd29a2007477a657f9164537df95b96&imageMogr2/format/webp)
Jalan raya yang berdebu serta kemacetan yang hakiki tidak menghalangi Melodi Celena Wijaya untuk terus melajukan sepeda motor merah matic kesayangannya membelah jalan raya yang penuh dengan hiruk pikuk kendaraan saling berebut mendahului.
"Sialan! Macet lagi!" gumam Melodi dari balik helmnya. "Gue bisa terlambat datang ke acara ulang tahun si Lastri kalau begini caranya."
Melodi menghentikan sepeda motornya ketika tepat berada di bawah lampu merah. "Apes bener hidup gue, tadi macet sekarang lampu merah."
Dengan menghela napas panjang, Melodi duduk dengan penuh kesabaran di atas sepeda motor merah matic kesayangannya, menunggu lampu merah berganti hijau.
"Lama banget nih lampu," gerutu Melodi lantas melihat ke sekelilingnya, nampak beberapa kendaraan sepeda motor dan juga beberapa mobil di belakangnya.
Terhalang beberapa kendaraan beroda dua dari sepeda motor Melodi, pemilik sebuah mobil Fortuner hitam nampak duduk di belakang sedang memperhatikan Melodi.
"Tuan Cleon," panggil Mang Sugeng, sopir pribadinya melihat Bos besarnya sedang anteng melihat ke luar dari balik kaca mata hitamnya.
"Apa?"
"Kita akan ke mana? Tadi Tuan bilang tidak mau ke kantor," jawab Mang Sugeng.
"Entahlah," jawab Cleon malas.
Kening Mang Sugeng mengernyit mendengar jawaban Tuannya. "Lalu kita ke mana Tuan?"
"Terserah," jawab Cleon dengan pandangan tetap melihat ke arah Melodi yang sedang asik duduk di atas sepeda motornya.
"Kita pulang saja, bagaimana Tuan?" Mang Sugeng memberikan usul.
"Jangan!" Cleon langsung melihat sopirnya dari kaca spion dalam.
"Atau kita berkeliling saja, bagaimana Tuan? Mengukur jalan raya."
"Boleh, terserah!" Cleon kembali melihat ke arah Melodi, tapi gadis itu telah pergi dengan sepeda motornya. "Ke mana gadis imut itu?"
"Apa Tuan?" tanya Mang Sugeng menghidupkan kembali mesin mobilnya karena lampu rambu lalu lintas telah berganti hijau.
"Gadis imut?! Mana?" Cleon melihat ke depan, tapi Melodi telah hilang ditelan kendaraan lain.
Melodi segera melajukan sepeda motornya membelah jalan raya berharap tidak datang terlambat ke acara pesta ulang tahun temannya di sebuah restoran Chinese food yang cukup terkenal dikotanya.
"Akhirnya sampai juga," gumam Melodi begitu sampai di tempat parkir. "Mudah-mudahan acaranya belum dimulai."
Setelah selesai memarkirkan sepeda motornya dan merapikan penampilannya, Melodi dengan penuh percaya diri masuk ke dalam sebuah restoran yang khusus menyajikan makanan khas Chinese.
"Melodi!" Suara cempreng memanggil namanya. "Melodi!"
"Hai! Vina," Melodi langsung mendekati temannya.
"Kenapa loe datang terlambat?"
"Biasa, penyakit Ibukota," jawab Melodi. "Di mana yang lain? Kok loe sendirian?" Melodi tidak melihat teman-teman yang lain.
"Di dalam, mereka sudah datang dari tadi. Cuma loe doang yang belum datang," jawab Vina.
"Terus loe ngapain di sini?"
"Tadi habis telepon bokap, di dalam sinyal kurang bagus," jawab Vina memasukkan ponselnya ke dalam tas. "Yuk, kita ke dalam!"
Melodi mengikuti Vina yang berjalan di depannya, pandangannya menyapu ke seluruh ruangan dengan hati bertanya-tanya. "Gila ini restoran. Gue yakin seyakin yakinnya, pasti mahal makan di sini. Hebat juga si Lastri, pesta ulang tahunnya dirayakan di sini."
Vina membuka pintu. "Teman-teman kita ada di dalam, yang punya hajat menyewa satu ruangan VVIP."
Balon berwarna warni menghiasi dinding dan juga terlihat teman-temannya sudah duduk mengitari meja bundar penuh makanan ketika Melodi melangkah masuk.
"Melodi! Darimana saja loe?!"
/0/13357/coverorgin.jpg?v=7e9ec409f6ce3aef977d66358a2ffbcb&imageMogr2/format/webp)
/0/10786/coverorgin.jpg?v=acca911ad3273c023b5b25527cb43fb0&imageMogr2/format/webp)
/0/2610/coverorgin.jpg?v=53069fa122679ab9c915102f74f2c567&imageMogr2/format/webp)
/0/21322/coverorgin.jpg?v=36aee7773b0788d14186a7b02eb2d14b&imageMogr2/format/webp)
/0/16963/coverorgin.jpg?v=3cc2c4d6dad4259d9d3afbf19dd53b32&imageMogr2/format/webp)
/0/2951/coverorgin.jpg?v=d73daa2b4f10c884e75a48c039e3d213&imageMogr2/format/webp)
/0/3065/coverorgin.jpg?v=86f4ce4034079b3240f9e6cfaa2621d5&imageMogr2/format/webp)
/0/2953/coverorgin.jpg?v=60678ef4de0d2131e5313582859027c8&imageMogr2/format/webp)
/0/2268/coverorgin.jpg?v=a3c1f7a4009ad7bf3efbc70ca4e137fa&imageMogr2/format/webp)
/0/4605/coverorgin.jpg?v=dab066a6707c6150a790a9c3ad2c8dbf&imageMogr2/format/webp)
/0/4979/coverorgin.jpg?v=202feb7f1913b98ba89e87e8ab4c66a8&imageMogr2/format/webp)
/0/4056/coverorgin.jpg?v=0428bcf7dca705ee25be30e0599d8620&imageMogr2/format/webp)
/0/9818/coverorgin.jpg?v=b835326f2f6e25ddf9e1d6153e202a56&imageMogr2/format/webp)
/0/10852/coverorgin.jpg?v=9e6ee1f26170e8b8a873ffd1db533e59&imageMogr2/format/webp)
/0/14905/coverorgin.jpg?v=3b1d948ca1c7d91f995c1643b19dd4f4&imageMogr2/format/webp)
/0/15065/coverorgin.jpg?v=28936aea89b55535db921173a459096c&imageMogr2/format/webp)
/0/15464/coverorgin.jpg?v=15c4d835dc23743e030f516500379289&imageMogr2/format/webp)