Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Sang Pemuas
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Dia Alina. Gadis remaja yang kehilangan semua senyumnya dalam sesaat. Tepat pada peristiwa kehilangan kedua orang tuanya. Dia seseorang yang ceria kalau itu namun menjadi pendiam setelah lelah semua hal yang menjadi alasannya hidup kini telah tiada.
Cahaya matahari menyingkap cela matanya membuat sosok Alina terbangun dari tidurnya. Ia mengeluh karena tubuhnya sakit sembari meringis karena masih tak percaya bahwa keperawanannya telah direnggut oleh pamannya sendiri.
Ya, malam itu Alina dilecehkan. Di kediaman keluarga Agra itu sendiri Alina menerima beberapa kekerasan fisik bahkan ketika ia bercermin dan melihat wajahnya tepat pada jenjang lehernya terdapat luka merah ranum.
Alina benar-benar jijik dengan tubuhnya. Ingin cepat-cepat memberi tahu ayah dan, ibu tentang masalah ini namun mereka berdua tak kunjung pulang setelah alasan pertemuan penting di luar negeri.
Singkat cerita Alina adalah anak tunggal dari keluarga Agra. Dia satu-satunya pewaris tunggal dari kekayaan melimpah ruah. Ibu dan ayahnya orang yang sangat sibuk bahkan tak memiliki sedikit pun waktu untuk mendengarkan keluh kesah Alina selama mereka berdua tidak ada.
Tinggal berdua bersama pamannya adalah hal terburuk. Ia kehilangan mahkota sebagai seorang wanita kemudian ia juga harus melayani pamannya bak seorang istri nya saja.
Hal itu terus terjadi sampai akhirnya pada suatu hari Alina sadar bahwa selama ini kedua orang tuanya sudah tiada. Pamannya hanya berbohong padanya, mengatakan bahwa mereka benar-benar sibuk nyatanya kedua orang tuanya telah mati. Dan ada hal yang lebih menyakitkan lagi bagi Alina yakni kedua orang tuanya mati karena di bunuh oleh pamannya sendiri.
Setelah mengetahui hal itu Alina kabur dari rumah. Ia takut, khawatir dan juga cemas terhadap dirinya. Setelah berbulan-bulan melayani pamannya sebagai wanita pemuas inikah balasan pamannya terhadap dirinya?
Namun dirinya selalu tertangkap, entah bagaimana pun Alina berusaha pergi dari rumah besar itu kakinya akan selalu tiba di halaman depan rumahnya.
Alina semakin tersiksa. Pamannya semakin brutal padanya tak segan untuk merenggut nyawanya juga.
Hari itu ketika Alina merancang dengan sempurna rencananya untuk kabur dirinya berhasil. Ia pergi, mengelabui pamannya di malam itu kemudian berlari sekencang kilat dari rumah itu.
Kala itu hujan benar-benar deras, membuat langkah Alina tak begitu jelas terdengar. Tetapi siapa yang mengira bahwa semuanya akan semudah itu.
Seseorang bergerak cepat mendekati dirinya dari belakang. Hendak menariknya kembali ke rumah itu, sosok bayangan hitam yang kian membuat Alina semakin kencang berlari.
Di sebuah lorong gelap, dengan napas yang terengah-engah Alina bersembunyi di dekat rumah kecil tak berpenghuni.
Ia mendekap kedua lututnya, ketakutan dan tak lagi peduli dengan hujan yang terus menimpanya.
Ketika beberapa saat bersembunyi di rumah kosong itu terdengar keributan nyaring di lorong tersebut. Seperti bunyi tong sampah yang dilemparkan dan juga berbagai kegaduhan yang kian membuat Alina takut.
Ia menangis, memanggil kedua orang tuanya. Namun bukannya sosok yang ia inginkan datang justru sosok lain yang kini berdiri di hadapannya dengan seringai jelas di wajahnya.
Sosok yang gelap, bayangan dan juga misterius. Dia adalah Alardo. Sosok yang mengaku sebagai makhluk terkutuk yang akan membantu Alina.
Menawarkan diri agar menjadi pengawal, pelayanan serta hal apa saja agar Alina merasa aman. Bahkan Alardo menujukan kekuatannya dengan membawa kepala salah satu rekan pamannya yang tadi ikut bekerja sama mengejar dirinya.