/0/13690/coverorgin.jpg?v=34d407bff7def1b62c3b6d9da1a2d824&imageMogr2/format/webp)
Javier Orlando, pria berumur 28 tahun itu kini sedang duduk dengan wibawanya. Ketampanan dan senyuman manis dari wajahnya bisa menghipnotis para kaum hawa. Namun siapa sangka, dibalik keindahan itu tersimpan sisi iblis yang tak terlihat.
Javier adalah sosok pria berdarah dingin yang akan melakukan apa saja sebagai bentuk kesenangannya.
Kini pria itu sedang duduk dengan bosannya mendengar prospek yang menurutnya tidak berkelas.
Matanya tidak sengaja bertumpu pada sosok wanita anggun yang sedang duduk melamun sembari menatap lautan. Wanita itu mengenakan gaun putih dan rambut panjang yang tergerai indah.
Bahkan dari atas gedung yang hanya berlapis kaca tebal itu, Jafier bisa menatap dengan jelas bahwa wanita tersebut begitu cantik. Tentu saja dia langsung terpesona akan kecantikannya. Dan berniat ingin sedikit bermain-main dengan wanita itu. Lalu membuangnya seperti sampah, seperti biasa dia menyetubuhi wanita cantik lainnya.
Namun raut murung dari wanita itu membuatnya yakin bahwa wanita itu tidak sedang baik-baik saja. Dan ini adalah kesempatan baginya untuk mendekati wanita itu. Barangkali dia bisa menghibur wanita itu terlebih dulu sebelum tidur dengannya.
"Maaf Pak, bagaimana menurut Anda?" perhatian Jafier langsung teralihkan saat mendengar suara dari Asistennya.
"Regan, aku ingin kau mencari tahu tentang wanita yang ada ditepi pantai itu!" Javier menunjuk wanita yang tadi sempat dia lihat. Namun Regan merasa bingung, seharusnya Bosnya ini fokus pada pekerjaanya. Kenapa jadi memperhatikan seorang wanita?
"Tapi Tuan, bagaimana dengan... "
"Ck, jangan membantah! Ayo antar aku menemui wanita itu... " Javier kembali menunjuknya. Namun kali ini dia tidak menemukan lagi sosok wanita itu.
Matanya menatap nanar keseluruh arah. Namun tetap saja hasilnya nihil. Wanita itu tiba-tiba saja menghilang.
Dan Javier menatap jengkel pada Regan yang malah terlihat seperti orang bodoh.
"Ini semua gara-gara kamu! Wanita itu jadi hilang. Sial!" umpatnya.
"Bagaimana dengan kerja samanya, Pak?"
"Batalkan saja.
Menyebalkan!"
***
Ayana Chaundry, sosok wanita cantik dan anggun. Mata safirnya menatap lautan. Namun pikirannya kosong. Terlihat jelas bahwa dia sedang frustasi. Memikirkan perjodohan yang akan segera dilaksanakan esok hari.
Ayana tidak menyangka akan dijodohkan dengan pria yang tidak dia kenal sama sekali. Hanya karena sebuah balas budi, karena Sang kakek telah merawatnya sejak kecil. Ayana tidak bisa menolak perjodohan itu.
"Nona Ayana? Ayo pulang, Kakek pasti akan khawatir jika Nona terlalu lama diluar." Salah seorang pelayan mencoba menegurnya. Pasalnya sudah beberapa jam, Ayana menghabiskan waktu berada ditepi pantai tersebut. Tanpa melakukan hal apapun.
Ayana tidak menolak. Namun dari gerakannya sendiri terasa enggan untuk beranjak dari sana.
"Em oke."
Ayana akhirnya beranjak dari sana. Kembali ke tempat dimana dia dibesarkan sejak kecil. Ayah dan Ibunya telah lama pergi meninggalkannya. Untungnya kebaikan dan kasih sayang Sang kakek selalu membuatnya lupa bahwa dia membutuhkan sosok orang tua.
"Cucuku sayang. Kau dari mana saja, Nak? Kakek mencarimu kemana-mana."
"Aya kepantai, Kek. Siapa tahu nanti setelah menikah, Aya tidak bisa melihat pantai lagi."
Sontak hal itu membuat Seno Chaundry terkikik geli. Lalu membelai rambut cucu kesayangannya yang tampak menyedihkan itu.
"Kau akan menikah, Ayana. Hanya statusmu yang berubah, tidak dengan hidupmu. Calon suamimu bukan pria jahat. Percayalah....
Kakek mengenal ayahnya dengan baik. Mereka keluarga baik-baik. Jika kau tidak suka dengan perjodohan ini, maka kau masih punya kesempatan untuk membatalkannya."
/0/3765/coverorgin.jpg?v=09549bfc1c192f516f65b6033d23efcb&imageMogr2/format/webp)
/0/2684/coverorgin.jpg?v=592c3bb0095371dbe18e6ccc3a55f03f&imageMogr2/format/webp)
/0/8081/coverorgin.jpg?v=65a4e1417a8c0bbadf2c2c66896ae835&imageMogr2/format/webp)
/0/15548/coverorgin.jpg?v=52203a4e7a3cff23a71dd41fd607aa6e&imageMogr2/format/webp)
/0/17925/coverorgin.jpg?v=2a37553989a35c87f607de3b5cd02353&imageMogr2/format/webp)
/0/24710/coverorgin.jpg?v=419e7815a6a1deec6566a9af79300d93&imageMogr2/format/webp)
/0/5984/coverorgin.jpg?v=7594470496f3997d0ffaaec9e85bca58&imageMogr2/format/webp)
/0/6453/coverorgin.jpg?v=810212e2d3721bd6501188d5f7bfafd3&imageMogr2/format/webp)
/0/21482/coverorgin.jpg?v=3b75e807253a9ca3baa26f8d47aff8bb&imageMogr2/format/webp)
/0/6716/coverorgin.jpg?v=aa47d8853cb4fc2d190f699a4e96e89a&imageMogr2/format/webp)
/0/5255/coverorgin.jpg?v=c14953358fe5381a06375faa1543d1f3&imageMogr2/format/webp)
/0/12287/coverorgin.jpg?v=dc9ec73b075f7f84b492682478ed1f3a&imageMogr2/format/webp)
/0/21574/coverorgin.jpg?v=260e08441a1198d9cd3c993822272973&imageMogr2/format/webp)
/0/6113/coverorgin.jpg?v=fc9bcc20ca6d2892ecdca7fb4356e955&imageMogr2/format/webp)
/0/5404/coverorgin.jpg?v=7aac20f355eb8efaadfd10b072259629&imageMogr2/format/webp)
/0/27351/coverorgin.jpg?v=fa5033de673ef0404ed262161a3d636a&imageMogr2/format/webp)
/0/21434/coverorgin.jpg?v=28d31df4bc3e5e1d841f634ef2a20bdb&imageMogr2/format/webp)
/0/23663/coverorgin.jpg?v=68b18edb8454d0ede7dce4ffcb7807ec&imageMogr2/format/webp)
/0/15682/coverorgin.jpg?v=309d2c68cdf00ae1a052e743831ec10a&imageMogr2/format/webp)
/0/18360/coverorgin.jpg?v=0b2e1603fbce88128ccb2ce7e9ed3e5d&imageMogr2/format/webp)