Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Hawa Nafsu Kekasihku

Hawa Nafsu Kekasihku

Affry Siadari

5.0
Komentar
37.1K
Penayangan
132
Bab

Affry mendapatkan musibahnya dalam waktu satu malam, di mana dia harus menanggung perbuatan yang dia lakukan dengan seorang pria yang tidak dikenal. Liu Chaing He, adalah seorang manager di perusahaan orang tuanya Affry, dia tidak menyangka jika anak dari bosnya sendiri dibuat hamil olehnya, apa yang harus dilakukan? Untuk menutupi aib keluarga, Liu Chaing He terpaksa menikahi Affry. Namun, apakah Affry bahagia dengan pernikahan terpaksa dan sang Suami yang masih mencintai wanita lain?

Bab 1 Chapter 1

Seorang wanita bertubuh tinggi semampai menatap laki-laki yang sedikit lebih tinggi dari wanita itu dengan tatapan tajam, penuh amarah serta kekesalan. "Kamu sudah gila, Ya?!" Wanita pemilik netra cokelat almond itu bertanya dengan nada tinggi, seolah merasa benar-benar marah atas apa yang dilakukan laki-laki itu.

Dalam diam, laki-laki tersebut hanya bisa menundukkan kepalanya seolah mengerti apa yang dilakukan pemuda itu adalah sebuah kesalahan yang sangat besar pada situasi seperti ini laki-laki berambut cokelat itu tidak dapat sekedar menjawab ataupun mendongakkan kepalanya ketika wanita yang berada di hadapannya membentak diri laki-laki itu. Melihat apa yang dilakukan oleh pemuda bermata sipit itu, wanita yang menjadi atasannya tersebut menggeram penuh rasa marah , hingga saking marahnya wanita tersebut tidak mampu berkata apa-apa lagi untuk mengutarakan seberapa marah wanita yang menggunakan jas hitam itu. "Ma-maafkan aku ...." Pemuda tersebut membalas dengan nada bergetar, seraya beberapa kali membungkukkan badannya, seolah merasa sangat bersalah atas apa yang telah terjadi sebelumnya.

Apa yang membuat wanita itu marah? Affry, nama asli wanita berambut cokelat panjang itu, merasa sangat marah terhadap pemuda yang diketahui wanita itu merupakan anak magang di perusahaan yang telah dibangun Affry dari setidaknya sepuluh tahun yang lalu, perusahaan itu bergerak di bidang manajemen properti, yang bergerak bersama dengan bidang real estate, nyaris saja kacau akibat apa yang diperbuat si anak magang, Chaing He.

Di mata Affry, pemuda berdarah China itu tidak lebih dan tidak kurang merupakan pengacau, tidak sopan, lagi tidak pernah teratur di dalam pekerjaannya. "Kalau begitu, aku akan bertanggung jawab atas semua ini, tolong berikan aku kesempatan untuk memperbaiki kekacauan yang sempat aku buat!" Laki-laki berwajah oriental yang amat tampan itu berkata lagi seraya membungkukkan badannya, kentara memohon kepada sang atasan.

Perlahan, sebuah senyum meremehkan terbit di wajah cantik Affry, jujur saja, wanita itu sama sekali tidak percaya jika anak magang pengacau ini dapat memperbaiki kesalahan yang telah dibuat pemuda pemilik netra cokelat itu. "Memangnya kamu bisa apa? Bukannya kamu hanya bisa mengacau, seperti apa yang kamu lakukan pada saat ini?" Wanita itu bertanya seraya melipat tangannya, kentara sedang memperlihatkan ketegasan serta kekuasaan milik wanita berambut cokelat panjang tersebut terhadap seorang Chaing He.

Chaing He menghela napas panjang, seolah menyadari kalau kejadian kali ini akan lebih rumit serta sulit menyelesaikannya dibandingkan kejadian yang lalu-lalu, yang merupakan kekacauan ciptaan laki-laki pemilik netra cokelat itu. Tetapi mau bagaimana pun, tetap saja pemuda pemilik marga Liu itu harus bertanggung jawab, ya, bagaimana pun, lagi, laki-laki berkulit kuning langsat itu tidak boleh lari dari tanggung jawab, ia sudah dewasa. "Tidak bisa jawab, bukan? Bisa-bisanya kamu tanpa sengaja menghancurkan file yang berisi kerja sama senilai puluhan juta dolar, Chaing He! Kamu ini benar-benar ceroboh dan memang bodoh, Ya?!" Affry lagi-lagi membentak, seolah tidak peduli dengan keberadaan pegawai maupun pekerja lain yang berlalu lalang di sekitar kedua insan yang berbeda di dalam strata sosial perusahaan. Tatapan tajam dari gadis bertubuh semampai itu seolah mencabik-cabik jiwa Chaing He, membuat pemuda pemilik netra cokelat itu benar-benar merasa tidak nyaman, lagi, ada sebuah rasa takut yang tidak masuk akal, mendadak muncul di benak laki-laki berwajah oriental yang amat tampan itu.

"Ma-maafkan aku, bagaimana jika aku yang akan mencetak ulang kontrak tersebut? Aku rasa aku masih memiliki salinan dokumen yang satu itu di laptopku sendiri." Laki-laki bertubuh tinggi itu memberi usul, yang menurut anggapan Chaing He, setidaknya mampu meredakan amarah si wanita yang menggunakan jas hitam itu dan membuat kekhawatiran sang atasan mereda. Tawaran yang diucapkan oleh pemuda berdarah China itu ditanggapi dengan sebuah dengkusan penuh rasa kesal, seolah sang atasan merasa si anak magang yang satu ini terlalu meremehkan masalah yang telah dibuatnya. Situasi canggung langsung terasa diantara kedua belah pihak, membuat laki-laki pemilik Marga Liu itu dapat hanya dapat terdiam seribu bahasa seolah membisu di hadapan atasannya, yang terlihat benar-benar kesal. Sadar bahwa situasi semakin memburuk seiring waktu jika mereka melanjutkan pertengkaran di sana, Affry lantas menghela napas panjang, tampaknya wanita yang merupakan Direktur Utama perusahaan tersebut sekaligus pendiri perusahaan itu harus menyelesaikan masalah ini di ruangan pribadinya. "Sudahlah, ayo kita bicarakan ini di ruanganku saja! Tidak ada gunanya kita bertengkar seperti orang bodoh di hadapan orang lain!" Wanita itu menyentak, membuat Chaing He tertegun atas apa yang dilakukan oleh atasannya tersebut.

Dalam diam, tanpa bisa berbuat apa-apa, sang anak magang hanya dapat mengikuti atasannya ke ruangan milik gadis berambut cokelat panjang itu. Entah mengapa, sebuah senyum yang aneh terbit di wajah oriental laki-laki tersebut ketika melihat kemarahan atasannya sendiri, senyum tersebut tentu saja tidak disadari oleh Affry, karena senyum itu memang muncul di belakang punggung wanita pemilik netra cokelat itu, tetapi yang lebih aneh lagi adalah laki-laki pemilik marga Liu itu seolah senang atas kekacauan yang telah dibuat pemuda tersebut, seolah ada sesuatu yang sedang disembunyikan pemuda berdarah China itu dari atasannya sendiri. Ketika sepasang insan itu sampai di tempat di mana ruangan eksekutif perusahaan berada, laki-laki berambut cokelat itu menghela napas panjang, walau dirinya sudah beberapa kali datang ke tempat ini, tetap saja laki-laki berwajah oriental yang amat sangat tampan itu tidak terbiasa dengan situasi yang ada di tempat tersebut. Situasi ini benar-benar berbanding terbalik jika dibandingkan situasi lingkungan kerja laki-laki berkulit kuning langsat itu pada umumnya.

Ruangan tempat para jajaran direksi dan eksekutif perusahaan itu berada terkesan dingin, suram, lagi mencekam seolah memaksa siapapun yang masuk ke sana untuk tunduk terhadap otoritas yang ada dan bagaimana perusahaan tersebut berjalan. Ketika sepasang insan itu sudah sampai di ruangan milik Affry berada, tepatnya di ujung lorong, ruangan yang memakan tempat paling besar, wanita yang mengenakan jas hitam tersebut membuka pintu berbahan dasar kayu cadar, lantas mempersilahkan si anak magang untuk masuk terlebih dahulu. Dalam diam Chaing He memasuki ruangan tersebut, kemudian berdiri di tengah-tengah ruangan, benar-benar tampak seperti seseorang bodoh yang habis melakukan kesalahan super besar, dalam kondisi demikian tidak tahu harus berbuat apa dan bagaimana untuk mengatasi kemarahan seorang Affry. Kemarahan sang atasan seolah memberi dampak yang sedikit berbeda terhadap pemuda pemilik marga Liu itu, Chaing He hanya berdiri, seolah sedang menanti omongan pedas dan tajam yang mungkin saja akan dikeluarkan oleh atasannya setelah ini, dan benar saja, setelah Affry menghela napas lelah, wanita pemilik netra cokelat itu kemudian duduk di kursi kebesarannya lantas menatap tajam kepada si anak magang yang dianggap telah mengacaukan banyak hal. "Kamu tentu saja sudah tahu apa-apa saja kesalahanmu, bukan? Lantas menurutmu saja, bagaimana cara kita memperbaiki semua kekacauan yang telah kamu buat? Oh, jangan pernah berharap aku akan mengampunimu kali ini, karena kamu nyaris saja membuat perusahaan ini mengalami kerugian yang sangat besar akibat kecerobohanmu sendiri."

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Affry Siadari

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku