Hawa Nafsu Kekasihku
senyum aneh lagi-lagi muncul di wajah orientalnya yang khas, tentu saja, lagi-lagi tidak ada yang menyadari senyum itu terbit di wajah tampan milik laki-laki berkulit kuning langsat itu, enta
nang karena salah satu kerja samanya berhasil, tetap
an struktur piramida dibandingkan gedung pada umumnya, karena ruangan para jajaran eksekutif dan direksi perusahaan serta CEO dan Direktur Utama berada di lantai teratas, diikuti dengan ruangan para manager, baik da
ak terlihat ramah. Sang wanita berambut cokelat panjang itu menghela napas beberapa kali sebelum memasuki ruangan tersebut bersama sekretarisnya anak buahnya serta si anak magang alias Chaing He. "Maa
Pretty, seolah sedang mengejek keterlambatan ketiga orang tersebut. "Entah bagaimana bisa jika perusahaan macam ini bisa masuk ke dalam jajaran majalah Forbes, jika perusahaan macam ini, yang tidak tahu waktu ini sampai masuk ke dalam jajaran p
menundukkan kepalanya, lantas kembali mendongak untuk menatap laki-laki b
dian membicarakan kerja sama ini saja? Bukankah itu jauh lebih baik?" Laki-laki berkulit kuning langsat itu bertanya seraya menyodorkan map yang direbut pemuda berdarah China itu dari tangan sekretaris sang Direktur Utama hanya dengan j
a kepada laki-laki berambut abu-abu tersebut, pun, laki-laki yang sudah berumur itu juga merasakan sesuatu yang aneh terhadap keberadaan dan apa yang dilakukan pemuda pemilik netra c
tas menundukkan kepalanya sekali lagi. "Maafkan saya atas perlakuan yang tidak sopan dari anak magang saya, Pak Charles." Lirikan tajam adalah apa yang didapat laki-laki berwajah oriental yang amat tampan itu, ya, Affry menatap tajam si anak magang, seolah sedang menuntut laki-laki pemilik netra c
"T-tidak, tidak apa-apa kok, Bu Affry, apa yang dikatakan anak magang anda itu ada benarnya, tidak seharusnya saya berbicara seperti itu di perusahaan yang bukan milik saya, serta sudah memberi penjelasan yang cukup masuk akal untuk alasan keterlambatan mereka." Mr. Charlesmembalas seraya memasang senyum tipis di wajah kaukasia-nya yang terlihat sangat khas. Entah mengapa, laki-laki berambut abu-abu itu merasa tidak mampu untuk sekadar mengejek Affry selaku Direktur Utama lagi.
banyak bicara, seolah tunduk begitu saja di bawah kharisma seorang Liu Chaing He. "A-ah, baiklah." Wanita berambut cokelat panjang itu mengambil map yang berisi dokumen cadangan, yang ternyata memang dicetak ganda oleh si anak magang, tampaknya seperti pemb
ini terlihat sangat tinggi dan hampir tidak masuk akal serta bisa saja mereka terlibat dengan hukum akibat pemalsuan serta percobaan penipuan. Perlahan-lahan mata cokelat menoleh untuk melihat mata cokelat lainnya yang berdiri di belakang wanita cantik itu, dengan tangan yang menyilang, laki-laki berwajah oriental yang amat tampan itu berdiri tegak seolah tidak memiliki kesalahan apa-apa, membuat sebuah k