Hawa Nafsu Kekasihku
ahwa kerja sama kali ini terasa sangat menguntungkan pihak si laki-laki berdarah Prancis itu, walau pada aslinya, tentu saja tidak, kerja sama ini lebih
emuji seraya memasang senyum di wajah kaukasia-nya yang terlihat sangat khas. "Jika
-hati, seolah merasa khawatir bahwa ini juga merupakan salah satu jebakan yang diciptakan oleh si anak magang baru, e
u memasang senyum, lagi, seolah sudah tahu betul apa yang sedang dilakukan laki-laki berkulit putih itu. Tae Wang mengerinyitkan dahi ketika mendengar jawaban yang keluar dari
tau Pretty bahkan Tae Wang yang menjawab pertanyaan itu, melainkan Liu Chaing He yang menjaw
embar dua lembar kertas dokumen kerja sama. Pena hitam diserahkan dari laki-laki berbadan besar yang duduk di sisi Pak Charles, dengan sangat santai, seolah percaya bahwa tidak akan
h kepada si anak magang, yang mereka anggap kali ini telah menyelamatkan situasi dan kondisi. Ketiga insan itu duduk di ruangan milik wanita berambut cokelat panjang
t yang memang disediakan oleh gadis berambut keriting yang merupakan sekretaris sang Direktur Utama. "Bukankah ini lebih mirip sabotase daripada sekadar kecerobohan biasa? Lagipula, tidakkah menurutmu itu aneh, jika
paling masuk akal. "Dari sisi manapun, sebenarnya sedikit tidak masuk akal, sih, tetapi mungkin saja si anak magang itu membaca dokumen tersebut sebelum meghancu
kumen itu diletakkan di ruangan Ibu? Lantas mengapa Liu Chaing He bisa mendapat dokumen tersebut? Sesuatu yang sedikit tidak masuk akal, bukan? Belum lagi, jika seperti yang anda katakan, jika pemuda berd
al semacam itu? Tidak ada yang masuk akal dalam kejadian ini, pun walau hari-hari telah berlalu semenjak kejadian aneh tersebut, tetap saja tid
pekerjaannya sesuka hati, alias tidak memiliki keteraturan di dalam pekerjaan laki-laki berkulit kuning langsat itu. Namun, di balik itu semua, ada sesuatu yang membuat wanita berambut cokelat panjang itu bertekuk lutut atas pesona seorang laki-laki berdarah
Yuu itu yang pada awalnya hanya terdiri dari dua warna, yakni hitam dan putih, kini seolah berubah menjadi sedikit lebih berwarna. Ya, semua itu berkat kehad
erambut cokelat panjang itu mengawasi laki-laki pemilik netra cokelat tersebut, yang terlihat sedang bersantai seraya memainkan ponsel. Tentu saja wanita
rik. Ya, laki-laki berambut cokelat itu sedang menertawakan kebodohan Affry dan dua bawahannya, Tae Wang dan Pretty, karena sampai hari ini, tidak ada yang tahu bagaimana bisa Chaing He me