/0/24879/coverorgin.jpg?v=0d67d7338b7cc49c969c5ad1a9444060&imageMogr2/format/webp)
1 PERJALANAN
Bis yang kutumpangi ini terus berjalan dan tahu ke mana arah tujuannya. Aku berada di dalam bis ini, tetapi tidak tahu ke mana tujuan bis ini, tidak tahu di mana pemberhentian terakhir bis ini. Yang kutahu hanyalah aku ingin pergi jauh. Aku benci pada diriku sendiri. Aku terus berjalan, tetapi tidak ada satu tempat pun yang menerimaku dengan layak. Aku merasa seolah dunia memusuhiku.
Di jalan yang kupikir rata, mulus tanpa lubang maupun batu, ternyata aku masih tersandung. Tidak ada yang dapat dijadikan pegangan, dan sekali lagi aku terjatuh!
Mata yang terus melihat ke arah jendela yang berdebu tebal ini seolah menunjukkan bahwa pikiranku sedang melayang jauh. Satu persatu penumpang turun dari bis, dan aku pun ikut turun. Ternyata terminal Kampung Melayu. Aku membeli minuman dingin dan gorengan (yang kuyakin sangat berdebu karena tidak ditutup), sekedar untuk mencari alasan agar bisa tetap berada di sini lebih lama. Rambutku yang sudah berantakan semakin berantakan karena tertiup angin.
Aku menutupi mataku karena debu yang ikut beterbangan oleh angin yang berhembus. Entah seberapa tebal debu itu membedaki wajahku. Aku merasa wajahku lebih berat dari yang sebelumnya.
Aku menimbang-nimbang apakah sebaiknya kembali ke kosan atau kembali melanjutkan petualangan tanpa tujuan. Sudahlah, lebih baik aku kembali saja ke kosan, tidak enak juga rasanya memborong perjalanan sekaligus. Lagi pula mukaku sudah semakin gatal, begitu juga dengan kepalaku. Seolah ada ratusan kutu yang menggerogotinya. Toh, kembali ke kosan tetap harus naik kendaraan juga, kan.
***
Berbaring di kasur kecil sambil menatap langit-langit kamar kosan menjadi rutinitas sebelum tidur. Cat putih yang semakin kusam dan lampu yang mulai redup seperti melukiskan perasaanku saat ini. Seolah kami saling menatap dan mengasihani satu sama lain.
Aku mengangkat kakiku ke tembok , sedikit menghilangkan pegal. Semua benda yang ada di kamar ini menjadi saksi rutinitasku (yang kadang sangat membosankan). Jam berapa aku tidur, jam berapa aku bangun. Apa yang aku lakukan jika aku tidak bisa tidur (bolak-balik kanan kiri, atau bolak-balik mematikan dan menyalakan lampu), bahkan meletakkan buku di sampingku. Seolah buku itu dapat membacakan sendiri dongeng untukku.
Aku sedang bermimpi, aku sadar bahwa saat ini aku sedang tidur dan bermimpi. Mimpi yang menyedihkan, namun membuatku sangat rindu. Aku sadar, saat aku terbangun nanti mimpi ini pun akan segera berakhir. Aku ingin tetap menutup mataku, agar mimpi ini terus berlanjut. Namun aku pun sadar, pada akhirnya tetap aku yang terluka.
Perasaan rindu ini seperti perasaan orang yang sedang patah hati. Aku ingin duduk di ruang-ruang kosong kelas, atau duduk di atas balkon depan kamar memandang langit atau apapun, yang penting aku sendiri. Berjalan di lorong-lorong yang kadang sepi. Aku pun merindukan saat-saat itu. Entah kenapa saat ini aku ingin menangis. Bukan hanya pikiranku, namun juga hatiku melayang pada satu hal. Dapatkah aku menghilangkan semua ini untuk selamanya?
***
/0/18523/coverorgin.jpg?v=d570a0637f187c3966d29727aadb9e06&imageMogr2/format/webp)
/0/20147/coverorgin.jpg?v=094d6dee3fe128eb23ca338f58cea767&imageMogr2/format/webp)
/0/6873/coverorgin.jpg?v=7ac57c4587f40b812226d44612ec67aa&imageMogr2/format/webp)
/0/17521/coverorgin.jpg?v=5b9a61cf55352cfb6d608a1632d8c411&imageMogr2/format/webp)
/0/19225/coverorgin.jpg?v=3ce29f6a36ee369ff845008a29f4b8b8&imageMogr2/format/webp)
/0/2998/coverorgin.jpg?v=07ef0feeb92d4a28c5d5d87ba8ed14e2&imageMogr2/format/webp)
/0/6507/coverorgin.jpg?v=f3c6e75d3cc8108a01f7cf1f59a154af&imageMogr2/format/webp)
/0/16989/coverorgin.jpg?v=80f6edfeb2bee3d2c08b5130edf9f85b&imageMogr2/format/webp)
/0/19774/coverorgin.jpg?v=c17054ec89174280e727a32596f488cc&imageMogr2/format/webp)
/0/18962/coverorgin.jpg?v=601a9b63342e3288ed866179349894da&imageMogr2/format/webp)
/0/27809/coverorgin.jpg?v=4c8db0fc5513b60aaa7c78f55d65dc6b&imageMogr2/format/webp)
/0/29145/coverorgin.jpg?v=93e9e91e777a4abee37d2d7b5969b21f&imageMogr2/format/webp)
/0/29182/coverorgin.jpg?v=105951bb5be436dcbc9f4145da58dbd4&imageMogr2/format/webp)
/0/16835/coverorgin.jpg?v=e4fb7f2d306934fd883fb8ff2f2e9fc3&imageMogr2/format/webp)
/0/15918/coverorgin.jpg?v=7293f28bf29f49e87d72a44671e22f04&imageMogr2/format/webp)
/0/16644/coverorgin.jpg?v=c00f599b8ec08b1b6ed69463abb68eb4&imageMogr2/format/webp)
/0/3092/coverorgin.jpg?v=6017a83f5795db14f6aeff4606c5d9c3&imageMogr2/format/webp)
/0/5309/coverorgin.jpg?v=318edda748a512baafbab30c446567be&imageMogr2/format/webp)
/0/4019/coverorgin.jpg?v=e1ef4fa87eee2dc58998acc3365705d4&imageMogr2/format/webp)