Menikahi Ayah Kekasihku

Menikahi Ayah Kekasihku

Destik Setiawan

5.0
Komentar
956
Penayangan
35
Bab

Celeste terpaksa menikah dengan pria yang dipilih keluarganya, seorang pengusaha berpengaruh bernama Dominic Mercer. Namun, pernikahan itu menjadi mimpi buruk ketika Celeste menyadari bahwa Dominic adalah ayah kandung dari pria yang telah menjadi kekasih rahasianya selama tiga tahun terakhir-Adrian Mercer. Terjebak dalam pernikahan yang dingin dan dipenuhi rahasia, Celeste dihadapkan pada pilihan sulit. Haruskah ia mengungkap kebenaran pada suaminya dan menghancurkan keluarganya? Ataukah Adrian yang akan menyerah dan merelakan wanita yang selama ini ia cintai? Sementara itu, Dominic bukan pria yang bisa dikhianati begitu saja. Jika kebenaran terungkap, Celeste dan Adrian mungkin akan menghadapi konsekuensi yang jauh lebih kelam dari yang mereka bayangkan.

Bab 1 kamar yang kini menjadi miliknya

Malam itu, Celeste berdiri di depan cermin besar di kamar yang kini menjadi miliknya. Gaun pengantin yang masih melekat di tubuhnya terasa seperti belenggu. Ia menatap pantulan dirinya, mata birunya yang biasanya bercahaya kini meredup, kehilangan sinarnya.

Ia menikah hari ini. Dengan pria yang tak pernah ia cintai.

Dominic Mercer, pengusaha berpengaruh yang dikenal dingin dan penuh kendali, kini adalah suaminya. Pria itu hampir dua dekade lebih tua darinya, memiliki kekuasaan yang tak tertandingi, dan yang paling mengerikan-ia adalah ayah dari Adrian.

Jantung Celeste berdebar saat pikirannya kembali pada sosok pria yang seharusnya ada di sisinya malam ini. Bukan Dominic. Bukan pria yang dipilihkan oleh keluarganya demi kekayaan dan status.

Adrian Mercer.

Cinta pertama dan satu-satunya.

Tiga tahun mereka menjalin hubungan diam-diam, tersembunyi dari keluarga yang keras dan penuh aturan. Adrian, dengan pesonanya yang hangat, selalu membuat Celeste merasa aman. Bersamanya, dunia terasa lebih ringan. Tapi semua itu hancur dalam satu malam-malam di mana ayah Adrian, Dominic, mengumumkan bahwa ia akan menikahi Celeste.

Celeste mengingat tatapan terkejut Adrian saat mendengar kabar itu. Ia tak percaya. Ia marah. Ia menolak.

Namun, seperti yang selalu terjadi dalam keluarganya, Celeste tidak pernah memiliki pilihan.

Pintu kamar terbuka tanpa suara. Celeste menahan napas. Ia tahu siapa yang masuk.

Dominic berdiri di ambang pintu, mengenakan kemeja putih dengan lengan tergulung, kancing atasnya terbuka, memperlihatkan kulit kecokelatan yang tegas. Tatapannya tajam, mengamati Celeste yang masih mengenakan gaun pengantin.

"Sudah larut," suaranya dalam, penuh kendali. "Kenapa belum tidur?"

Celeste menelan ludah. "Aku hanya... berpikir."

Dominic melangkah lebih dekat. Jarak mereka hanya beberapa langkah saat ia mengangkat tangan dan menyentuh dagu Celeste, mengangkat wajahnya agar menatapnya.

"Kau terlihat... gelisah."

Celeste tidak bisa membaca ekspresi Dominic sepenuhnya. Pria itu selalu tampak tenang, tetapi ia tahu bahwa di balik ketenangan itu ada bahaya yang mengintai.

"Ini semua terjadi begitu cepat," jawab Celeste jujur.

Dominic mengamati wajahnya selama beberapa detik sebelum akhirnya melepas sentuhannya. "Aku mengerti. Tapi kau milikku sekarang, Celeste. Dan aku tidak suka sesuatu yang menjadi milikku berpikir untuk lari."

Celeste menahan napas. Ada ancaman tersembunyi di balik kata-kata itu.

Keesokan harinya, Celeste duduk di ruang makan besar yang sunyi. Dominic sudah pergi sejak pagi untuk urusan bisnis, menyisakan dirinya di rumah megah ini bersama para pelayan.

Ia hampir tak menyentuh makanannya. Perutnya terasa mual, bukan karena makanan, tetapi karena pikirannya yang tak bisa berhenti mengingat seseorang.

Adrian.

Ia mengeluarkan ponselnya, menatap layar yang menampilkan pesan terakhir dari Adrian sebelum pernikahannya.

"Jangan lakukan ini, Celeste. Aku akan melakukan apa pun untuk menghentikannya."

Tapi ia tetap menikah. Dan kini, Adrian pasti membencinya.

Celeste tak menyadari air mata yang jatuh ke pipinya sampai suara seseorang memanggilnya.

"Celeste."

Jantungnya berhenti sesaat. Ia menoleh, dan di sana, berdiri Adrian.

Tatapannya tajam, rahangnya mengeras. Ada begitu banyak emosi yang terpendam dalam sorot matanya-kemarahan, kekecewaan... dan sesuatu yang lebih dalam, lebih menyakitkan.

"Kita perlu bicara," kata Adrian, suaranya dingin.

Celeste tahu, ini hanya awal dari kehancuran.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Destik Setiawan

Selebihnya

Buku serupa

Penipuan Lima Tahun, Pembalasan Seumur Hidup

Penipuan Lima Tahun, Pembalasan Seumur Hidup

Gavin
5.0

Aku adalah Alina Wijaya, pewaris tunggal keluarga Wijaya yang telah lama hilang, akhirnya kembali ke rumah setelah masa kecilku kuhabiskan di panti asuhan. Orang tuaku memujaku, suamiku menyayangiku, dan wanita yang mencoba menghancurkan hidupku, Kiara Anindita, dikurung di fasilitas rehabilitasi mental. Aku aman. Aku dicintai. Di hari ulang tahunku, aku memutuskan untuk memberi kejutan pada suamiku, Bram, di kantornya. Tapi dia tidak ada di sana. Aku menemukannya di sebuah galeri seni pribadi di seberang kota. Dia bersama Kiara. Dia tidak berada di fasilitas rehabilitasi. Dia tampak bersinar, tertawa saat berdiri di samping suamiku dan putra mereka yang berusia lima tahun. Aku mengintip dari balik kaca saat Bram menciumnya, sebuah gestur mesra yang familier, yang baru pagi tadi ia lakukan padaku. Aku merayap mendekat dan tak sengaja mendengar percakapan mereka. Permintaan ulang tahunku untuk pergi ke Dunia Fantasi ditolak karena dia sudah menjanjikan seluruh taman hiburan itu untuk putra mereka—yang hari ulang tahunnya sama denganku. "Dia begitu bersyukur punya keluarga, dia akan percaya apa pun yang kita katakan," kata Bram, suaranya dipenuhi kekejaman yang membuat napasku tercekat. "Hampir menyedihkan." Seluruh realitasku—orang tua penyayang yang mendanai kehidupan rahasia ini, suamiku yang setia—ternyata adalah kebohongan selama lima tahun. Aku hanyalah orang bodoh yang mereka pajang di atas panggung. Ponselku bergetar. Sebuah pesan dari Bram, dikirim saat dia sedang berdiri bersama keluarga aslinya. "Baru selesai rapat. Capek banget. Aku kangen kamu." Kebohongan santai itu adalah pukulan telak terakhir. Mereka pikir aku adalah anak yatim piatu menyedihkan dan penurut yang bisa mereka kendalikan. Mereka akan segera tahu betapa salahnya mereka.

Terjebak Gairah Terlarang

Terjebak Gairah Terlarang

kodav
5.0

WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku