Suamiku Membenciku

Suamiku Membenciku

Destik Setiawan

5.0
Komentar
586
Penayangan
32
Bab

Lilith bukan wanita biasa. Saat malam datang, ia menjalani kehidupan yang tak pernah ia inginkan-bukan karena pilihan, melainkan karena keadaan yang memaksanya. Dunia tidak pernah berpihak padanya, dan ia pun berhenti berharap. Ibunya, Margaret, selalu menundukkan kepala, malu dengan jalan hidup yang kini ditempuh putrinya. Ayahnya, Henry, memilih untuk diam, seolah keberadaannya pun tak lagi berarti. Keluarga yang hancur, kepercayaan yang rapuh-Lilith terjebak dalam lingkaran yang bahkan tidak pernah ia rancang. Namun, ada sesuatu dalam kegelapan malam yang membuatnya tetap bertahan. Kebebasan. Kendali. Saat cahaya redup dan dunia terlelap, Lilith menemukan ketenangan di antara bayang-bayang dosa. Sejenak, ia bisa melupakan semua luka yang ditorehkan oleh hidup yang kejam. Tapi sampai kapan? Bisakah Lilith menemukan jalan keluar dari kehidupan yang terus menyeretnya ke jurang yang lebih dalam? Ataukah ia akan menyadari bahwa gelapnya malam telah menjadi bagian dari dirinya selamanya?

Bab 1 Bar tempatnya biasa bekerja

Lilith menarik napas dalam-dalam, membiarkan udara malam yang dingin menusuk paru-parunya. Angin di Manhattan selalu membawa aroma yang sama-campuran aspal basah, alkohol, dan dosa yang mengendap di sudut-sudut kota yang tak pernah tidur. Ia berdiri di bawah lampu jalan yang berkedip-kedip, menyesap udara dengan getir sebelum melangkah ke dalam dunia yang telah menjadi realitasnya.

Rok mini hitamnya membalut tubuhnya dengan sempurna, sedangkan tumit tingginya mengetuk trotoar dengan ritme yang sudah terlalu akrab di telinganya. Rambut cokelat keemasannya menjuntai, bergelombang sempurna seperti yang diinginkan para pria yang datang mencari hiburan di tengah malam. Wajahnya tak menunjukkan emosi-sebuah topeng yang sudah lama ia kenakan.

Bar tempatnya biasa bekerja sudah mulai ramai. Musik berdentum keras, cahaya merah kebiruan berkelap-kelip di antara meja-meja yang dipenuhi pria-pria berjas mahal dan wanita-wanita dengan senyum penuh tipuan. Lilith melangkah masuk, menyapa dengan anggukan singkat beberapa wanita lain yang sudah lebih dulu ada di sana.

"Akhirnya datang juga," suara berat pria di balik bar menyapanya. Jonathan, pemilik tempat ini-pria paruh baya dengan wajah kasar dan mata tajam yang selalu mengawasi. "Kupikir kau tidak akan muncul malam ini."

Lilith hanya tersenyum kecil. "Aku tak punya pilihan."

Jonathan tertawa pendek. "Kita semua tak punya pilihan."

Ia berjalan ke belakang panggung kecil di sudut ruangan, tempat di mana ia akan memulai perannya malam ini. Panggung itu bukan sekadar tempatnya menari atau menghibur pria-pria yang kehausan akan perhatian. Itu adalah panggung di mana ia menanggalkan identitas aslinya, menenggelamkan dirinya dalam sosok yang hanya ada saat malam tiba.

Seorang pria duduk di meja dekat panggung, matanya tak lepas dari Lilith. Ia mengenakan setelan mahal, dasinya sedikit longgar, dan gelas whisky di tangannya berembun. Sorot matanya tajam, tapi ada sesuatu di baliknya-bukan sekadar nafsu murahan seperti kebanyakan pria yang datang ke tempat ini.

Lilith tahu betul tipe pria seperti dia. Pria yang datang bukan hanya untuk mencari hiburan sesaat, tapi juga pelarian dari hidup yang mereka benci.

Musik berubah. Lampu sorot menyorot ke arahnya. Inilah saatnya. Lilith tersenyum samar, lalu melangkah ke tengah panggung.

Malam baru saja dimulai.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Destik Setiawan

Selebihnya

Buku serupa

Perhitungan Pahit Seorang Istri

Perhitungan Pahit Seorang Istri

Gavin
5.0

Suamiku, Banyu, dan aku adalah pasangan emas Jakarta. Tapi pernikahan sempurna kami adalah kebohongan, tanpa anak karena kondisi genetik langka yang katanya akan membunuh wanita mana pun yang mengandung bayinya. Ketika ayahnya yang sekarat menuntut seorang ahli waris, Banyu mengusulkan sebuah solusi: seorang ibu pengganti. Wanita yang dipilihnya, Arini, adalah versi diriku yang lebih muda dan lebih bersemangat. Tiba-tiba, Banyu selalu sibuk, menemaninya melalui "siklus bayi tabung yang sulit." Dia melewatkan hari ulang tahunku. Dia melupakan hari jadi pernikahan kami. Aku mencoba memercayainya, sampai aku mendengarnya di sebuah pesta. Dia mengaku kepada teman-temannya bahwa cintanya padaku adalah "koneksi yang dalam," tetapi dengan Arini, itu adalah "gairah" dan "bara api." Dia merencanakan pernikahan rahasia dengannya di Labuan Bajo, di vila yang sama yang dia janjikan padaku untuk hari jadi kami. Dia memberinya pernikahan, keluarga, kehidupan—semua hal yang tidak dia berikan padaku, menggunakan kebohongan tentang kondisi genetik yang mematikan sebagai alasannya. Pengkhianatan itu begitu total hingga terasa seperti sengatan fisik. Ketika dia pulang malam itu, berbohong tentang perjalanan bisnis, aku tersenyum dan memainkan peran sebagai istri yang penuh kasih. Dia tidak tahu aku telah mendengar semuanya. Dia tidak tahu bahwa saat dia merencanakan kehidupan barunya, aku sudah merencanakan pelarianku. Dan dia tentu tidak tahu aku baru saja menelepon sebuah layanan yang berspesialisasi dalam satu hal: membuat orang menghilang.

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku