Sebuah rumah mewah dengan pilar-pilar besar yang menunjukkan kemegahannya, gorden-gorden rumah panjang menambah kesan mewah, lampu kristal di ruang tengah mengukuhkan kalau pemiliknya jelas bukan orang sembarangan. Rumah milik keluarga Majendra, pemilik salah satu ekspedisi dan juga beberapa resort yang tersebar di seluruh Indonesia.
Reres dan Saga tengah duduk di taman belakang rumah Saga. Taman itu dihiasi bebungaan yang dirawat dengan baik oleh ibu Saga, di sisi kanan ada sebuah pendopo kecil dan ayunan besi yang lama tak digunakan. Dulu Saga senang bermain ayunan di saat hujan bersama Reres saat mereka masih kecil. Sebenarnya ayunan itu ingin disingkirkan oleh Nindi. Hanya saja, Saga melarang sang mami untuk membuang ayunan itu. Bukan hanya kenangannya bersama Reres, tapi juga karena ayunan itu adalah hadiah dari sang ayah dulu saat ia masih kecil.
Sudah pukul sebelas malam, keduanya belum tidur dan sibuk menghabiskan waktu dengan menikmati teh manis hangat dan mengobrol.
Sejak kecil gadis bertubuh tambun itu tinggal di rumah keluarga Saga bersama sang nenek. Terpaksa mengikuti jejak sang nenek menjadi pelayan di rumah itu karena kedua orang tuanya yang tewas dalam kecelakaan buat Reres harus membantu sang nenek menjaga Saga dan mengatur semua kebutuhan anak dari majikan Mbok Yah, nenek Reres yang kini telah tiada.
"Gue bosan sendiri," ucap Reres buat Saga menoleh.
"Kan berdua sama gue," sahut Saga sambil cengengesan.
Reres menoleh, menatap pada Saga yang tunjukan senyum manis dengan susunan gigi rapi layaknya anak kucing. "Justru itu gue bosan sama kegiatan gue sama lo. Setiap hari lo lagi, lo lagi."
"Nikah, kalau gitu biar enggak sendiri. Kalau bobo ada yang nemenin." Saga berucap sambil menatap ke arah taman seraya menyeruput teh manis miliknya.
"Lo 'kan tau, gue enggak mau nikah. Apa sih untungnya sebuah pernikahan untuk perempuan? Enggak ada, punya anak urus ini itu, gue mau bebas." Reres terhenti meneguk tehnya hingga habis lalu meletakan gelas dengan sedikit keras. "Ya, kalau gue nikah dan urus ini dan itu sama aja kaya kerjaan gue di sini."
Saga terdiam sejujurnya ia sedikit merasa bersalah karena memang paham dan mengerti betul sejak kecil Reres hidup untuk menjaga dan merawatnya. Dan ia juga sudah bergantung pada gadis yang kini duduk sambil memejamkan mata.
"Lo ngantuk?" tanya Saga.
Reres gelengkan kepala, kembali membuka mata dan menatap Saga. "Gue cari inspirasi."
"Yaudah lanjut."
Saga diam menatap pada langit tanpa bintang. Ibu kota penuh dengan polusi nampaknya itu yang buat ia bahkan tak bisa melihat bintang malam. Sudah dua puluh delapan tahun usianya kini, hobinya masih sama bergonta-ganti kekasih hanya untuk kesenangannya di ranjang. Saga suka kenikmatan itu, buat ia puaskan hasrat dan luapkan lelah atas rutinitas kerja. Ya, meski jelas terdengar seperti sebuah alasan. Meski begitu Saga pantang melakukan hubungan dengan seorang gadis yang masih menjaga kesuciannya. Semua gadis yang ia tiduri diketahui bukan gadis yang polos lagi. Dan tentu saja ia selalu menggunakan pengaman dalam berhubungan karena tak ingin salah satu dari wanita itu tiba-tiba meminta pertanggungjawaban karena mengandung benihnya.
"Lo mau hamilin gue Ga?"
Saga menoleh cepat, mendekatkan telinganya ke wajah Reres coba dengar kembali apa yang sahabatnya itu katakan. "Ulangin."
"Hamilin gue Ga." Reres mengulangi dengan yakin buat Saga menatapnya.
"Gue sih oke-oke aja masalah hamil mengha-" Saga terhenti saat Reres meletakkan telunjuknya ke bibir.
/0/12408/coverorgin.jpg?v=1a6b984de99a57304818f0aef0c33d10&imageMogr2/format/webp)
/0/16480/coverorgin.jpg?v=c2a4789ab3ebf80e82d8cc0c7f799a53&imageMogr2/format/webp)
/0/4383/coverorgin.jpg?v=f8992cfee7dd0fd8f7f126b008b47a08&imageMogr2/format/webp)
![MY CEO [Hate & Love]](https://cos-idres.cdreader.com/site-414(new)/0/18500/coverorgin.jpg?v=ad56ef0613cf8d935b6350e40e95edd1&imageMogr2/format/webp)
/0/2643/coverorgin.jpg?v=93ac2d75559d724f99a23b6dfda7789e&imageMogr2/format/webp)
/0/4087/coverorgin.jpg?v=b70aa021fa96d8da2f074b39da509320&imageMogr2/format/webp)
/0/5136/coverorgin.jpg?v=b78c0d9bf44a5dc9b81a00c6c23a3547&imageMogr2/format/webp)
/0/16863/coverorgin.jpg?v=d079a5ae4e67f357c1246678ff9c4f3c&imageMogr2/format/webp)
/0/9083/coverorgin.jpg?v=9ab98b3d578acba3f8fe7a889be6d6a0&imageMogr2/format/webp)
/0/18367/coverorgin.jpg?v=81b7cd3183e1ee64d23e65f50bb8d7ed&imageMogr2/format/webp)
/0/4381/coverorgin.jpg?v=9f9d07d0049664a92a026872d10e44cc&imageMogr2/format/webp)
/0/6516/coverorgin.jpg?v=b7743a59d42f9ec4e09669625ca35fe9&imageMogr2/format/webp)
/0/11020/coverorgin.jpg?v=080fff4af68b2b59158d942512354e53&imageMogr2/format/webp)
/0/18134/coverorgin.jpg?v=e404494d1c135083c85708e4ff3d918e&imageMogr2/format/webp)