Alice Handerson adalah seorang sekretaris yang efisien dan tegas, bekerja di salah satu perusahaan ternama di kota. Meskipun ia dikenal dengan kinerja dan dedikasinya, Alice menghadapi tantangan besar setiap hari: bosnya yang provokatif dan cenderung berperilaku tidak pantas secara seksual. Dia tidak pernah kehilangan kesempatan untuk memadukan urusan profesional dengan pribadi dengan cara yang Alice anggap benar-benar tidak dapat diterima. Di tengah pertukaran tatapan intens dan dialog yang penuh makna ganda, tensi yang terasa nyata tumbuh di antara mereka. Ketika bosnya membuat proposal yang skandal di tempat kerja, Alice mendapati dirinya dihadapkan pada dilema antara menjaga sikap profesional dan merespons dorongan hatinya. Dengan campuran rasa jijik dan tarikan yang tak terjelaskan, Alice dan bosnya mulai mengarungi hubungan yang penuh gejolak, mengeksplorasi batas-batas antara cinta dan kekuasaan. "Antara Cinta dan Benci" adalah sebuah kisah romansa kontemporer yang menantang klise, sekaligus menawan hati dengan narasi yang berani dan mengharukan.
"Cepat cari kerja dan jangan malas-malasan di rumah, Alice. Kamu baru
saja dipecat karena menendang anak bosmu dan sekarang kamu enakenakan nonton dan makan seenaknya!" Seorang wanita paruh baya
mengomel dengan membawa kemoceng di tangannya.
"Nanti dulu, Ma. Aku masih ingin istirahat. Lagian anak bos songong
banget, bagaimana aku tidak emosi jika dia memegang pantatku.
Bayangkan, pantatku dipegang dan dia tidak mau minta maaf, sungguh
kurang ajar sekali!" Gadis yang bernama Alice itu bercerita dengan penuh
emosi.
"Berhenti mengeluh dan mencari pekerjaan! Aku tidak mau terus menerus
memberimu uang aku ini sudah tua tolong mengerti!" Wanita paruh baya
tadi terlihat kesal saat mengatakan itu.
Alice Handerson berwajah cantik, berkulit mulus berambut panjang. Sudah
banyak lelaki yang jatuh hati pada Alice. Namun, semua berujung
penolakan saat tahu ke mana arah pandang mereka. Dada Alice, dada Alice
memang tergolong idaman para pria tidak kecil dan tidak besar layaknya
artis yang menggunakan alat bantu pembesar payudara.
Alice sangat tidak menyukai lelaki yang seperti itu. Dia menyukai lelaki
yang mencintainya apa adanya bukan ada apanya. Pasti wanita mana pun
juga menginginkan yang seperti itu.
"Baiklah, Mama. Aku akan mencari pekerjaan sekarang." Alice akhirnya
mengalah dan meninggalkan tempat terenak miliknya.
"Ayahmu bilang Royal Garden membuka lowong pekerjaan, datang saja ke
sana siapa tahu kamu diterima. Royal Garden termasuk perusahaan besar
yang sudah bertaraf internasional gaji di sana juga besar kalau diterima di
sana kamu pasti juga bisa masuk di perusahaan ayahmu." Orang itu berujar
dengan santai dan membersihkan debu-debu yang ada di sana.
Alice melirik ibunya dengan kesal. Alice bukanlah anak orang yang tidak
berkecukupan bisa dibilang dia hidup serba berkecukupan. Namun,
keluarganya tidak mau memberi uang setelah Alice selesai lulus kuliah,
diharuskan untuk mencari kerja sendiri dan mencari uang sendiri.
Ayah Alice Patter Henderson pembisnis ulung yang sudah puluhan tahun
berkecimpung di dunia bisnis. Namanya bukan hanya isapan jempol
semata, nama Patter sudah melambung tinggi selama beberapa dekade ini.
Patter memang seorang pembisnis. Namun, dia menolak dengan tegas awak
media mengetahui mengenai tentang masalah pribadi entah itu istri, rumah,
anak, keluarga, dan segalanya dia menolak membuka suara tentang itu.
Sedangkan ibu Alice adalah Resti Adiwangsa ibu rumah tangga yang tegas
dan pemilih dalam segala hal. Sikapnya yang seperti itu tidak jarang
membuat Alice dan ibunya bertengkar karena berbeda pendapat.
Alice berganti pakaian dan siap-siap untuk mencari pekerjaan ke tempat di
mana yang dibicarakan oleh ibunya tadi. Dia hanya mampu berharap bahwa
mereka akan berbaik hati memberikan dirinya pekerjaan dan bisa bekerja
dengan giat untuk menumpuk pundi-pundi uang yang akan memenuhi kartu
kreditnya.
"Aku berangkat dulu, Mama. Jangan lupa bersihkan rumahnya dengan
benar." Alice berucap dengan santai dan berlalu pergi.
"Dasar anak durhaka! Bukannya membantu ibunya membersihkan malah
menyuruh orang tua untuk membersihkan rumah dengan bersih!" Suara
teriakan dari Resti membuat Alice menyunggingkan senyum saat
mendengar itu.
Berjalan menjauh untuk mencari kendaraan umum yang seharusnya masih
ada di jam sembilan ini. Alice hari ini hanya perlu menyerahkan surat
lamaran kerja dan menunggu interview lalu pengumuman diterima atau
tidak.
Setelah menyerahkan surat lamaran akhirnya Alice bisa berdiam sejenak
sebelum gilirannya untuk melakukan interview.
Alice memutuskan untuk pergi ke toilet sebentar untuk berbenah diri.
"Perusahaan besar memang beda yang perusahaan biasa." Alice memoles
pelembab bibir.
Gerakan Alice terhenti saat mendengar bisik-bisik dari kamar mandi yang
tengah tertutup.
"Pelan-pelan, ughh, sakitt," bisikan dari dalam kamar mandi membuat
Alice membeku.
Alice mendekati pintu yang tertutup itu dengan pelan.
"Aku sudah pelan. Salahkan dirimu yang terlalu membuatku lupa diri,"
sahut suara seorang laki-laki.
Alice menutup mulutnya tidak percaya. Dia meninggalkan tempat kejadian
dengan pelan-pelan agar tidak ada yang menyadari keberadaannya.
"Apa yang baru saja aku dengar? Ini kantor bukan tempat berbuat mesum
seperti itu. Menjijikkan, andai aku punya keberanian aku akan melempari
mereka dengan tai kuda!" umpat Alice saat dia sudah menjauh dari toilet.
Benar-benar kantor yang panas, sehingga membuat Alice ingin segera
melempari sebuah kotoran kepada orang yang berbuat mesum seperti itu.
Meski Alice tidak melihat secara langsung dia juga bukan anak polos yang
tidak tahu apa sedang terjadi di dalam kamar mandi tadi.
"Aku heran. Bagaimana bisa perusahaan bobrok seperti ini mendapat gelar
bagus. Pegawainya saja sudah mencoreng nama baik perusahaan!"
Alice kembali ke tempat semula dengan wajah kesal yang terlihat begitu
kentara. Interview kali ini untuk bagian pemasaran dan sekretaris, itu
sebabnya begitu banyak yang hadir.
Alice memperhatikan banyaknya wanita modis yang datang untuk melamar
pekerjaan kali ini. Lelaki juga tidak kalah banyak, memang pekerjaan di
Royal Garden gaji tidak bisa dibilang rendah justru bisa dibilang sangat
tinggi untuk karyawan biasa.
Memang bisa dibilang keahlian Alice sudah cukup memadai untuk bisa
masuk ke perusahaan ini. Namun, jika secara baju maka Alice kalah total
jika dibandingkan dengan wanita yang lain. Menggunakan pakaian yang
serba tertutup. Jas perempuan menyembunyikan lekukan tubuh, rok di
bawah lutut, rambut yang diikat dengan rapi, benar-benar kalah dengan para
wanita yang berpakaian terbuka dan memperlihatkan lekuk tubuh dengan
jelas.
Setelah menunggu hampir satu jam akhirnya Alice mendapat giliran.
Dengan penuh percaya diri Alice melewati banyaknya peserta kali ini.
Di lain tempat seorang lelaki sedang merapikan baju miliknya dan duduk di
kursi dengan penuh wibawa. Dengan wajah datar dia menekan angka di
telepon dan terhubung dengan seseorang yang dihubungi.
"Bagaimana dengan interview hari ini?"
"Semua berjalan dengan lancar, Tuan Garham. Kami sudah menemukan
siapa yang pantas untuk menjadi sekretaris Anda."
"Bagus, hubungi besok. Suruh datang ke sini ada hal yang ingin aku
tanyakan kepadanya."
"Baik!"
Sambungan itu terputus sedangkan lelaki itu segera berdiri di tengah
ruangan. Memperhatikan sekitar.
"Sekretaris baru, ya. Ah, aku nanti harus membuatnya berada di bawahku
sampai aku bosan. Tidak, dia pasti wanita yang agresif dan akan segera
menerkamku saat aku menawarkan kasur. Benar, kasur. Aku harus
menyuruh beberapa orang untuk mengganti kasur di ruangan pribadiku."
Lelaki itu bermonolog kepada dirinya sendiri.
Alex Garham, pimpinan dari perusahaan Royal Garden. Reputasinya
sebagai lelaki yang suka berganti wanita sudah bukan rahasia lagi di
kalangan pekerja Royal Garden.
Seluruh wanita akan melemparkan diri dengan suka rela saat dia meminta
untuk berada di atas kasur sebagai penghangat kasur entah itu sekali atau
berkali-kali. Namun, sejauh ini dia hanya akan menggunakan sekali
selebihnya dia tidak akan menggunakan untuk kedua kalinya.
Bab 1 CM- 1 (Kantor Panas)
23/04/2024
Bab 2 CM- 2 (Tanda Tangan)
23/04/2024
Bab 3 CM- 3 (CEO Berengsek.)
23/04/2024
Bab 4 CM- 4 (Bos Mesum)
23/04/2024
Bab 5 CM- 5 (Bos Mesum 2)
23/04/2024
Bab 6 CM- 6 (Si Berengsek)
23/04/2024
Bab 7 CM- 7 (Pesta)
23/04/2024
Bab 8 CM- 8 (Pesta 2)
23/04/2024
Bab 9 CM- 9 (Si Mesum dan Si Baik Hati)
23/04/2024
Bab 10 CM- 10 (Kesal)
23/04/2024
Bab 11 CM- 11 (Ocehan)
23/04/2024
Bab 12 CM-12 (Rugi Bandar)
11/05/2024
Bab 13 CM-13 (Andre Ji)
11/05/2024
Bab 14 CM- 14(Bon Cabe)
11/05/2024
Bab 15 CM-15 (Perjalanan)
11/05/2024
Bab 16 CM-17 (Manja)
11/05/2024