Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
Tidak ingatkah kamu bahwa kita pernah bertemu.
Oh, ya, kita pernah bertemu.
Aku melihatmu dan kamu juga melihatku, kan?
Waktu itu kamu masih kecil dan rambut panjangmu yang dikepang benar-benar membuatku mabuk kepayang, lesung pipimu membuatku ingin memilikimu.
Di balik kaca itu aku melihatmu tersenyum dan tertawa bahagia.
Saat itu aku ingin memelukmu, tetapi tentu saja belum boleh, kan, ya?
Ah, dengan berjalannya waktu akhirnya aku bisa mengenalimu dan kamu pun menyukaiku.
Aku bisa bertemu denganmu sesering yang kuinginkan, iya, kan?
Kamu tahu aku menyukaimu senyummu, kan?
Ah, tapi kamu sering tidak menganggapku ada.
Kamu selalu meremehkanku.
Tetapi semua itu tidak membuatku patah semangat dan putus asa.
Aku selalu mencintaimu.
Aku selalu menyayangiku.
Aku akan selalu merindukanmu.
Aku akan selalu mencarimu.
Walau apapun yang terjadi, aku akan terus berusaha membuatmu menjadi milikku!
****
"Dua hari lagi kita ke Karang Wuni, ya?"
Semua terdiam dan memandang Bekti tak percaya.
"Karang Wuni? Untuk apa, Mas?" tanya Rara. Semua mengangguk dan menggumamkan persetujuan dengan pertanyaan Rara.
"Kita akan meliput suatu berita yang tersiar beberapa waktu ini, tentang orang mati yang hidup lagi. Sudah pada dengar, kan, ya?" tanya Bekti kepada timnya.
Semua berpandangan dan beberapa ada yang bergidik.
"Apa tentang seorang lelaki yang dikabarkan meninggal di rumahnya, kemudian ketika hendak disalatkan dia bangun, ya, Mas?" tanya Naura.
"Nah, iya! Itu dia! Itu berita yang akan kita liput di Karang Wuni!" seru Bekti.
Mereka berpandangan lagi, nampak risau. Sepertinya berita yang akan mereka liput agak menyeramkan.
"Berapa orang, Mas, yang akan pergi ke Karang Wuni?" tanya Naura lagi.
Bekti tersenyum dan memandang ke arah Naura dan timnya.
"Kita semua akan ke sana. Karena kalau tidak salah situs-situs berita yang lain juga sudah ke sana dan meliput berita itu. Kita harus segera ke sana, kan?" Bekti tersenyum kepada tim peliput berita sebuah situs kisah mistis online yang dipimpinnya. Lima orang perempuan dan dua orang laki-laki, termasuk dirinya, dan situs kisah mistis mereka adalah situs yang eksklusif, yang benar-benar memberikan berita mistis terkini dan berita yang nyata, bukan hanya gosip atau mitos saja. Sehingga tak heran, mereka sering berkelana hingga ke pelosok-pelosok negeri demi untuk mendapatkan berita atau kisah mistis yang bisa menghibur dan juga menginspirasi pembacanya.