Cinta yang Tersulut Kembali
Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
Sang Pemuas
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Senyum manis dan lebar terpatri di wajah Rose. Menjadikan Rose semakin terlihat cantik.
"Kau sangat bersemangat untuk hari in!" ujar Mama Rose dengan nada menggoda sang putri. Namanya Clara.
Meski tinggal di Korea, Rose memanggil namanya dengan sebutan 'Mom', tidak Eoma, karena sebelumnya Rose tinggal di Australia.
"Bersemangat, tapi Rose gugup." Clara mendekati Rose, kemudian memperhatikannya melalui cermin.
"Tidak perlu gugup. Kau sudah cantik, Jay pasti akan memuji mu."
"Bukan masalah itu Mom. Rose malu, di saat Jay dengan kejeniusan nya sudah lulus S2 di Amerika, Rose belum menyelesaikan kuliah di sini. Dimana Rose harus menaruh muka?!" Clara tertawa mendengar pernyataan itu.
Rose berbalik dengan raut wajah tidak sedap karena sedikit kesal dengan sang mama.
"Mom.... Jangan membuat Rose semakin insecure. Apalagi jika Jay tahu bahwa Rose tidak mengambil jurusan akuntansi, dan malah masuk jurusan musik." Rose semakin frustasi, hampir saja ia mengacak-ngacak rambutnya. Tapi rambutnya di sanggul, membuat dirinya tidak jadi melakukan hal tersebut.
Clara mengelus lembut kepala Rose. Sesekali ia membenarkan tatanan rambut sang putri yang sebenarnya sudah rapi.
"Tidak akan, tidak mungkin. Jay bukan tipe laki-laki yang seperti itu, bukan?!" Clara berusaha untuk menghibur Rose.
Rose berdecak. "Mom tidak tahu. Sebelum Jay pergi ke Amerika. Dia bilang bahwa aku harus jadi lulusan terbaik, dengan nilai cumlaude. Jay meninggalkan beban yang berat."
Clara membayangkan sosok Jayden yang berucap demikian pada putrinya.
"Dia ingin kau menjadi perempuan rajin dan bersungguh-sungguh. Kau tahu bahwa Jay seperti itu, bahkan di usia yang sangat muda dia bisa membantu perusahaan ayah nya."
"Iya. Sebelum bertemu dengan ku, Jay adalah alien yang tidak tahu dunia luar."
"Dasar kau ini." Clara menepuk pundak Rose, gemas.
"Cepat ke bawah, tidak baik membuat Nyonya Jeon menunggu lama."
"Oh iya. Aku hampir lupa dengan kehadiran Eoma."
Ya, Rose sudah memanggil Mama Jay dengan sebutan Eoma.
Rose bangkit dari kursi rias nya, menghadap pada Clara dan menciumnya singkat sebelum ngacir keluar.
"Kau ini, selalu begitu, seperti anak kecil." Clara menggeleng-gelengkan kepala sambil tersenyum faham.
***
"Kau sangat cantik hari ini, Rose."
"Terimakasih Eoma. Rose harus benar-benar mempersiapkan diri untuk bertemu dengan putra Eoma."
Rose tidak canggung bicara dengan Nyonya Jeon, Nara. Nara tertawa kecil.
"Terimakasih telah melakukan nya. Eoma jadi tidak khawatir menitipkan pemuda Eoma pada mu."
"Terimakasih kembali, Eoma."
"Papa Jeon tidak ikut Eoma?! Apa akan menyusul juga, seperti Mom." tanya Rose.
Berbeda halnya kepada Nara, meskipun sudah kenal lama, Rose masih merasa canggung jika dengan ayah Jayden. Jadi Rose memanggilnya tanpa menghilangkan marga.
Nara menggeleng. "Dia harus terbang ke Tokyo hari ini, berbenturan dengan jadwal kepulangan Jay. Cabang JJ di sana mengalami masalah," jawab nya, sekalian berbagi cerita.
"Sayang sekali Eoma. Semoga masalah nya cepat terselesaikan."
Rose seperti biasa adalah perempuan yang bertutur baik dan positif. Jika pun ingin bertanya dan memberikan pendapat, Rose merasa tidak berhak dan bukan bagian dari itu.
"Sebentar lagi sampai." Nara melirik sejenak jendela kaca mobil.
Jantung Rose berdebar-debar. Lima tahun tidak bertemu Jayden membuat dirinya merasa gugup. Apalagi hubungan jarak jauh mereka tidak berjalan dengan baik, karena laki-laki itu super sibuk dan Rose pun begitu.
Terakhir kali keduanya menghubungi via video call adalah lima bulan lalu, seterusnya mereka saling menghubungi satu sama lain lewat email.
Rose mengeluarkan kaki jenjangnya yang terbalut sepatu sport putih dari mobil mewah milik keluarga Jeon. Begitu pula dengan Nara. Setelah keduanya keluar, seorang pengawal menutup pintu mobil itu kembali.
Rose dan Nara melangkah menuju le ruang tunggu VIP bandara. Belum sampai ke sana, salah satu dari dua orang pengawal memanggil nama Nara dengan sebutan Nyonya Besar.
"Ada apa?!"