Eleanor Azzalea Putri seorang gadis yang berumur 19 tahun yang merupakan anak dari pasangan Rayyan Atmajaya dan Raina Atmajaya. Mempunyai seorang kakak laki-laki yang bernama Ryu Atmajaya dan ipar yang bernama Naina. Eleanor mempunyai tiga sahabat laki-laki yang bernama Davian, Arsen, dan Keandra. Mempunyai hobby balapan liar dan terkadang juga berkelahi. Yang membuat sang kakak terkadang pusing tujuh keliling. Bahkan sang Ibu begitu membenci Eleanor. Gadis itu tidak tahu apa yang menjadi alasan sang Ibu begitu membencinya. Namun, semua itu terjawab ketika sebuah rahasia terungkap. Hingga membuat gadis itu terpaksa angkat kaki dari rumah yang dia tempati sedari dia bayi. Rahasia apakah yang sebenarnya di simpan oleh Rayyan maupun Raina. Rayyan begitu marah besar ketika perempuan yang berstatus istrinya itu membeberkan semua kejadian di masa lalu. Sungguh rasanya dia ingin mencekik wanita itu. Rasa cinta Rayyan sudah berubah menjadi benci. Sepeninggal Eleanor, keadaan rumah mewah itu menjadi sepi bak kuburan. Tidak ada lagi gadis yang suka berteriak, gadis yang suka membuat gaduh suasana. Ryu pun begitu marah pada sang Ibu. Rayyan juga Ryu berusaha mencari keberadaan Eleanor namun gadis itu hilang bak di telan bumi. Sementara itu di sisi lain, seorang gadis sedang berada di sebuah mansion besar. Gadis yang sering menguncir rambutnya itu tampak asyik bermain dengan hewan-hewan yang berada di sana. Ya gadis itu adalah Eleanor Azzalea. Dia sekarang berada di mansion sang rival ketika di jalanan. Alkandra yang baru saja pulang dari tempatnya bekerja hampir saja kecelakaan, menabrak El ketika dia keluar dari komplek perumahan mewah itu. Al mengernyit ketika melihat gadis yang selama ini menjadi saingannya di jalanan tampak terjatuh. Lantas pria itu pun menolongnya. El tampak menatap wajah tampan yang sedang menggendongnya itu. Gadis itu tidak menyangka jika yang menolongnya pria kaku yang kerap kali berseteru dengannya. Sejak saat itu, El tinggal di mansion itu bersama dengan sang Ibu. Karena Ibunya sangat menyukai gadis bar-bar itu. Hingga lamat laun, cinta pun tumbuh di antara mereka. Mereka pun menikah namun masalah pun menghampiri mereka ketika seseorang dari masa lalu Al kembali datang. Di tambah dengan sikap Raina yang masih sangat membenci Eleanor. Hingga satu kejadian membuat Raina tersadar. Nyawanya kembali di selamatkan oleh Eleanor bahkan dia mengorbankan dirinya sendiri. Bahkan Eleanor tidak memikirkan kandungannya saat itu. Beruntung nasib masih berpihak padanya. Hingga meskipun dia tak sadarkan diri, namun janin dalam perutnya tumbuh sehat. Berbulan-bulan Eleanor koma. Tepat pada bulan ke lima perempuan itu tersadar. Wajahnya yang cantik terganti dengan tulang yang terbungkus kulit, hanya perutnya saja yang membuncit. Al dengan setia menemani istirinya yang sudah terbangun dari tidur panjangnya. Bahkan bayi dalam kandungannya sudah berumur 7 bulan. El begitu bersyukur karena dia masih bisa bersama dengan bayinya. Tepat pada kehamilan yang ke 8 bulan dia pulang dari rumah sakit. Dan ketika dia pulang, banyak orang yang menyambutnya termasuk Rayyan dan juga Raina. Mereka memeluk putrinya dengan sayang, bahkan Raina sampai berlutut meminta maaf pada El. Satu bulan kemudian, hari yang di tunggu pun akhirnya tiba. Hari lahirnya sang penerus Romanov. Tepat pada hari Jum'at tanggal 12 April seorang bayi tampan terlahir kedunia. Betapa bahagianya Al dan El menyambutnya begitu juga para nenek dan kakeknya. Kini Eleanor hidup bahagia bersama suami dan putranya juga sang Ibu yang sudah tidak membencinya lagi.
MCMH Bab 1 Pertemuan Tak Di Sengaja
Dug, ''Aww,'' jerit seorang gadis yang sekarang sudah terjatuh mengenaskan di lantai yang keras dan dingin.
''Aduhh sakitnya,'' lirih gadis itu.
Sedangkan yang di tabrak hanya diam, enggan menolong. Gadis itu pun mendongak melihat siapa yang ada di hadapannya. Alisnya menukik, tanda dia kesal dan marah. ''Ya ampun Mas, kamu nabrak aku loh and anda tidak menolong saya,'' pekik gadis itu. Sang pria hanya diam saja menatap datar pada gadis yang sedang misuh-misuh di hadapannya. ''Heh, kamu tuli!!'' Teriak gadis itu. Lagi dan lagi pria itu hanya diam. Karena kesal, akhirnya sang gadis yang terjatuh tadi pergi begitu saja sambil menghentakan kakinya. ''Oh Goss, semoga aku tidak bertemu lagi dengan pria kaku seperti dia,dia itu bisu kali ya,'' ucap gadis itu menggebu-gebu. Gadis itu pun melangkah keluar dari pusat perbelanjaan itu. Sepanjang jalan kenangan dia terus mendumel kesal. ''Jika bukan karena kak Nay aku males keluar malam-malam, dia yang hamil, dia yang ngidam, aku yang pusing,'' ucapnya kesal sambil berjalan menuju parkiran motornya. Gadis yang memiliki rambut panjang hitam menjuntai, mata bulat dan bibi berwarna pink itu pun naik ke atas motor gedenya. Dia membelah jalanan malam, menuju rumahnya yang sekarang kakak dan kakak iparnya yang sedang hamil muda itu menunggu kedatangannya. Ya tadi tepatnya setelah melaksanakan shalat isya, sang kakak iparnya yang sedang ngidam menginginkan sesuatu, namun sang kakak ingin jika gadis itu yang membelinya. Alhasil dia terpaksa malam-malam keluar dari rumahnya walaupun terpaksa. Motor gede itu membelah jalanan malam, tidak akan ada yang menyangka jika yang mengendarai motor besar itu adalah seorang wanita yang memiliki tubuh mungil. Setengah jam kemudian, gadis itu tiba di rumahnya yang mewah. Di sana di teras kedua kakaknya sudah tersenyum menyambut kedatangan adik perempuan mereka, sedangkan yang di sambut hanya mengerucutkan bibirnya sebal. "Nih kak Nayna Putri Pratama, seblak level 6 nya sudah tiba, " seru gadis itu dengan ceria. Sang kakak iparnya pun menyambut dengan penuh senyuman karena sudah tidak bisa membayangkan rasa pedas seblak yang di belikan oleh adik iparnya ah bukan adik ipar rasa adik kandung.
************
Eleanor Azalea Putri. Seorang gadis yang memiliki tubuh mungil, rambut panjang, mata bulat, hidung mancung, lesung pipi di sebelah kirinya dan juga bibirnya berwarna pink alami. Berumur 19tahun . Eleanor tinggal bersama abang dan juga istrinya, sedangkan kedua orangtuanya tinggal di kota yang berbeda. Sehari-hari Eleanor menghabiskan waktunya di rumah menemani sang kakak ipar yang sedang hamil muda. Karena Eleanor belum melanjutkan pendidikannya. Eleanor mempunyai 3 orang sahabat laki-laki. Mereka bernama Davian Arseno Putra, Keandra Wijaya, dan Arsen Pratama. Mereka berteman sudah sejak lama, sudah sejak Eleanor masih duduk di bangku sekolah dasar. Saking dekatnya, mereka sudah tahu apapun mengenai sahabatnya. Eleanor mempunyai seorang abang yang sangat menyayanginya lebih dari apapun. Dia bernama Ryu Kenzi Atmajaya. Ryu adalah anak dari pasangan Rayyan Atmajaya dan Raina Atmajaya. Ryu adalah pewaris utama dari kerajaan Atmajaya.
*****************
Seorang gadis dengan lihai mengendarai motor besarnya. Seolah-olah motor itu bagaikan sebuah mainan untuknya. Dia meliuk-liukan motornya tanpa takut akan menabrak. Eleanor tiba di rumahnya, dan memberikan pesanan sang kakak ipar. "Huft," ucap Eleanor sambil duduk di sebelah sang abang. Ryu tersenyum lembut dan mengusap sayang surai sang adik. Eleanor hanya tersenyum mendapatkan perlakuan dari sang kakak. "Kenapa hmm, " tanya Ryu lembut. "Cape? " lanjut Ryu. Eleanor menggelengkan kepalanya. "Bukan bang, tapi tadi di jalan pas El mau pulang, ada yang nabrak El, sampai El terjatuh, " ucap nya manja. Begitulah Eleanor bila berhadapan dengan sang abang atau kakak iparnya juga sahabat-sahabatnya, Eleanor akan bersikap manja dan lembut. Namun ketika dia berada di luar rumah, Eleanor akan menjelma menjadi seorang gadis yang dingin, angkuh, dan juga irit bicara,namun jika sudah mengenal baik Eleanor seorang yang hangat juga cerewet dan tak jarang juga Eleanor bersikap absurd. "Terus, " tanya Ryu. "Ya begitulah, pria itu bukannya menolongku, dia malah diam tanpa berniat menolong, menyebalkan memang, " jelas Eleanor. Ryu terkekeh mendengar penjelasan adiknya. Dia dapat melihat kekesalan sang adik. Begitu juga dengan sang istri, dia pun terkekeh melihat adik perempuannya. "El ke kamar dulu bang, " ucap Eleanor sambil melangkahkan kakinya setelah mencium perut sang kakak ipar. "Cepet lahir, nanti aunty ajarin naik motor juga bertarung, " kekehnya sambil berlari sebelum mendengar suara pekikan dari sang ipar. "ELEANOR, " pekiknya. Eleanor berlari sambil terkikik. Waktu menunjukkan pukul 23.00. Eleanor berjalan mengendap-endap dari kamarnya, teman-temannya sudah menunggu di ujung jalan. Eleanor terus berjalan, hingga ketika sudah sampai di pintu utama. Seseorang berdehem. "Eheum, " Eleanor pun berbalik, dan dia tersenyum kikuk. "Mau kemana hmm, liat jam berapa sekarang, " ucap Ryu datar. "El mau keluar bang sebentar, ada balapan dan hadiahnya lumayan besar. Kebetulan El bersama yang lain berencana mau nyumbang ke panti," jawab Eleanor pelan. Ya satu-satunya orang yang dia takuti adalah sang abang yaitu Ryu Kenzi Atmajaya. "Kenapa tidak minta sama abang hmm, " tanya Ryu dingin. Eleanor pun menunduk, Eleanor diam. Titah sang abang benar-benar tidak bisa di bantah olehnya. Sementara di sisi lain. "Njirr dah mau satu jam ni kita nunggu, kemana tuh bocah," ucap Keandra. Davian yang mendengar ucapan Keandra pun menolehkan kepalanya pada pria yang mempunyai mata sipit itu. Tak lama Arsen pun bersuara. "Sepertinya abangnya nggak izinin si El buat keluar malam ini, secara hampir setiap malam kita balapan, " Arsen menimpali perkataan Keandra. Sedangkan Davian hanya diam saja, karena Davian memang terkenal si irit bicara. Makanya kalo di sandingkan bersama Eleanor , mereka bak kulkas berjalan. Eleanor masih terdiam menundukkan kepalanya. Dan Ryu masih setia memandang sang adik. "El nggak macam-macam bang, hanya balapan, " cicit Eleanor. "Ya balapan yang kadang berakhir dengan perkelahian, " desis Ryu. Eleanor masih terdiam mendengarkan abangnya yang masih berbicara. ''Bagaimana ini, mereka pasti sudah menungguku di sana,'' monolog Eleanor. Tak lama terdengar suara ponsel bergetar. Drrrrtt ''Sial, mereka pasti yang menghubungiku, bagaimana ini tumben abang marah dan tak membiarkanku keluar,'' batin Eleanor. ''Angkat teleponnya,'' titah Ryu dingin. Eleanor pun mengangkat sambungan teleponnya. [ ya ] ( lo dimana El, tumben lo buat kita menunggu selama ini, ) tanya Keandra yang seperti biasa selalu mendramatisir keadaan. El baru saja akan menjawab, namun telat karena ponselnya sudah di rebut oleh sang abang. ''Malam ini El tidak saya izinkan keluar,''
Shitt