Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
My Dangerous Husband

My Dangerous Husband

yaynuni

5.0
Komentar
1.1K
Penayangan
23
Bab

Kehidupan Senja berubah setelah kedatangan Damar dalam hidupnya. Dengan terpaksa dia harus menikah dengan Damar akibat kesalahan ayahnya. Damar yang penuh otoriter tapi sebenarnya memiliki sisi baik yang baru diketahui Senja setelah menikah. Tapi masalah tetap saja datang pada kehidupan pernikahan mereka.

Bab 1 Pertama

SELAMAT MEMBACA

Ttd

yaynuni

****

Damar baru saja keluar dari mobil BMW I8 coupe berwarna abu-abu yang dia kendarai olehnya. Diikuti oleh beberapa mobil hitam dibelakangnya yang merupakan para ajudan Damar. Mobil Damar berhenti didepan lobi perusahaan DJHARJO GRUP.

Siapa yang tidak kenal Damar Djharjo yang merupakan pewaris tunggal perusahaan raksasa Indonesia DJHARJO GRUP. Perusahaan ini merupakan perusahaan terbesar di Asia Tenggara yang bergerak diberbagai bidang terutama property dan pertambangan. DJHARJO GRUP sangat berpengaruh bagi perekonomian Indonesia, bisa dibilang beberapa kebijakan juga harus dibawah persetujuan DJHARJO GRUP.

Dibawah kepemimpinan Damar selama lima tahun ini, DJHARJO berkembang dengan pesat dengan merambah diberbagai bidang terutama pariwisata. Damar memanfaatkan keindahan alam Indonesia untuk dia eksplor. Ini terbukti dengan dia membantu pemerintah daerah untuk membangun berbagai fasilitas untuk mendukung rencananya.

Semua orang yang bertemu Damar pasti langsung mengakui bahwa Damar renkarnasi dewa Yunani dalam wujud manusia. Sang ayah yang merupakan keturunan Jawa asli bernama Subagio Djharjo menikah dengan seorang wanita asli Belanda yang sekarang sudah berganti marga menjadi Viona Djharjo. Mereka perpaduan sempurna sehingga menciptakan bibit unggul yaitu Damar Djharjo.

Disamping pintu kemudi sudah siap sang ajudan yang siaga membukakan pintu untuk sang Tuan keluar dari mobil. Sudah kewajiban sang ajudan untuk melakukan itu sekaligus untuk menghormati sang Tuan.

Setelah Damar keluar dengan gagah dari mobil seharga 4 milyar tersebut dia langsung melemparkan kunci kepada ajudannya untuk memarkirkan mobil tersebut. Sedangkan Damar langsung masuk diikuti sekitar sepuluh ajudan yang sudah siap siaga disampingnya.

Semua karyawan yang akan memasuki kantor berhenti sejenak untuk memberikan jalan pada Damar dan membungkukkan badan. Ini sudah rutin dilakukan para pegawai Damar untuk menghormati sang CEO.

Damar terus berjalan dengan badan tegap dibalut jas berwarna hitam seperti biasa, menambah kadar ketampanan sekaligus aura kejam yang dikeluarkan olehnya.

Meskipun Damar dikenal sebagai CEO yang kejam tapi dia sangat digilai oleh para kaum hawa. Hanya dengan senyum sinisnya saja dia mampu membawa para wanita itu untuk menghangatkan ranjangnya. Begitu mempesonanya Damar sehingga membuat dia sangat terkenal di semua kalangan terutama kaum hawa.

Tanpa menoleh sedikitpun pada para pegawainya, Damar terus berjalan menuju lift yang akan membawa dia pada lantai tertinggi diperusaahan ini dimana dilantai itu ada ruangan yang dikhususkan untuk CEO.

"Bacakan semua jadwal saya hari ini." Damar berbicara pada Angga yang merupakan sekertaris Damar. Damar memang lebih memilih sekertaris laki-laki karena menurut dia laki-laki lebih tanggap dan Damar tidak mau jika memilih sekertaris perempuan dia tidak konsen bekerja malah bercinta.

"Pagi ini hanya ada beberapa berkas yang harus tuan tanda tangani, setelahnya tuan akan meeting dengan CLK grup dihotel Avant." Angga membacakan beberapa jadwal yang akan dilakukan Damar hari ini.

"Apakah sudah ada kabar dari Deni Wijaya terkait harga sahamnya yang sekarang turun drastis." Damar langsung membaca berkas yang ada didepannya meskipun saat ini masih mendengarkan Angga.

"Pak Deni masih belum bisa dihubungi tuan." Angga memang sudah beberapa kali menghubungi Deni Wijaya yang merupakan pimpinan disalah satu anak perusahaan DJHARJO GRUP yang saat ini sedang bermasalah.

"Seret dia kesini." Damar berkata dengan tenang seakan perintah itu sudah biasa dia lakukan.

"Baik tuan." Angga mengngguki perintah yang sudah dikeluarkan oleh sang atasan.

"Saya tunggu satu jam untuk kamu membawa bedebah itu kesini. Kalo tidak kamu yang akan saya habisi." Angga terkesiap mendengar hal tersebut, sepertinya emosi Damar pada Deni Wijaya sudah memuncak.

"Baik tuan." Angga segera keluar dari ruangan mencekam itu untuk menjalankan perintah sang atasan.

****

Sedangkan dilain tempat Deni Wijaya sedang kalut karena harga saham perusahaan yang dipimpinnya menurun drastis sedangkan hari ini merupakan tenggat waktu yang sudah disepakati dengan Damar Djharjo untuk mengambalikan harga saham seperti sedia kala. Perusahaan yang saat ini dia pegang merupakan anak perusahaan dari DJHARJO GRUP. Dia sudah berjanji akan mengatasi kekacauan yang dia lakukan karena sudah membuat anak perusahaan ini terancam gulung tikar karena kecerobohannya.

Tiba-tiba pintu depan diterobos oleh beberapa lelaki perpakaian serba hitam. Jelas saja Deni tau jika orang-orang ini merupakan suruhan Damar.

Angga langsung turun tangan mengatasi masalah ini karena misi kali ini ada hubungannya dengan keselamatan dia juga. Angga hanya ingin memastikan jika beberapa ajudan Damar mampu membawa Deni Wijaya kehadapan Damar sesuai perintah.

"Anda saat ini diperintahkan untuk menemui tuan Damar." Angga mengatakan hal itu tepat didepan Deni Wijaya yang saat ini tidak dapat berkutik.

"Saya akan menemui tuan Damar secepatnya." Deni menjawab dengan gugup.

"Seret dia kehadapan tuan Damar." Mendengar perintah itu dua ajudan yang berada di kanan dan kiri langsung menyeret Deni Wijaya untuk memasuki mabil dan membawa Deni Wijaya kehadapan tuannya.

Tak sampai satu jam saat ini Deni Wijaya sudah berada dihadapan Damar dengan kondisi tangan terikat.

"Aku menagih janjimu sekarang Wijaya." Damar mencengkeram dagu Deni dan menatap mata teduh itu yang sarat akan ketakutan.

"Maaf tuan saya tidak bisa menepati janji." Mendengar kata tersebut Damar murka.

"Habisi dia dan buang jasad bedebah ini untuk menjadi santapan buaya dirumah." Damar memerintahkan para ajudannya untuk menghabisi Deni.

Deni yang mendengar hal itu terkesiap yang ada dipikiran kali ini hanya ada sang putri yang sudah tak memiliki siapapun.

"Ampun tuan...saya akan memenuhi semua permintaan tuan." Deni berkata dengan terbata-bata karena perutnya saat ini sakit karena dihajar oleh ajudan Damar.

Damar berbalik dan langsung mengangkat tangan seakan memerintahkan ajudannya untuk menghentikan penyiksaan itu. Damar mendekati Deni yang saat ini sudah terkulai lemas dilantai.

"Apa yang kau punya kali ini Wijaya....?" Damar mencengkeram dagu Deni yang sudah tak berdaya.

"Pu..tri..ku." Deni menjawab pertanyaan tuannya karena memang hanya sang putri yang dimilikinya saat ini.

"Bawa dia kehadapanku segera." Damar memang mengetahui tentang putri Deni Wijaya yang beberapa kali dibawa saat ada acara kantor dan Damar tertarik untuk menjadikan wanita itu salah satu koleksi penghangat ranjangnya.

"Tapi tolong nikahi dia." Deni yang sudah tau sepak terjang tuannya meminta agar Damar menikahi putrinya. Dia tidak mau Senja mengalami nasib seperti wanita penghangat ranjang Damar yang lain.

"Atas dasar apa kau meminta hal tersebut." Damar hanya terkekeh mendengar permintaan budaknya.

"Saya tau tuan saat ini sedang mencari calon istri karena ibu tuan meminta hal tersebut." Damar mengencangkan cengkramannya saat mendengar perkataan Deni. Dari mana budaknya ini tau hal tersebut karena ini hanya pembicaraannya dengan kedua orangtuanya.

"Dari mana kamu tau hal tersebut." Ucap Damar geram.

"Saat itu saya ingin menemui Tuan Subagio, tapi saya mendengar suatu hal." Pak Deni berbicara lirih. Dia sangat takut hal ini malah menjadi bumerang untuk dia.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh yaynuni

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku