Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Gairah Liar Pembantu Lugu
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Sang Pemuas
Gairah Sang Majikan
Malam semakin larut. Butiran salju mulai berjatuhan. Udara mulai terasa dingin. Jalanan kota New York yang terkenal kota 24 jam selalu ramai berbeda dengan malam ini, yang tampak tidak begitu ramai. Semua orang lebih memilih menghangatkan dirinya di dalam rumah untuk menyambut salju pertama tahun ini. Sebuah mobil sport merah keluaran terbaru melintas dengan kecepatan tinggi di jalanan kota New York. Rambu lalu lintas pun ia abaikan.Seorang polisi yang mengetahui aksi tersebut langsung mengejar sang mobil Ferrari merah.
"Wanita gila macam apa yang mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi seperti itu? Apa dia tidak takut mati?" ucap polisi yang tengah mengejar mobil itu. Sirine dan klakson terus menerus ia bunyikan agar si pengemudi tersebut menghentikan mobilnya.
"Sial! Kenapa dia tidak menghiraukan sirine dan klakson yang aku bunyikan? Apa benar-benar dia seorang wanita gila?" Polisi itu menginjak pedal gas untuk menambah kecepatan mobilnya.
"Nona, berhentilah!" teriak polisi kepada si pengemudi mobil Ferrari tersebut. Seakan tak menghiraukan ucapan polisi. Mobil itu tetap melaju dengan menambah kecepatannya.
"Nona, turunkan kecepatan laju mobilmu!" Polisi itu menginjak pedal gas lebih dalam untuk menambah kecepatan mobilnya lagi. Hingga akhirnya sang polisi bisa mengejar mobil Ferrari tersebut dan langsung menghadang di depannya.
Braak ....
Mobil sport mewah itu menabrak mobil polisi di depannya karena mengerem mendadak. Polisi itu pun keluar dari mobilnya sambil membawa surat tilang di tangannya.
"Nona, keluarlah dari mobilmu!" Polisi itu mengetuk kaca mobil itu.
Wanita berparas cantik dan seksi berbalut gaun mini berwarna merah keluar dari mobil tersebut.
"Apakah Anda tahu kesalahan yang Anda lakukan?" tanya polisi itu sambil menulis nomor plat mobil tersebut.
"Siapa nama Anda? Apakah Anda tahu dengan mengebut seperti itu membahayakan pengendara yang lain? Apalagi sekarang salju telah turun. Pengemudi mobil yang lain kemungkinan akan sulit melihat jalan. Jika Anda mengebut seperti itu bisa jadi akan terjadi kecelakaan. Ayo, sebutkan siapa nama Anda? Kenapa Anda hanya diam saja?" Polisi itu berkata panjang lebar dengan penuh amarah. Dia tak mempedulikan paras cantik wanita itu.
Tiba-tiba wanita itu melangkah maju dan langsung mencium polisi tersebut. Membuat polisi itu terdiam karena terkejut. Seketika, polisi itu mendorong tubuh sang wanita.
"Kau memang wanita gila! Anda tidak mengenal saya. Saya pun tidak mengenal Anda. Apakah pantas seorang wanita berlaku seperti ini kepada seorang pria?" Polisi itu menggebrak mobil dengan tampak salah tingkah.
Tanpa mengucap kata-kata wanita itu langsung memeluk sang polisi dan menangis dalam pelukan polisi itu. Terdiam sejenak polisi itu kemudian membalas pelukan wanita itu. Membiarkan sang wanita terus menangis dalam pelukannya.
"Oh Tuhan, aku harus bagaimana? Aku tidak tega jika harus melihat seorang wanita menangis seperti ini. Dia tampak kacau sekali suasana hatinya," ucap polisi itu dalam hati. Setelah beberapa saat akhirnya wanita itu mulai tenang.
"Tubuhmu sangat dingin, Nona. Pakailah mantel ini." Polisi itu melepaskan jaket yang ia pakai dan memakaikannya kepada wanita di depannya.
"Aku akan mengantarmu pulang. Masuklah ke mobilmu! Aku akan menelpon temanku terlebih dulu untuk mengambil mobil polisi yang kubawa."
Seusai menelpon temannya dia langsung mengantar wanita itu untuk pulang dengan mengendarai mobil sang wanita.
-----------
Jesslyn Margaretha Amber, wanita kelahiran New York 28 tahun silam. Lebih dikenal dengan sebutan -Lady Boss- di kalangan konglomerat. Memiliki lima perusahaan besar dan tiga puluh anak perusahaan yang tersebar di berbagai negara. Sikapnya yang angkuh dan arogan membuat kisah cintanya tak semulus karirnya.
Workaholic, mungkin itu sebutan yang tepat untuk dirinya. Lebih mementingkan bisnisnya dibanding hubungan lain. Kebiasaan menilai sesuatu bisa dibeli dengan uang adalah salah satu keburukannya. Walau dia memiliki harta berlimpah, namun dia kesepian. Kedua orang tuanya sudah lama meninggal dalam sebuah insiden kecelakaan pesawat. Dia harus menjalankan lima perusahaannya di usia masih 19 tahun. Sewaktu awal menjalankan hanya memiliki tujuh anak perusahaan. Di tahun ini berkembang pesat hingga mencapai tiga puluh anak perusahaan. Banyak pria mendekati Jesslyn hanya untuk mendapatkan hartanya saja. Namun, Jesslyn bisa dibilang seorang wanita yang setia dengan pasangannya.
Seperti saat ini ia tengah terluka karena hubungan cinta yang dijalinnya selama dua tahun belakangan ini harus kandas di tengah jalan. Itu dikarenakan kekasihnya memutuskan untuk mengakhiri hubungan tersebut.
****