"Dasar wanita pembawa sial! Kenapa dia menyetujui pernikahan ini? Oh, sekarang aku baru ingat, bisa saja dia memang benar-benar menyukaiku. Secara, aku kan, lebih tampan dari pria yang tak jadi menjadi tunangannya itu," rutuk Demian Dewantara, menyayangkan nasib yang menimpa dirinya. Pernikahan yang dibisnikan, itulah tanggapan Hana Anindya Prayoga. Dia juga tak sudi menerian Demian Dewantara menjadi suaminya. Akan tetapi, drama yang diciptakan oleh Guntoro Prayoga-ayahnya-sukses membuat Hana Anindya Prayoga terjebak ke sebuah hubungan tanpa adanya cinta. Namun, pada suatu kejadian, perasaan benci itu melebur. Seiring berjalannya waktu, semuanya berubah.
Seorang gadis cantik bermata rubah dengan pupil hitam legam, bening seperti mata bayi, menatap nanar pada seorang pria yang kini tengah berdiri di hadapannya sedang memegang ponsel. Di layar ponsel tersebut terdapat sebuah video bedurasi dua menit. Di sana, dia tampak sedang digandeng oleh seseorang.
Hana Anindya Prayoga namanya. Dia anak dari Guntoro Prayoga-pemilik sebuah perusahaan bergerak di berbagai bidang. Dia adalah putri satu-satunya di keluarga kaya raya tersebut.
Malam itu, acara pertunangannya digelar dengan seorang pria yang berasal dari keluarga sederhana, namanya Raka Herlambang.
Akan tetapi, pria itu membatalkan pertunangan tersebut disebabkan oleh video tersebut. Apalagi mengingat calon mertuanya juga tidak pernah suka melihat dirinya berhubungan dengan Hana Anindya Prayoga.
"Apakah hanya karena itu kamu menyerah?" tanya Hana Anindya Prayoga sambil terisak-isak.
"Apa? Ini kamu bilang hanya? Belum menikah saja, kamu sudah menyepelekan sesuatu," ujar Raka Herlambang mencelos.
"Tapi ... tapi aku dalam keadaan mabuk. Jika sadar aku nggak mungkin digandeng oleh pria lain," ucap Hana Anindya Prayoga, membela diri.
Raka Herlambang menggeleng-gelengkan kepalanya, dia tetap tak mau menerima jika calon istrinya disentuh oleh orang lain.
"Kalau kamu memang tidak mau, ya, sudah. Silakan pergi," ucap Guntoro Prayoga dengan suara datar, tetapi menatap sinis pada pria berkaca mata itu.
"Baik. Ini, kan, yang memang Anda inginkan? Sekarang terkabul!" ucap Raka Herlambang membalas dengan sengit.
"Tidak, jangan pergi Raka. Aku mencintai kamu." Hana Nindya Prayoga memohon pada pria yang dicintainya.
Namun, keputusan pria itu sudah bulat. Dia sengaja menarik dasi kupu-kupu yang dihadiahkan oleh Hana Anindya Prayoga lalu melemparnya ke bawah panggung.
Gadis itu terpana melihat kejadian itu. Air matanya terus meleleh tak tertahankan. Semenjak duduk di bangku sekolah menengah mereka menjalin hubungan, akhirnya kandas juga.
***
Setelah kejadian malam yang menghancurkan hati Hana Anindya Prayoga, ayahnya pun menjodohkan dia dengan anak pemilik perusahaan yang bergerak di bidang mode dan pemilik salah satu channel televisi swasta.
Perjodohan yang mungkin sama-sama tidak bisa mereka hindari.
Karena Hana Anindya Prayoga adalah anak tunggal dan dipaksa oleh sang ayah untuk mengembangkan bisnis. Sebagai anak tunggal satu-satunya pewaris perusahaan kedua orang tuanya.
Sementara, Demian Dewantara calon suaminya, adalah anak dari pemilik perusahaan nomor tiga terbesar di Asia.
Bertahun-tahun kedua orang tua mereka menjalin kerja sama yang terlihat sangat klop. Sehingga Hana Anindya Prayoga dan Demian Dewantara menjadi target hibahan harta kekayaan yang melimpah ruah.
Dari itu, mereka melakukan perjanjian dan menjodohkan anak-anak mereka yang kebetulan sesama anak tunggal.
Mungkin mereka berdua takut, kalau suatu hari nanti, harta keyaannya jatuh ke tangan orang lain.
***
Pertanyaan dari pemimpin nikahan, justru membuat gendang telinga Hana Anindya Prayoga terasa pekak, dan hatinya terasa hancur berkeping-keping.
Bayangan wajah pria berkaca mata menari-nari di pelupuk mata, sehingga Hana Anindya Prayoga tak sadar sudah beberapa kali ditanyakan apakah dia bersedia menikah atau tidak. Begitu juga dengan Demian Dewantara yang sudah diketahui sejak lama oleh Hana Anindya Prayoga, juga sangat intim dengan kekasihnya yang bernama Jesica.
***
Hari pertama setelah pernikahan berlangsung.
Hana Anindya Prayoga dan Demian Dewantara hanya sama-sama terdiam di sudut kamar.
Sesekali terdengar hempasan napas karas dari mulut pria berparas tampan, tetapi arogan itu.
Dia terkesan sangat membenci sang istri, tatapan sinisnya mulai terlihat sejak hari pertama bertukar cincin.
Senentara Hana Anindya Prayoga santai saja, selama pria itu tak menyentuhnya, dia akan merasa baik-baik saja.
Namun dari hari ke hari pria berparas tampan memiliki tatapan teduh itu, membuat suasana rumah seperti di neraka.
Demian Dewantara tidak pernah mau menyentuh apa yang disentuh oleh Kim Nuri. Seperti sebelumnya, Hana Anindya Prayoga memegang gelas di atas meja, tapi sang suami langsung buru-buru menjatuhkan gelas itu.
Braakk!
Suara keras dari hempasan kursi meja makan seiring dengan jatuhnya gelas ke lantai.
Hana Anindya Prayoga yang tidak pernah menerima perlakuan itu di tengah-tengah keluarga besarnya, kini dia merasakan setelah hidup dengan pria yang tak pernah dia sukai sama sekali.
Sakit hatinta, sampai kelopak mata cantik itu menjadi terasa panas.
Ingin dia memaki dan membalas perlakuan Demian Dewantara terhadapnya, tetapi dia masih berpikir, akan malu jika terdengar oleh tetangga.
"Dasar wanita sialan! Kenapa juga dia menyetujui perjodohan ini? Apa dia memang suka padaku?" bisik Demian Dewantara dalam hati. "Secara aku, kan, lebih tampan dari pria yang tak jadi menikahi wanita itu," lanjutnya.
Demian Dewantara terus menggerutu dalam kamar mandi. Tak habis pikir dengan sikap istri bohongannya-Hana Anindya Prayoga selalu santai saat dia memperlakukan seperti babu.
"Apakah dia bodoh? Atau kah dia manusia yang terlalu polos? Aghh! Menyebalkan sekali."
Sejak menikah mereka sudah memutuskan untuk tidak sekamar, walaupun berada di bawah satu atap.
Rumah pemberian orang tua Demian Dewantara cukup besar kalau hanya dihuni oleh mereka berdua. Dan lingkungan begitu asri dan di samping kiri kanan juga dihuni oleh pasangan pengantin yang baru-baru menikah.
Sungguh takdir sedang bermain-main. Berkali-kali Hana Anindya Prayoga mencoba untuk tidak ambil pusing, tetapi Demian Dewantara malah semakin menjadi-jadi menyiksanya dengan mulut kasar.
"Apakah aku harus lapor ke ayah? Ah, tidak-tidak. Itu hanya akan membuat hubungan ayah dengan ayah pria angkuh itu akan bermasalah," ujarnya bermonolog.
Kriing!
Nada dering ponsel memaksanya keluar dari lamunan panjang.
"Selamat malam, Sayang. Apa kabar kamu?" terdengar suara Raka Herlambang yang begitu sangat khas di telinganya.
Hana Anindya Prayoga tercengang, kenapa pria itu tiba-tiba menghubunginya lagi?
Namun, ada rasa tidak enak hati ketika menjawab telpon dari mantan tunangannya itu.
"Aku, kan, sudah punya suami," batinnya menyela.
"Halo! Masih di sana, kan, Hana?"
Untuk yang kedua kalinya, Raka Herlambang kembali membuka obrolan.
"Aku ngantuk, Ka. Udah malam, ngobrolnya besok aja, ya?" tawar Hana Anindya Prayoga berbohong, padahal matanya masih ingin terbangun. Kegelisahan hati terhadap sikap sang suami, membuat matanya enggan terpejam.
Hana Anindya Prayoga takut jika kegilaan pria itu menjadi kumat, dia bisa-bisa menggorok lehernya. Itu lah yang ada di pikiran istri cantik yang masih perawan itu, hingga dia bergidik membayangkan hal yang mengada-ngada begitu.
Pukul tiga dini hari, matanya mulai terasa berat. Hana Anindya Prayoga mengunci pintu kamar, dan dia ingin tidur sampai siang. Karena kebetulan esoknya adalah hari Minggu.
***
Mentari masih terlihat malu-malu menampakkan wajahnya. Hana Anindya Prayoga masih terpaku di sudut kamar itu, memandang lekat dedaunan yang terkena bias embun yang ditinggalkan sang malam.
Hari Minggu biasanya ayah dan ibunya datang berkunjung, tetapi minggu ini mereka tidak akan datang. Karena masih berada di luar kota.
Berharap sekali dia mendapatkan pelukan hangat dari ibunya. Akan tetapi, untuk saat itu, dia akan melewati minggu tanpa mereka kedua orang tuanya.
Bab 1 Semua Seperti Mimpi
20/03/2022
Bab 2 Raka Masih Menghubungi
20/03/2022
Bab 3 Bernostalgia
20/03/2022
Bab 4 Melunak
20/03/2022
Bab 5 Kedatangan Elang (sepupu Demian)
20/03/2022
Bab 6 Aku Berharap Pernikahan Ini Nyata
20/03/2022
Bab 7 Rencana Syifa
20/03/2022
Bab 8 Reuni
20/03/2022
Bab 9 Malam Reunian
22/03/2022
Bab 10 Rahasia Besar
22/03/2022
Bab 11 Ge-Er
23/03/2022
Bab 12 Ternyata....
23/03/2022
Bab 13 Di Sebuah Kamar Hotel
23/03/2022
Bab 14 Adegan Langsung
24/03/2022
Bab 15 Apa Rencana Kita Akan Berhasil
24/03/2022
Bab 16 Pergumulan Jesica dan Raka
24/03/2022
Bab 17 Belum Saatnya Kamu Tahu Saat Ini
24/03/2022
Bab 18 Demian Kecelakaan
25/03/2022
Bab 19 Hari ke-9
25/03/2022
Bab 20 Cemburu Pada Sekretaris
30/03/2022
Bab 21 Siuman
31/03/2022
Bab 22 Pulang ke Rumah
02/04/2022
Bab 23 Trauma Suara Petir
11/04/2022
Bab 24 Kedatangan Raka
17/04/2022
Bab 25 Hanna Melamar Kerja di Kantor Demian
18/04/2022
Bab 26 Hubungan Terlarang Antara Syifa dan Elang
18/04/2022
Bab 27 Menembus Batas Kesucian
19/04/2022
Bab 28 Kepo
21/04/2022
Bab 29 Hinaan Raka
23/04/2022
Bab 30 Hari Pertama Bekerja
24/04/2022
Bab 31 Outfit Yang Tak Sesuai
27/04/2022
Bab 32 Pusat Perhatian
29/04/2022
Bab 33 Was-was
29/04/2022
Bab 34 Cemas dong
02/05/2022
Bab 35 Mulai Lelah Lagi
05/05/2022
Bab 36 Diajak Mengobrol, Malah Melamun
05/05/2022
Bab 37 Kembali Ngantor
06/05/2022
Bab 38 Strategi Untuk Melumpuhkan
06/05/2022
Bab 39 Rencana Berjalan Lancar
07/05/2022
Bab 40 Ada Apa Dengan Demian
09/05/2022
Buku lain oleh Once W
Selebihnya