Dipaksa Menikah
lnya ini cuma luka kecil. Di rumah ada kota P3K, kok," jaw
pi
ap Hana Anindya Prayoga m
ti keinginan Hana Anindya Prayog
bali memapah istri bohonga
bali terasa ketika S
yang harus merawat luka yang ada
oga membuka jaketnya. Untuk pertama kali pria itu melihat dan menyentuh l
mian Dewantara menyapukan cairan pembersih k
" tanyanya dengan
wab Hana Anindya Prayoga
tidak pernah baik padanya. Mau minta maaf berkali-kalipun, mungkin ma
au pesan makanan, nih
ifa. Jadi perutku masih kenyang, makasih ya, udah
s mimik wajah wanita yang berada di hadapan
diperhatikan. Eh, aku kok, jadi ngawur begini, si
memandangi punggung pria itu, yang mul
karena terlalu berharap. Karena dia sudah berjanji dalam hatinya, dia tak akan
Luka di lengannya terasa mendenyut. Mau menghubungu ibunya, tetapi rasa tidak memungkinkan. Dia takut n
hirnya dua berhasil memejamk
Tok
begini Demian da
" tanya Demian Dewantar
u bangun. Belum mandi!" ucap
u masuk, ya?" bala
srah dan langsung buru
t
tu dan masuk ke kamarnya membawakan s
ee
n tidak beraturan. Untuk yang pertama k
." Batin Hana Anind
angat." Demian Dewantara menyodorkan segel
dengan cepat. Dia benar-benar dibuat gugup, sampai-sampai tid
Hana?" Demian Dewantara kembali membuka pembicaraan setelah
udah mendingan, kok
lagi, sampai Hana Anindya Prayog
f," katanga gugup. Hana Anindya Prayoga menggigit bibirnya menahan rasa sungkan yang mendalam. Akan tetapi, j
tahu kamu tidak akan memaafkanku. Tapi aku hanya ingin menyampai
iya dan iya. Masa kamu lupa, sih?" ujar Hana A
pria itu, seaka
bilang aku cewek pembawa sial, janji?" Hana Anindya Prayo
api, dia malah mengacak-ngacak rambut istri bohongan
yang tertawa terbahak-bahak setelah menggoda wanita di hadapa
ian Dewantara, tetapi terasa indah baginya,
h. Aku mau
," kata Demian Dewantara yang masih menyimpan sisa tawanya, ke
*
ke arah jam empat sore, dan itu juga
an Dewantara memutuskan untuk melanjutkan pekerjaa
seseorang dari depan pintu ruang k
pan datang, Bro?" tanya
a kamu, kamu udah pindah rumah. Dan ... papa kamu bilang,
a ikut tertawa melihat t
ong sama kakak iparku
ia kok, Lang," jaw
antanku?" tanya Elang
ata kamu, dialah cinta matimu," jawabanya seperti membuat El
angan nakal!" ucapnya memperingati Elang, karena dia ta
tor, Demian Dewantara dan E
a-ada saja yang diceritakannya yang membuat
yata lampu ruang depan masih menyala, itu menandaka
mbung