Dipaksa Menikah
pada seorang pria yang kini tengah berdiri di hadapannya sedang memegang ponsel. Di layar ponsel te
a-pemilik sebuah perusahaan bergerak di berbagai bidang. D
engan seorang pria yang berasal dari kelu
oleh video tersebut. Apalagi mengingat calon mertuanya juga tidak
menyerah?" tanya Hana Anindy
nikah saja, kamu sudah menyepelekan s
sadar aku nggak mungkin digandeng oleh pria l
alanya, dia tetap tak mau menerima jika
pergi," ucap Guntoro Prayoga dengan suara datar
ginkan? Sekarang terkabul!" ucap Rak
cintai kamu." Hana Nindya Prayoga
menarik dasi kupu-kupu yang dihadiahkan oleh Hana
meleleh tak tertahankan. Semenjak duduk di bangku sekola
*
ayahnya pun menjodohkan dia dengan anak pemilik perusahaan yang ber
kin sama-sama tidak
a oleh sang ayah untuk mengembangkan bisnis. Sebagai anak
aminya, adalah anak dari pemilik per
erlihat sangat klop. Sehingga Hana Anindya Prayoga dan Demian De
an dan menjodohkan anak-anak mereka
au suatu hari nanti, harta keyaa
*
t gendang telinga Hana Anindya Prayoga terasa p
beberapa kali ditanyakan apakah dia bersedia menikah atau tidak. Begitu juga dengan Demian Dewantara yang su
*
etelah pernika
mian Dewantara hanya sama-s
pas karas dari mulut pria berp
tri, tatapan sinisnya mulai terlihat
i saja, selama pria itu tak menyentu
tampan memiliki tatapan teduh itu, m
im Nuri. Seperti sebelumnya, Hana Anindya Prayoga memegang gelas di
aa
ursi meja makan seiring den
u di tengah-tengah keluarga besarnya, kini dia merasakan set
kelopak mata cantik it
n Dewantara terhadapnya, tetapi dia masih ber
memang suka padaku?" bisik Demian Dewantara dalam hati. "Secara aku, ka
habis pikir dengan sikap istri bohongannya-Hana Anindya P
dia manusia yang terlalu pol
tuskan untuk tidak sekamar, wal
ihuni oleh mereka berdua. Dan lingkungan begitu asri dan di samping
Prayoga mencoba untuk tidak ambil pusing, tetapi Demian Dewant
Itu hanya akan membuat hubungan ayah dengan ayah p
ii
memaksanya keluar d
u?" terdengar suara Raka Herlambang y
ngang, kenapa pria itu tib
hati ketika menjawab telpon
punya suami," b
h di sana,
ya, Raka Herlambang ke
indya Prayoga berbohong, padahal matanya masih ingin terbangun. Kegeli
isa menggorok lehernya. Itu lah yang ada di pikiran istri cantik yang masih
indya Prayoga mengunci pintu kamar, dan dia ingin tidur s
*
indya Prayoga masih terpaku di sudut kamar itu, memandang leka
berkunjung, tetapi minggu ini mereka tidak a
ari ibunya. Akan tetapi, untuk saat itu, dia aka