Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
My Ex My Husband

My Ex My Husband

Nouris

5.0
Komentar
525
Penayangan
5
Bab

Cinta pertama membuat Bintang trauma untuk kembali menjalin kisah cinta. Sampai akhirnya suatu hari kembali dipertemukan dengan Galaxy-mantan kekasihnya. Siapa sangka, Galaxy telah memiliki seorang anak dan meminta Bintang untuk menjaga anak tersebut. Bisakah Bintang menuruti permintaan Galaxy?

Bab 1 Kehilanganmu

Bintang Ayudia Hapsari. Gadis cantik itu, dengan kucir kuda dirambutnya duduk diantara penonton lainnya. Menyemangati seseorang yang tengah berjuang dilapangan. Teriakan demi teriakan ia suarakan hanya untuk Galaxy Semesta Bintari, kekasihnya. Suaranya sampai serak karena tak berhenti berteriak.

Gemuruh mulai terdengar di GOR dimana pertandingan sedang berlangsung. Suara suporter dari masing-masing tim saling adu semangat. Bintang tak mau kalah. Walau badannya kecil, tapi suaranya yang melengking mampu terdengar oleh Gala. Ya, hanya Gala yang bisa mendengarnya. Sesekali pemuda itu mencuri pandang dan tersenyum kepada gadisnya. Dan Bintang pun akan berteriak semakin keras lagi.

"Go go Galaxy... Galaxy... Galaxy..."

"Ciee yang lagi nyemangatin yayangnya," goda Mondy Ayuna-sahabat Bintang yang baru saja tiba. Keduanya sangat dekat sejak duduk di bangku SMA.

"Iya dong, biar tambah semangat dan menang. Yeeeeey, bawa minum, Mon? Aku haus." Bintang menengadahkan tangannya, tanda meminta pada Mondy.

"Lah, itu air minum." Mondy menunjuk botol minum dipangkuan Bintang.

"Ini khusus buat Gala tau," ucapnya sambil merebut botol minuman yang ada di genggaman tangan Mondy.

Mondy hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah sahabatnya itu. kembali mereka fokus pada pertandingan ditengah lapangan basket.

Ia tidak menyangka Bintang bisa bertahan dengan Gala-si play boy kampus hingga hari ini. Mereka sudah seperti perangko. Dimana ada Gala, disitu ada Bintang. Tidak ada yang tidak mengenal dua sejoli ini dikampus.

Gala dengan wajah tampan, tubuh atletis serta mudah bergaul membuat pemuda itu gampang sekali dekat dengan siapa saja, termasuk dengan para gadis. Membuat Bintang terkadang harus memasang memberi kode kepada gadis yang mendekati Gala agar tak terlalu dekat dengan kekasihnya itu.

Sedangkan Bintang, gadis cerdas dengan wajah cantiknya serta tubuh seksinya yang membuat Gala jatuh cinta.

Tanpa terasa hubungan mereka sudah hampir satu tahun. Kuliah dikampus yang sama membuat Gala dan Bintang sering berjumpa. Setiap ada kesempatan, mereka akan pergi bersama ketempat yang mereka inginkan, atau minimalnya jika tidak ada waktu hanya makan bersama dikantin.

Pertandingan telah usai. Tim Gala unggul 10 Point dari tim lawan. Mereka menang. Setelah selesai bersalaman dengan tim lawan, Gala berlari menghampiri Bintang dan duduk disebelahnya. Tampak peluh memenuhi sekujur tubuh pria itu. Bintang memberikan botol minum kepada kekasihnya.

"Thanks Bi.." Gala menengguk air pemberian Bintang hingga berkurang setengah botol. 'Bi' adalah panggilan sayang Gala untuk Bintang dan hanya dia yang memanggil Bintang dengan panggilan itu.

Bintang mengangguk pelan dan mengalungkan handuk di leher Gala. Mulai mengusap peluh yang masih terlihat jelas tetesannya. Membuat sang kekasih tersenyum mendapat perlakuan seperti itu dari Bintang.

"Makasi ya udah datang dan support aku," ucap Gala sambil tersenyum. Sedikit banyaknya, kedatangan Bintang sangat berarti untuk Gala, memiliki arti tersendiri setiap kali Gala bisa melihat wajah kekasihnya itu.

Bintang menatap lekat wajah Gala. Hari ini terlihat sedikit berbeda dari biasanya. Meski kemenangan sudah ditangan, namun raut wajah pemuda itu mengisyaratkan sesuatu. Seperti ada yang mengusik pikirannya. Hanya Bintang yang mampu membaca perubahan raut wajah itu.

"Ada sesuatu yang ingin kamu katakan padaku?" tanya Bintang ketika Gala menyugar rambutnya frustasi.

Pemuda itu hanya menjawab dengan gelengan kepala dan kembali menengguk sisa Air minum dalam botol.

Sudah beberapa hari Bintang tak bertemu dengan Gala karena harus latihan ekstra. Setidaknya diwaktu yang bahagia ini ia ingin melihat wajah ceria dari kekasihnya itu.

Tampak dari kejauhan, seorang pria dengan baju kuning dan memakai topi melambaikan tangan kearah mereka. "Sepertinya ada panggilan dari timku, aku kesana dulu ya." Gala berdiri dan mengusap sayang kepala Bintang sebelum pergi.

Saat Gala berjalan kelapangan, banyak perempuan yang melirik dan bersorak kearahnya. Pesona sang pemuda tampan tak pernah luntur dalam keadaan apapun. Apalagi dilapangan basket seperti ini, dengan badan penuh dengan keringat. Mereka tak segan-segan menggoda Gala meski Bintang ada disana.

"Kamu nggak cemburu pacar kamu disorakin cabe-cabean gitu?" tanya Mondy yang masih setia menemani Bintang disana. Maklum saja, jomblo akut. Jadi tidak ada tempatnya pergi selain selain mengekori kemanapun bintang pergi.

"Kamu nggak lihat ada asap diatas kepalaku?" Bintang melirik Mondy dengan sinis. Kalau bukan karena ini tempat ramai dan ia harus menjaga sopan santun sebagai pacar dari seorang Galaksi Semesta Bintari, sudah dipastikan sejak tadi Bintang menerjang gadis-gadis yang menggoda Gala.

"Oh, pantesan dari tadi aku nyium bau hangus," jawab Mondy dengan cengiran khasnya. "Masih mau nungguin Gala?" tanyanya yang langsung dijawab dengan anggukan dari Bintang.

"Kalau gitu, aku duluan ya.."

"Mau kemana? Nggak jadi ikutan makan bareng?"

"Aku ada janji mau nemenin mama ke mall." Mondy langsung memeluk Bintang sebelum pergi. "Selamat bersenang-senang Bebebku.."

Gadis itu melenggang begitu saja, meninggalkan Bintang yang melambaikan tangan padanya.

Yeah, meskipun bersama sahabat itu menyenangkan, terkadang Mondy juga merasa menjadi pengganggu diantara dua sejoli itu meski sebenarnya dia jadi obat nyamuk disana.

Sudah lebih dari satu jam Bintang menunggu namun Gala tak jua muncul. Bintang merasa jenuh. Ia memutuskan untuk pergi meninggalkan tempat duduk penonton dan berjalan keluar Gor.

Namun sesuatu hal yang tak terduga terjadi didepan mata Bintang. Pria yang sejak tadi dinantinya kini sedang bercumbu dengan gadis lain didepan toilet pria yang bersebelahan dengan toilet wanita.

"Kamu nggak puas sama bibir aku?" ucap Bintang sambil terus menatap kearah dua sejoli dihadapannya.

Bagaimana bisa pria yang sudah setahun ini menjadi kekasihnya, sejak tadi pula ia menanti kehadiran pria tersebut, ternyata hal mengejutkan sedang dilakukan Gala dibelakangnya.

Mendengar namanya dipanggil, dua bibir yang sebelumnya menyatu kini langsung terpisah. Gala mendorong tubuh gadis yang menghimpitnya dan berlari kearah Bintang.

"Bi... Aku bisa jelasin.."

"Nggak ada yang perlu dijelasin. Kita sampai disini aja. Aku nggak mau menjalin hubungan dengan seorang penghianat.

Plaakk..

Dengan air matanya berlinang, Bintang pergi meninggalkan Gala yang terus mengejarnya. Hatinya sakit. Hancur berantakan.

Gala adalah cinta pertama Bintang. Banyak harapan yang ia selipkan pada pria itu. Tapi kejadian ini menyadarkan padanya bahwa tak ada manusia yang bisa dipercaya didunia ini.

"Bi.. Tunggu.."

Gala mencoba menahan kepergian Bintang dengan menarik tangan gadis itu. Ia ingin menjelaskan alasan yang sebenarnya.

"Dengerin penjelasan aku, Bi.."

"APA YANG MAU KAMU JELASIN LAGI? SEMUANYA UDAH JELAS. KAMU CIUM DIA DIDEPAN AKU, GALA. KAMU JAHAT BANGET TAHU GAK?!"

Bintang terus berusaha melepaskan lengannya dari cengkraman tangan Gala disela tangisnya. Ia tidak tahu lagi harus bagaimana. Hatinya benar-benar hancur saat ini.

Gala langsung terdiam. "Oke. Kita putus. Aku akui aku bukan orang suci yang hanya menyentuh satu perempuan saja. kamu juga nggak perlu sok suci. Bukannya diluar sana kamu juga disentuh oleh orang lain."

Plaakkk...

Tangan Bintang yang baru saja terlepas dari pipi Gala gemetar karena ucapan dari pria itu.

"Silahkan lanjutkan hubungan kamu dengan dia. Semoga bahagia."

Ucapan terakhir Bintang sebelum menghilang dari balik tembok Gor yang menjadi saksi perpisahan dua sejoli ini.

TO BE CONTINUED

Halo Readers sayang.. selamat datang di Novel pertamaku di Carica.. Semoga kalian suka ya.. Kamu bisa temukan aku di Ig dengan Follow @miss_nouris

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Patah Hati Mendatangkan Pria yang Tepat

Patah Hati Mendatangkan Pria yang Tepat

Renell Lezama
5.0

Tunangan Lena adalah pria yang menyerupai iblis. Dia tidak hanya berbohong padanya tetapi juga tidur dengan ibu tirinya, bersekongkol untuk mengambil kekayaan keluarganya, dan kemudian menjebaknya untuk berhubungan seks dengan orang asing. Untuk mencegah rencana jahat pria itu, Lena memutuskan untuk mencari seorang pria untuk mengganggu pesta pertunangannya dan mempermalukan bajingan yang selingkuh itu. Tidak pernah dia membayangkan bahwa dia akan bertemu dengan orang asing yang sangat tampan yang sangat dia butuhkan. Di pesta pertunangan, pria itu dengan berani menyatakan bahwa dia adalah wanitanya. Lena mengira dia hanya pria miskin yang menginginkan uangnya. Akan tetapi, begitu mereka memulai hubungan palsu mereka, dia menyadari bahwa keberuntungan terus menghampirinya. Dia pikir mereka akan berpisah setelah pesta pertunangan, tetapi pria ini tetap di sisinya. "Kita harus tetap bersama, Lena. Ingat, aku sekarang tunanganmu." "Delon, kamu bersamaku karena uangku, bukan?" Lena bertanya, menyipitkan matanya padanya. Delon terkejut dengan tuduhan itu. Bagaimana mungkin dia, pewaris Keluarga Winata dan CEO Grup Vit, bersamanya demi uang? Dia mengendalikan lebih dari setengah ekonomi kota. Uang bukanlah masalah baginya! Keduanya semakin dekat dan dekat. Suatu hari, Lena akhirnya menyadari bahwa Delon sebenarnya adalah orang asing yang pernah tidur dengannya berbulan-bulan yang lalu. Apakah kesadaran ini akan mengubah hal-hal di antara mereka? Untuk lebih baik atau lebih buruk?

Pemuas Nafsu Keponakan

Pemuas Nafsu Keponakan

kodav
5.0

Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku