Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Gairah Liar Pembantu Lugu
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Istri Sang CEO yang Melarikan Diri
Sang Pemuas
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Gairah Sang Majikan
Di Kota Ninverton, Liam Hanza berjalan masuk ke PT. Sunrise Decoration menuju meja resepsionis dengan kantong kertas di tangannya.
Dia sangat berhati-hati membawa kantong kertas itu karena takut menumpahkan kopi di dalamnya.
"Ini kopi yang dipesan oleh Tuan Dennis Caldwell, ke mana aku harus mengantarkannya?" ucapnya pada sang resepsionis.
Sang resepsionis memandangi Liam dari atas ke bawah dan berkata dengan jijik, "Ikuti aku."
Liam adalah seorang pengemudi taksi online, tetapi hari ini, dia secara tak terduga mendapat pesanan untuk mengantarkan minuman dengan bayaran tinggi. Bayarannya sebesar 400 ribu rupiah, jadi dia menerima pesanan itu.
Dia mengikuti sang resepsionis sampai tiba di depan pintu sebuah kantor.
Begitu Liam meletakkan tangannya di gagang pintu, erangan seorang wanita tiba-tiba terdengar dari dalam.
Suara itu terdengar sangat akrab baginya. Itu sangat mirip dengan suara istrinya.
Dia tidak memercayai apa yang didengarnya, dia pasti salah dengar.
Liam berusaha meyakinkan dirinya bahwa dia salah. Namun, dia masih tidak bisa menahan diri untuk tidak berjalan semakin dekat, sehingga dia bisa mendengarnya dengan lebih jelas.
"Ahhh ... Dennis, jangan lakukan itu ...."
"Ayolah, biarkan aku menciummu. Lagi pula, suamimu yang tidak berguna tidak pernah menciummu, bukan?"
Mendengar percakapan itu, Liam tertegun sejenak. Ketika dia tersadar kembali, dia mengetuk pintu dengan keras dan berteriak, "Buka pintunya! Buka sekarang!"
Sang resepsionis bertanya dengan cemas, "Hei, ada apa denganmu?"
Pintu tiba-tiba terbuka dengan suara keras dan seorang pria asing muncul di hadapan Liam.
Yang menarik perhatian Liam adalah bekas lipstik di pipi kanan pria itu.
Dia membuang kantong kertas di tangannya, mendorong pria itu menjauh dan masuk ke dalam kantor.
Kemudian, dia melihat seorang wanita dengan kulit halus dan tubuh seksi yang mengenakan stoking sutra hitam. Wanita itu mengancingkan kemejanya dengan tergesa-gesa dalam keadaan panik.
"Yolanda!" raung Liam dengan marah.
Ternyata dugaannya benar, wanita yang sedang panik di dalam kantor itu benar-benar istrinya.
Dia merasa dadanya seperti ditekan oleh sebuah batu besar, membuatnya sulit bernapas.
Liam menatap tajam ke arah Yolanda Liandra dan berkata dengan marah, "Yolanda, kita sudah menikah selama tiga tahun. Dan selama ini, aku bekerja sebagai pengemudi taksi online di siang hari dan mengurus keluargamu ketika aku pulang di malam hari. Aku sudah menjadi suami yang baik untukmu, tapi dalam tiga tahun terakhir ini, kamu tidak pernah mengizinkanku untuk menyentuhmu.
Meskipun begitu, aku tidak berpikir buruk tentangmu. Aku mengatakan pada diriku sendiri bahwa kamu hanyalah wanita yang berprinsip. Tapi apa-apaan ini?! Beraninya kamu berselingkuh dengan pria ini di kantornya! Kenapa kamu melakukan ini padaku?! Apa salahku?!"
"Sayang ... apa ... apa yang kamu lakukan di sini?" ucap Yolanda setelah akhirnya mengancingkan kemejanya, menutupi belahan dadanya yang terbuka.