Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Mertua Julid Menantu Cerdik

Mertua Julid Menantu Cerdik

Rey Uwais

5.0
Komentar
340
Penayangan
5
Bab

Airin sudah menikah dengan Gavin selama satu tahun, tapi Airin belum diberi momongan. Ia tinggal bersama ibu mertuanya yang julid abis. Tapi Airin adalah tipe menantu cerdik, ia juga pandai mencari uang sendiri. Selama tinggal di rumah ibu mertuanya perdebatan selalu terjadi di antara keduanya. Selain julid, ibu mertuanya juga pelit dan juga licik. Mampukah Airin menghadapi ibu mertuanya itu?

Bab 1 Airin 1

Assalaamu'alaikum." Airin memasuki rumah pondok mertua indah.

Ibu mertua sedang asik mengunyah tipi eh kuaci, diem nggak jawab salam sambil anteng melotoin hp.

"Punya mertua asem banget, mantu cantik pulang ucap salam bukannya dijawab, malah anteng liatin hp," batin Airin.

"Mah..." Sambil menyodorkan tangan mau salim.

Ibu mertua indah tetep anteng tak bergeming. Cuek beybeh. Bibirnya manyun 7 senti kaya antene radio.

"Mamah kenapa? Apa Airin punya salah?"

"Mamah nggak suka ya sama kamu dasar menantu pelit, sok kecantikan, pemborosan, bisanya ngabisin uang suami, males, mandul lagi. Jam segini bukannya masak buat makan siang, eh malah asik-asikan belanja ke emol. Baru pulang jam segini? Liat liat itu jam berapa?"

Semua kata-kata curhatan emak-emak dari grup kbm meluncur dari bibir seksi indah mertua tanpa dikurangi dan dilebihkan sedikitpun.

Gegas Airin berinisiatif untuk memberikan gamis dan pashmina yang baru dia beli dari emol.

"Ini mah, tadi Airin beli gamis sama pashmina ini di emol. Airin sengaja nggak ngasih tau mamah, mau ngasih kejutan buat mamah -padahal boong-, dan ini uang segepok lembaran merah buat mamah kebetulan Mas Davin udah gajian mah. Mamah belanjain itu duit kalau masih kurang, aku tambahin lagi." Timpal Airin.

Seketika wajah ibu mertua indah langsung cerah merona gulawing seperti artis korea.

"Ah Airin emang mantu idaman udah cantik, baik, rajin, penyayang, nggak boros, biarin kalau masalah anak mah namanua juga baru nikah satu tahun emang belum dikasih aja sama Allah." Dengan jurus penjilatnya, sambil meluk dan cipika cipiki pipi mulus Airin.

"Yaudah giliran pergi ke emol sama temen-temen arisan mamah. Kamu baik-baik di rumah ya, nggak usah masak. Nanti order aja gupud. Bay bay Airin." Berlalu sambil menenteng tas centil khas emak-emak.

"Hmmmmm," gumam Airin.

Ada uang menantu disayang, nggak ada uang menantu ditendang dan dijulid-julidkan.

******

"Paketttttt."

Airin yang sedang asyik mengiris bawang untuk memasak nasi goreng kesukaannya, mendadak terdiam saat mendengar suara seorang kurir.

Gegas Airin membuka pintu.

"Ya, pak cari siapa?"

"Apa benar ini rumah ibu Tety jl. Mawar melati semuanya indah no.8?"

"Ya, benar pak."

"Ini ada paket dengan pembayaran cash on delivery."

"Harganya berapa, pak?" Sahut Airin.

"727 ribu, bu." Jawab kurir paket.

Mata Airin membulat sempurna, jantungnya seperti mau copot saja.

"T_Tapi ... ibu Tety sedang tidak ada di rumah, pak. Beliau sedang pergi keluar. Gimana kalau nanti sore bapak balik lagi, siapa tau ibu sudah pulang."

"Nggak bisa Bu, ini harus dibayar sekarang. Soalnya saya harus segera ganti shift."

"Kalau gitu cancel aja gimana, pak?"

"Nggak bisa juga Bu. Soalnya ini barang import nggak bisa cancel seenaknya kecuali kalau barang lokal pasti bisa. Tolong talangin dulu aja sama ibu."

"Punya mertua asemnya nggak ketulungan, mimpi apa dia semalam harus dirampok bertubi-tubi sama ibu mertuanya dengan cara seperti ini," ucap Airin dalam hatinya.

Baru saja tadi siang dia memberikan uang segepok uang berjumlah 2 juta lima ratus. Eh sekarang harus nalangin dulu pesanan belanja online ibu mertuanya. Asem banget! Bengek-bengek deh.

"Bentar pak, saya telpon ibu mertua saya dulu."

Pak kurirpun menggangguk tanda setuju.

Tuutttt tuuuutttt tuuut.

[Apa Airin Mamah lagi di emol. Kamu jangan ganggu ya, Mamah mau ngabisin duit dari kamu dulu, ini baru separo, jadi jangan telpon-telpon. Kan Mamah dah bilang kalau mau makan pesen gupud aja, duitnya dari kamu, jangan minta sama mamah.] Bu Tety bentak-bentak Airin di telpon.

Tut. Panggilanpun terputus.

Belum sempat Airin berbicara ibu mertua sudah nyerocos tanpa titik dan koma.

Karna kasian melihat bapak kurir sudah pegal juga membawa paket pesanan ibu mertua. Akhirnya Airin berinisiatif untuk membayarkan cash on delivery seharga 727 ribu dibayar 740 ribu sebagai tips buat bensin Bapak kurir.

"Nah gitu dong Bu dari tadi, Bapak kan jadi nggak pegel. Makasih ya, Bu."

"Sama-sama, Pak."

Kurirpun berlalu meninggalkan rumah ibu mertua Airin dengan melajukan kuda besinya.

"Punya ibu mertua nggak ada akhlak emang!" Gerutu Airin.

Airinpun membanting paket belanja online ibu mertuanya di sofa.

"Awas aja kalau pulang langsung kutagih ke mamah," ucapAirin dengan kesal.

****

Selesai masak nasi goreng yang terkenal enak seantero rumah, Airinpun menikmati nasi goreng di ruang makan yang bersatu dengan dapur beralaskan karpet permadani dari Turki.

"Assalamualaikum," suara ibu mertua dengan centilnya.

"Hai Airin chantiiiikkkk, kamu lagi makan apa wangi bener kayaknya, enak nih ..."

"Nasi goreng kecoa, Mah."

"Apaaaaa?'

"Nasi goreng telor."

"Ahay kirain mantu kesayangan mamah ini udah jadi sikop3t doyan makan kecoa, hahaha." Ketawa centil.

Airin hanya terdiam sambil nyengir kuda menikmati sesuap demi sesuap nasi goreng terendol buatannya.

Mamah mertua menuju dapur melirik wajan yang kebetulan masih ada nasi goreng yang cukup banyak.

"Hmmmm, apa nasi goreng. Nggak level." Sambil nyomot nasi goreng.

"Mamah tuh nggak suka nasi goreng ya." Ngoceh terus sambil bawa piring sama sendok, setelah itu iapun duduk tepat di samping Airin.

"Makannya lahap banget kayak orang kesambet! Katanya nggak suka, nggak level, tapi diembat juga," ketus Airin dengan mengerlingkan matanya.

"Emang nggak suka cuma ini sayang mubazir dari pada dibuang-buang ya mending dimakan lah."

"Nggak akan dibuang kok, mah. Bakal Airin abisin," timpal Airin.

"Iih Airin kamu tuh kalau makan jangan banyak-banyak, nanti kamu gendut lho. Emang kamu mau, kalau Gavin itu selingkuh gara-gara kamu jadi endut!" Bu Tety bicara dengan gaya centilnya.

"Uhuk uhuk."

Airinpun tersedak ia berlalu ke dapur ambil gelas mau minum.

"Rasain tuh dasar punya mantu durhaka sama mertua ya jadi gitu!" gumam Bu Tety.

Ia tersenyum jahat dan mulutnya nggak berhenti ngunyah nasi goreng terendol buatan menantunya.

Dihina dijulidin tapi duit, makanan hasil kerja anak serta menantunya semuanya dibutuhkan dan disukai.

Entah kenapa ibu mertua Airin julid banget matre juga. Padahal Airin itu kalau bisa disebut menantu idaman para mertua. Udah cantik, baik, rajin, pinter masak, Sholihah, nggak pelit juga.

Selesai ibu mertua makan.

PRANGGGG!

Mamah mertua Airin menjatuhkan piring bekas makan nasi gorengnya. Sepertinya dia memang sengaja dan seneng banget mengerjai Airin.

"Mah, mamah hati-hati dong bawa piringnya, jadi jatoh kan?"

"Mamah udah hati-hati Airin ini emang dasar lantainya licin jadi mamah tuh kepeleset."

"Ah alesan mamah aja paling mamah sengaja kan jatuhin piring."

"Eh dasar mantu durhaka ya."

"Dasar mamah yang mertua durhaka."

"Airin kamu tuh nggak sopan banget sama orang tua, nyesel deh udah ngijinin Gavin buat nikah sama kamu."

"Mamah jangan bawa-bawa orang tua Airin, ini nggak ada hubungannya sama mereka udah dikasih duit juga. Duitnya doyan, makanannya doyan. Orangnya dijulid-julidin. Kembalikan duit Airin mah! Airin nggak ikhlas!"

"Eh nggak bisa ya, duit yang udah dikasiin nggak bisa dikembalikan lagi. Kamu nggak baca kata-kata yang suka ada di kasir emol?"

"Abisnya mamah gitu sama Airin."

"Ah manja banget kamu baru digituin juga."

"Mamah ni baiknya cuma bentar, balikin duit sama gamis plus pashmina yang udah Airin kasih pokoknya. Itu juga bayar belanjaan online, 727 ribu udah Airin talangin pokoknya Airin nggak mau tau titik."

"Oh jadi bungkusan yang di sofa depan itu pesanan mamah, asyik." Berlalu ke ruang depan dengan wajah tanpa dosa.

"Mah gantiin."

"Ogah. Suruh siapa tinggal disini." Ketawa jahat.

Akankah uang Airin diganti oleh ibu mertua?

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Rey Uwais

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku