Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Bukan Menantu Idaman

Bukan Menantu Idaman

author adiba

5.0
Komentar
13
Penayangan
35
Bab

Warníng..!! Ada adegan 18++++ Harap bijak saat membaca..!🙏 seorang pemuda blasteran Russia Bali yang beragama Hindu dan seorang gadis Nasrani anak dari salah seorang pejabat Indonesia yang sama-sama kuliah di Russia. Jika namanya jodoh , manusia manapun tidak bisa menentang.

Bab 1 Bukan Menantu Idaman

Bab.1

Dokter Matt Belyaev seorang pria Russia beristrikan Ni Luh Cantika wanita cantik Bali . beliau berdua dikaruniai dua anak , anak pertama bernama Ni Luh krasivaya Belyaev yang berprofesi sebagai dokter spesialis kandungan dan anak kedua bernama Made Круто Belyaev yang masih kuliah di Kursk State Medical University. Mereka keluarga bahagia yang bermukim di Kursk, kota dan pusat administrasi oblast Kursk (wilayah), Rusia bagian barat . Kota ini terletak di sepanjang hulu Sungai Seym, sekitar dua ratus delapan puluh mil ( empat ratus lima puluh km) di selatan Moskow. Kursk merupakan salah satu kota tertua di Rusia.

"krasivaya , tolong panggilkan Made adikmu .! Waktunya kita sarapan.!"

Perintah Ni Luh Cantika dengan suara lembut pada putrinya yang baru saja keluar dari kamar.

"Iya , biyang ."

Sahut Ni Luh krasivaya dengan sopan pada ibunya yang dipanggil biyang dalam bahasa Bali.

"Gus Круто , ayo sarapan.!. Papa dan biyang sudah menunggu.!"

Panggil Ni Luh Krasivaya pada Made Круто Belyaev adik laki kesayangannya.

"Iya , kak Krasivaya."

Sahut pemuda tampan blasteran Russia Bali, yang bergegas menuju ke ruang makan.

"Rahajeng semeng , biyang.".

(Selamat pagi , ibu )

Ucapan Made Круто sembari mencium kedua pipi ibunya.

"Sudah berulangkali biyang beritahu pada kalian berdua , harus tepat waktu jika sarapan karena papa kalian mau disiplin waktu."

Tegur Ni Luh Cantika dengan nada rendah dan tatapan lembut pada kedua anaknya.

"Iya , biyang ."

("Iya , ibu.")

Sahut Ni Luh krasivaya Belyaev dan Made Круто Belyaev sembari mengangguk.

"Доброе утро , papa.!"

("Selamat pagi, papa".)

Ucap kedua anaknya pada Matt Belyaev ayah mereka yang langsung tersenyum dan membalas ..

"И вам доброе утро, дети мои."

("Selamat pagi juga , anak-anakku .")

Ni Luh krasivaya Belyaev dan Made Круто Belyaev dilahirkan dan dibesarkan di Russia namun mereka berdua tetap di ajari berkomunikasi dengan bahasa Rusia dan bahasa Indonesia bahkan mereka berdua fasih bahasa Bali.

"Papa , сегодня мне позвонили на работу в больницу в Москве."

("Papa, hari ini aku mendapat panggilan kerja di sebuah rumah sakit di Moscow .")

Berbinar-binar kedua mata Matt Belyaev , mendengar perkataan putri kesayangannya.

"Это действительно здорово, доктор Ni Luh krasivaya Belyaev моя любимая дочь."

("Sungguh hebat sekali , dokter Ni Luh krasivaya Belyaev putri kesayanganku.")

Ujar dokter Matt Belyaev sambil mengelus-elus kepala putrinya.

"Biyang bangga punya anak perempuan cantik , jadi dokter spesialis kandungan dan anak , sekarang dapat tawaran kerja di rumah sakit di Moscow ."

Ucap Ni Luh Cantika pada putrinya.

"Ni Luh Krasivaya Belyaev putriku sayang , biyang tetap haruskan kamu menjaga dirimu dan kehormatanmu baik-baik meskipun nanti kamu tinggal di Moscow."

"Iya biyang , itu sudah pasti ."

"Maafkan jika biyang ini selalu makin cerewet tapi inilah kewajiban biyang mengurus anak gadis. Kamu bukan gadis Rusia tapi kamu gadis Rusia Bali. Suatu kehormatan yang tiada ternilai harganya bagi gadis yang bisa menjaga harga dirinya juga kehormatannya di manapun berada , putriku."

Ucap Ni Luh Cantika dengan lembut selembut tatapannya yang berlumuran kasih sayang sebagai seorang ibu.

"Pastilah , biyang. Aku selalu ingat nasehat biyang . Tapi kalau aku pindah ke moscow, papa dan biyang harus ke tempatku. Eh jangan lupa ajaklah gus Круто adikku kesayanganku.!"

Ni Luh Krasivaya selalu memanggil Gus pada adiknya. Gus yang dalam bahasa Bali artinya adik laki.

"Ya pastilah , biyang ajak anak ganteng kesayangan biyang. Ayo cepat selesaikan sarapan karena waktunya beraktivitas."

Ucap Ni Luh Cantika , sembari menyodorkan roti bakar kemudian bangkit berdiri dari tempat duduknya mengambil tiga mantel dan berkata...

"Я приготовила три пальто, потому что сегодня утром идет снег, пожалуйста, отвезите нашу дочь в Москву."

("Sudah kusiapkan tiga mantel karena pagi ini hujan salju, tolong antarkan putri kita ke Moscow.!")

Kata Ni Luh Cantika pada suaminya yang langsung menjawab..

"Да, мне нужно отвезти нашу дочь в Москву, потому что мне нужно знать, в какую больницу возьмут на работу нашу дочь.?"

("Ya, aku harus mengantarkan putri kita ke Moscow karena aku harus tahu putri kita mau di rekrut bekerja di rumah sakit mana.?")

Ni Luh Cantika berbisik lembut pada dokter Matt Belyaev..

«Мой дорогой муж, я обращала внимание Made Круто Belyaev наш сын молчит. Похоже, у него проблемы."

("Suamiku sayang , dari tadi kuperhatikan Made Круто Belyaev putra kita diam saja. Sepertinya dia mempunyai masalah")

Dokter Matt Belyaev menarik nafas dalam-dalam sambil melirik anak bungsu mereka .

"Позже я попробую поговорить с нашим ребенком. Ничего, не волнуйся, моя дорогая жена."

("Nanti aku coba bicara dengan anak kita. Sudahlah jangan gelisah , istriku sayang.)

Ni Luh Cantika mengangguk dan mencoba tersenyum namun hatinya sebagai seorang ibu , merasa tidak tenang melihat Made Круто Belyaev anak lakinya murung.

"Ayo biyang bantu Made pakai mantel .!""

Ni Luh Cantika mengambil mantel dan mendekati Made Круто anak laki kesayangannya.

"Tidak usah , biyang. Aku pakai mantel sendiri saja.!"

Tolakan halus Made Круто membuat makin tidak tenang hati Ni Luh Cantika.

"Поехали сейчас, чтобы не стоять в пробках на дороге."

("Ayo kita berangkat sekarang , agar tidak terkurung kemacetan di jalan.").

Ajak dokter Matt Belyaev pada kedua orang anak mereka.

"Biyang , kami pergi dulu.!"

Pamit Ni Luh Krasivaya sembari mencium pipi ibunya

"Semoga berhasil ya , Krasivaya anak kesayangan biyang ."

Ucap Ni Luh Cantika sembari mencium pucuk kepala putrinya.

"Aku pergi dulu ,biyang."

Pamit made Круто dengan ekspresi wajah murung. Ni Luh langsung memeluk dan berbisik..

"made Круто anakku, biyang menyayangimu melebihi biyang menyayangi diri sendiri."

"Aku menyayangi biyang juga."

Ucap Made Круто sembari mencium telapak tangan ibunya. Ni Luh Cantika mengantar suaminya dan kedua anak mereka keluar rumah . Itulah kebiasaan mereka , suami Ni Luh Cantika selalu mengantar dua anak mereka ke sekolah lalu pergi ke rumah sakit. Kebiasaan itu terbawa sampai anak-anak mereka kuliah dan kerja karena bagi mereka.. inilah yang namanya kebersamaan dalam keluarga. Meskipun suaminya dan kedua anak mereka sudah berangkat tapi Ni Luh Cantika masih berdiri di halaman depan rumah. Tidak dipedulikan butiran-butiran salju yang menempel di mantelnya. Hatinya berkata..

{"Aku bukan perempuan karir tapi hanyalah seorang ibu rumah tangga yang mengurus suami dan kedua anak kami. Aku mengenal betul kedua anakku sejak di rahimku. Aku tahu Made Круто anakku lagi bermasalah dan menyembunyikan masalahnya dariku. kebahagiaan dan kesedihan kedua anak kami juga kebahagiaan dan kesedihanku."}

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh author adiba

Selebihnya

Buku serupa

Godaan Sang Mantan

Godaan Sang Mantan

Romantis

5.0

WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) "Ughh..." Marina melenguh sambil mencengkram pergelangan tangan Willem. "Sakit, Will." "Kamu mendesah barusan," bisik Willem. Marina menggigit bibirnya menahan senyum yang hendak terbit. Willem segera menegakkan punggungnya, menatap Marina dengan penuh cinta di bawah kendalinya. "Tapi sakit, jangan terlalu keras... ahhh," ucap Marina. Belum selesai ia berucap, tiba-tiba ia mendesah saat Willem menghentakkan pinggul dengan lembut. "Ahhh..." *** Seiring berjalannya waktu, Marina semakin yakin bahwa keputusannya untuk menghindari pertemuan dengan mantan kekasihnya, Willem Roberto, adalah langkah yang tepat. Luka yang dalam akibat keputusan Willem di masa lalu membuat Marina merasa hancur dan ditinggalkan begitu saja setelah ia menyerahkan segalanya kepadanya. Meski Marina berusaha sekuat tenaga untuk menjauhi Willem, takdir mempertemukan mereka kembali setelah tujuh tahun berpisah. Pertemuan ini tidak bisa dihindari, dan Marina pun merasa tergoda oleh pesona mantan kekasihnya. Walaupun hatinya masih terluka, Marina terbawa dalam nostalgia dan hangatnya kenangan masa lalu. Keduanya larut dalam kenangan manis dan berbagi momen intim di dalam kamar hotel. Willem terus menggoda Marina dengan daya tariknya yang memikat, membuat wanita itu sulit untuk menolaknya. Marina pun berada dalam kebimbangan, diantara kerinduan akan cinta yang dulu dan ketakutan akan luka yang mungkin kembali menghampirinya. Kisah cinta Marina dan Willem kembali terjalin, namun kali ini dipenuhi dengan ketidakpastian dan keragu-raguan. Marina harus segera memutuskan apakah ia akan terus terjebak dalam kenangan yang menyakitkan atau memilih untuk bangkit, memperbaiki diri, dan menempatkan kebahagiaannya di atas segalanya.

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku