Gadis Kedai
5.0
Komentar
5.1K
Penayangan
35
Bab

+++21.. ATTENTION PLEASE .!!. Not for kids.!!!🙏🙏🙏 Tuan dan nyonya Vladislava meninggal saat Tatiana Vladislava putri semata wayang mereka berusia tiga belas tahun . Semenjak itu , Tatiana Vladislava tinggal bersama nenek Vasilisa Vladislava yang mempunyai kedai makanan Russia di Moscow . Tatiana Vladislava mempunyai dua teman laki sepermainan sewaktu masa kecil yang bernama Sevastyan Dvoryanstvo dan Matteo. Sevastyan Dvoryanstvo anak keturunan bangsawan, sedangkan matteo dari latar belakang broken home. Ayahnya matteo seorang tukang kebun yang pemabuk , suka berjudi dan main perempuan. Sedangkan ibunya seorang pembantu. Dulu ibunya Matteo sempat stress karena kelakuan suaminya dan sempat hendak menggugurkan kandungannya dengan minum banyak bir hangat tapi kandungannya tidak gugur malah melahirkan Matteo. Karena sikap kedua orang tuanya yang tidak perduli pada Matteo itu membuat Matteo tumbuh menjadi seorang pria pemabuk yang suka berjudi dan suka bergonta ganti pasangan sex . Ya, matteo mewarisi kelakuan buruk almarhum ayahnya. Tanpa di sangka-sangka mereka di sinyalir terlibat dalam kasus pembunuhan. Mereka menjawab...bukan saya pembunuhnya sadis. Sebetulnya siapa yang di bunuh .?

Bab 1 Gadis Kedai

Bab.1

Tuan dan nyonya Vladislava meninggal saat Tatiana Vladislava putri semata wayang mereka berusia tiga belas tahun . Semenjak itu , Tatiana Vladislava tinggal bersama nenek Vasilisa Vladislava yang mempunyai kedai makanan Russia di Moscow . Tatiana Vladislava mempunyai dua teman laki sepermainan sewaktu masa kecil yang bernama Sevastyan Dvoryanstvo dan Matteo.

Sevastyan Dvoryanstvo anak keturunan bangsawan, sedangkan matteo dari latar belakang broken home. Ayahnya matteo seorang tukang kebun yang pemabuk , suka berjudi dan main perempuan. Sedangkan ibunya seorang pembantu. Dulu ibunya Matteo sempat stress karena kelakuan suaminya dan sempat hendak menggugurkan kandungannya dengan minum banyak bir hangat tapi kandungannya tidak gugur malah melahirkan Matteo. Karena sikap kedua orang tuanya yang tidak perduli pada Matteo itu membuat Matteo tumbuh menjadi seorang pria pemabuk yang suka berjudi dan suka bergonta ganti pasangan sex . Ya, matteo mewarisi kelakuan buruk almarhum ayahnya.

🎉

Pesawat rute Amerika - Moscow akhirnya mendarat juga di sheremetyevo internasional airport, Moscow. Semua penumpang keluar dari pesawat lalu berjalan ke bagian pemeriksaan paspor dan visa kemudian mengambil barang bawaan yang diturunkan dari bagasi pesawat. Seorang pemuda Russia tampan bertubuh atletis tinggi besar , rambutnya ikal berwarna pirang , dan bola matanya hijau berjalan bersama kakek neneknya.

"Berikan pasport ke nenekmu dan ambillah kereta barang untuk koper - koper kita , Sevastyan Dvoryanstvo..!"

Pemuda tampan Russia itu pun memberikan pasport ke neneknya lalu melihat ke arah Kakek Dvoryanstvo yang menunjuk sederetan kereta barang .

"Ya , kakek Dvoryanstvo . .!"

Sahut Sevastyan Dvoryanstvo dengan nada rendah tapi sopan dan tegas. Dengan sigap , pemuda itu melangkah lebar , tangannya terjulur mengambil kereta dorong barang. Kemudian mengambil empat koper besar dan diletakkan di atas kereta dorong barang. Kakek nenek Dvoryanstvo berjalan mendampingi Sevastyan Dvoryanstvo cucu laki kesayangan mereka yang mendorong kereta dorong barang .

"Selamat datang di moscow , tuan nyonya Dvoryanstvo."

Sapa Alexander petugas sekuriti sembari membungkukkan badannya dan menundukkan kepalanya sebagai tanda penghormatan pada orang-orang bangsawan.

"Kami ini pulang bukan datang. !"

Kakek Dvoryanstvo terkekeh sembari menepuk-nepuk pundak petugas sekuriti. Nenek Dvoryanstvo mengambil selembar uang seratus dolar dari dalam tasnya lalu diberikan pada suaminya ..

"Ini untukmu , Alexander.!"

Kakek Dvoryanstvo

memasukkan uang ke dalam saku baju petugas sekuriti.

"Terima kasih banyak , tuan nyonya Dvoryanstvo.!"

Sahut Alexander petugas sekuriti airport.

"Ohya Alexander, tolong beritahu pada ibumu kalau aku menunggunya di rumah kami .!"

Ucap nenek Dvoryanstvo dengan lembut dan keibuan.

"Pasti saya sampaikan pada ibu saya , nyonya Dvoryanstvo .!"

Nenek Dvoryanstvo

tersenyum sambil menepuk bahu Alexander petugas sekuriti lalu mereka bertiga berjalan keluar.

"Mama ... papa... "

Teriak sepasang suami istri yang berdiri di antara para penjemput.

"Kemarilah kalian berdua , lihat.. Sevastyan Dvoryanstvo anak kalian sudah sebesar ini .!"

Seru kakek Dvoryanstvo dengan bangga pada anak dan menantu yang mendekat pada kakek nenek Dvoryanstvo.

"Wouuw , gagah sekali Sevastyan Dvoryanstvo anakku .!."

Seru tuan Stanislav Dvoryanstvo pada anak laki semata wayangnya.

"Daddy , tidak ada orang yang bisa mengalahkan ketampanan dan kegagahan daddy. Hanya aku yang bisa mengalahkan Daddy .!"

Tukas Sevastyan Dvoryanstvo pemuda tampan sembari memeluk tuan Stanislav Dvoryanstvo

"Tingginya Sevastyan Dvoryanstvo anak laki kesayanganku ini .!."

Seru nyonya Stanislav Dvoryanstvo dengan wajah berseri-seri menatap Sevastyan Dvoryanstvo anaknya yang baru datang dari Amerika.

"Mommy.. aku tidak hanya tinggi badanku tapi kutinggalkan sepuluh pacarku dan semua menangis karena patah hati."

Seloroh putranya sambil memeluk nyonya Stanislav Dvoryanstvo.

"Siapa yang mengajarimu menjadi playboy , Sevastyan Dvoryanstvo anakku .?"

Tanya nyonya Stanislav Dvoryanstvo dengan lemah lembut pada putranya.

"Daddy...Daddy yang mengajariku tapi aku lebih lihai dari daddy , mom ."

"Dasar anak bandel .!"

Nyonya Stanislav Dvoryanstvo tertawa sembari menjewer telinga Sevastyan Dvoryanstvo anaknya. Tuan Stanislav Dvoryanstvo membantu

anaknya memasukkan koper-koper ke dalam bagasi mobil. Mereka masuk ke dalam mobil lalu pulang tapi di tengah perjalanan..

"Aku rindu masakan nenek Vasilisa Vladislava sahabatku . Ayo kita mampir ke kedainya .!"

Seru nenek Dvoryanstvo pada nyonya Stanislav Dvoryanstvo langsung menjawab..

"Sekarang nenek Vasilisa Vladislava tidak memasak dan tidak berjualan makanan , ma .!"

"Ohya .?"

Nenek Dvoryanstvo terkejut mendengar jawaban menantunya yang langsung menjawab..

"Tatiana Vladislava cucu perempuannya yang meneruskan memasak dan berjualan di kedai , mama ."

"Bagaimana kedainya sekarang ,.?"

"Tambah laris karena menu makanan lengkap dan rasanya lezat sekali , mama . Tatiana Vladislava Cucu perempuannya mewarisi bakat memasak dari neneknya.!."

"Sudah kuduga pasti gadis kecil itu sepintar neneknya.!"

"Mama, Tatiana Vladislava bukan lagi gadis kecil tapi sekarang dia sudah besar dan cantik sekali. Wajahnya dan badannya mirip sekali dengan almarhum mamanya.!. Benar-benar bagaikan pinang di belah dua ."

"Benarkah .?. Aku penasaran ingin bertemu dengan Tatiana Vladislava cucu perempuannya itu .!"

Tukas nenek Dvoryanstvo dengan ekspresi wajah antusias.

"Kita mampir ke kedai nenek Vasilisa Vladislava .?"

Tanya tuan Stanislav Dvoryanstvo sambil melirik istrinya dari kaca spion mobil.

"Iyalah , mama mau ke kedai nenek Vasilisa Vladislava sahabatnya.!"

Sahut nyonya Stanislav Dvoryanstvo pada suaminya yang langsung meluncurkan mobilnya ke kedai milik nenek Vasilisa Vladislava.

"Parkir mobil penuh. Aku parkir di sini saja .!. Kita berjalan agak jauh sedikit ke kedai ."

Tuan Stanislav Dvoryanstvo memarkirkan mobilnya lalu mereka keluar dari mobil. Nyonya Stanislav

Dvoryanstvo

menggandeng lengan kakek Dvoryanstvo masuk ke dalam kedai.

"Aku yakin pasti nenek Vasilisa Vladislava terkejut melihat papa mama datang ke kedainya .!"

Kakek nenek Dvoryanstvo

tertawa sambil mengangguk. Mereka masuk ke dalam kedai yang sudah ramai pengunjung. Kakek nenek Dvoryanstvo mendekati nenek Vasilisa Vladislava

yang duduk di sebelah gadis cantik berambut coklat burgundy bergelombang panjang sepinggang. Gadis cantik yang sedang menghitung uang hasil penjualan makanan.

"Aku mau pinjam uangmu , nenek Vasilisa Vladislava.!"

Goda nenek Dvoryanstvo, Sontak nenek Vasilisa Vladislava dan cucu perempuannya terkejut , langsung mereka berdua mengangkat wajah melihat ke asal suara.

"SAHABATKU YANG CANTIK JELITA..!"

Teriak nenek Vasilisa Vladislava kegirangan

sambil bangkit berdiri dari kursinya dan memeluk erat nenek Dvoryanstvo, .

"Aku merindukanmu , nenek Vasilisa Vladislava. Dari airport , kami langsung ke kedaimu .!"

"Kita sudah nenek-nenek, sudahlah menetapkan di Moscow saja , jangan kembali ke Amerika , nenek Dvoryanstvo sahabatku .!"

Ucap nenek Vasilisa Vladislava sambil memeluk bahu nenek Dvoryanstvo.

"Hei siapa gadis cantik ini .?"

Tanya nenek Dvoryanstvo yang tersenyum ramah sambil menatap wajah Tatiana Vladislava gadis cantik yang masih duduk di depan meja kasir.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Author Adiba

Selebihnya

Buku serupa

Dilema Cinta Penuh Nikmat

Dilema Cinta Penuh Nikmat

Juliana
5.0

21+ Dia lupa siapa dirinya, dia lupa siapa pria ini dan bahkan statusnya sebagai calon istri pria lain, yang dia tahu ialah inilah momen yang paling dia tunggu dan idamkan selama ini, bisa berduaan dan bercinta dengan pria yang sangat dia kagumi dan sayangi. Matanya semakin tenggelam saat lidah nakal itu bermain di lembah basah dan bukit berhutam rimba hitam, yang bau khasnya selalu membuat pria mabuk dan lupa diri, seperti yang dirasakan oleh Aslan saat lidahnya bermain di parit kemerahan yang kontras sekali dengan kulit putihnya, dan rambut hitammnya yang menghiasi keseluruhan bukit indah vagina sang gadis. Tekanan ke kepalanya Aslan diiringi rintihan kencang memenuhi kamar, menandakan orgasme pertama dirinya tanpa dia bisa tahan, akibat nakalnya lidah sang predator yang dari tadi bukan hanya menjilat puncak dadanya, tapi juga perut mulusnya dan bahkan pangkal pahanya yang indah dan sangat rentan jika disentuh oleh lidah pria itu. Remasan dan sentuhan lembut tangan Endah ke urat kejantanan sang pria yang sudah kencang dan siap untuk beradu, diiringi ciuman dan kecupan bibir mereka yang turun dan naik saling menyapa, seakan tidak ingin terlepaskan dari bibir pasangannya. Paha yang putih mulus dan ada bulu-bulu halus indah menghiasi membuat siapapun pria yang melihat sulit untuk tidak memlingkan wajah memandang keindahan itu. Ciuman dan cumbuan ke sang pejantan seperti isyarat darinya untuk segera melanjutkan pertandingan ini. Kini kedua pahanya terbuka lebar, gairahnya yang sempat dihempaskan ke pulau kenikmatan oleh sapuan lidah Aslan, kini kembali berkobar, dan seakan meminta untuk segera dituntaskan dengan sebuah ritual indah yang dia pasrahkan hari ini untuk sang pujaan hatinya. Pejaman mata, rintihan kecil serta pekikan tanda kaget membuat Aslan sangat berhati hati dalam bermanuver diatas tubuh Endah yang sudah pasrah. Dia tahu menghadapi wanita tanpa pengalaman ini, haruslah sedikit lebih sabar. "sakit....???"

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku