Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Cinta Berbalas Dusta

Cinta Berbalas Dusta

author adiba

5.0
Komentar
80
Penayangan
31
Bab

♥️♥️♥️21::::.... {Attention..!!}♥️♥️♥️ Angel Mudryy seorang model Russia berusia 19 tahun yang menekuni karirnya di Paris. Dia gadis lugu tulang punggung keluarga namun banyak orang yang iri dengan kesuksesan dan kecantikan. Angel Mudryy dihadapkan pada dua pilihan.. bujang hipersex dan duda playboy yang tergila-gila padanya .?. Apakah yang Angel Mudryy lakukan ?. Menolak atau memilih salah satu di antara mereka berdua .?

Bab 1 Cinta Berbalas Dusta

Bab.1.

Tuan Lineyka Mudryy dan nyonya

Umnaya Koroleva adalah sepasang suami istri yang sangat berbahagia karena dikaruniai dua anak perempuan yang cantik , cerdas dan baik.

Anak perempuan pertama bernama Printsessa Mudryy dan anak perempuan kedua bernama Angel Mudryy.

Memang mereka bukan keluarga milyuner tapi

Printsessa Mudryy dan Angel Mudryy dibesarkan dari keluarga berpendidikan dan penuh kasih sayang. Angel Mudryy bersahabat dengan Krazivaya. Semua orang mengakui Printsessa Mudryy , Angel Mudryy dan Krazivaya adalah tiga gadis cantik. Namun saat Angel Mudryy berusia empat belas tahun , Tuan Lineyka Mudryy ayahnya meninggal dunia. Satu persatu para pelayat meninggalkan makam. Seorang ibu berdiri bersama dua putrinya.

"Angel Mudryy , aku turut berduka cita atas meninggalnya ayahmu ."

Ucap gadis kecil sambil menyodorkan saputangan.

"Terima kasih, Krasivaya."

Sahutnya sambil mengambil saputangan dan melap air matanya di pipi.

"Nyonya Umnaya Koroleva dan kakak Printsessa Mudryy , aku turut belasungkawa atas meninggalnya Tuan Lineyka Mudryy."

"Terima kasih , Krasivaya."

Ucap nyonya Umnaya Koroleva dan Printsessa Mudryy secara bersamaan.

"Sudah mulai gerimis , ayo kita pulang .!"

Ajak nyonya Umnaya Koroleva pada tiga gadis kecil yang berdiri di sampingnya.

"Aku naik sepeda , mengikuti mobil dari belakang saja . nyonya Umnaya Koroleva."

Krasivaya mengambil sepedanya. Angel Mudryy menarik mantel nyonya Umnaya Koroleva.

"Ibu , bolehkah aku naik sepeda dengan Krasivaya .?"

Nyonya Umnaya Koroleva menunduk melihat wajah Angel Mudryy putri bungsunya.

"Ya tapi berhati-hatilah , Angel Mudryy putriku .!"

Ucap nyonya Umnaya Koroleva sembari tersenyum , meski raut wajahnya sedih . Angel Mudryy mengangguk lalu berbalik berjalan menghampiri krasivaya sahabatnya.

"Krasivaya , aku naik sepeda denganmu .!"

" Ya boleh , aku memboncengmu . Duduk perempuan saja , jangan duduk laki biar ujung rokmu tidak masuk ke roda sepeda , Angel Mudryy.!"

Angel Mudryy duduk di boncengan sepeda dan krasivaya mengayuh sepedanya. Sesekali nyonya Umnaya Koroleva menoleh ke belakang melihat dua gadis kecil yang bersepeda. Hanya hitungan lima belas menit , mereka sudah sampai di depan rumah. Nyonya Umnaya Koroleva dan Printsessa Mudryy keluar dari mobil paman Andreas Mudryy.

"Terima kasih , sudah mengantar kami pulang , paman Andreas Mudryy."

"Sama-sama , Printsessa Mudryy. "

Ucap paman Andreas Mudryy sambil tersenyum ramah lalu meluncurkan mobilnya. Dua gadis kecil itu turun dari sepeda , lalu Krazivaya menuntun sepedanya dan menyandarkan di dekat pintu.

"Nenekku minta maaf , belum bisa datang tapi dia menitipkan ini , "

Ujar Krasivaya sambil mengambil bungkusan dari keranjang sepedanya lalu diberikan pada nyonya Umnaya Koroleva. Mereka masuk rumah.

"Krasivaya , nenekmu membawakan makanan banyak sekali .!."

Nyonya Umnaya Koroleva mengeluarkan banyak makanan dari dalam bungkusan. Tiga gadis kecil itu berdiri di dekat meja makan , melihat makanan

"Ada blini , Pelmeni , Beef Stroganoff, Shashlik , Solyanka, Morozhenoe. Nenekmu masak banyak sekali , Krazivaya.?"

Tanya Angel Mudryy sambil menoleh pada Krazivaya.

"Iya , nenek terima banyak pesanan makanan dan menyuruh kelebihan masakannya diberikan ke ibumu , angel Mudryy ."

Neneknya Krazivaya sudah akrab sekali dengan nyonya Umnaya Koroleva , mereka bagaikan keluarga dan rumahnya pun berdekatan.

"Nyonya Umnaya Koroleva , aku harus pulang karena nenekku sakit dan sendirian di rumah .!"

Krazivaya berpamitan , memeluk nyonya Umnaya Koroleva.

"Krazivaya, tolong sampaikan terima kasih pada nenekmu dan besok aku mengunjunginya.!"

"Pasti kusampaikan , nyonya."

Krazivaya tersenyum, membuka pintu dan melambaikan tangan pada Printsessa Mudryy dan Angel Mudryy yang tersenyum .

♥️

KEESOKAN HARINYA,

Nyonya Umnaya Koroleva mengunjungi neneknya Krazivaya yang sedang sakit.

"Maaf , kemarin aku tidak menghadiri pemakaman suamimu , Umnaya Koroleva. Maklumlah sudah nenek-nenek jadi gampang sakit ."

"Tidak apa-apa, neneknya Krazivaya. Memang kemarin juga cuaca juga kurang baik. "

Tanya nyonya Umnaya Koroleva yang duduk di dekat jendela. Krazivaya meletakkan secangkir teh hangat di atas meja tamu.

"Silahkan minum , nyonya Umnaya Korolove.!"

"Kenapa masih memanggil nyonya , tidak memanggil bibi padaku ?. Apakah aku ini orang asing bagimu Krazivaya .?"

Nyonya Umnaya Korolove tertawa kecil sambil menarik Krazivaya dalam pelukannya.

"Iya.. iya.. bibi Umnaya Korolove."

"Nah ini baru namanya Krazivaya anak pintar."

Nyonya Umnaya Korolove memang penyayang anak kecil karena beliau seorang guru.

"Umnaya Korolove, setelah suamimu meninggal. Bagaimana dengan dua putrimu.?."

Tanya nenek Krazivaya dengan lemah lembut. Nyonya Umnaya Korolove tersenyum getir dan memejamkan kedua matanya , menahan air matanya menetes.

"Printsessa Mudryy dan Angel Mudryy tetap bersamaku. Dua putriku kubesarkan dengan sekuat tenagaku."

Ucap nyonya Umnaya dengan raut wajah tabah meski masih tampak jelas ada kesedihan yang tersembunyi di balik matanya.

"Kamu benar-benar ibu yang tangguh dan tegar. Aku yakin kedua putrimu pasti tumbuh menjadi wanita-wanita yang sukses , Umnaya Korolove ."

Puji neneknya Krazivaya dengan tatapan penuh kekaguman.

"Aku tetap bekerja menjadi guru. Lineyka Mudryy juga meninggalkan uang yang tidak banyak tapi bisa untuk biaya hidup kami sehari-hari."

matanya memandang ke kejauhan seolah memikirkan masa depan yang menantinya.

"Umnaya Korolove , aku bermaksud membuka kedai makanan Russia tapi membutuhkan seseorang yang mau membantuku berjualan karena Krazivaya juga masih sekolah jadi tidak bisa sepenuhnya membantuku. Bagaimana jika kamu membantuku walaupun kamu tetap bekerja sebagai guru

Nanti hasil bersih , kita bagi dua."

Neneknya Krazivaya berusaha keras membujuk nyonya Umnaya Korolove untuk membuka hatinya membantu berjualan makanan.

"Tentu saja , aku mau membantumu berjualan di kedai , neneknya Krazivaya."

Jawab nyonya Umnaya dengan antusias , menyadari dirinya sekarang ini sebagai janda dan betapa pentingnya mencari nafkah ini bagi kelangsungan hidupnya dan dua putri kesayangannya.

"Ini baru namanya wanita Russia sejati , berani bekerja keras dengan ulet untuk membesarkan anak-anaknya. ,"

Neneknya Krazivaya dengan mata bersinar penuh kekaguman menepuk bahu nyonya Umnaya Korolove,

"Neneknya Krazivaya , janganlah menyanjungku setinggi langit. Jika aku tidak bekerja , bagaimana dengan dua putri kesayanganku ,?"

Neneknya Krazivaya tertawa tapi nyonya Umnaya hanya tersenyum, merasa sedikit canggung dengan pujian itu. Tanpa mereka berdua sadari , Angel Mudryy berdiri di balik pintu. Mendengarkan semua percakapan ibunya dan neneknya Krazivaya , air matanya menetes dan hatinya berkata..

{"Ya Tuhan , baru kemarin ayah dikuburkan dan hari ini ibuku sudah mencari kerja tambahan untuk biaya hidup kami . Sungguh hebat ibuku."}

Banyak orang yang beranggapan manalah bisa Angel Mudryy dan kakaknya menjadi orang yang sukses karena ayah mereka sudah meninggal dan tak dak meninggalkan banyak warisan sedangkan ibu mereka hanyalah seorang guru dengan penghasilan pas-pasan malahan sekarang bekerja sampingan berjualan di kedai makanan Rusia milik neneknya Krazivaya yang sudah di anggap seperti neneknya sendiri

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh author adiba

Selebihnya

Buku serupa

Cinta yang Tersulut Kembali

Cinta yang Tersulut Kembali

Romantis

4.8

Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku