“Ini makanan sisa untukmu, cepat habiskan!”
Marcel melirik piring-piring yang berisi ceceran nasi yang tidak utuh, tulang-belulang ayam yang masih melekat dagingnya sedikit, dan juga sayur sop yang tinggal kuahnya saja.
“Makan di lantai, seperti biasa.”
Marcel menunduk dan menatap istrinya, Shirley.
“Kamu tega suruh aku menghabiskan makanan sisa dari saudara-saudaramu?” tanya Marcel dengan nada protes, sementara wajahnya mengernyit enggan ke arah piring-piring itu.
“Memangnya kenapa?” balas Shirley dengan alis terangkat sebelah. “Kemarin-kemarin juga begitu kan? Makan saja, daripada kamu mati—itu akan lebih merepotkan dibandingkan ayah ibu kamu yang lari tanpa tanggung jawab.”
Marcel mengepalkan tangannya. Ingin sekali dia melawan, tapi tidak bisa. Karena orang tuanya yang gagal dalam penelitian, Marcel terjebak dalam ikatan pernikahan dengan Shirley harus menebus seluruh kerugian yang diderita keluarga Delvino dengan mengabdikan seluruh hidupnya.
“Aku tidak mau makan hidangan sisa kakak-kakakmu,” kata Marcel datar, lebih baik dia mati kelaparan daripada mati keracunan karena menyantap makanan sisa itu lagi.
“Ini masih enak, dan ini makanan baru!” hardik Shirley sambil membanting salah satu piring di atas meja, membuat bunyi gebrakan yang menyakitkan telinga.
Juga sekaligus menggores harga diri Marcel sebagai seorang suami.
“Sisa makanan baru maksud kamu?” tanya Marcel memperjelas. “Tetap saja aku tidak akan makan.”
Shirley melotot dengan mata terarah kepada Marcel.
“Sejak kapan kamu boleh bantah aku?” balas Shirley. “Kamu di sini itu untuk menebus kerugian yang sudah ditimbulkan kedua orang tua kamu! Kalau bukan karena mereka, ayah ibu aku tidak akan kehilangan banyak uang gara-gara penelitian bodoh kalian!”
Marcel hanya bisa diam karena memang dia sudah dijadikan penebus kesalahan yang dilakukan orang tuanya. Dia ia dilarang melawan apa pun yang menjadi kehendak keluarga Delvino, termasuk anak-anak mereka yang kelakuannya tidak memiliki adab.
“Kamu harus makan karena aku tidak mau kamu sakit,” tegas Shirley lagi. “Kalau kamu sakit apalagi mati, maka kami akan menderita kerugian lebih besar lagi.”
Belum sempat Marcel menanggapi, beberapa orang laki-laki memasuki dapur dengan langkah-langkah cepat.
“Apa ini?”
“Kenapa meja makan masih berantakan?”
Shirley menoleh ke arah keempat kakak laki-lakinya.
“Oh, ternyata si bodoh itu belum makan juga dari tadi ....”
“Tunggu dulu, Kak!” cegah Shirley ketika salah satu kakaknya, Ronnie, akan melempar Marcel dengan segayung kuah sop yang penuh lemak. “Aku sedang berusaha membujuknya!”
Marcel berdiri membeku ketika Ronnie dan adik-adiknya yang lain maju mendekati titik di mana dirinya berada bersama Shirley.
“Makan ini!” perintah Ronnie tegas tanpa bisa dibantah.
“Aku tidak mau,” geleng Marcel lirih.
“Berani kamu menolak?” tanya Ronnie dengan seringai bengis. “Kami tidak mau kalau kamu sampai sakit! Jadi cepat makan, setelah itu kerja!”
Marcel tetap berdiri bergeming.
“Kamu itu sudah miskin, ditinggal orang tua, masih bisa-bisanya sombong dan tidak tahu diri!” sembur kakak Shirley yang lain, Ciko. “Ingat kalau kamu harus membayar semua kerugian yang ditimbulkan ayah ibu kamu!”
Marcel merasakan telinganya memanas, tapi dia tidak memiliki daya untuk melawan sikap semena-mena saudara iparnya.
“Sudah, pegangi saja dia!” suruh Ronnie sambil menoleh ke arah adik-adiknya.
“Kak, jangan dikeroyok!” cegah Shirley dengan wajah tegang.
/0/16043/coverorgin.jpg?v=008478e1f4f71672ee7491a0c2a744a2&imageMogr2/format/webp)
/0/17236/coverorgin.jpg?v=bb04a1dcea1ed196effd3f0d60d64499&imageMogr2/format/webp)
/0/6487/coverorgin.jpg?v=5b7a28da01d709a8d9cb9d8337484d8a&imageMogr2/format/webp)
/0/12423/coverorgin.jpg?v=3d5051c1c0e8628dc3e8520fa5689370&imageMogr2/format/webp)
/0/19142/coverorgin.jpg?v=017c8ed5bb34be3c0f8e26265cc43083&imageMogr2/format/webp)
/0/19467/coverorgin.jpg?v=9841d5f4debc69d8a51ec738f536ab2b&imageMogr2/format/webp)
/0/5769/coverorgin.jpg?v=c24d6abac899f24c556b691ebac6fa3b&imageMogr2/format/webp)
/0/5813/coverorgin.jpg?v=625dbb84355f052f6991bc33e1740359&imageMogr2/format/webp)
/0/16090/coverorgin.jpg?v=74b9387fb8c57892d679de5c35374ace&imageMogr2/format/webp)
/0/22533/coverorgin.jpg?v=ac42a10c716b1b3cb93cf42b843fe60b&imageMogr2/format/webp)
/0/6257/coverorgin.jpg?v=3b7b407dbda72bf48056115c9971ec78&imageMogr2/format/webp)
/0/5334/coverorgin.jpg?v=e8958047a80cb46a2ba7e7b7e832679f&imageMogr2/format/webp)
/0/13515/coverorgin.jpg?v=d6af7dfcc48f2586de8c8509651bb865&imageMogr2/format/webp)
/0/6699/coverorgin.jpg?v=007114197f84085426e11ce0ddeabca0&imageMogr2/format/webp)
/0/21475/coverorgin.jpg?v=2e38fb225ac17e9de4c5855ab6aab7c2&imageMogr2/format/webp)
/0/5037/coverorgin.jpg?v=11008ced4cdb8e2e87ed950c1207f1af&imageMogr2/format/webp)