/0/24873/coverorgin.jpg?v=3bb5d9f52074eb9898689abd6ad7c196&imageMogr2/format/webp)
“ aku akan menikahi mu” ucap raja kepada wanita yang ada di depannya
Beberapa hari setelah pemakaman pak suryo raja memutuskan untuk segera menemui sosok perempuan yang sudah di janjikannya untuk menjaga perempuan itu. Anak semata wayang dari pria yang sudah dengan ikhlas menjaganya bahkan di tragedi mengerikan semalam pria tua itu masih bisa mengorbankan nyawanya demi dirinya kalau bukan karena pria itu mungkin tubuhnya lah yang akan menjadi santapan peluru panas itu.
“ A-apa maksud anda, tuan!” Ucap putri ketika pria yang ada di depannya mengatakan akan menikahinya
“ Sesuai janjiku kepada ayahmu yang tidak akan mungkin aku langgar aku akan menikahimu” tegas raja sambil bersandar di kursi tamu rumah sederhana itu.
Putri menatap nanar wajah pria yang ada di depannya, pria bertubuh tinggi berbadan atletis dengan warna kulit putih dan bola mata hitam oriental serta tatanan rambut rapi dan aroma tubuh yang begitu wangi
“ Aku tidak ingin menikah” ucap putri menolak perintah dari raja.
Raja mengepalkan tangannya “ jangan buat aku murka disini, apa menurutmu aku ingin menikahi gadis culun sepertimu, lihat gayamu, wajahmu bahkan kacamata itu, sungguh tidak membuatku tertarik” ketus raja sambil memperlihatkan senyum sinisnya
“ Kalau begitu bukan kah lebih baik, tidak perlu ada pernikahan diantara kita, lagian aku juga tidak ingin bersanding dengan pria sombong dan angkuh sepertimu” ucap putri dengan nada mengejeknya.
“ jangan berbesar kepala, kalau bukan karena janji akupun tidak ingin menikah” ucap raja
“ Bukankah sudah jelas, lebih baik batalkan saja janji itu!” seru putri sambil menyilangkan tangannya di dada
“ Bisa kah kau mengantarku ke akhirat untuk menemui ayahmu agar aku bisa membatalkan janjiku!” ujar raja yang tidak mau kalah
Seketika suasana hening menyelimuti rumah minimalis itu, raja masih menatap ke arah wanita di depannya sedangkan putri yang masih tampak berpikir dengan ucapan dari raja.
Raja melihat ke jam tangannya “ aku tidak punya waktu untuk menunggu kau melamun, masih banyak kerjaan yang harus aku urus” ucap raja
“ Aku akan menikah denganmu, tapi semuanya tidak gratis pernikahan ini harus kamu bayar dengan mahal” tutur putri sambil tersenyum tipis
“ Tidak masalah, sebutkan semua keinginanmu! Seru raja kepada putri
Putri terdiam sejenak “ tidak hari ini, besok akan aku beri kabar” ucap putri
“ baik lah, pikirkan baik baik semua keinginan itu, waktumu Cuma besok, lusa kita akan segera menikah, persiapkan dirimu baik baik” perintah raja
Putri melototkan matanya “ lu- lusa! Pernikahan apa itu, aku perlu waktu untuk mempersiapkan semuanya!” ucap putri dengan histeris
“ Pernikahan kita bukan atas dasar cinta melainkan atas dasar janji untuk apa kamu bersiap siap, kamu Cuma tinggal duduk manis dan diam semuanya sudah aku atur, selama kamu tidak bersuara dan bikin kerusuhan pernikahan itu akan berlangsung dengan lancar!” jelas raja dengan santainya
“ Terserah kamu saja, akupun juga menginginkan semuanya berjalan cepat dan lancar” balas putri
“ anak pintar!” ucap raja sambil mengelus rambut putri
ingat kata kataku jadi lah penurut maka semuanya akan mudah bagimu, tapi kalau kamu bertingkah hidupmu akan dengan mudah aku hancurkan” tegas raja.
Raja pun berjalan keluar dari rumah sederhana itu dengan tenangnya seperti tidak terjadi apapun
Putri hanya terdiam semenjak raja mengelus rambutnya, bahkan dia hanya mampu menatap kepergian pria itu hingga tubuhnya menghilang dari pandangan mata. Putri bergegas menutup pintu rumahnya
“ dasar pria sombong!” Kesal putri sambil menutup pintu rumahnya
lagian kenapa ayah meminta pria itu berjanji menikahiku, bukan kebahagiaan yang aku dapatkan melainkan neraka” ujarnya sambil berjalan masuk kedalam kamarnya
**
Raja melonggarkan dasinya sembari menjalankan mobil sport miliknya.
/0/2351/coverorgin.jpg?v=33bc23e32df7f5ac3937c4479d10eeea&imageMogr2/format/webp)
/0/4346/coverorgin.jpg?v=e99ad841c1d7ed14fd14bd07f0817b0f&imageMogr2/format/webp)
/0/23788/coverorgin.jpg?v=49b7e99d293c396a41c9a16456321089&imageMogr2/format/webp)
/0/2562/coverorgin.jpg?v=1c0bc876cf31e2917d8e16ad7eb33bc5&imageMogr2/format/webp)
/0/12466/coverorgin.jpg?v=20250122183243&imageMogr2/format/webp)
/0/7674/coverorgin.jpg?v=e866ee1b29c1e01e154519c8586ac548&imageMogr2/format/webp)
/0/9744/coverorgin.jpg?v=b7d6a75c2d1107be485a1e0e207ba64f&imageMogr2/format/webp)
/0/7242/coverorgin.jpg?v=9dd27e4d10822b34509e52f3feb4289f&imageMogr2/format/webp)
/0/17322/coverorgin.jpg?v=20240328170545&imageMogr2/format/webp)
/0/6480/coverorgin.jpg?v=20250120180002&imageMogr2/format/webp)
/0/5817/coverorgin.jpg?v=20250121171833&imageMogr2/format/webp)
/0/7027/coverorgin.jpg?v=75220ee91a5a06d65d76a3fd76c4fce3&imageMogr2/format/webp)
/0/15065/coverorgin.jpg?v=20250123120501&imageMogr2/format/webp)
/0/15780/coverorgin.jpg?v=4dceae18cd8653a26ddcb313f48d3eec&imageMogr2/format/webp)
/0/13100/coverorgin.jpg?v=afe254af17e871e6088cf43bee5fc044&imageMogr2/format/webp)
/0/17365/coverorgin.jpg?v=6db8622c3069ac6f74d1e2e5fb155f63&imageMogr2/format/webp)
/0/16463/coverorgin.jpg?v=83f6dd3af71ea3068b6d2868bc1debf9&imageMogr2/format/webp)
/0/5715/coverorgin.jpg?v=a434b913e9c44fad1ab8c1500c38b6d6&imageMogr2/format/webp)
/0/4247/coverorgin.jpg?v=084a3a9b57319d8195e2577f605c01bc&imageMogr2/format/webp)
/0/2661/coverorgin.jpg?v=4e2bc9f65d078734a1d053b5ced98062&imageMogr2/format/webp)