Sandiwara Cinta Sang CEO

Sandiwara Cinta Sang CEO

Sayap Emas

5.0
Komentar
559
Penayangan
20
Bab

Nayla, hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa, sekaligus istri dari seorang pengusaha muda yang sukses. Namun, ia harus menerima pil pahit dalam pernikahannya yang selama ini terlihat bahagia. Bayu, diam-diam telah menikah dengan seorang wanita muda bernama Indri. Seorang wanita muda dan cantik itu sempat di kenalkan Bayu dan ibunya sebagai seorang sepupu. Lantas, bagaimana nasib Nayla? Terlebih dirinya yang hanya di pandang sebagai benalu oleh keluarga suaminya.

Bab 1 Rahasia yang Tersembunyi

"Mas, kamu udah pulang?" tanya Nayla yang kini berjalan menuruni anak tangga.

Bayu segera mengarahkan pandangannya ke arah Nayla.

"Sayang, kamu darimana saja. Daritadi aku panggil kok nggak ada jawaban?" Pertanyaan yang terdengar begitu di paksakan bagi Nayla.

Saat Nayla sudah berdiri di hadapan Bayu. Pria tampan dengan jambang halus di dagunya itu segera mencium Nayla, istrinya.

"Aku baru saja merapikan kamar," jawab Nayla sambil tersenyum kecil.

"Siapa wanita ini, Mas?" Pandangan Nayla langsung terpaku saat melihat seorang wanita muda berdiri tidak jauh dari suaminya.

"Kenalkan, dia Indri sepupuku," ucap Bayu yang langsung menggeser tempatnya berdiri menjadi di sebelah Nayla.

"Dan ... Indri, kenalkan ini Nayla. Istri yang paling aku cintai sampai kapanpun."

Bayu langsung mencium pipi Nayla di hadapan Indri, membuat wajah Nayla memerah karena malu.

"Halo, Mbak. Aku Indri sepupu Mas Bayu." Indri mengulurkan tangannya.

Sepupu? Sejak kapan Mas Bayu memiliki sepupu bernama Indri? Dan kenapa selama ini ia tidak pernah menceritakannya kepadaku? Pertanyaan itu tiba-tiba terlintas di pikirannya.

"Kok aku nggak pernah tahu, ya, kalau kamu punya sepupu bernama Indri?"

Pertanyaan itu tiba-tiba keluar dari mulut Nayla membuat Bayu langsung salah tingkah.

"Itu karena Indri tinggal di desa, jadi kami jarang bertemu dan memang kurang akrab juga. Makanya aku juga jarang menceritakannya padamu."

Sebuah alasan yang terdengar sangat masuk akal, tapi entah kenapa hati Nayla berkata lain, seolah ada hal yang sedang berusaha di tutupi oleh Bayu, suaminya.

"Lagi pula apa pentingnya kamu tahu tentang Indri?"

Tiba-tiba sebuah suara terdengar dari kejauhan.

"Tante Ratna." Indri segera menghampiri Ratna yang baru saja keluar dari kamarnya.

Pelukan hangat di berikan Ratna kepada Indri. Nayla yang melihat kedekatan ibu mertuanya dan Indri terasa begitu sakit, bagaimana tidak, hampir 3 tahun ia menjadi istri Bayu, Ratna tidak pernah memeluknya sehangat itu.

"Bagaimana kabar orang tuamu? Mereka sehat, 'kan?"

Ratna melepaskan pelukannya, ia kini menatap wajah Indri dengan penuh kasih sayang.

Sambil tersenyum kecil. "Papa dan Mama sehat kok, Tante. Kalau Tante sendiri bagaimana, sehat 'kan?" tanya Indri.

"Ya beginilah ... terkadang terasa jenuh harus berduaan dengan orang kampung, nggak se frekuensi." Ratna melirik ke arah Nayla yang masih berdiri di samping Bayu.

Nayla Saputri adalah seorang gadis lugu dari sebuah desa kecil, kehidupan sulit membuatnya memilih untuk mengadu nasib ke kota besar. Sampai akhirnya dewi keberuntungan berpihak padanya, Nayla yang saat itu bekerja sebagai seorang pelayan di sebuah restoran anpa sengaja bertemu dengan Bayu yang saat itu menghadiri sebuah acara kantor.

Pertemuan yang tidak sengaja tersebut rupanya membuat keduanya semakin dekat. Bayu yang begitu sangat mencintai Nayla memutuskan untuk menikahi gadis pujaannya itu walaupun tanpa restu sang ibu.

"Sayang, kamu yang sabar ya." Tangan Bayu tiba-tiba menggegam tangan Nayla dengan erat. Ia seolah merasakan apa yang di rasakan istrinya saat ini.

Nayla hanya menatap wajah suaminya dengan lembut, sebuah senyuman terlihat di bibir Nayla. Walaupun terkesan seperti di paksakan.

"Ma, bagaimana kalau kangen-kangenannya di lanjutkan nanti," ucap Bayu yang kini berdiri di samping Ratna. "Lebih baik kita biarkan Indri istirahat dulu."

"Kamu benar, Mama sampai lupa." Ratna tertawa lepas, dengan tangan terus menggegam tangan Indri.

"Eh, Nayla!" bentak Ratna. "Ngapain kamu masih bengong di situ? Cepat antar Indri ke kamarnya."

"I-iya , Ma." Nayla yang sedang melamun langsung tersentak mendengar suara bentakan Ratna. "Indri, ayo aku antar ke kamarmu."

"Terima kasih, Mbak," ucapnya lembut.

Keduanya segera berjalan beriringan meninggalkan ruang tamu. Namun, baru beberapa lagkah suara Ratna terdengar memanggil nama Nayla.

"Nayla." Suaranya sedikit lebih keras. "Setelah mengantar Indri cepat kamu masak makan malam, aku nggak mau kalau sampai makan malam hari ini terlambat lagi," suara Ratna terdengar seperti sebuah ancaman.

Nayla hanya tersenyum dan mengangguk, ia seolah sudah terbiasa dengan perlakuan Ratna, ibu mertuanya. Sebelum akhirnya benar-benar meninggalkan ruang tamu bersama Indri.

"Ini kamarmu," ucap Nayla sambil membuka pintu kamar tamu. "Maaf jika kamarnya sedikit kurang rapi, karena aku belum sempat membersihkannya."

"Enggak apa-apa kok, Mbak. Kamar ini masih terlihat begitu rapi dan bersih," ucapnya. Indri menoleh ke arah Nayla sejenak kemudian mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar.

"Yaudah kalau gitu aku keluar dulu, biar kamu bisa segera istirahat." Nayla berpamitan.

"Iya, Mbak. Makasih ya, sudah mau mengizinkan aku tinggal di sini."

"Kamu adalah keluarga Mas Bayu, jadi sudah sewajarnya kami memperlakukanmu dengan baik."

Nayla segera keluar dari kamar, dengan perlahan ia menutup pintu kamar.

"Ya ampun aku lupa belum menyiapkan air hangat dan pakaian untuk Mas Bayu." Nayla segera melangkah ke arah kamarnya. Sebuah kamar utama yang terletak di bagian paling ujung lantai dua.

Sejak menikah dengan Bayu, Nayla memang mengabdikan dirinya pada Bayu dan Ratna, mertuanya. Bagi Nayla apa yang ia lakukan itu adalah salah satu bentuk terima kasihnya kepada Bayu atas apa yang ia berikan selama ini. Walaupun Nayla tahu ia tidak lebih dari seorang pembantu di mata Ratna.

Pernah suatu hari Ratna mengatakan jika dirinya sampai kapanpun tidak akan menerima kehadiran Nayla sebagai menantunya. Karena bagi Ratna, Bayu berhak mendapatkan istri yang setara dengan mereka. Bukan hanya gadis kampung seperti Nayla.

Setelah beberapa saat Nayla sudah selesai menyiapkan air hangat untuk Bayu.

"Sebaiknya aku menemui Mas Bayu. Aku yakin dia pasti sudah lelah setelah seharian bekerja di kantor." pikirnya.

Nayla segera keluar dari kamarnya, ia langsung menuju ke ruang tamu.

Namun, baru saja kakinya menyentuh lantai bawah tiba-tiba ia menghentikan langkahnya. Samar-sama ia mendengar pembicaraan yang terjadi antara Bayu dan Ratna.

"Ingat ya, Mama nggak mau sampai ada yang tahu siapa Indri. Kamu harus memastikan semua ini aman," suara Ratna terdengar begitu pelan seperti berbisik.

"Mama tenang aja, aku bisa jamin nggak akan ada yang tahu tentang rencana kita."

Ucapan Bayu terdengar begitu meyakinkan.

"Rencana? Apa yang mereka rencanakan? Dan siapa sebenarnya Indri?"

Pertanyaan itu seolah terus berputar di kepala Nayla.

"Bagus kalau begitu kamu pastikan Indri merasa nyaman di rumah ini, dan pastikan juga istri kampungmu itu nggak menghancurkan semuanya."

Ratna menatap Bayu dengan tajam. Sementara Bayu hanya terlihat mengangguk kecil.

"Sebenarnya apa yang mereka rahasiakan dariku." Nayla mengeryitkan dahinya.

"Nayla! Sedang apa kamu di sana?!"

Tiba-tiba suara Ratna menggelegar, hingga membuat Nayla terkejut.

"A-aku hanya." Wajahnya terlihat begitu gugup. Nayla menghirup nafas dalam sebelum melanjutkan ucapannya. "Aku hanya ingin menemui Mas Bayu."

"Mas, kamu mandi dulu sana! Nanti keburu airnya dingin." Nayla terus berusaha terlihat tenang untuk menghindari kecurigaan Ratna dan Bayu. "Kalau gitu aku ke dapur dulu untuk masak makan malam," ucap Nayla yang langsung meninggalkan ruang tamu.

"Terima kasih, Sayang." Bayu tersenyum ke arah Nayla.

Dengan cepat pandangan Bayu segera beralih ke Ratna. "Ma, aku mandi dulu." Bayu segera berdiri dari tempat duduknya. "Mama tenang aja Nayla nggak akan tahu tentang rencana kita."

Suara itu terdengar begitu pelan hampir tak terdengar. Sementara Ratna hanya bisa menggangguk kecil.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Gairah Liar Ayah Mertua

Gairah Liar Ayah Mertua

Gemoy
5.0

Aku melihat di selangkangan ayah mertuaku ada yang mulai bergerak dan mengeras. Ayahku sedang mengenakan sarung saat itu. Maka sangat mudah sekali untuk terlihat jelas. Sepertinya ayahku sedang ngaceng. Entah kenapa tiba-tiba aku jadi deg-degan. Aku juga bingung apa yang harus aku lakukan. Untuk menenangkan perasaanku, maka aku mengambil air yang ada di meja. Kulihat ayah tiba-tiba langsung menaruh piringnya. Dia sadar kalo aku tahu apa yang terjadi di selangkangannya. Secara mengejutkan, sesuatu yang tak pernah aku bayangkan terjadi. Ayah langsung bangkit dan memilih duduk di pinggiran kasur. Tangannya juga tiba-tiba meraih tanganku dan membawa ke selangkangannya. Aku benar-benar tidak percaya ayah senekat dan seberani ini. Dia memberi isyarat padaku untuk menggenggam sesuatu yang ada di selangkangannya. Mungkin karena kaget atau aku juga menyimpan hasrat seksual pada ayah, tidak ada penolakan dariku terhadap kelakuan ayahku itu. Aku hanya diam saja sambil menuruti kemauan ayah. Kini aku bisa merasakan bagaimana sesungguhnya ukuran tongkol ayah. Ternyata ukurannya memang seperti yang aku bayangkan. Jauh berbeda dengan milik suamiku. tongkol ayah benar-benar berukuran besar. Baru kali ini aku memegang tongkol sebesar itu. Mungkin ukurannya seperti orang-orang bule. Mungkin karena tak ada penolakan dariku, ayah semakin memberanikan diri. Ia menyingkap sarungnya dan menyuruhku masuk ke dalam sarung itu. Astaga. Ayah semakin berani saja. Kini aku menyentuh langsung tongkol yang sering ada di fantasiku itu. Ukurannya benar-benar membuatku makin bergairah. Aku hanya melihat ke arah ayah dengan pandangan bertanya-tanya: kenapa ayah melakukan ini padaku?

Cinta yang Tersulut Kembali

Cinta yang Tersulut Kembali

Calli Laplume
4.9

Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?

Perhitungan Pahit Seorang Istri

Perhitungan Pahit Seorang Istri

Gavin
5.0

Suamiku, Banyu, dan aku adalah pasangan emas Jakarta. Tapi pernikahan sempurna kami adalah kebohongan, tanpa anak karena kondisi genetik langka yang katanya akan membunuh wanita mana pun yang mengandung bayinya. Ketika ayahnya yang sekarat menuntut seorang ahli waris, Banyu mengusulkan sebuah solusi: seorang ibu pengganti. Wanita yang dipilihnya, Arini, adalah versi diriku yang lebih muda dan lebih bersemangat. Tiba-tiba, Banyu selalu sibuk, menemaninya melalui "siklus bayi tabung yang sulit." Dia melewatkan hari ulang tahunku. Dia melupakan hari jadi pernikahan kami. Aku mencoba memercayainya, sampai aku mendengarnya di sebuah pesta. Dia mengaku kepada teman-temannya bahwa cintanya padaku adalah "koneksi yang dalam," tetapi dengan Arini, itu adalah "gairah" dan "bara api." Dia merencanakan pernikahan rahasia dengannya di Labuan Bajo, di vila yang sama yang dia janjikan padaku untuk hari jadi kami. Dia memberinya pernikahan, keluarga, kehidupan—semua hal yang tidak dia berikan padaku, menggunakan kebohongan tentang kondisi genetik yang mematikan sebagai alasannya. Pengkhianatan itu begitu total hingga terasa seperti sengatan fisik. Ketika dia pulang malam itu, berbohong tentang perjalanan bisnis, aku tersenyum dan memainkan peran sebagai istri yang penuh kasih. Dia tidak tahu aku telah mendengar semuanya. Dia tidak tahu bahwa saat dia merencanakan kehidupan barunya, aku sudah merencanakan pelarianku. Dan dia tentu tidak tahu aku baru saja menelepon sebuah layanan yang berspesialisasi dalam satu hal: membuat orang menghilang.

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku