Cinta yang Tersulut Kembali
Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Sang Pemuas
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
Kaira..kaira..kaira.....
Aku terkaget kaget sambil mengucek mataku,aduh siapa sih berisik banget mengganggu tidur nyenyakku.
Kaira ….ayo buka pintunya Kaira!!!!
Ketukan pintu berubah menjadi gedoran yang sangat keras ,terpaksa aku bangun,demi agar suara berisik itu berhenti,karena tidak enak pada tetangga.Beranjak dari pembaringan,mencari kunci dan membuka pintu.
“ Duh lama sekali sih kamu buka pintunya,dan jam segini baru bangun ,ya ampun mimpi apa anakku menikah dengan wanita seperti kamu” semprot ibu mertua
“ Mimpi ketemu bidadari bu “
“ Bidadari kok jam segini masih pake piyama ,kamu jangan mimpi deh kai”jawab ibu ketus
“Bu,semalam aku kehujanan,lalu nggak enak badan,jadi izin tidak masuk kerja,ini saja masih hangat “ jawabku sambil berusaha menarik tangan ibu ke keningku.
“ Eh apa apaan ini,nggak mau kamu belum mandi “
“ Kaira kan baru bangun bu,ya kapan mandinya “
“ Ngomong – ngomong,ibu ada apa kesini pagi – pagi ?”
“ Kalo mertua datang,kamu suruh duduk dulu,kamu kasih minum,kamu tawarin sarapan dulu “ jawab ibu ketus.
Ya ampun salah melulu aku di mata ibu mertua,sabar Kaira masih pagi ,ucapku dalam hati sambil menggaruk kepala yang tidak gatal.
“ Kenapa kamu garuk garuk gitu sambil liat ibu ?"
“ Belum keramas bu “ ucapku asal
“ Jadi ibu pagi pagi bangunin aku cuma mau minta sarapan?”tanyaku
“ Enggak,ibu mau minta duit,Cuma 500 ribu,kamu adakan?"
“ Ga ada bu,uangnya sudah aku belikan laptop untuk kerja, “ jelasku
“ Boros banget sih kamu Kai,pake acara beli laptop segala,jadi ibu gimana dong?masa 500 ribu saja ga ada sih Kai?”
“ Kemarin kan ibu udah di kasih mas Bagus jatah,lalu uangnya ibu kemanakan?belum ada seminggu loh bu"
“ Udah deh Kai kalo kamu nggak mau kasih ibu uang ga usah kamu tanya uang yang udah di kasih ke ibu"
“ Tapi kalo ibu nggak minta,tapi pinjam 500 ribu ada kan Kai ?Apa kamu balik lagi ke toko laptopnya di tuker sama uang ,biar ibu bisa dapet 500 ribu,syukur syukur bisa dapet 5 juta buat ibu semua.
Aku menepuk keningku pelan,aduh ibu ada ada saja deh permintaannya,laptop itu kan lebih penting buat menunjang pekerjaanku,sedangkan laptop lama ku sudah lemot dan memang sudah seharusnya di ganti.
“Mana bisa begitu bu,kerjaan Kai lebih penting ,kalo nggak ada laptop ,gimana Kai kerja ,kalo Kai kerja kan nanti bisa dapat uang untuk ibu” ucapku menenangkan ibu,karna kalau tidak di jawab baik baik seperti ini,pasti sampai sore pun ibu akan bertahan dengan keinginannya.
“ Bener ya Kai nanti kalo dapat uang kamu bagi ibu 500 ribu ya Kai”
“ Ibu lebih baik pulang dulu saja ya bu,karena Kai kan belum ada uangnya,dirumah juga tidak ada sarapan atau cemilan “
“ Janji ya Kai,awas kalo kamu bohong sama ibu,ibu laporkan Bagas” ucap ibu sambil berjalan keluar rumahku
Akhirnya ibu pulang,rasanya benar benar lega,saatnya melanjutkan istirahat yang tertunda.Badanku masih demam,mungkin istirahat 2 – 3 jam lagi akan membuat badanku enakan.Karena sebelum mas Bagus pergi,aku sempat sarapan dan minum obat,kemudian tidur lagi.
Baru saja diri ini ingin merebahkan badan,tiba tiba pintu di gedor keras.
“ Kai buka donk pintunya ,mba tahu kok kamu ada dirumah “
Aduh suara kakak iparku yang cempreng berisik sekali.Buka nggak buka nggak,udahlah hitung kancing baju saja.Buka nggak buka nggak buka,duh kenapa jatuhnya di buka sih.Di buka pasti di mau bikin repot,kalau di biarkan pasti dia ga akan berhenti berisik sampai keinginannya tercapai.Aduh ibu sama anak kok sama sih suka bikin gaduh.
“ Kai buka donk,,mba tahu kamu ada di dalam Kai"
Akhirnya dengan kepala yang masih pusing karena demam,aku beranjak ke ruang tamu,membuka pintu untuk mba Aida,kakak iparku.