Kakak Ipar Rasa Pacar

Kakak Ipar Rasa Pacar

Els Arrow

5.0
Komentar
18.3K
Penayangan
100
Bab

Nadia ingin memberi kejutan kepada tunangannya, Raka, di hari ulang tahun pria itu. Namun, ia malah dibuat terkejut saat memergoki Raka tengah bergumul satu selimut dengan sang Kakak, Tania. Hal itu membuat Nadia kecewa, hingga berimbas gagalnya acara pernikahan yang akan digelar tiga hari lagi. Nadia terusir dari rumah, ia pergi menemui Kakak Iparnya, Darren, yang tengah bekerja di luar kota untuk menunjukkan rekaman perselingkuhan Raka dan Tania. Dua insan korban pengkhianatan itu memutuskan bekerjasama untuk membalas dendam. Namun, siapa yang tahu kedekatan mereka menghadirkan rasa nyaman? Lantas, bagaimana dengan rencana balas dendam itu? Akankah mereka berhasil, atau malah terjebak dalam hubungan cinta yang rumit?

Bab 1 Memergoki Perselingkuhan

"Pasti Raka suka sama hadiah yang ku bawa," gumam Nadia, wanita cantik berusia 22 tahun pemilik iris coklat itu tengah membawa kue di tangan kanannya dan sebuah paper bag berwarna biru di tangan kirinya.

Kaki jenjangnya berhenti di depan apartemen Raka, ia hendak memberikan kejutan karena hari ini ulang tahun sang calon suami.

Nadia menempelkan kartu akses khusus, ia mendapatkannya dari Raka. Bola matanya mengedar saat baru saja membuka pintu unit. Senyumnya semakin lebar saat mendapati kamar ini sepi.

"Aku akan bersembunyi di lemari."

Lemari berukuran besar itu muat oleh tubuhnya, dari sini ia bisa mengawasi situasi di luar lewat celah kecil.

"Semoga Raka nggak lama, aku takut kuenya leleh," bisik Nadia.

Tidak seberapa lama kemudian ia mendengar suara pintu terbuka, senyum di bibirnya semakin merekah saat menduga pasti itu kekasihnya.

Namun, keningnya tiba-tiba mengerut saat mendengar sayup-sayup suara wanita.

"Aah ... kakiku lemas, Sayang."

Deg! Nadia terhenyak kaget.

'Aku tidak asing dengan suaranya,' batin Nadia.

"Aku akan menggendongmu ke ranjang, Tania," sahut Raka yang semakin membuat Nadia bertanya-tanya.

'Tania? Tidak mungkin-' Nadia melongokkan kepala pada celah kecil lemari ini saat terdengar suara di ranjang.

Seorang wanita dalam balutan pakaian kurang bahan tengah berbaring di ranjang kekasihnya, Wanita itu terus meracau hingga membuat telinga Nadia panas.

Namun, racauan itulah yang membangkitkan jiwa kelaki-lakian Raka. Pria itu melepas semua helai benang yang ia kenakan. Detik berikutnya ia melakukan hal itu pada sang wanita hingga tubuh keduanya benar-benar polos.

'Ya Tuhan ....' Nadia semakin menekan dadanya, sesak sekali rasanya melihat pemandangan ini.

Kenapa Raka melakukan hal keji itu dengan wanita lain? Ia merasa terhina kalau seperti ini.

"Aku rindu kamu, Raka. Sudah satu bulan nggak kamu sentuh, rasanya selalu ada yang kurang," ujar wanita itu dengan suara parau.

Nadia yang tadinya menunduk sontak mengangkat kepala, rahang runcingnya menegas mendengar suara menjijikkan itu.

Wajah wanita itu.tertutup rambut, meskipun begitu ia masih bisa sedikit mengenali wanita itu dari bentuk tubuhnya.

"Aku juga merindukanmu, Tania. Kau tidak tahu 'kan aku mati-matian menahan selama satu bulan ini. Ah, aku harus mengurus Nadia dulu karena dia sangat merepotkan," kata Raka.

Deg! Nadia kembali terhenyak.

'Ta-Tania?' batinnya sambil membekap mulut.

Mata cantiknya semakin membelalak lebar ketika wajah wanita itu menoleh ke arahnya saat Raka mengendus leher. Wanita itu tertawa sambil sesekali melenguh, membuat perasaan Nadia semakin memanas.

Kedua tangannya mengepal dan dengan sisa kekuatan yang dimiliki, gadis berambut panjang itu merogoh tas untuk mengambil ponsel.

Nadia merekam percintaan panas calon suaminya dengan sang kakak tiri dengan tangan gemetar, kedua air mata terus mengalir sampai hampir tiga puluh menit lamanya.

'Ya Tuhan ... demi apapun ini sakit sekali,' batin Nadia sambil tangannya menekan dada.

Ia tidak peduli kakinya kesemutan di dalam lemari, kue yang dibawanya bahkan sudah meleleh karena berada di ruangan pengap dalam waktu lama.

Kedua insan tidak punya hati itu sudah tertidur karena terlalu lelah bercinta, keduanya saling memeluk di bawah satu selimut tanpa sehelai benangpun.

'Aku tidak menyangka kamu sekejam ini, Raka. Dan aku lebih tidak menyangka kalau ... Kak Tania tega padaku.'

Nadia berdiri di samping ranjang dengan napas tersengal, matanya menatap nanar pada Raka dan Tania yang tidur dengan pulas tanpa peduli ada hatinya yang tengah hancur.

Gadis itu berbalik badan dan segera keluar, ia membuang kuenya ke tempat sampah yang ada di luar unit apartemen itu.

Kakinya melangkah cepat agar bisa segera pergi dari gedung pencakar langit ini, ia ingin segera pulang dan mengadukan pengkhianatan Raka kepada kedua orangtuanya.

"Aku akan membatalkan pernikahan kita, Raka!" gumamnya seraya masuk ke dalam taksi.

Air mata luruh begitu saja saat mengingat pengkhianatan yang Raka lakukan tadi, mau sekuat apapun nyatanya hatinya tetap terluka.

'Tiga hari lagi kita akan menjadi suami istri, Raka. Tapi kamu tega melakukan ini padaku, padahal kamu tahu kakakku juga sudah punya suami,' batin Nadia sambil menghela napas dalam-dalam.

Taksi berhenti di depan rumah sederhana berwarna putih. Nadia langsung memanggil ayahnya yang sedang berbincang-bincang dengan saudara lain yang ada di rumah itu untuk membantu persiapan pernikahan mereka.

"Ada apa, Nadia? Kok wajahmu kelihatan sayu begitu?" tanya Toni, ayah kandung Nadia.

Hening! Nadia belum berani menyahut.

Ia takut kalau jujur akan membuat Ayahnya terkejut dan ikut sakit hati, tetapi kalau tidak jujur maka batinnya yang akan terus memanas.

"Aku tadi dari apartemennya Raka, Yah."

"Ya, kamu 'kan sudah bilang mau kasih hadiah ulang tahun. Bagaimana? Berhasil?" tanya pria paruh baya itu dengan senyum manis.

Namun, gelengan kepala putrinya membuat senyum di bibir Toni memudar, kening keriputnya semakin mengerut dan kemudian bertanya, "ada apa, Nad? Kalian tidak ada ada masalah 'kan?"

"Aku ... a-aku memergoki Raka bermain gila sama perempuan lain, Yah. Dia mengkhianati aku. Dia ... dia bahkan nggak tahu aku bersembunyi di dalam lemari membawa kado dan kue, dia malah asyik sama wanita lain," jelas Nadia yang sontak membuat Toni tercekat.

Nadia menangis tergugu dan menutup wajah dengan kedua tangannya, air mata terus mengalir seakan tidak mau dihentikan.

Bak ada guntur keras yang menghantam jantungnya, Toni merasa dadanya nyeri melihat putrinya menangis pilu di bawah kakinya.

"Maaf sudah membuat Ayah malu. Tapi batalkan saja pernikahan ini, aku nggak mau menikah dengan seorang pengkhianat," ucap Nadia di sela-sela isak tangisnya.

"Batalkan saja katamu?! Apa kamu buta, hah?! Kamu tidak lihat berapa banyak biaya yang sudah kami kelurkan untuk membayar wedding organizer? Seenaknya saja kamu minta batalkan!" sentak Mella.

Wanita paruh baya yang merupakan ibunya Tania itu datang dengan mata melotot dan wajah merah padam. Kedua tangannya berkacak pinggang sambil terus menatap tajam ke arah Nadia.

Lima tahun lalu setelah istri pertama Toni, Yuni, meninggal karena kecelakaan tunggal, Toni menikahi Mella yang merupakan seorang janda.

Mella membawa Tania dalam pernikahan ini, kemudian tiga tahun setelahnya Tania menikah dengan pria yang ia pilih dan kini keduanya LDR lantaran sang suami bekerja di luar kota.

Nadia sudah biasa saat Mella membentaknya, ibu tirinya itu tidak sungkan meskipun ada sang Ayah. Ah, Nadia bahkan merasa dirinya tidak lagi mempunyai sosok orang tua semenjak Ayahnya menikah dengan Mella.

"Laki-laki tidak akan kehilangan apapun meskipun sudah melakukan hubungan badan, Nadia! Kamu tidak apa-apa tetap menikah, asal kita tetap menjaga rahasia ini agar tidak ada yang tahu," ujar Mella dengan napas menggebu.

Apa Mella sudah gila? Wanita itu benar-benar tidak memikirkan perasaan Nadia.

"Lupakan kejadian ini, Nadia. Lupakan juga tentang wanita yang menjadi selingkuhan Raka. Jangan buat malu aku dan Ayahmu. Kamu akan tetap menikah dengan Raka!" imbuh Mella.

Nadia sontak menggeleng keras. "Tapi, Bu ... wanita itu ... selingkuhannya Raka adalah Kak Tania!" pekiknya.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Els Arrow

Selebihnya

Buku serupa

Terjebak Gairah Terlarang

Terjebak Gairah Terlarang

kodav
5.0

WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku