Kakak Ipar Rasa Pacar
ang ke samping. Namun, setitik air matapun tidak luruh dari netranya. Sakit
ah, suaminya kaya raya dan pengertian. Ti
ke arahnya, sesekali ia akan melirik ke
oni yang memilih acuh. Padahal ia putri kandungn
menjeda ucapannya sejenak, berusaha menormalkan deru napasnya. "Atau jangan-jangan ... ini semua hanya
ku melakukannya, Bu. Aku bukan
k, kakinya menendang tubuh Nadia hi
ninggal, ternyata dia tidak kuat punya ana
r mata saat ibunya turut disebut. Siapapun bo
p penuh mohon ke arah ayahn
ia. Tiga hari lagi kau akan menikah dengan Raka, jadi jangan m
mempercayainya. Gadis itu perlahan bangkit, kemu
ng ayah yang malah lebih percaya or
emberiku luka. Dan sekarang aku juga terluka karena pria yang kucintai. Apa
, punggungnya bersandar di pintu
menikah dengan
bagaimana caranya kabur? Se
as dendam? Ia sadar kalau tidak
lnya berdering. Sebuah pesan masuk dari kak
ia orang baik, dia harus tahu
a. Tuhan tidak pernah tidur, buktinya Tuhan memberik
ting ke dalam tas ransel, malam ini ia akan
mau percaya,' bat
nyelinap dari jendela kamarnya. Gadis itu memakai jaket tebal
ia masih mendapatkan taksi jam segini. Nadia langsung menyebutkan alama
apartemen mewah yang ada di pusat kota. Nadia langsung turun dan masuk, ia
aku datang jam segini," gumam
omor Darren, selanjutnya ia memilih
sudah tidur. Aku tu
adia kembali tersadar. Detik berikutnya mata cantik itu terbel
ni hari, loh. Ayah dan Ibu tahu?" tanya Darre
enatap kikuk Darren yang sud
ren. Aku ... kabur," bisik Nadia yang
mau nikah, Nad. Besok
n masalah yang dialaminya, mulai dari memergoki Raka dan Tania di
wab, hanya beberapa kali
semuanya diiringi derai air mata.
lau Kakak nggak percaya," kata Nadia samb
en Raka. Video berdurasi panjang itu membuat wajah
bebani dengan kedatanganku. Aku hanya ingin menunjukkan rekaman itu, a
ming, pikirannya masih b
ti oleh sang istri, apalagi selama ini ia mati-matian bekerja demi mencuku
ya. "Tolong jangan katakan kepada Ayah dan Ibu kalau aku ke sini. Setel
diam saja. Kasihan sekali kakak iparnya itu, ia tahu
an harus mencari kepuasan dari orang lain. Padahal ia dan Darre
idak memberitahukan ini. Sekali lagi terima kasih, ya, sudah men
gu, N
kit menengok ke belakang, tampak Darren
nap dulu di apartemenku. Ada dua kamar, kok. Kamu nggak usah khawa
i nggak usah. Aku nggak
pa menunggu jawaban pria itu, meninggalkan Dar
mengikuti, tidak mungkin aku membiarkan Nadia pergi s