/0/23058/coverorgin.jpg?v=4c0ec1f46fbfddc72bcf6894813f78e9&imageMogr2/format/webp)
Desah napas tersendat-sendat saling bersahut-sahutan mengisi keheningan ruang kamar hotel. Di atas ranjang yang berhamburan pakaian lelaki dan perempuan nampak tubuh polos berlekuk layaknya jam pasir menunggangi seorang lelaki berkulit sawo matang.
“Mmmmh … mmmhh….”
Gerak pinggul sang wanita yang mengalun lembut kini semakin cepat saat kedua jemari tangan mencengkeram pinggangnya.
Ranjang berderit, desah bariton dan serak manja semakin menjadi ketika tempo kecepatan gesekkan di bawah sana yang menempelkan kedua tubuh mulai meningkat. Keringat bercucuran membasahi tubuh polos sang wanita.
Sedangkan lelaki yang ada di bawah sana juga mengerang penuh kenikmatan memandang gadis cantik dengan segala keindahan tubuh yang sedang menungganginya. Sorot mata menjadi tajam, dia menjatuhkan sang gadis di atas ke sampingnya.
Kini mereka bertukar posisi, sang lelaki menindih kuat gadis cantik itu lalu memainkan pinggulnya dengan tempo cepat. Otot lengan yang memegang pinggang sang gadis hingga terangkat bergerak mengikuti ayunan pinggul.
“Oooh! … kau sangat luar biasa, Lea!” serak bariton bercampur napas terengah memuji sang gadis yang tergoncang dalam pukulan kasar dari lelaki di bawah sana.
Sang gadis tersenyum manja, sorot matanya begitu sayu dalam kenikmatan, “mmhh! … bagaimana dengan Aria—"
“Jangan bicarakan dia!” sang lelaki menyentak kuat, menyela perkataan itu hingga membuat mulut sang gadis menjerit penuh kenikmatan, “wanita culun itu tidak bisa dibandingkan denganmu.”
Tak jauh dari ruangan, ada sepasang mata memerah dan sembab dengan telapak tangan yang menutup kuat mulut. Seorang gadis berpenampilan sederhana dengan rambut bergelombang yang diikat satu ke belakang, berdiri di depan pintu sambil melihat ke celah.
Melihat pemandangan itu isak tangisnya pecah meski sudah berusaha menahan dengan kedua telapak tangannya. Apalagi ketika mendengar sendiri pernyataan sang lelaki.
PRAAAKH!....
Gadis di balik pintu kamar mandi berbalik cepat, hendak menghentikan melihat pemandangan itu, tapi sayang tubuhnya malah melemah dan tersandar di belakang pintu.
!!!
TERHENTI!
“Apa itu!? … kau mendengarnya?” ucap sang gadis menahan bidang datar dari lelaki yang begitu agresif di atas sana.
“Bagaimana sih!? Katamu tak ada siapa-siapa di sini? Apa kau menyembunyikan temanmu untuk memamerkan kau meniduriku?!” lanjut sang gadis memasang wajah kesal.
“Tidak ada, mungkin itu hanya tikus,” jawab sang lelaki acuh, lalu menggoyang kembali pinggangnya, melanjutkan kenikmatan yang hampir terlepas dari dalam.
Mata sang gadis tampak sayu mendapatkan beberapa hantaman kuat hingga membuat tubuhnya terenyak berulang kali ke atas. Namun kenikmatan itu teralihkan, dia tidak fokus, melirik ke arah pintu kamar mandi, “hentikan dulu! Tikus tak mungkin bisa menutup pintu sekeras itu, cepat perik—”
Perkataan sang gadis terhenti sebab telapak tangan lelaki telah menempel kuat di mulutnya. Hentakan kasar berkali-kali mengeluarkan desahan kenikmatan hingga leher sang lelaki memanjang sebab wajahnya menengadah ke atas.
“Kenikmatan seperti ini tidak bisa dihentikan, Lea.”
Satu persatu keringat menetes dari wajah sang lelaki hingga jatuh ke perut gadis yang berada di bawahnya. Dia menarik pelan pinggangnya, mengeluarkan sesuatu yang panjang dan tegang, menjauh dari tubuh sang gadis.
Sang lelaki turun dari ranjang dengan tubuh polos yang mengkilap karena keringat. Dia berjalan perlahan ke arah pintu kamar mandi sambil mengembus napas lega. Ketika hendak membuka pintu sesuatu yang berat seperti mencegahnya untuk membiarkan pintu terbuka.
/0/6867/coverorgin.jpg?v=66057c19aa0def8f4279b697443577cd&imageMogr2/format/webp)
/0/10988/coverorgin.jpg?v=0faf1f56ce1b16ce51c1b7c328343121&imageMogr2/format/webp)
/0/12837/coverorgin.jpg?v=7dc61bacc0aca4d5f83426a32992dded&imageMogr2/format/webp)
/0/16704/coverorgin.jpg?v=d5c2877c62f02be8cddc10bb73713c32&imageMogr2/format/webp)
/0/5168/coverorgin.jpg?v=79b9005cb01a5264f8298e6bdffd90fd&imageMogr2/format/webp)
/0/16993/coverorgin.jpg?v=8f6691abba9009e4c672ce3ff44120fb&imageMogr2/format/webp)
/0/21617/coverorgin.jpg?v=d83e73ead6cd0559dde32b5af84cbd83&imageMogr2/format/webp)
/0/19038/coverorgin.jpg?v=bc8737a1657af9debfad6717df8020f0&imageMogr2/format/webp)
/0/22424/coverorgin.jpg?v=8d13794c3842638d260fd84e20ae3edc&imageMogr2/format/webp)
/0/23628/coverorgin.jpg?v=aa00cb521fffa8c6f930180bf76937e1&imageMogr2/format/webp)
/0/13073/coverorgin.jpg?v=9738aeefae8728de2c3a472f07b77504&imageMogr2/format/webp)
/0/7196/coverorgin.jpg?v=7592a2eb81064573854cf2324235abe9&imageMogr2/format/webp)
/0/10909/coverorgin.jpg?v=5122a39c4be9b04d20fc1c65de293bfa&imageMogr2/format/webp)
/0/13964/coverorgin.jpg?v=2468526d64243c997a0b3c93fded9bd5&imageMogr2/format/webp)
/0/18154/coverorgin.jpg?v=aa78a5581eabd80e9db4dcd1184094ec&imageMogr2/format/webp)
/0/5568/coverorgin.jpg?v=8003d9a209d09a79020781c190e17ef8&imageMogr2/format/webp)