/0/15854/coverorgin.jpg?v=b594a04d014046248ebf9b1fc39c8739&imageMogr2/format/webp)
Lautan telah terombang ambing karena badai, perahu yang di naiki sekitar lima orang begitu panik. Salah satu dari mereka berteriak begitu keras kepada para bawahanya untuk membuang barang bawaan mereka yang begitu berat.
"Buang semua barang yang berat sekarang, agar perahu kita tidak tengelam!" teriak sang kapten. Mereka semua segera menuruti perintah sang kapten.
Bukan hanya mereka saja yang berada di perahu itu, tapi ada dua orang anak kecil yang sedang bersembunyi di balik tong untuk menyimpan ikan.
Dua anak kecil itu membuka penutup tong, karena penasaran dengan suara-suara yang begitu keras.
Dua anak kecil berbeda genre itu segera keluar dari tempat persembunyian yang selama dua jam mereka tempati.
"Aya pegang baju belakang aku erat-erat. Sutttt, jangan nangis kita akan selamat." Anak laki-laki itu menenangkan anak perempuan yang sedari tadi menangis ketakutan.
Dengan langkah kaki yang begitu kecil keduanya segera mengendap-endap, sesekali mereka berdua terombang-ambing oleh kapal.
Badai bergejolak, petir bergemuruh seakan lautan murka.
"Kapten semua barang-barang berharga berharga sudah kami buang, tapi air laut semakin naik kapten!"
Terdengar suara yang membuat telinga kedua anak itu merasa kesakitan.
Sirine pertanda bahaya terdengar.
Sang kapten kapal berpikir dengan frustrasi, tiba-tiba matanya melihat anak buahnya yang berdiam diri menunggu perintah darinya. Dengan otak yang begitu licik sang kapten mendorong satu persatu anak buahnya ke lautan yang begitu dasyat. Asalkan dirinya selamat cara apapun dia akan lakukan.
"Pria itu jahat Kak," ucap anak perempuan yang dipanggil Aya tadi.
Samudra juga takut, dia takut mati melihat pria yang berada tak jauh di depan mereka mendorong orang-orang begitu kejamnya.
Samudra harus segera menyelamatkan diri dan sahabatnya sebelum pria itu berbuat yang sama.
"Akhhhh! Sa-kit."
Tapi...
Sebelum dirinya akan berlari ia dicegat oleh pria iblis itu dengan segera dirinya melindungi sahabatnya. Dirinya terlambat karena Aya, sahabatnya telah didorong oleh pria iblis itu.
Samudra segera berlari kesisi kapal. Sial! Aya sudah terjatuh!
Bugh!
"Dasar iblis!"
Samudra mengigit pria iblis itu dengan kencang. Tiba-tiba gelombang air laut bergerumuh ke arah mer—
"Sial! Mimpi itu lagi!" geram Pria yang berhasil bangun dari mimpinya. Dengan napas memburu. Kenapa mimpi itu kembali lagi! Pria itu membantingkan vas yang berada di nakas.
Pyarr!
"Aya siapa sebenarnya kamu?"
*****
Bunyi suara knalpot terdengar begitu nyaring membuat seorang yang sedang duduk di halte Bus sedari tadi berdecak kesal.
"Woy setan!" Dia sudah kesal karena kedua orang tuanya menyita motor dan menyuruh dirinya untuk pergi ke sekolah menaiki Bus, sekarang ada lagi kesialan karena telinganya kesakitan mendengar suara knalpot yang terdengar sangat membagongkan. Dia ingin tenang sejenak malah di ganggu dengan suara bising knalpot.
Mungkin teriakannya terdengar begitu keras sampai para geng yang berpakaian serba hitam berhenti lalu berjalan ke arahnya.
"Bilang apa lo barusan?!"
Dewa berdecih, kenapa hari ini dirinya selalu sial?! Oke, mungkin sekarang dirinya lah yang salah karena meneriaki mereka.
"Lo ganteng, mirip Set*n," ucap Dewa dengan santai.
Sekitar dua orang yang yang berada di belakang tertawa dengan keras.
"Wah bos hajar tuh cowok belagu amat sama kita." Satu anggota dari The felix menimpal.
Dewa tau mereka bertiga yang berada di depannya. The Felix, orang-orang yang selalu menyiksa para korban di sekolah yang 2 bulan ia tempati.
"Lo ... Dewa kan? Cowok yang terkenal sombong dan suka menyendiri. Ck, kasihan banget idup lo."
Kemarahan Dewa tersulut, selama satu jam dua puluh menit ia sudah tahan kemarahannya dan sekarang ia bisa melampiaskan amarahnya kepada mereka.
Bugh!
Bugh!
Pertempuran pun tak terlelakan, Dewa dan ketika geng The Felix berkelahi. Oke, untuk pertamakalinya dirinya berkelahi setelah kejadian dua bulan lalu di sekolah lamanya.
Mungkin setelah ini Dewa akan mendapatkan ceramah yang sangat panjang lagi oleh Ayahnya.
"Bagus juga bela diri lo. Mau gabung ke geng kita?"
Dasar bajingan tengik ini, tadi lima menit lalu marah-marah sekarang malah menawarkan dirinya untuk bergabung ke geng mereka. Sorry gak mina ia sudah mempunyai geng lebih berkelas dari pada geng rendahan seperti mereka.
"Gak minat," ucap Dewa lalu pergi begitu saja. Ah, ia akan jalan kaki hari ini karena Bus yang sedari tadi ia tunggu sudah lewat saat dirinya berkelahi.
******
Di Draft High Scool atau sering orang bilang DHS, Sma ini penuh dengan misterius, banyak orang-orang yang sekolah disini selalu mengatakan jika banyak sekali korban yang bunuh diri. Sudah hal yang lumrah setiap sekolah pasti selalu ada yang bunuh diri kan? Tapi Aliya tau jika para korban yang bunuh diri itu bukan kemauan mereka tapi, ada suatu alasan Aliya yakin itu. Karena itulah dirinya berada di sekolah ini, sekolah yang penuh dengan teka-teki didalamnya.
Bruk!
Ini yang ke delapan dalam satu minggu dirinya selalu di tabrak oleh geng Wilona. Jika saja dirinya tidak berpura-pura menjadi Nerd dan bersikap menjadi orang yang baik, mungkin geng Wilona akan merasa ketakutan. Sial! Jika saja Bosnya tidak memerintahkan untuk bertugas di sini mungkin ia sekarang berada di Amerika untuk bersenang-senang bersama teman-teman setimnya.
"Ma-af," ucap Aliya dengan wajah menunduk sambil meremas Rok panjangnya.
"Mata lo ada 4 kan?! kenapa gak bisa liat gue!" bentak Wilona. Para ciclenya berada di belakang tersenyum sinis melihat Aliya.
Aliya semakin meremas roknya dengan kuat. Itukan cara orang yang ketakutan, meremas rok serta memasang wajah ketakutan?
Plak!
/0/6898/coverorgin.jpg?v=b2ce81286f60c0b8f38f7da779991969&imageMogr2/format/webp)
/0/2906/coverorgin.jpg?v=71da1f65cfc3ec398dd8bc23f2882d10&imageMogr2/format/webp)
/0/2832/coverorgin.jpg?v=98e6c4c98c752164cf20c222a90d35ae&imageMogr2/format/webp)
/0/2507/coverorgin.jpg?v=3d41dd4a74edb9b6160b222837220aa3&imageMogr2/format/webp)
/0/18764/coverorgin.jpg?v=6bd6ad1d611a7f157d317c23dba3330f&imageMogr2/format/webp)
/0/2910/coverorgin.jpg?v=8484824ad50f6edeab09765db6be0df9&imageMogr2/format/webp)
/0/9012/coverorgin.jpg?v=f260db6223f210b09f9a147b67e089a0&imageMogr2/format/webp)
/0/17610/coverorgin.jpg?v=0e412cdadc22ee0beca3dba45f599bce&imageMogr2/format/webp)
/0/18059/coverorgin.jpg?v=9cf13c5b65b033a9f31af961522d010c&imageMogr2/format/webp)
/0/3490/coverorgin.jpg?v=b5edca869de86ef256eadbf2aab416b7&imageMogr2/format/webp)
/0/3295/coverorgin.jpg?v=f703043a166bab6ff7377be5d3ea9792&imageMogr2/format/webp)
/0/9457/coverorgin.jpg?v=749cc01d359e6c9b033ed0b578fdd884&imageMogr2/format/webp)
/0/3033/coverorgin.jpg?v=5649f195c4b1728b9f5e17557a743f86&imageMogr2/format/webp)
/0/17801/coverorgin.jpg?v=d72b80d8c3dc5fa36cdb44037d641687&imageMogr2/format/webp)
/0/2737/coverorgin.jpg?v=20250120160007&imageMogr2/format/webp)
![Call Girl [21+]](https://cos-idres.cdreader.com/site-414(new)/0/6027/coverorgin.jpg?v=c65b827f6d3922ada9dfed64e83f0f11&imageMogr2/format/webp)
/0/10937/coverorgin.jpg?v=95294e4cff5a968434adf67880f651ef&imageMogr2/format/webp)
/0/7113/coverorgin.jpg?v=c33b0f5fd43cfe98097da6b6cebf6198&imageMogr2/format/webp)