Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
My Korean Girl

My Korean Girl

Allyandra

5.0
Komentar
1.3K
Penayangan
27
Bab

Sekuel 1 - 5 Ellite Bad Boys Alex terlalu larut dalam kisahnya sendiri. Menjadi penjahat bagi kehidupan sahabatnya, menghancurkan hatinya dalam dunia yang kelam, hingga akhirnya pertemuan singkatnya dengan seorang gadis bermata sipit bernama Park Jin Hye merubah separuh hidupnya. Tapi, Alex tetaplah seorang Alex. Ia bahkan dengan tega mengajak Jin Hye ke bagian hidupnya yang kelam. Seperti apa kisah cinta mereka??? Kisah apa yang akan Alex bagi bersama Jinhye??

Bab 1 Alexander Craigh

Alex POV

"Kau terlambat lagi, Al. Apakah bos mu itu tidak memberikan karyawannya waktu untuk bersenang - senang?", Samuel menyambut kedatanganku.

Aku baru saja lepas dari jeratan lembur yang membosankan dari pemilik perusahaan tempatku bekerja. Dan aku langsung menuju V-Night Club untuk sedikit melepaskan penat bersama sahabat - sahabatku.

"Aku sudah bosan bekerja dengan laki - laki tua bangka itu. Kalau saja bukan karena dia teman almarhum kakekku, tentu aku sudah menghancurkan ruang kerjanya itu sejak dulu...", sungutku kesal. Samuel dan yang lain serempak tertawa.

"Sudahlah, lebih baik kau minum ini...", Fabio menyerahkan segelas tequila . Aku mengambilnya dan langsung meneguknya dalam sekali tegukan.

"Malam ini, banyak gadis - gadis cantik yang bisa memuaskanmu, yah paling tidak menghilangkan kesalmu itu, Al!", William mengedarkan pandangannya, "Lihat disana!!!", ia berseru sambil menunjuk kearah segerombolan gadis

(eh, entahlah mereka masih gadis atau tidak. Mungkin tidak? hahaha. Mana ada seorang gadis yang masih benar - benar "gadis" di club seperti ini di jam segini).

Aku menyeringai.

"Matamu selalu tajam jika berurusan dengan wanita, Will!!", William tertawa yang tanpa menunggu aba -aba sudah berjalan menuju gerombolan wanita muda itu dan mendekati salah satunya.

"Kau tidak kesana, Al?", Jonathan menepuk pundakku karena melihatku masih setia di kursiku. Aku tertawa dan menonjok pundaknya.

"Kau sendiri? Setahuku, selama kita berkumpul, kau bahkan tidak berani mendekati salah satunya. Apa kau tidak ingin menikmati "milik" mereka?", Jonathan tertawa dan menggeleng.

"Kalian saja. Aku tidak berminat", aku tertawa.

Alex. Siapa yang tidak mengenal Alexander Craigh, cucu pemilik Perusahaan Telekomunikasi terkemuka di New York, Fransiscus Craigh. Tapi, meskipun kakekku seorang pengusaha, Frans, begitu aku memanggil kakekku, selalu mengajarkan aku untuk memulai usahanya dari nol. Dan meskipun aku akan menjadi seorang penerus usaha kakekku, Frans memintaku untuk mempelajari semua trik dan langkahnya sendiri. Begitulah kini setelah ia meninggal.

Meskipun aku bekerja keras, tapi aku sangat menikmati hidupku. Aku selalu saja menghabiskan malamku dengan bersenang-senang bersama wanita - wanita yang bisa menemani tidurku dalam satu malam. Bersama teman - teman, Fabio, William, Samuel dan Jonathan, aku selalu berganti - ganti pasangan tiap malamnya. Kecuali Jonathan tentunya. Karena entah kenapa, temanku yang satu itu sampai hari ini bahkan dengan hebat mempertahankan keperjakaannya. Kami berempat bahkan sudah sepakat akan menjebaknya untuk memecahkan keperjakaan itu.

"Hai, tampan...", seorang gadis cantik berdada montok menghampiriku. Aku menyeringai. Jelas, dia tertarik padaku, "Kau mau bersenang-senang denganku?", ucapnya sambil bergelenjot manja di punggungku.

"Tidak, terima kasih. Sudah berapa kali "milikmu" dimasuki hah? Aku tidak ingin mencicipimu!", aku melepaskan tangannya dengan paksa. Wanita itu mendengus kesal lalu berlalu meninggalkanku. Jonathan menahan tawanya.

"Sang singa akhirnya meninggalkan daging yang biasa dia buru hah?", aku mendengus lagi.

"Aku tadi baru saja melihat dia keluar dari toilet bersama laki-laki gendut. Bagaimana aku sudi menikmatinya lagi!!", ucapku kesal.

Tidak berapa lama, William, Samuel dan Fabio kembali ke meja tempat kami sebelumnya berkumpul. Hanya William dan Samuel yang kembali dengan merangkul seorang wanita.

"Kalian akan pulang?", tanya Jonathan. William dan Samuel mengangguk.

"Jangan lupa pakai pengaman!!!", teriakku saat mereka berdua bersiap keluar dari club. Jonathan dan Fabio tertawa.

"Apa kau ada masalah?", Fabio menatapku.

"Tidak. Memang kenapa?", jawabku sambil meneguk tequila kesekianku.

"Kau pasti sedang bosan, hingga wanita - wanita itu sangat tidak menarik dimatamu", kulihat Jonathan mengangguk setuju. Aku menghela nafas.

"Aku ingin resign dari pekerjaanku. Teman kakekku kali ini sangat menyebalkan. Apakah aku belum siap memimpin perusahaan?", aku mengingat almarhum kakekku kemudian tertawa, "Aku sudah menurutinya meskipun ia sudah tidak ada. Entah kapan arwahnya akan menyerahkan kepemilikan segala aset dan perusahaan yang memang telah atas namaku untuk ku pimpin sendiri", Fabio berpikir sejenak.

"Apa kau mau bekerja sama denganku?", aku menoleh padanya.

"Kenapa? Bukankah staff manajemenmu sudah baik?"

"Aku hanya membantumu keluar dari kungkungan manusia menyebalkan seperti yang kau bilang tadi. Aku tau staff ku sudah bekerja dengan baik, karena itu kau tidak perlu bersusah payah mengaturnya bukan?", tawaran itu seketika menarik.

"Tapi, kau tau aku sangat cepat merasa bosan...", Fabio tertawa.

"Tidak masalah. Jika kau sudah bosan, kau katakan saja padaku. Aku pasti langsung memecatmu!", Fabio dan Jonathan tertawa. Aku mulai berpikir untuk menerima tawaran Fabio, "Bagaimana?", Fabio mengulurkan tangannya. Aku menatapnya sejenak lalu tertawa.

"Ehm... baiklah. Aku setuju!!", akupun menjabat tangan Fabio menandakan aku menerima tawarannya untuk bekerja sama.

Baiklah, aku akan berhenti saat ini juga dari tempat yang menyebalkan itu!

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Allyandra

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku