My Korean Girl
hor
temui di New York nanti, atau apa yang akan ia lakukan nanti, Jinhye tidak banyak memikirkannya. Kini, ia hanya meyak
orld Kas
rbahasa inggris dengan baik dan fasih. Setidaknya dia tidak akan ditipu orang. Baiklah, gadis
*
rusahaan milik Fabio, sahabatnya. Seperti yang sudah mereka bicarakan, Alex a
u?", sapa resepsionis di lobby kantor. Wani
engan Fabio. Apakah dia ada?",
ama sia
namaku, dia pasti akan mengenaliku...", Ale
mengatakan bahwa ia sudah membuat janji dengan Mr. Ayze. Ya, miss. Ehm... namanya Mr. Craigh, Alexan
lexander tersen
dering, "Ya, Miss? Oh... okay. Terima kasih...", pandangan gadis itu kembali ke Alex, "Silakan anda masuk, Sir. Tuan Ayze ada di lantai paling atas
weety?", pipi gadis itu
nar saja, gadis itu akhi
Gloria, sir...", Ale
Sampai berjumpa kembali...", Alex langsung
bio, ia disambut oleh seoran
ri saya antarkan keruangan beliau...", gadis itu berkata ramah. M
i dalam setelah gadis berna
.", Fabio mengangkat wajahnya dan menata
alu berlalu pergi. Alex masih menatap punggung
ih menatap pintu tempat Inara berlalu, "G
y if you wanna kno
nd, think about it! how great the feel when she is on my bed. When I could take
bodoh!! Dan jangan sekalipu
ah kesal Fabio, "Atau jangan-jangan... kau... menyukainy
am karena malu. Seperti kepergok maling!", Jonathan
ar menyu
n aku menyukai dia.
.", Fabio menatapnya, "J
nap
senyum Alex mengembang. Ia
beda dengan Clara yang sepulang dari kantor langsung berhasil Alex ajak ke apartemennya. Untuk
sih tanpa busana satupun. Alex sudah terbangun l
sudah kutiduri!", ucapnya sarkas. Alex beranjak
. Gadis itu bahkan menemaninya, mengisi pikirannya saat ia memasuki milik
menyambut Alex yang baru saja keluar dari kamar mandi. Clara cantik, tapi Ale
, Alex meninggalkan Clara menuju closet pakai
mengikuti Alex ke dalam closet. Alex mengacuhkannya, "Kau, membuatku
angku menyuruhmu pergi kalau kau saja tidak menahan laki-laki yang sudah merenggut keperawananmu
lex menoleh. Sorot matanya menatap taj
r. Clara yang tidak memahami kemarahan Alex jus
ia mencengkram keras lengan gadis itu, "Sshhh, Alex. S...sakiiit...", Clara meringis menahan perih dile
nyali gadis itu menciut, "Aku tidak pernah menyukai, ataupun berhubungan dengan gadis yang sudah ku tiduri. Apalagi
Alex.
entakku! Jika kau melakukannya sekali lagi, akan aku pastikan, kau tidak akan pernah bisa melih
ara membuat Alex akhirnya melepaskan cengkaman
rgi dari apartemenku!", bentak Alex kemudia
*
ra JFA, Queens, Jinhye langsung mencari penginapan terdekat. Tak lupa ia juga meng
an aku baru
au baik-baik saja?", tanya Su
encari abeoji ke tempat kerjanya. Tapi ku dengar, kasino itu hanya buka sore hingga dini ha
hati-hati. Dan jangan lupa untuk sela
ana Ji Geum. Apa
u menyuruhnya untuk tinggal saja dirumahku selama
anmu dengan apa...", Jinhye sedikit terharu. Ia sangat ber
tidak perlu b
anti ku telpon lagi. Annyeong", J
hye langsung menaiki angkutan umum menuju Kasino. Beruntung,
pengunjung kasino yang lain. Sebenarnya, kasino ini lebih banyak dipenuhi oleh para lelaki yang hanya sekedar ingin minum atau berjudi.
seseorang?", Jinhye dikejutkan
... apakah... anda mengenal Park Bo Geum? Aku mendapat kaba
, nona?", tanyanya tak p
benar dia bekerja disini?
o ini. Biasanya dia kesini diatas pukul 8 malam...", Jinh
ggunya di dalam...", Jinhye baru saja akan melangkah masuk kedalam kasin
tidak aman untuk anda jika sendirian. Pulanglah, lalu ke
akan pulang d...dulu. Terima kasih...", Jinhye
api, melihat raut serius diwajahnya, nyali Jinhye pun ciut. Ia tidak bisa membayangkan apa ya
eda dengan suasana sore hari, Jinhye pun tidak lagi disambut oleh security yang tadi sore menghalanginya. Kasino s
inhye mengenakan dress tanpa lengan selutut berwarna putih dipadukan dengan jins navy panjang. Rambutnya ia biarkan tergerai dengan polesan make up natural. Sebenarnya
nhye melihat sosok yang sangat dikenalnya, bahkan sangat
, Jinhye langsung menghampiri ayanya, "Appa???", sapa Jinhye penuh bahagia. Laki-laki yang dipanggil
karena sudah bertemu dengan sosok yang sangat dir
Jinhye sadari, seorang laki-laki tampan, bertubuh atletis dengan wajah dipenuhi bulu-bulu hal
kemari?", Bo Geum mel
aja menca
baru saja akan menarik tangan Jinhye yang menatap ayahnya bingung
ni telah berdiri. Bo Geum menoleh, begitu juga dengan Jinhye, "Kau belum membayar taruhanmu
agu. Alex tertawa. Ya. Saat ini, bahkan sejak satu minggu yang lalu, Par
u bisa tambahkan, dengan apa kau akan membayarnya?!", Bo Geum men
segera, Tuan Craigh", Alex tertawa lag
", baik Bo Geum ataupun Jinhye sama-sama
us. Entah kenapa, Park Bo Geum merasa jiwa Jinhye terancam. Tangannya refleks menarik Ji
dekati Park Bo Geum, "Sepertinya kau memiliki seorang anak gadis yang sangat cantik, T
engan putriku, Tuan Cra
dihadapan Park Bo Geum, "Bahkan nyawamu saja tidak bisa membayarnya. Tapi a
m...mak
tak meremas tangan ayahnya. Ia sangat takut melihat tatapan lak
ya, Tuan Craigh!", seringai Alex terh
n Park. Kau tau, aku sangat tidak suka dit
AK SUDI MENYERAH
nya untuk menyelesaikan urusannya dengan Park Bo Ge
a mencoba mengusir orang-orang itu dan menutupi tubuh ayahnya dari tendangan serta pukulan yang membabi buta, orang suruhan Alex yang lain me
n diri dari orang yang membawanya entah kemana. Ia hanya me
enaganya. Tapi percuma saja, kekuatannya ti
agar dia tidak menyusahkan aku! Jangan
ulutnya sudah sempurna tersumpal. Setelah kaki dan tangannya t
*
takutan. Alex sedikit merasa... kasihan? Tapi wajah gadis itu sangat menarik. Apakah ra
rsiapkan dirimu!!", ucap Alex sambil menyeringai. Jinhye me
en yang biasa dia gunakan untuk menikmati satu malam
!!", perintah Alex
ye masih berusaha memberon
ya siapkan makan malam?", Holdy, ketua
g dan malam untukku dan juga gadis yang ku bawa tadi!",
*
ex
g. Aku menyeringai. Gadis itu, akan aku nikmati sepuas hatiku. Jika aku sudah bosan
nganku keseluruh ruangan tidurku yang sudah sangat jarang aku
akan seperti itu!", gadis itu sedikit terkejut kemudian semakin ra
u tarik tubuhnya dengan paksa dan ku dudukkan di tempat tidur. Ku bu
aku, T...Tuan Craig
mengambil gunting yang ku letakkan dil
!", gadis itu mulai memundur
melepaskanmu?", aku mena
...", t
ing ikatan di tangan dan kakinya, "Sekarang kau sudah
, T... tuan...", aku ter
ona. Kau sudah
aku akan membayar semua hutangnya padamu", a
hkan kakiku. Sedangkan dia, semakin aku mendekatinya, ia s
kerja, T...tuan", ak
ial, wajah gadis ini lumayan cantik. Aroma tub
mencarinya", ku dekatka
na. Disinilah kau akan bekerja. Den
bergemuruh. Aku sangat tidak suka dibentak, ditentang. Apalagi gadis ini melakukan keduanya secara bersamaan. Aku meni
etiap jengkal wajahnya. Bibirnya tipis berwarna pink merona. Pasti bibir ini belum dijamah
paskan aku, T.
ak membuatku semakin semangat untuk mencumbunya. Aku menciumi kening, hidung, pipi
esempatan itu untuk memasukkan lidahku kedalam mulutnya, mencari l
yang ternyata cukup berisi itu sambil tangan
a perlakuanku. Tubuhnya terus mengelinjang mencari celah untuk mel
anya hingga terlepas. Aku tertegun. Bukit kembarnya cukup mengundang nafsuku. Putingnya bahkan berwarna pink me
kan gadis itu. Meskipun ia terus mencakar, menendang, atau mendor
ng yang satunya. Gadis itu terus memberontak. Ciumanku pun turun menuju perutnya. Tak lupa tanganku dengan cepat dan kasar
celana dalamku, tubuhku segera menghimpitnya lagi. Gadis itu menggelengkan kepalanya. T
rsenyum. Segera ku turunkan celana dala
saja permain
rnya. Tanganku mulai menarik miliknya dan memasukk
, kakinya m
ku ke depan miliknya yang mulus tanpa ditumbuhi bulu-bulu itu. Milik gadis itu masih berw
ia mengge
hap kembali bibirnya. Namun, saat aku sudah siap menghujamkan milikku, aku
enutup matanya erat tapi air matanya mengalir deras. Tangannya yang satu mencengk
au tidur denganku. Mereka akan dengan rela melakukannya. Tapi gadis ini, ia menangis. Seakan aku ini
n memakai celanaku kembali. Aku mena
", bentakku. Mendengar dan melihat tangisan
ia terus terisak. aku
angsung meredam tangisannya dengan tangan dan selimutku. Mungkin dia benar-benar takut. Ak