icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

My Korean Girl

Bab 3 Departure

Jumlah Kata:3348    |    Dirilis Pada: 26/03/2024

hor

temui di New York nanti, atau apa yang akan ia lakukan nanti, Jinhye tidak banyak memikirkannya. Kini, ia hanya meyak

orld Kas

rbahasa inggris dengan baik dan fasih. Setidaknya dia tidak akan ditipu orang. Baiklah, gadis

*

rusahaan milik Fabio, sahabatnya. Seperti yang sudah mereka bicarakan, Alex a

u?", sapa resepsionis di lobby kantor. Wani

engan Fabio. Apakah dia ada?",

ama sia

namaku, dia pasti akan mengenaliku...", Ale

mengatakan bahwa ia sudah membuat janji dengan Mr. Ayze. Ya, miss. Ehm... namanya Mr. Craigh, Alexan

lexander tersen

dering, "Ya, Miss? Oh... okay. Terima kasih...", pandangan gadis itu kembali ke Alex, "Silakan anda masuk, Sir. Tuan Ayze ada di lantai paling atas

weety?", pipi gadis itu

nar saja, gadis itu akhi

Gloria, sir...", Ale

Sampai berjumpa kembali...", Alex langsung

bio, ia disambut oleh seoran

ri saya antarkan keruangan beliau...", gadis itu berkata ramah. M

i dalam setelah gadis berna

.", Fabio mengangkat wajahnya dan menata

alu berlalu pergi. Alex masih menatap punggung

ih menatap pintu tempat Inara berlalu, "G

y if you wanna kno

nd, think about it! how great the feel when she is on my bed. When I could take

bodoh!! Dan jangan sekalipu

ah kesal Fabio, "Atau jangan-jangan... kau... menyukainy

am karena malu. Seperti kepergok maling!", Jonathan

ar menyu

n aku menyukai dia.

.", Fabio menatapnya, "J

nap

senyum Alex mengembang. Ia

beda dengan Clara yang sepulang dari kantor langsung berhasil Alex ajak ke apartemennya. Untuk

sih tanpa busana satupun. Alex sudah terbangun l

sudah kutiduri!", ucapnya sarkas. Alex beranjak

. Gadis itu bahkan menemaninya, mengisi pikirannya saat ia memasuki milik

menyambut Alex yang baru saja keluar dari kamar mandi. Clara cantik, tapi Ale

, Alex meninggalkan Clara menuju closet pakai

mengikuti Alex ke dalam closet. Alex mengacuhkannya, "Kau, membuatku

angku menyuruhmu pergi kalau kau saja tidak menahan laki-laki yang sudah merenggut keperawananmu

lex menoleh. Sorot matanya menatap taj

r. Clara yang tidak memahami kemarahan Alex jus

ia mencengkram keras lengan gadis itu, "Sshhh, Alex. S...sakiiit...", Clara meringis menahan perih dile

nyali gadis itu menciut, "Aku tidak pernah menyukai, ataupun berhubungan dengan gadis yang sudah ku tiduri. Apalagi

Alex.

entakku! Jika kau melakukannya sekali lagi, akan aku pastikan, kau tidak akan pernah bisa melih

ara membuat Alex akhirnya melepaskan cengkaman

rgi dari apartemenku!", bentak Alex kemudia

*

ra JFA, Queens, Jinhye langsung mencari penginapan terdekat. Tak lupa ia juga meng

an aku baru

au baik-baik saja?", tanya Su

encari abeoji ke tempat kerjanya. Tapi ku dengar, kasino itu hanya buka sore hingga dini ha

hati-hati. Dan jangan lupa untuk sela

ana Ji Geum. Apa

u menyuruhnya untuk tinggal saja dirumahku selama

anmu dengan apa...", Jinhye sedikit terharu. Ia sangat ber

tidak perlu b

anti ku telpon lagi. Annyeong", J

hye langsung menaiki angkutan umum menuju Kasino. Beruntung,

pengunjung kasino yang lain. Sebenarnya, kasino ini lebih banyak dipenuhi oleh para lelaki yang hanya sekedar ingin minum atau berjudi.

seseorang?", Jinhye dikejutkan

... apakah... anda mengenal Park Bo Geum? Aku mendapat kaba

, nona?", tanyanya tak p

benar dia bekerja disini?

o ini. Biasanya dia kesini diatas pukul 8 malam...", Jinh

ggunya di dalam...", Jinhye baru saja akan melangkah masuk kedalam kasin

tidak aman untuk anda jika sendirian. Pulanglah, lalu ke

akan pulang d...dulu. Terima kasih...", Jinhye

api, melihat raut serius diwajahnya, nyali Jinhye pun ciut. Ia tidak bisa membayangkan apa ya

eda dengan suasana sore hari, Jinhye pun tidak lagi disambut oleh security yang tadi sore menghalanginya. Kasino s

inhye mengenakan dress tanpa lengan selutut berwarna putih dipadukan dengan jins navy panjang. Rambutnya ia biarkan tergerai dengan polesan make up natural. Sebenarnya

nhye melihat sosok yang sangat dikenalnya, bahkan sangat

, Jinhye langsung menghampiri ayanya, "Appa???", sapa Jinhye penuh bahagia. Laki-laki yang dipanggil

karena sudah bertemu dengan sosok yang sangat dir

Jinhye sadari, seorang laki-laki tampan, bertubuh atletis dengan wajah dipenuhi bulu-bulu hal

kemari?", Bo Geum mel

aja menca

baru saja akan menarik tangan Jinhye yang menatap ayahnya bingung

ni telah berdiri. Bo Geum menoleh, begitu juga dengan Jinhye, "Kau belum membayar taruhanmu

agu. Alex tertawa. Ya. Saat ini, bahkan sejak satu minggu yang lalu, Par

u bisa tambahkan, dengan apa kau akan membayarnya?!", Bo Geum men

segera, Tuan Craigh", Alex tertawa lag

", baik Bo Geum ataupun Jinhye sama-sama

us. Entah kenapa, Park Bo Geum merasa jiwa Jinhye terancam. Tangannya refleks menarik Ji

dekati Park Bo Geum, "Sepertinya kau memiliki seorang anak gadis yang sangat cantik, T

engan putriku, Tuan Cra

dihadapan Park Bo Geum, "Bahkan nyawamu saja tidak bisa membayarnya. Tapi a

m...mak

tak meremas tangan ayahnya. Ia sangat takut melihat tatapan lak

ya, Tuan Craigh!", seringai Alex terh

n Park. Kau tau, aku sangat tidak suka dit

AK SUDI MENYERAH

nya untuk menyelesaikan urusannya dengan Park Bo Ge

a mencoba mengusir orang-orang itu dan menutupi tubuh ayahnya dari tendangan serta pukulan yang membabi buta, orang suruhan Alex yang lain me

n diri dari orang yang membawanya entah kemana. Ia hanya me

enaganya. Tapi percuma saja, kekuatannya ti

agar dia tidak menyusahkan aku! Jangan

ulutnya sudah sempurna tersumpal. Setelah kaki dan tangannya t

*

takutan. Alex sedikit merasa... kasihan? Tapi wajah gadis itu sangat menarik. Apakah ra

rsiapkan dirimu!!", ucap Alex sambil menyeringai. Jinhye me

en yang biasa dia gunakan untuk menikmati satu malam

!!", perintah Alex

ye masih berusaha memberon

ya siapkan makan malam?", Holdy, ketua

g dan malam untukku dan juga gadis yang ku bawa tadi!",

*

ex

g. Aku menyeringai. Gadis itu, akan aku nikmati sepuas hatiku. Jika aku sudah bosan

nganku keseluruh ruangan tidurku yang sudah sangat jarang aku

akan seperti itu!", gadis itu sedikit terkejut kemudian semakin ra

u tarik tubuhnya dengan paksa dan ku dudukkan di tempat tidur. Ku bu

aku, T...Tuan Craig

mengambil gunting yang ku letakkan dil

!", gadis itu mulai memundur

melepaskanmu?", aku mena

...", t

ing ikatan di tangan dan kakinya, "Sekarang kau sudah

, T... tuan...", aku ter

ona. Kau sudah

aku akan membayar semua hutangnya padamu", a

hkan kakiku. Sedangkan dia, semakin aku mendekatinya, ia s

kerja, T...tuan", ak

ial, wajah gadis ini lumayan cantik. Aroma tub

mencarinya", ku dekatka

na. Disinilah kau akan bekerja. Den

bergemuruh. Aku sangat tidak suka dibentak, ditentang. Apalagi gadis ini melakukan keduanya secara bersamaan. Aku meni

etiap jengkal wajahnya. Bibirnya tipis berwarna pink merona. Pasti bibir ini belum dijamah

paskan aku, T.

ak membuatku semakin semangat untuk mencumbunya. Aku menciumi kening, hidung, pipi

esempatan itu untuk memasukkan lidahku kedalam mulutnya, mencari l

yang ternyata cukup berisi itu sambil tangan

a perlakuanku. Tubuhnya terus mengelinjang mencari celah untuk mel

anya hingga terlepas. Aku tertegun. Bukit kembarnya cukup mengundang nafsuku. Putingnya bahkan berwarna pink me

kan gadis itu. Meskipun ia terus mencakar, menendang, atau mendor

ng yang satunya. Gadis itu terus memberontak. Ciumanku pun turun menuju perutnya. Tak lupa tanganku dengan cepat dan kasar

celana dalamku, tubuhku segera menghimpitnya lagi. Gadis itu menggelengkan kepalanya. T

rsenyum. Segera ku turunkan celana dala

saja permain

rnya. Tanganku mulai menarik miliknya dan memasukk

, kakinya m

ku ke depan miliknya yang mulus tanpa ditumbuhi bulu-bulu itu. Milik gadis itu masih berw

ia mengge

hap kembali bibirnya. Namun, saat aku sudah siap menghujamkan milikku, aku

enutup matanya erat tapi air matanya mengalir deras. Tangannya yang satu mencengk

au tidur denganku. Mereka akan dengan rela melakukannya. Tapi gadis ini, ia menangis. Seakan aku ini

n memakai celanaku kembali. Aku mena

", bentakku. Mendengar dan melihat tangisan

ia terus terisak. aku

angsung meredam tangisannya dengan tangan dan selimutku. Mungkin dia benar-benar takut. Ak

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka