/0/16990/coverorgin.jpg?v=b3d9dac945b80ee6f36e0eaedaa1c766&imageMogr2/format/webp)
Malam itu, Naya berusaha menyesuaikan diri dengan suasana pesta yang mewah di sebuah hotel bintang lima. Sebagai seorang karyawan biasa di sebuah perusahaan penerbitan, dia tidak pernah menyangka bisa diundang ke acara semewah ini. Hawa dingin AC bercampur dengan wangi parfum mahal yang memenuhi ruangan, membuatnya merasa sedikit tidak nyaman. Ia bukanlah bagian dari dunia gemerlap ini-sebuah dunia yang dipenuhi oleh orang-orang kaya, selebritas, dan orang penting.
Temannya, Sara, yang mengajaknya ke acara ini. Sara adalah seorang public relations yang sering berurusan dengan klien-klien besar, dan malam ini, dia meminta Naya untuk menemaninya. Naya sempat menolak, merasa tidak cocok dengan lingkungan tersebut, namun setelah didesak oleh Sara, ia akhirnya mengalah.
"Jangan terlalu serius, Nay. Nikmati saja. Lagipula, siapa tahu kamu bertemu seseorang yang menarik di sini," goda Sara sambil menyeruput koktailnya.
Naya hanya tersenyum kecil. Ia memandang sekeliling, melihat orang-orang yang tampak sibuk dengan percakapan mereka, sebagian tertawa dan lainnya berbincang dengan intens. Ia mulai merasa sedikit canggung dan berjalan ke arah bar untuk mengambil minuman.
Saat Naya tengah menyesap minumannya, tiba-tiba seorang pria berdiri di sampingnya. Sosoknya tinggi, dengan jas hitam yang terlihat mahal dan pas membalut tubuh atletisnya. Matanya gelap, memancarkan kesan dingin sekaligus misterius. Wajahnya tegas, dengan rahang yang kokoh, dan ada aura magnetis yang membuat Naya tak bisa berpaling.
"Apa kau tidak menikmati pestanya?" tanya pria itu tiba-tiba, suaranya dalam dan menenangkan.
Naya terkejut sesaat, tidak menyangka akan diajak bicara. "Oh, tidak... maksudku, iya, aku menikmatinya,"
jawabnya terbata-bata. Ia merasa jantungnya berdebar kencang, bukan hanya karena rasa malu, tapi juga karena pria itu begitu memikat.
Pria itu tersenyum tipis, namun ada sesuatu yang gelap di balik tatapan matanya. "Kau terlihat berbeda dari kebanyakan orang di sini. Seperti tidak benar-benar ingin berada di pesta ini."
Naya tersenyum canggung. "Ya, mungkin aku memang bukan tipe orang yang biasa datang ke acara seperti ini."
Pria itu menatap Naya lebih dalam, seolah-olah sedang mencoba membaca pikirannya. "Aku Leon," ucapnya singkat, memperkenalkan diri tanpa basa-basi.
"Naya," jawabnya, merasakan getaran aneh saat menyebutkan namanya. Ada sesuatu yang aneh tentang pria ini, namun sekaligus membuatnya tertarik.
Mereka mulai berbicara, dan semakin lama, Naya semakin merasa nyaman. Leon memiliki cara bicara yang tenang, namun setiap kalimatnya memiliki beban yang membuat Naya merasa harus memperhatikan dengan seksama. Ia tidak banyak bercerita tentang dirinya, hanya sesekali memberikan jawaban singkat tentang pekerjaannya yang 'mengurus bisnis keluarga'.
Namun, di tengah percakapan mereka yang semakin akrab, ada sesuatu yang membuat Naya merasa resah. Seolah-olah ada rahasia besar yang disembunyikan oleh pria ini. Dan meskipun Leon tampak begitu menawan, ada sisi gelap yang mengintai di balik sikapnya yang dingin dan tenang.
Sebelum Naya sempat bertanya lebih jauh, Sara tiba-tiba muncul, mengajak Naya pergi karena acara sudah selesai. Naya merasa sedikit kecewa harus mengakhiri percakapan mereka. Namun saat ia bersiap untuk pergi, Leon meraih tangannya dengan lembut.
"Kita akan bertemu lagi, Naya," kata Leon dengan suara rendah, hampir seperti bisikan. Ada jaminan dalam kata-katanya, seolah ia yakin bahwa pertemuan mereka bukanlah yang terakhir.
Naya hanya bisa mengangguk pelan, masih terbawa oleh pesona pria itu. Saat dia berjalan pergi bersama Sara, hatinya masih berdebar. Di tengah rasa penasaran dan keraguan, ada sesuatu yang membuatnya ingin tahu lebih banyak tentang pria misterius itu.
Namun, yang tidak Naya sadari adalah bahwa Leon bukan sekadar pria misterius biasa. Dia adalah seorang bos mafia yang berbahaya, dan hidupnya penuh dengan kekerasan, kekuasaan, dan rahasia gelap yang bisa menghancurkan siapa saja yang mendekat.
Dan sekarang, Naya sudah mulai terjebak dalam jaring kehidupan Leon yang mematikan.
Naya berjalan perlahan di samping Sara menuju pintu keluar, tetapi pikirannya masih tertinggal bersama Leon. Setiap langkah terasa berat, seolah ada sesuatu yang memanggilnya kembali. Entah kenapa, ada daya tarik kuat yang tak bisa ia abaikan. Begitu mereka sampai di luar hotel, angin malam menyapa lembut wajahnya, tapi hal itu tak cukup mendinginkan perasaan hangat dan tegang yang ia rasakan sejak berbicara dengan Leon.
"Kau baik-baik saja, Nay? Sejak tadi kau diam saja," tanya Sara, memecah keheningan.
Naya tersentak, seakan dibangunkan dari lamunan. "Oh, ya. Aku baik-baik saja," jawabnya sambil tersenyum canggung.
"Kamu kelihatan seperti baru bertemu cinta pada pandangan pertama," canda Sara sambil mengangkat alisnya.
Naya tertawa kecil. "Kamu berlebihan, Sar."
"Jadi, siapa pria tampan itu tadi? Aku melihat kalian berbicara cukup lama. Kamu belum pernah kelihatan tertarik sama pria lain seperti tadi," tanya Sara dengan mata penuh rasa ingin tahu.
/0/2839/coverorgin.jpg?v=a5453b0ae8ffb01a33039d54ea0e2ad2&imageMogr2/format/webp)
/0/16463/coverorgin.jpg?v=83f6dd3af71ea3068b6d2868bc1debf9&imageMogr2/format/webp)
/0/6595/coverorgin.jpg?v=36080175ef3c9e6d890c9db59d2148c9&imageMogr2/format/webp)
/0/13100/coverorgin.jpg?v=afe254af17e871e6088cf43bee5fc044&imageMogr2/format/webp)
/0/16613/coverorgin.jpg?v=c4ffa689ca8dcb36d6f52d94720ad1f6&imageMogr2/format/webp)
/0/30325/coverorgin.jpg?v=e6674cb1c8d1bd7fdda14072fb08a3ab&imageMogr2/format/webp)
/0/13410/coverorgin.jpg?v=38a6ed5b9e7e5aedcfa336729d76a053&imageMogr2/format/webp)
/0/13490/coverorgin.jpg?v=af17be9b19a2d4b56f53ad64585a69ae&imageMogr2/format/webp)
/0/23587/coverorgin.jpg?v=fed66f799c359ee95600d60ff2f31076&imageMogr2/format/webp)
/0/2865/coverorgin.jpg?v=148b7c0297ea539ab197a845457d933d&imageMogr2/format/webp)
/0/6227/coverorgin.jpg?v=6257df0cd226ea93f64be54d97ea15cf&imageMogr2/format/webp)
/0/2805/coverorgin.jpg?v=37f6e83df4951e57735d0304685055e3&imageMogr2/format/webp)
/0/26864/coverorgin.jpg?v=a9a6971efe5b936b2c7adbf456993ce9&imageMogr2/format/webp)
/0/2469/coverorgin.jpg?v=18e495f9a2ec00b237382af67bd7b075&imageMogr2/format/webp)
/0/29102/coverorgin.jpg?v=fe96be1fdce6c6b952b09697e2127b92&imageMogr2/format/webp)
/0/15965/coverorgin.jpg?v=f4451d1adfe2f2e7d0ad277131048267&imageMogr2/format/webp)
/0/30484/coverorgin.jpg?v=3912356201d07fe86a8c91bfb07c4935&imageMogr2/format/webp)
/0/29596/coverorgin.jpg?v=9bec6c62baa21cbaf0bd7b6852e019ba&imageMogr2/format/webp)