/0/20687/coverorgin.jpg?v=cd1175ed73971d72d14a9d65cc1c01ff&imageMogr2/format/webp)
Bab. 1
Ada bisikan lembut..
" Adiba sayang, kita sudah sampai di mall. bangunlah.."
"Ya, Syden ".
Nyamannya menggeliat,
"cantikmu Adiba kalau bangun tidur , matamu berkedip-kedip seperti anak kecil ".
Keluar dari mobil , syden langsung memeluk bahuku . Pelan-pelan kulepaskan pelukan Syden , tak kuhiraukan Syden yang keheranan dengan sikapku . Jalan berdampingan saja sudah bagus , aku juga tidak mengharuskan Syden selalu memeluk bahuku tiap jalan ke mall. Baru saja masuk mall , bau harum menyeruak masuk ke dalam hidung tapi sudah ada yang berbisik..
" Aku mau peluk kamu , Adiba tapi kenapa kamu tolak ?. Kamu mau semua laki mengagumi kecantikanmu , mentang-mentang kamu makin cantik di masa kehamilanmu ini ".
Langsung kuhentikan langkahku tapi tetap saja ada yang melanjutkan bisikan ..
" Aku ini suamimu , bangga punya istri hamil yang cantik tapi kamu malu dipeluk suamimu yang jelek ini , Adiba ".
Aku masih tetap diam tidak mau melawan meskipun mendengar bisikan Syden karena aku sadar diri kalau aku hamil dan mau memberikan rasa nyaman pada janin di rahimku . Masih terdengar bisikan ...
" Lihatlah.. kamu selalu menjadi pusat perhatian dimanapun kamu berada meskipun kamu hamil . Bangga kamu Adiba jadi perempuan cantik ".
Langsung kulihat wajah Syden yang berdiri tegak di sampingku , sambil menekan rasa kesalku.. aku tetap tersenyum sambil menyentuh pipi Syden ...
" Pulang saja , yuk ".
Kubalikkan badan berjalan ke luar pintu , Syden langsung memeluk bahuku..
" Adiba , ayo kita belanja sekalian makan siang ".
Kutatap wajah Syden , tetap sambil berusaha tersenyum , aku menggeleng ...
" Adiba dan si mungil mau pulang , kalau syden mau di mall ini... Tidak apa-apa biar Adiba pulang naik taxi saja ".
Kutatap melangkah sambil mengelus-elus perutku , syden langsung memelukku sambil berbisik ..
" Maafkan aku, Adiba sayang . Aku cemburu kamu menjadi pusat perhatian semua orang dan kamu berjalan sendiri mengabaikan aku suamimu ".
Aku melepaskan diri dari pelukan Syden , tetap sambil tersenyum..
" Adiba sekarang mau pulang . Bolehkah , Syden ?".
" Tapi kita belum makan siang dan belum belanja perlengkapan bayi buat anak kita , Adiba sayang ".
Aku tetap menggelengkan kepala .
" Silahkan Syden makan siang dan beli perlengkapan bayi , Adiba tetap mau pulang ".
Syden menatapku ..
" Maafkan aku , Adiba sayang . Aku mau kita makan siang bersama "
" Adiba makan di rumah saja , kalau Syden mau makan di mall ini .. Adiba tungguin saja ".
" Aku mau sekarang kita makan siang bersama si mungil ini , Adiba sayang ".
Syden mengelus-elus perutku , kusingkirkan tangannya dari perutku.
Malas mulutku berdebat dengan laki Russia yang sedang bersamaku.
Syden benar-benar keras kepala , kalau sudah maunya pasti sulit dicegah . Kulihat Syden mengeluarkan ponsel dari saku celananya.
" Aku mau telpon orang tuamu dan beritahu beliau berdua kalau kamu menolak makan siang bersamaku padahal kita resmi suami istri dan kamu sedang mengandung anakku . Bagaimana , Adiba sayang ?".
Aku tetap diam lihat Syden yang menelpon abu ummu , kudengarkan saja syden melapor ke abu ummu langsung Syden memberikan ponselnya padaku , kudengar suara lembut keibuan Ummu .
" Adiba anak cantik kesayangan abu ummu , Syden suamimu mengatakan kamu menolak makan siang . Ingat nak ... Seorang istri harus melayani suaminya dengan baik apalagi kamu sedang hamil . Ayo Adiba jangan keras melawan suami yang berniat baik mengajakmu makan siang bersama , ingatlah ada anak titipan Alloh di rahimmu , Adiba anakku ".
"Iya , ummu ".
Kukembalikan ponsel ke tangan Syden langsung ponsel dimatikan , dimasukkan kedalam saku celananya lagi . Kubiarkan Syden memeluk bahuku daripada nanti mengadu lagi ke ummu . Syden tertawa girang , bercerita tentang hal-hal yang dianggpnya lucu tapi tetap kuabaikan ceritanya , terserah mau cerita apa ... Malas aku mendengarnya .
" Kita makan di sini saja , Adiba sayang ".
Syden menunjuk restoran di depan , kami masuk ke restoran dan duduk di dekat pintu masuk . Seorang pelayan membawa daftar menu makanan memberikan pada kami.
Malas aku memilih menu makanan , kuberikan daftar menu makanan ke tangan Syden.
" Syden saja yang pilih menu makanan , Adiba malas pilih . Cepatlah pilih , kasihan pelayannya lama berdiri menunggu ".
Syden melihatku , memilih beberapa menu makanan minuman . Kulirik pelayannya tersenyum mengambil daftar menu makanan kemudian berlalu meninggalkan kami.
/0/17310/coverorgin.jpg?v=9ccc43ca72a7fde87a7b34c530d1d445&imageMogr2/format/webp)
/0/6697/coverorgin.jpg?v=b5a959976628ae9e80883432a1104dd2&imageMogr2/format/webp)
/0/5355/coverorgin.jpg?v=50478abd5be7cdd49bfbff20d357c81b&imageMogr2/format/webp)
/0/6381/coverorgin.jpg?v=b9af55d001f81f3c1c7c3f28ac2d6416&imageMogr2/format/webp)
/0/5347/coverorgin.jpg?v=09d3676bba65dbd81421b0ff1e78a07c&imageMogr2/format/webp)
/0/13795/coverorgin.jpg?v=74ee9c1ed6ec09ec719119e2eff43b83&imageMogr2/format/webp)
/0/17931/coverorgin.jpg?v=953cff99fb657fddd8015cc214584a6b&imageMogr2/format/webp)
/0/6947/coverorgin.jpg?v=b3f96f717c85327f329ec3cbdbaf42c6&imageMogr2/format/webp)
/0/9770/coverorgin.jpg?v=a54ddf10110982f3a0d24f4ef538b0f7&imageMogr2/format/webp)
/0/14207/coverorgin.jpg?v=608d0ff0c8d4f7ab3d207bd98698b68b&imageMogr2/format/webp)
/0/3035/coverorgin.jpg?v=6d1070aad6e09e80f2679fcf222f7f3c&imageMogr2/format/webp)
/0/5804/coverorgin.jpg?v=65d19d6cc8fd19ff0990ac7a6a74b941&imageMogr2/format/webp)
/0/5401/coverorgin.jpg?v=50b4a954c7dfcaff797e1e529c59f6ee&imageMogr2/format/webp)
/0/4606/coverorgin.jpg?v=fcdaa30493c1779385f6e6c74806c1e6&imageMogr2/format/webp)
/0/7906/coverorgin.jpg?v=28874de9c238edb62f821b18ea3b2d6c&imageMogr2/format/webp)
/0/14988/coverorgin.jpg?v=96649f24eccea481859106330c8752d3&imageMogr2/format/webp)
/0/16972/coverorgin.jpg?v=331c317641d46ab882e866da9fe8cf27&imageMogr2/format/webp)
/0/5117/coverorgin.jpg?v=8717512ac1a3ec757af2550a59ad2fb0&imageMogr2/format/webp)
/0/4866/coverorgin.jpg?v=20250121182818&imageMogr2/format/webp)