DON'T PLAY GAMES WITH ME. Part.2

DON'T PLAY GAMES WITH ME. Part.2

author adiba

5.0
Komentar
2K
Penayangan
55
Bab

Kehamilan Adiba menginjak 5 bulan, teror makin gencar bahkan para tetangga mengatakan angker rumah baru Syden Adiba. Seorang tetangga sempat memberitahu Adiba bahwa dulu ada orang yang meninggal saat membuat kolam renang di rumah baru itu tapi Syden menganggap itu kecelakaan kerja biasa. Di kehamilan pertama Adiba ini Adiba benar-benar merasa tertekan dengan berbagai teror di rumah baru mereka , ditambahi dengan isu yang beredar Syden mempunyai perempuan simpanan yang juga hamil 5 bulan seperti usia kehamilan Adiba istri sah Syden.

Bab 1 JANGAN bermain-main denganku. Part.2

Bab. 1

Ada bisikan lembut..

" Adiba sayang, kita sudah sampai di mall. bangunlah.."

"Ya, Syden ".

Nyamannya menggeliat,

"cantikmu Adiba kalau bangun tidur , matamu berkedip-kedip seperti anak kecil ".

Keluar dari mobil , syden langsung memeluk bahuku . Pelan-pelan kulepaskan pelukan Syden , tak kuhiraukan Syden yang keheranan dengan sikapku . Jalan berdampingan saja sudah bagus , aku juga tidak mengharuskan Syden selalu memeluk bahuku tiap jalan ke mall. Baru saja masuk mall , bau harum menyeruak masuk ke dalam hidung tapi sudah ada yang berbisik..

" Aku mau peluk kamu , Adiba tapi kenapa kamu tolak ?. Kamu mau semua laki mengagumi kecantikanmu , mentang-mentang kamu makin cantik di masa kehamilanmu ini ".

Langsung kuhentikan langkahku tapi tetap saja ada yang melanjutkan bisikan ..

" Aku ini suamimu , bangga punya istri hamil yang cantik tapi kamu malu dipeluk suamimu yang jelek ini , Adiba ".

Aku masih tetap diam tidak mau melawan meskipun mendengar bisikan Syden karena aku sadar diri kalau aku hamil dan mau memberikan rasa nyaman pada janin di rahimku . Masih terdengar bisikan ...

" Lihatlah.. kamu selalu menjadi pusat perhatian dimanapun kamu berada meskipun kamu hamil . Bangga kamu Adiba jadi perempuan cantik ".

Langsung kulihat wajah Syden yang berdiri tegak di sampingku , sambil menekan rasa kesalku.. aku tetap tersenyum sambil menyentuh pipi Syden ...

" Pulang saja , yuk ".

Kubalikkan badan berjalan ke luar pintu , Syden langsung memeluk bahuku..

" Adiba , ayo kita belanja sekalian makan siang ".

Kutatap wajah Syden , tetap sambil berusaha tersenyum , aku menggeleng ...

" Adiba dan si mungil mau pulang , kalau syden mau di mall ini... Tidak apa-apa biar Adiba pulang naik taxi saja ".

Kutatap melangkah sambil mengelus-elus perutku , syden langsung memelukku sambil berbisik ..

" Maafkan aku, Adiba sayang . Aku cemburu kamu menjadi pusat perhatian semua orang dan kamu berjalan sendiri mengabaikan aku suamimu ".

Aku melepaskan diri dari pelukan Syden , tetap sambil tersenyum..

" Adiba sekarang mau pulang . Bolehkah , Syden ?".

" Tapi kita belum makan siang dan belum belanja perlengkapan bayi buat anak kita , Adiba sayang ".

Aku tetap menggelengkan kepala .

" Silahkan Syden makan siang dan beli perlengkapan bayi , Adiba tetap mau pulang ".

Syden menatapku ..

" Maafkan aku , Adiba sayang . Aku mau kita makan siang bersama "

" Adiba makan di rumah saja , kalau Syden mau makan di mall ini .. Adiba tungguin saja ".

" Aku mau sekarang kita makan siang bersama si mungil ini , Adiba sayang ".

Syden mengelus-elus perutku , kusingkirkan tangannya dari perutku.

Malas mulutku berdebat dengan laki Russia yang sedang bersamaku.

Syden benar-benar keras kepala , kalau sudah maunya pasti sulit dicegah . Kulihat Syden mengeluarkan ponsel dari saku celananya.

" Aku mau telpon orang tuamu dan beritahu beliau berdua kalau kamu menolak makan siang bersamaku padahal kita resmi suami istri dan kamu sedang mengandung anakku . Bagaimana , Adiba sayang ?".

Aku tetap diam lihat Syden yang menelpon abu ummu , kudengarkan saja syden melapor ke abu ummu langsung Syden memberikan ponselnya padaku , kudengar suara lembut keibuan Ummu .

" Adiba anak cantik kesayangan abu ummu , Syden suamimu mengatakan kamu menolak makan siang . Ingat nak ... Seorang istri harus melayani suaminya dengan baik apalagi kamu sedang hamil . Ayo Adiba jangan keras melawan suami yang berniat baik mengajakmu makan siang bersama , ingatlah ada anak titipan Alloh di rahimmu , Adiba anakku ".

"Iya , ummu ".

Kukembalikan ponsel ke tangan Syden langsung ponsel dimatikan , dimasukkan kedalam saku celananya lagi . Kubiarkan Syden memeluk bahuku daripada nanti mengadu lagi ke ummu . Syden tertawa girang , bercerita tentang hal-hal yang dianggpnya lucu tapi tetap kuabaikan ceritanya , terserah mau cerita apa ... Malas aku mendengarnya .

" Kita makan di sini saja , Adiba sayang ".

Syden menunjuk restoran di depan , kami masuk ke restoran dan duduk di dekat pintu masuk . Seorang pelayan membawa daftar menu makanan memberikan pada kami.

Malas aku memilih menu makanan , kuberikan daftar menu makanan ke tangan Syden.

" Syden saja yang pilih menu makanan , Adiba malas pilih . Cepatlah pilih , kasihan pelayannya lama berdiri menunggu ".

Syden melihatku , memilih beberapa menu makanan minuman . Kulirik pelayannya tersenyum mengambil daftar menu makanan kemudian berlalu meninggalkan kami.

" Adiba sayang , aneh sekali sikapmu . Ada masalah apa ?".

Belum sempat kujawab pertanyaan Syden , tiba-tiba ada yang menyapa ..

" Mr. Syden.. ".

Kami menoleh ke asal suara yang menyapa ternyata sepasang suami istri yang tersenyum ramah . Syden langsung berdiri dari tempat duduknya..

" Mr . Xavier ... Mari gabung bersama kami ".

Suami istri itu berjalan mendekati kami .

" Kenalkan ini Adiba istriku , dia sedang hamil anak pertama kami ".

Aku berdiri , tersenyum pada mereka .

" Cantik sekali istrimu meskipun hamil , Mr. Syden . "

Kami berempat duduk , Syden memanggil pelayan yang berdiri di dekat meja kasir . Setelah menulis pesanan makanan , pelayan tersebut berlalu meninggalkan meja kami .

" Mrs . Syden kenalkan ini Carmen istri saya ".

Kami bercakap-cakap sambil menunggu makanan minuman yang kami pesan . Alhamdulillah , tak lama kemudian 2 pelayan datang membawa pesanan makanan minuman . kubisikkan pada pelayan..

" Tolong bungkuskan seperti ini untuk nanti kami bawa pulang ".

Pelayan tersenyum ramah sambil mengangguk . Kami berempat asyik makan . Selesai makan kami masih berbincang-bincang . Ponsel Syden berdering , terdengar syden menjawab telpon ..

" Ya , bu .. sebentar lagi kami pulang ".

Syden menutup ponselnya sambil berkata ....

" Adiba istriku ini kesayangan ibuku sejak kami belum menikah sampai sekarang , apalagi sekarang dia hamil cucu pertama buat ibuku dan almarhum ayahku . Makin besar perhatian dan sayangnya ibuku padanya ".

Mrs. Xavier tersenyum , menyentuh pipiku ...

" Merampok hati suami itu mudah tapi merampok hati mertua itu sulit . "

Kami tertawa mendengar ucapan Mrs. Xavier .

" Mrs. Xavier , Adiba belum merampok hati ibuku tapi ibuku sudah memberikan hatinya pada Adiba . Ibuku tadi menelponku hanya

menanyakan kenapa Adiba belum pulang. Mrs. Xavier , ibuku lebih menyayangi Adiba daripada menyayangiku ".

Mr dan Mrs . Xavier tertawa terbahak-bahak. Aku hanya tersenyum , dengan lirih kujawab..

" Ibu saya jauh di Pakistan , otomatis saya selalu dekat dengan ibunya Syden yang tulus menganggap saya sebagai anak daripada sebagai menantu karena beliau tak punya anak perempuan ".

Mrs Xavier memelukku ..

" Anda benar-benar lembut , pantaslah jika ibu mertua menyayangi anda , Mrs . Syden ".

" Terima kasih , Mrs. Xavier ".

Syden berdiri ...

" Aku ke kasir dulu ".

Setelah membayar di kasir , Syden kembali ke meja kami . Mr dan Mrs. Xavier berpamitan .

" Terima kasih atas makan siang ini , selanjutnya besok jam 7 malam kalian harus makan malam di rumah kami . ".

Mrs . Xavier mengelus-elus perutku.

" Aku mau memasakkan makanan lezat untuk si kecil ini juga ".

"Terima kasih atas ketulusan anda , Mrs. Xavier ."

Kami berempat berjalan keluar dari restoran . Syden mencium keningku ..

" Kita belanja perlengkapan bayi , Adiba sayang ".

" Adiba mau istirahat di rumah , lelah seharian jalan , Syden ."

Mrs Xavier mengelus-elus perutku.

" Mr . Syden , saya dulu pernah keguguran waktu hamil 5 bulan karena terlalu banyak aktifitas, kecapekan , kurang istirahat . Ada baiknya Mrs. Syden jangan kecapekan , Mr. Syden ".

Syden terkejut..

" Iya , Mrs. Xavier . Kami tunda dulu belanja perlengkapan bayi "

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh author adiba

Selebihnya

Buku serupa

Balas Dendam Kejam Sang Mantan

Balas Dendam Kejam Sang Mantan

Gavin
5.0

Perusahaanku, CiptaKarya, adalah mahakarya dalam hidupku. Kubangun dari nol bersama kekasihku, Baskara, selama sepuluh tahun. Kami adalah cinta sejak zaman kuliah, pasangan emas yang dikagumi semua orang. Dan kesepakatan terbesar kami, kontrak senilai 800 miliar Rupiah dengan Nusantara Capital, akhirnya akan segera terwujud. Lalu, gelombang mual yang hebat tiba-tiba menghantamku. Aku pingsan, dan saat sadar, aku sudah berada di rumah sakit. Ketika aku kembali ke kantor, kartu aksesku ditolak. Semua aksesku dicabut. Fotoku, yang dicoret dengan tanda 'X' tebal, teronggok di tempat sampah. Saskia Putri, seorang anak magang yang direkrut Baskara, duduk di mejaku, berlagak seperti Direktur Operasional yang baru. Dengan suara lantang, dia mengumumkan bahwa "personel yang tidak berkepentingan" dilarang mendekat, sambil menatap lurus ke arahku. Baskara, pria yang pernah menjanjikanku seluruh dunia, hanya berdiri di sampingnya, wajahnya dingin dan acuh tak acuh. Dia mengabaikan kehamilanku, menyebutnya sebagai gangguan, dan memaksaku mengambil cuti wajib. Aku melihat sebatang lipstik merah menyala milik Saskia di meja Baskara, warna yang sama dengan yang kulihat di kerah kemejanya. Kepingan-kepingan teka-teki itu akhirnya menyatu: malam-malam yang larut, "makan malam bisnis", obsesinya yang tiba-tiba pada ponselnya—semua itu bohong. Mereka telah merencanakan ini selama berbulan-bulan. Pria yang kucintai telah lenyap, digantikan oleh orang asing. Tapi aku tidak akan membiarkan mereka mengambil segalanya dariku. Aku berkata pada Baskara bahwa aku akan pergi, tetapi tidak tanpa bagianku sepenuhnya dari perusahaan, yang dinilai berdasarkan harga pasca-pendanaan dari Nusantara Capital. Aku juga mengingatkannya bahwa algoritma inti, yang menjadi alasan Nusantara Capital berinvestasi, dipatenkan atas namaku seorang. Aku melangkah keluar, mengeluarkan ponselku untuk menelepon satu-satunya orang yang tidak pernah kusangka akan kuhubungi: Revan Adriansyah, saingan terberatku.

Putra Rahasianya, Aib Publiknya

Putra Rahasianya, Aib Publiknya

Gavin
5.0

Namaku Alina Wijaya, seorang dokter residen yang akhirnya bertemu kembali dengan keluarga kaya raya yang telah kehilangan aku sejak kecil. Aku punya orang tua yang menyayangiku dan tunangan yang tampan dan sukses. Aku aman. Aku dicintai. Semua itu adalah kebohongan yang sempurna dan rapuh. Kebohongan itu hancur berkeping-keping pada hari Selasa, saat aku menemukan tunanganku, Ivan, tidak sedang rapat dewan direksi, melainkan berada di sebuah mansion megah bersama Kiara Anindita, wanita yang katanya mengalami gangguan jiwa lima tahun lalu setelah mencoba menjebakku. Dia tidak terpuruk; dia tampak bersinar, menggendong seorang anak laki-laki, Leo, yang tertawa riang dalam pelukan Ivan. Aku tak sengaja mendengar percakapan mereka: Leo adalah putra mereka, dan aku hanyalah "pengganti sementara", sebuah alat untuk mencapai tujuan sampai Ivan tidak lagi membutuhkan koneksi keluargaku. Orang tuaku, keluarga Wijaya, juga terlibat dalam sandiwara ini, mendanai kehidupan mewah Kiara dan keluarga rahasia mereka. Seluruh realitasku—orang tua yang penuh kasih, tunangan yang setia, keamanan yang kukira telah kutemukan—ternyata adalah sebuah panggung yang dibangun dengan cermat, dan aku adalah si bodoh yang memainkan peran utama. Kebohongan santai yang Ivan kirimkan lewat pesan, "Baru selesai rapat. Capek banget. Kangen kamu. Sampai ketemu di rumah," saat dia berdiri di samping keluarga aslinya, adalah pukulan terakhir. Mereka pikir aku menyedihkan. Mereka pikir aku bodoh. Mereka akan segera tahu betapa salahnya mereka.

Bosku Kenikmatanku

Bosku Kenikmatanku

Juliana
5.0

Aku semakin semangat untuk membuat dia bertekuk lutut, sengaja aku tidak meminta nya untuk membuka pakaian, tanganku masuk kedalam kaosnya dan mencari buah dada yang sering aku curi pandang tetapi aku melepaskan terlebih dulu pengait bh nya Aku elus pelan dari pangkal sampai ujung, aku putar dan sedikit remasan nampak ci jeny mulai menggigit bibir bawahnya.. Terus aku berikan rangsang an dan ketika jari tanganku memilin dan menekan punting nya pelan "Ohhsss... Hemm.. Din.. Desahannya dan kedua kakinya ditekuk dilipat kan dan kedua tangan nya memeluk ku Sekarang sudah terlihat ci jeny terangsang dan nafsu. Tangan kiri ku turun ke bawah melewati perutnya yang masih datar dan halus sampai menemukan bukit yang spertinya lebat ditumbuhi bulu jembut. Jari jariku masih mengelus dan bermain di bulu jembutnya kadang ku tarik Saat aku teruskan kebawah kedalam celah vaginanya.. Yes sudah basah. Aku segera masukan jariku kedalam nya dan kini bibirku sudah menciumi buah dadanya yang montok putih.. " Dinn... Dino... Hhmmm sssttt.. Ohhsss.... Kamu iniii ah sss... Desahannya panjang " Kenapa Ci.. Ga enak ya.. Kataku menghentikan aktifitas tanganku di lobang vaginanya... " Akhhs jangan berhenti begitu katanya dengan mengangkat pinggul nya... " Mau lebih dari ini ga.. Tanyaku " Hemmm.. Terserah kamu saja katanya sepertinya malu " Buka pakaian enci sekarang.. Dan pakaian yang saya pake juga sambil aku kocokan lebih dalam dan aku sedot punting susu nya " Aoww... Dinnnn kamu bikin aku jadi seperti ini.. Sambil bangun ke tika aku udahin aktifitas ku dan dengan cepat dia melepaskan pakaian nya sampai tersisa celana dalamnya Dan setelah itu ci jeny melepaskan pakaian ku dan menyisakan celana dalamnya Aku diam terpaku melihat tubuh nya cantik pasti,putih dan mulus, body nya yang montok.. Aku ga menyangka bisa menikmati tubuh itu " Hai.. Malah diem saja, apa aku cuma jadi bahan tonton nan saja,bukannya ini jadi hayalanmu selama ini. Katanya membuyarkan lamunanku " Pastinya Ci..kenapa celana dalamnya ga di lepas sekalian.. Tanyaku " Kamu saja yang melepaskannya.. Kata dia sambil duduk di sofa bed. Aku lepaskan celana dalamku dan penislku yang sudah berdiri keras mengangguk angguk di depannya. Aku lihat di sempat kagett melihat punyaku untuk ukuran biasa saja dengan panjang 18cm diameter 4cm, setelah aku dekatkan ke wajahnya. Ada rasa ragu ragu " Memang selama ini belum pernah Ci melakukan oral? Tanyaku dan dia menggelengkan kepala

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
DON'T PLAY GAMES WITH ME. Part.2
1

Bab 1 JANGAN bermain-main denganku. Part.2

01/03/2024

2

Bab 2 JANGAN bermain-main denganku. Part.2

01/03/2024

3

Bab 3 JANGAN bermain-main denganku.Part.2

01/03/2024

4

Bab 4 JANGAN bermain-main denganku. Part.2

01/03/2024

5

Bab 5 JANGAN bermain-main denganku. Part.2

02/03/2024

6

Bab 6 JANGAN bermain-main denganku.part.2

02/03/2024

7

Bab 7 JANGAN bermain-main denganku. Part.2

03/03/2024

8

Bab 8 JANGAN bermain-main denganku.part.2

03/03/2024

9

Bab 9 JANGAN bermain-main denganku. Part.2

03/03/2024

10

Bab 10 JANGAN bermain-main denganku. Part.2

03/03/2024

11

Bab 11 JANGAN bermain-main denganku.art.2

08/03/2024

12

Bab 12 JANGAN bermain-main denganku. Part.2

08/03/2024

13

Bab 13 JANGAN bermain-main denganku. Part.2

08/03/2024

14

Bab 14 JANGAN bermain-main denganku. Part.2

08/03/2024

15

Bab 15 JANGAN bermain-main denganku. Part.2

08/03/2024

16

Bab 16 JANGAN bermain-main denganku. Part.2

08/03/2024

17

Bab 17 JANGAN bermain-main denganku. Part.2

08/03/2024

18

Bab 18 JANGAN bermain-main denganku. Part.2

09/03/2024

19

Bab 19 JANGAN bermain-main denganku. Part.2

10/03/2024

20

Bab 20 JANGAN bermain-main denganku. Part.2

11/03/2024

21

Bab 21 JANGAN bermain-main denganku. Part.2

12/03/2024

22

Bab 22 JANGAN bermain-main denganku. Part.2

13/03/2024

23

Bab 23 JANGAN bermain-main denganku. Part.2

14/03/2024

24

Bab 24 JANGAN bermain-main denganku. Part.2

19/03/2024

25

Bab 25 JANGAN bermain-main denganku. Part.2

20/03/2024

26

Bab 26 JANGAN bermain-main denganku. Part.2

20/03/2024

27

Bab 27 JANGAN bermain-main denganku. Part.2

21/03/2024

28

Bab 28 JANGAN bermain-main denganku. Part.2

24/03/2024

29

Bab 29 JANGAN bermain-main denganku. Part.2

24/03/2024

30

Bab 30 JANGAN bermain-main denganku. Part.2

25/03/2024

31

Bab 31 JANGAN bermain-main denganku. Part.2

25/03/2024

32

Bab 32 JANGAN bermain-main denganku. Part.2

26/03/2024

33

Bab 33 JANGAN bermain-main denganku. Part.2

26/03/2024

34

Bab 34 JANGAN bermain-main denganku. Part.2

28/03/2024

35

Bab 35 JANGAN bermain-main denganku. Part.2

29/03/2024

36

Bab 36 JANGAN bermain-main denganku. Part.2

29/03/2024

37

Bab 37 JANGAN bermain-main denganku. Part.2

30/03/2024

38

Bab 38 JANGAN bermain-main denganku. Part.2

30/03/2024

39

Bab 39 JANGAN bermain-main denganku. Part.2

02/04/2024

40

Bab 40 JANGAN bermain-main denganku. Part.2

02/04/2024