Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Bukan Sugar Baby

Bukan Sugar Baby

author adiba

5.0
Komentar
1.1K
Penayangan
32
Bab

21++++..🙏🙏 Tachi Gumama seorang gay berprofesi mucikari yang mempunyai banyak stok anak buah termasuk moglie traditrice pelacur handal ini anak buah kesayangan Tachi Gumama yang disuguhkan pada para pria hidung belang kalangan menengah ke atas. Tachi Gumama tersinggung saat tuan Padrone Ricco salah satu orang terkaya di Manhattan , yang amat sangat mencintai nyonya Deceduto Ricco istrinya itu , berani menolak moglie traditrice pelacur yang disodorkan Tachi Gumama. Usut punya usut ternyata tuan kaya raya itu mempunyai gadis simpanan. Apa benar tuan Padrone Ricco suami yang sangat mencintai nyonya Deceduto Ricco istrinya , mempunyai gadis simpanan seperti yang dituduhkan Tachi Gumama pria gay .?

Bab 1 Bukan Sugar Baby

Bab.1

Seorang ibu menendang kasar pintu depan rumahnya sembari menarik paksa tangan anak gadisnya dengan kian keras dan menghempaskan dengan kuat sehingga anak gadisnya terjatuh . Wajah ibu tersebut memancarkan amarah yang amat sangat luar biasa , mulutnya mengeram penuh intonasi penekanan...

"PERGI KAMU , ANAK BANGSAT PEMBAWA SIAL.!. LEBIH BAGUS KAMU JADI PELACUR DAN MEMBERIKU BANYAK UANG.!"

"Ibu tolong jangan usir aku .!

Bukannya iba mendengar permohonan anak gadisnya tapi makin emosi ibunya , kedua tangannya terjulur menarik rambut anak gadisnya dan berteriak...

"PERGI KAMU , ANAK KEPARAT. TIDAK SUDI AKU MELIHATMU , ANAK HARAM.!"

Sontak gadis itu mengangkat wajahnya yang bersimbah air mata dan berkata dengan lirih..

"Aku anak ibu dan ayah. Aku bukan anak haram.!"

Dengan kasar kedua tangan ibunya mencengkeram kedua pipi gadis itu . Tatapan tajam penuh kebencian dan amarah..

"KAMU BUKAN ANAKKU , KAMU ANAK DARI PEREMPUAN SUNDAL YANG DI HAMILI SUAMIKU.!"

Gadis itu menggelengkan kepalanya dan menjawab di sela-sela tangisnya.

"Ti..ti..tidak mungkin , bu. Tidak mungkin ayah berbuat demikian . Aku terima semua pukulan dan caci maki ibu , tapi tolong jangan bicara buruk tentang ayah , bu.!. Ayah baik ."

Seorang pria tua keluar dari rumah mereka dan memeluk erat gadis yang menangis tersedu-sedu. Pria tua mendongakkan kepalanya , menatap wajah istrinya dan berkata..

"Hentikan , madre cattiva.!. Lepaskan tanganmu dari wajah Brava Ragazza ?. Dia tidak tahu apa-apa dan tidak bersalah.!"

"KAMU MEMBELA ANAK HARAMMU ,UOMO TRADITORE .!"

"Tutup mulutmu , madre cattiva.!"

Pria tua itu mendekap erat gadis yang menangis tersedu-sedu di pelukannya.

"TEPATI JANJIMU , UOMO TRADITORE .!. ATAU KUBUNUH ANAK HARAMMU .!"

Teriaknya sengit sembari mendorong tubuh pria tua dan gadis remaja yang berpelukan hingga tubuh mereka berdua terjengkang ke tanah.

"BRAVA RAGAZZA , KAMU MAU KUTARUH AYAHMU YANG TUA DAN SAKIT-SAKITAN INI DI PANTI JOMPO .?"

Ancam nyonya madre cattiva dengan kasar dan tampak dengan jelas kebencian kemarahan di sorot matanya.

"Jangan..jangan taruh ayah di panti jompo. !. Biarlah aku saja yang pergi dari rumah , bu .!"

Sergah Brava Ragazza dengan memelas dan tatapan matanya yang memohon agar ibunya tidak menitipkan ayahnya di panti jompo karena dilihatnya ibunya sudah hilang kendali. Nyonya madre cattiva berbalik masuk ke dalam rumah dan membanting pintu sekeras-kerasnya.

"aku sayang ayah dan tidak mau ayah di titipkan di panti jompo. Aku mau pergi dari rumah ini , tapi tolong beritahu aku yang sebenarnya sebelum aku pergi. Aku mohon , ayah.!"

Tuan Uomo Traditore menundukkan kepalanya , melihat wajah anak gadisnya.

"Ayah , aku mohon .! Jika ayah sayang padaku , tolong katakan yang sebenarnya padaku .!. Aku berjanji , aku tetap menyayangi ayah dan ibu.!"

Ucap Brava Ragazza dengan suara lirih setengah memaksa dan tatapan polos namun berbalut tuntutan jawaban jujur dari ayahnya yang masih penuh dengan kebimbangan.

"Ayah selalu mengajari kejujuran padaku tapi mana kejujuran ayah .?"

Tanya Brava Ragazza dengan nada suara pelan namun penuh penekanan dan tegas. Gadis itu menarik nafas dalam-dalam dan sekarang ini untuk yang pertama kalinya dengan penuh keberanian ia meminta kejujuran tuan Uomo Traditore ayah kandungnya.

"i..i..iya , Brava Ragazza putriku. Ayah pernah menghamili seorang gadis sebelum menikah dan pernikahan ayah tidak di karuniai seorang anak pun , maka ayah mengambilmu. Istri ayah baru tahu , saat ibu kandungmu datang membezukmu yang sakit demam berdarah. Semenjak itu , ia kasar padamu sampai sekarang."

Walau tersendat-sendat dan pelan suara tuan Uomo Traditore namun itu bagaikan suara petir yang sangat keras menggelegar di telinga Brava Ragazza , juga bagaikan tamparan yang sangat keras , menyadarkan dirinya anak yang lahir di luar pernikahan. Hancurlah hati Brava Ragazza berkeping-keping karena selama ia merasa putri kandung dari tuan Uomo Traditore dan nyonya madre cattiva.

"siapa ibu kandungku dan dimana beliau sekarang , ayah.?"

Tanya Brava Ragazza dengan suara lirih bergetar menahan emosi yang tiba-tiba muncul di dirinya. Tuan Uomo Traditore menghela nafasnya sembari menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak tahu di mana ibu kandungmu sekarang berada karena dia raib bagaikan hilang di telan bumi , Brava Ragazza putriku .?"

Jawab tuan Uomo spontan, tak sadar bahwa ucapan itu refleks membuat Brava Ragazza melepaskan diri dari pelukannya , lalu bangkit berdiri langkah kakinya bergerak mundur.

"Terima kasih atas kejujuran ayah dan sampaikan rasa terima kasih pada ibu yang sudah merawatku dari bayi . Sampai kapan pun , aku selalu menganggap ibu itu ibu kandungku. Aku menyayangi ayah dan ibu."

Brava Ragazza tidak mau membawa sehelai bajunya yang teronggok di halaman . Gadis remaja itu berbalik, dengan kaki pincang ia berlari terseok-seok meninggalkan dirinya yang diam mematung.

"BRAVA RAGAZZA.."

Panggil tuan Uomo Traditore yang bermaksud mencegah putrinya berlari dan beliau hendak berlari mengejar namun anak gadis itu mencegah dengan menoleh sambil melambaikan kedua tangannya sembari berkata..

"Jika ayah sayang aku , tolong jangan mengejarku .!"

Mendadak tuan Uomo Traditore terdiam dan tubuhnya lemas , mendengar ucapan putri kesayangannya benar-benar di luar kendali.

."Brava Ragazza.."

Desis nyonya Madre Cattiva yang berdiri di balik kaca jendela ruang tamu. Tak terasa tubuhnya bergetar dan air matanya menetes. Ia mendengar semua percakapan suaminya dan Brava Ragazza , ia juga melihat betapa terpukulnya gadis itu. Hatinya berkata...

{"Selama ini aku selalu diam, menahan segala sakit dan nyeri di hatiku tapi aku tidak bisa membohongi diriku sendiri kalau aku terlanjur menyayangimu bagaikan anakku sendiri meski ayahmu dan perempuan sundal itu membohongiku , Brava Ragazza. Maafkan aku karena kekasaran ucapanku dan perbuatanku yang terpaksa harus kulakukan demi kejujuran yang harus kamu ketahui tentang siapa dirimu yang sebenarnya. Hanya dengan cara ini , ayahmu mengatakan yang sebenarnya padamu , Brava Ragazza. Aku selalu menyayangimu dan mendoakanmu kemana pun kakimu melangkah. Tuhan , ampunilah aku dan tolong temukan Brava Ragazza dengan ibu kandungnya."}

Nyonya Madre Cattiva terisak , rasa kasih sayangnya terhadap Brava Ragazza berhasil menendang keras rasa sakit hatinya . dia merasa biarlah cukup dirinya dan Tuhan saja yang tahu kalau dia menyayangi Brava Ragazza anak hasil hubungan gelap suaminya dan perempuan lain. sekarang nyonya Madre Cattiva sudah cukup merasa lelah dengan semua sandiwara kebohongan . Ditumbalkan dirinya sendiri, biarlah mendapatkan image ibu yang berperangai buruk dan di benci tuan Uomo Traditore suaminya juga Brava Ragazza karena menurutnya itu lebih baik dari pada harus hidup tersiksa layaknya di neraka setiap harinya karena menutupi sandiwara kebohongan selama delapan belas tahun lamanya.

🌸

Dengan kaki gemetar Brava Ragazza berjalan terseok-seok. Tangannya masuk ke dalam saku celananya mengambil dompet dan dilihatnya isi dompetnya hanya berisi lima dolar. Gadis itu duduk di tepi jalan .

"Ya Tuhan , uangku hanya lima dolar. Mana cukup untuk membeli makanan dan minuman ?. Kakiku terkilir , aku sudah tidak kuat berjalan lagi. Malam ini dimanakah aku harus berteduh .?."

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh author adiba

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku