/0/15746/coverorgin.jpg?v=dd951388bf1506d99ea44810f630efd4&imageMogr2/format/webp)
Waktu di rumah menunjukan pukul 20.00 WIB, "Marvel! besok kamu ikut Papi ketemu dengan om Bisma dan putrinya, Papi akan memperkenalkanmu denganya," titah Yustian pada Marvel putranya.
"Iya pi, tapi hanya kenalan biasa kan?" jawab Marvel seraya bertanya balik.
"Iya hanya kenalan biasa, lagian besok hari minggu dan kamu libur kan? jadi sekalian kita makan bersama keluarga om Bisma," sahut Sinta, Mama Marvel.
"Iya Mi," jawab Marvel patuh.
"Kalau gitu, Marvel kekamar dulu ya mau istirahat," tambah Marvel berpamitan.
"Iya Nak," jawab Sinta dengan senyuman.
Mervelpun berdiri dan beranjak pergi ke kamar untuk beristirahat.
"Pi, apakah papi yakin akan menjodohkan putra kita dengan putri dari Mas Bisma?" tanya Sinta pada Yustian.
"Tentu saja aku yakin, lagian Marvel pasti akan langsung jatuh cinta jika bertemu dengan Mila," jawab Yustian dengan yakin.
"Ya sudah terserah Papi saja, tapi Mami ingatkan ya Pi, jangan memaksa Marvel jika dianya tidak mau, lagian Mami juga tahu dan kenal dengan pacar anak kita," ucap Sinta menjelaskan.
"Mami tenang saja soal itu, lagian bukankah kita juga dulu seperti itu, kita punya pacar masing-masing, namun buktinya lita saling jatuh cinta setelah lama-lama sering bersama dan bertemu, dan akhirnya kita menikah," jawab Yustian.
"Iya juga sih, tapi... pokoknya Mami tidak setuju jika Marvel di paksakan," ucap Sinta ngotot.
"Hahaha iya Mi, Mami tenang saja," jawab Yustian.
***
Ditempat lain di kediaman keluarga Bisma,
"Mila! besok Ayah mau kenalkan kamu dengan putra dari Om Yustian, jadi besok kamu ikut Ayah dan Bunda," ajak Bisma ke Mila putrinya.
"Iya Ayah, Mila ngikut Ayah saja," jawab Mila patuh.
"Memang kamu anak Bunda yang selalu patuh," puji Melani dengan bangga.
"Ah Bunda bisa saja memuji putrinya," sahut Bisma seraya terkekeh.
"Kan memang Mila selalu nurut sama Ayah Bunda," jawab Mila tak mau kalah, seraya menjulurkan lidahnya.
"Oh iya, jangan lupa ya dandan yang cantik," goda Bisma seraya menunjukan giginya yang rata.
"Hah Ayah,.." jawab Mila manja, "Kan Mila sudah cantik walaupun tidak dandan," tambah Mila dengan manja.
"Iyaiya percaya, tapi pasti lebih cantik saat kamu dandan, seperti saat kamu mengajar," kekeh Melani.
"Hahaha iya benar itu kata Bundamu," sahut Bisma seraya tertawa.
"Iya Ayah, Bunda, kalau gitu Mila kekamar dulu ya, sudah ngantuk," ucap Mila berpamitan, karena memang dirinya sudah mengantuk.
"Iya sana, istirahatlah yang cukup," jawab Melani sebelum mencium kening putrinya.
Walaupun Melani sudah dewasa dan bahkan sudah menjadi seorang guru di SMA Harapan, tetap saja dirinya manja seperti anak kecil pada orang tuanya.
***
Pagi keesokan harinya...
Tok Tok Tok
"Marvel! Apakah kamu sudah siap?" panggil Sinta di depan pintu kamar Marvel.
"Iya sebentar Mi, lagi ganti baju," jawab Marvel sedikit berteriak.
"Ya sudah, Mami dan Pami tunggu kamu di mobil saja ya," ucap Sinta.
"Iya Mi," jawab Marvel.
Sinta pun beranjak pergi dari depan kamar Marvel dan langsung menuju mobil yang sudah terparkir di depan rumah mereka.
"Mana anakmu Mi?" tanya Yustian setelah Sinta dekat denganya.
"Katanya lagi ganti baju Pi, semoga saja gak kelamaan ya Pi, soalnya Marvel kalau ganti baju seperti anak cewek saja," jawab Sinta seraya terkekeh.
"Hahaha ya tentu saja, dia kan mirip Papinya," ucap Yustian dengan bangga.
"Iya lah, kan dia anak Papi," jawab Sinta.
"Yasudah kita tunggu di dalam mobil saja, ayo masuk Pi,!" tambah Sinta mengajak Yustian.
"Iya Mi," jawab Yustian.
Keduanya kemudian masuk kedalam mobil seraya menunggu Marvel.
Tak berselang waktu lama Marvel pun dengan buru-buru berlari keluar, langsung menuju mobilnya.
"Maaf Mi, Pi, Marvel membuat kalian menunggu," ucap Marvel dengan nada bersalah seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Iya, cepat buruan masuk! jangan membuat Om Bisma menunggu!" ucap Sinta tegas pada Marvel.
"Iya Mi," jawab Marvel sebelum dengan cepat masuk mobil dan duduk di belakang.
Sedangkan untuk keluarga Bisma, saat ini sudah menunggu di tempat yang di janjikan. Tempat pertemuan kedua keluarga ini di adakan di Rumah Makan Mila, yang berarti milik keluarga Bisma.
"Ayah, kenapa om Yustian lama sekali ya," rengen Mila karena sudah menunggu agak lama.
"Tenang saja, mungkin mereka terkendala kemacetan," jawab Bisma santai.
"Apakah kamu sudah tidak sabar bertemu dengan putra om Yustian?" goda Melani seraya terkekeh.
"Ah Bunda," rajuk Mila.
/0/12566/coverorgin.jpg?v=c5fa42648939846258fdb839b369c703&imageMogr2/format/webp)
/0/19206/coverorgin.jpg?v=73b6aa1e2c1c449e7b4a460ba003c584&imageMogr2/format/webp)
/0/27358/coverorgin.jpg?v=4e2ef4064683e928e19066049c3ea9d7&imageMogr2/format/webp)
/0/2314/coverorgin.jpg?v=83d6a252aa475c96b561cd00597ad4c5&imageMogr2/format/webp)
/0/2398/coverorgin.jpg?v=0b2b1c54e4252520e4b43f1d7776df14&imageMogr2/format/webp)
/0/3456/coverorgin.jpg?v=de716839bd98a0fdefee9093bf308d00&imageMogr2/format/webp)
/0/3263/coverorgin.jpg?v=da51877b94893f98820b80291b788f0a&imageMogr2/format/webp)
/0/4027/coverorgin.jpg?v=54ca138eca4dd4c2dd32806ddd744bd8&imageMogr2/format/webp)
/0/6251/coverorgin.jpg?v=95475b5bb5e62a6ede1cdc661ffbcd76&imageMogr2/format/webp)
/0/7183/coverorgin.jpg?v=2c7413fa5623c226eb15c56a42383ec6&imageMogr2/format/webp)
/0/24786/coverorgin.jpg?v=8b4900a9b5e54ae058c619b10f342531&imageMogr2/format/webp)
/0/29624/coverorgin.jpg?v=f4b49d72034c00807fb6c6fb558fd1e1&imageMogr2/format/webp)
/0/21226/coverorgin.jpg?v=e13efa5f6553a71befb5eec17f044060&imageMogr2/format/webp)
/0/28915/coverorgin.jpg?v=852149d4888d15629b474de2d6a9b795&imageMogr2/format/webp)
/0/5359/coverorgin.jpg?v=31dc0782c37317ab6efea0d844053c45&imageMogr2/format/webp)
/0/15445/coverorgin.jpg?v=9237c6edf1bfb2243d6db3d85f70d75f&imageMogr2/format/webp)
/0/22567/coverorgin.jpg?v=7c92bcb6385ea72a8db1d758256db4ae&imageMogr2/format/webp)