Dia Bukan Milikku

Dia Bukan Milikku

sittanyafahmi

5.0
Komentar
698
Penayangan
81
Bab

Bagi seorang abdi negara seperti Letnan Imam, tugas untuk NKRI adalah yang utama. Tapi janji suci yang telah disematkan sebelum bertugas di khianati Serda Resti ketika sedang menjalankan tugas negara. Kini Serda Resti telah menjadi milik orang lain, namun bayangnya tetap menghantui. Dalam suatu kecelakaan yang menimpa Letnan Imam, dia diselamatkan oleh seorang dokter cantik bernama dokter Utami dan kemudian mulai merajut cinta. Tapi, ketika Letnan Imam ditugaskan lagi ke Lampung, dia menemukan seorang pelajar bernama Lita berperawakan seperti Resti. Gadis itu mengalihkan dunia Letnan Imam. Letnan Imam berusaha setia pada dokter Utami, tapi Lita juga menaruh hati pada Imam. Pada saat Utami memilih putus, Lita juga telah memiliki kekasih sendiri. Lalu siapakah wanita yang tepat untuk mengisi hati Imam?

Bab 1 1. Sampai di Indonesia

Aku adalah seorang prajurit Marinir berpangkat Letnan Satu bernama Muhammad Imam Setiawan. Hari ini aku menginjakkan kaki ke bumi pertiwi setelah tiga puluh bulan bertugas bersama pasukan perdamaian dunia di Lebanon.

Di Lantamal V Surabaya ini aku tak dijemput seorangpun. Kartika, adikku sedang melahirkan di Kertosono, kota kelahiranku. Sejak dua hari yang lalu Kartika diberitakan sudah mengalami kontraksi, namun sampai pagi hari ini belum ada kabar kelahiran cucu pertama dari kedua orang tuaku. Sebelum kepulanganku ke tanah air, aku sudah berpesan pada bapak dan ibu untuk menemani Kartika sampai dengan selesai persalinan, tak perlu menjemputku di Surabaya.

Hiruk pikuk para keluarga yang menjemput pasukan kami tampak melepas haru. Aku sendiri yang datang tanpa jemputan sanak saudara. Ada harapan di hati ini untuk dijemput oleh Resti, sang pujaan hati. Sudah beberapa bulan ini nomor ponselnya tidak aktif, mungkin dia ganti nomor tanpa memberi tahuku. Tak masalah bagiku, karena aku telah berjanji akan menikahinya selepas pulang dari Lebanon.

Setelah mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru, tampak sosok anggun yang selama ini memenuhi ruang hati. Dia terlihat celingukan mencari diriku. Aku mendekat dan berbisik dari arah belakang, "Cari siapa?"

Wanita cantik itu berbalik, lalu memberikan hormat padaku, aku membalas hormatnya lalu tersenyum. "Selamat datang di bumi pertiwi Letnan."

Kami berjalan beriringan meninggalkan kerumunan, "Apa kabarnya Dek?"

"Alhamdulillah baik, Mas. Mas apa kabarnya? Tambah hitam aja." ucapnya sambil mengulum senyum yang sangat menggemaskan.

"Beneran kerja berarti." Resti malah tertawa renyah.

"Dek Resti sudah sarapan? Mas pengen ngerasain soto nih. Kayaknya hampir lupa rasanya soto."

"Ayo kita ke kantin, nanti Resti traktir Mas, biar inget sama makanan Indonesia."

"Dek Resti duluan ya, Mas mau naro ransel dulu di mess. Pesan aja duluan ya!"

"Iya, Mas. Mau kopi atau teh?"

"Kopi hitam aja." Resti mengangguk sambil tersenyum yang membuatku semakin dimabuk cinta.

Pandanganku menyisir seluruh area kantin, terlihat seorang kowal berpangkat sersan satu melambaikan tangan padaku. Aku mendekat sambil menebar senyum.

"Soto dan kopinya sudah datang, silahkan dinikmati."

Sambil makan, aku bercerita tentang kisahku ketika berdinas di Lebanon. Resti tampak antusias menyimak ceritaku. Setelah selesai makan aku mengeluarkan sebuah gelang buatan warga Lebanon lalu memberikannya ke Resti, "Mas belum sempat beli yang mahal, ini hasil karya dari warga di Lebanon. Mas bawa banyak buat oleh-oleh, ini yang pantas buat Dek Resti."

"Wah, terima kasih ya." Resti langsung memakai gelang itu.

"Oh ya, Mas. Keluargamu kok gak ada yang jemput?"

"Kartika sedang melahirkan, bapak sama ibu siaga nunggu cucu pertamanya. Setelah ini Mas mau pulang ke Kertosono, supaya bisa sholat Jum'at bareng bapak di kampung."

"Salam untuk bapak dan ibu ya, semoga persalinan Kartika diberi kemudahan dan kelancaran, ibu dan bayinya sehat semua."

"Amin, terima kasih doanya. Kayaknya Mas ga bisa lama-lama disini, mau izin komandan dulu biar bisa pinjam mobil untuk pulang."

"Hati-hati di jalan." Pipinya yang semu menambah aura cantik Resti, ditambah polesan lipstik warna nude membuatku enggan beranjak.

"Ayo berangkat, nanti keburu siang lho!"

Aku berdiri sambil mengangguk, "Terima kasih traktirannya," ucapku lalu menjauh, Resti memberiku hormat, kemudian aku membalas hormatnya dan pergi.

***

Satu jam perjalanan Surabaya-Kertosono, mobil yang kukendarai berhenti dirumah bapak. Pintu rumah terkunci, berkali-kali aku mengucap salam namun tak ada balasan dari dalam rumah. Aku memutar ke samping, di bagian samping rumah terdapat Masjid. Setelah bebersih diri, aku masuk ke Masjid lalu sholat sunah dua rakaat. Membaringkan badan kemudian memejamkan mata, merasakan ketenangan dan kenyamanan di rumah Allah, di kampung halaman tercinta.

Tiba waktu Zuhur, aku mengumandangkan adzan memanggil warga sekitar untuk menunaikan ibadah sholat Jum'at. Selesai membacakan adzan beberapa warga yang sudah datang menyalamiku dan menyapa ala kadarnya. Dari penjelasan para tetangga, aku menyimpulkan bahwa bapak dan ibu masih di klinik tempat Kartika bersalin. Lalu pandanganku menjurus pada sosok pria yang paling pertama kulihat dimuka bumi ini. Bapak masuk ke dalam masjid dengan menggunakan baju koko coklat dan peci hitam berjalan ke arahku. Aku berlutut di depannya, lalu mencium punggung tangan yang hampir keriput. Bapak mengangkat bahuku, kemudian merangkulku sangat lama. Butiran air mata sontak mencelos dari kedua sudut mataku.

"Maafin Imam, Pak."

"Kamu gak salah, kenapa minta maaf. Kartika sudah melahirkan tadi subuh, anaknya perempuan, sehat. Ibumu masih nunggu di klinik."

"Alhamdulillah."

Selesai sholat Jum'at, aku dan bapak menyusul ibu ke klinik. Sosok wanita terhebatku menunggu di depan klinik. Aku segera berlutut dan mencium tangannya, ibu merangkulku dengan penuh kasih sayang. Dua tahun setengah kepergianku ke Lebanon bukanlah waktu singkat, kuusap lelehan air mata ibu yang menggenang di pipinya yang tirus. "Aku sudah pulang, Bu. Alhamdulillah Allah melindungiku berkat doa bapak dan ibu."

Ibu menarikku ke dalam ruang perawatan, Kartika adikku duduk bersandar sambil menggendong bayi mungil, "Le, Pakde datang."

Kartika meraih tanganku dan mencium punggung tangan kananku, lalu aku mencium bayi merah itu.

Malam ini kami semua sudah berkumpul di rumah bapak. Kami mengobrol hingga larut malam, hingga akhirnya bapak berkata, "Mam, kapan kamu mau nikah? Sekarang kamu sudah jadi pakde. Jangan sampai dilangkahi oleh Aisyah, sebentar lagi dia lulus jadi perawat berarti dia juga siap nikah."

Aku tersenyum mendengar pertanyaan bapak, "insya allah sebentar lagi pak, gadis yang Imam sukai juga sudah siap. Imam akan mengatur waktu yang tepat agar bapak melamarnya untuk Imam."

"Alhamdulillah kalau begitu, Ibu yakin pilihanmu tidak salah. Meski begitu, jangan pernah berhenti berdoa, minta petunjuk pada gusti Allah untuk jalan yang terbaik," ibu memberi saran.

"Iya, Buk," jawabku

"Kamu punya fotonya? Bapak pengen liat calon mantu pilihanmu," pinta bapak.

Aku mengeluarkan ponsel dan menunjukkan beberapa foto Resti, baik yang sendiri maupun yang bersamaku."

"Ayu tenan, gak salah pilih, Mam!" Bapak tampak senang melihat gadis cantik itu.

"Ternyata selera anak Ibu kowal toh," Ibu berkata sambil melirikku.

Aku hanya mengulum senyum mendengar komentar positif dari kedua orang tuaku.

"Orang tuanya sudah tau kalau kamu suka sama anaknya?" tanya bapak.

"Bapaknya komandan Imam dulu sebelum dinas ke Lebanon, kalau mau pesiar bareng Resti biasanya Imam selalu izin sama komandan."

"Oh, namanya Resti."

"Syukurlah kalau begitu."

***

Senin pagi aku sudah bersiap di pinggir lapangan persiapan apel rutin. Dari jauh aku melihat sebuah mobil berhenti digerbang. Dari balik kaca mobil aku jelas melihat Resti diantar seseorang, lalu Resti mencium tangan orang itu, kemudian Resti keluar dan memberi lambaian tangan ketika mobil itu menjauh. Siapa yang mengantar Resti? Hati ini mulai merasa perih. Tak jauh dari tempatku berdiri, lewatlah pak Diman yang baru saja membersihkan pekarangan.

"Pak Diman, tadi itu siapa yang mengantar Serda Resti?"

"Oh, Innova item itu ya? Itu suaminya, Letnan."

Duar.... Kepala ini serasa tertimpa batu ratusan kilo.

"Serda Resti anaknya Kolonel Teguh sudah menikah?"

"Sudah, mungkin sekitar enam bulan yang lalu. Kalau gak salah Serda Resti itu baru sembuh, kemarin mabuk hamil muda. Baru minggu kemarin beliau aktif dinas lagi."

Aku menghembuskan nafas kasar, kecewa ini sudah sampai di ubun-ubun.

Resti, kenapa kamu tega menikah dengan orang lain tanpa memberi tau aku, kenapa kamu menitipkan salam untuk kedua orang tuaku, kenapa kamu menjemputku ketika aku baru datang, kenapa kamu memberiku harapan, kenapa ....

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh sittanyafahmi

Selebihnya

Buku serupa

Balas Dendam Kejam Sang Mantan

Balas Dendam Kejam Sang Mantan

Gavin
5.0

Perusahaanku, CiptaKarya, adalah mahakarya dalam hidupku. Kubangun dari nol bersama kekasihku, Baskara, selama sepuluh tahun. Kami adalah cinta sejak zaman kuliah, pasangan emas yang dikagumi semua orang. Dan kesepakatan terbesar kami, kontrak senilai 800 miliar Rupiah dengan Nusantara Capital, akhirnya akan segera terwujud. Lalu, gelombang mual yang hebat tiba-tiba menghantamku. Aku pingsan, dan saat sadar, aku sudah berada di rumah sakit. Ketika aku kembali ke kantor, kartu aksesku ditolak. Semua aksesku dicabut. Fotoku, yang dicoret dengan tanda 'X' tebal, teronggok di tempat sampah. Saskia Putri, seorang anak magang yang direkrut Baskara, duduk di mejaku, berlagak seperti Direktur Operasional yang baru. Dengan suara lantang, dia mengumumkan bahwa "personel yang tidak berkepentingan" dilarang mendekat, sambil menatap lurus ke arahku. Baskara, pria yang pernah menjanjikanku seluruh dunia, hanya berdiri di sampingnya, wajahnya dingin dan acuh tak acuh. Dia mengabaikan kehamilanku, menyebutnya sebagai gangguan, dan memaksaku mengambil cuti wajib. Aku melihat sebatang lipstik merah menyala milik Saskia di meja Baskara, warna yang sama dengan yang kulihat di kerah kemejanya. Kepingan-kepingan teka-teki itu akhirnya menyatu: malam-malam yang larut, "makan malam bisnis", obsesinya yang tiba-tiba pada ponselnya—semua itu bohong. Mereka telah merencanakan ini selama berbulan-bulan. Pria yang kucintai telah lenyap, digantikan oleh orang asing. Tapi aku tidak akan membiarkan mereka mengambil segalanya dariku. Aku berkata pada Baskara bahwa aku akan pergi, tetapi tidak tanpa bagianku sepenuhnya dari perusahaan, yang dinilai berdasarkan harga pasca-pendanaan dari Nusantara Capital. Aku juga mengingatkannya bahwa algoritma inti, yang menjadi alasan Nusantara Capital berinvestasi, dipatenkan atas namaku seorang. Aku melangkah keluar, mengeluarkan ponselku untuk menelepon satu-satunya orang yang tidak pernah kusangka akan kuhubungi: Revan Adriansyah, saingan terberatku.

Gairah Liar Perselingkuhan

Gairah Liar Perselingkuhan

kodav
5.0

Kaindra, seorang pria ambisius yang menikah dengan Tanika, putri tunggal pengusaha kaya raya, menjalani kehidupan pernikahan yang dari luar terlihat sempurna. Namun, di balik semua kemewahan itu, pernikahan mereka retak tanpa terlihat-Tanika sibuk dengan gaya hidup sosialitanya, sering bepergian tanpa kabar, sementara Kaindra tenggelam dalam kesepian yang perlahan menggerogoti jiwanya. Ketika Kaindra mengetahui bahwa Tanika mungkin berselingkuh dengan pria lain, bukannya menghadapi istrinya secara langsung, dia justru memulai petualangan balas dendamnya sendiri. Hubungannya dengan Fiona, rekan kerjanya yang ternyata menyimpan rasa cinta sejak dulu, perlahan berubah menjadi sebuah hubungan rahasia yang penuh gairah dan emosi. Fiona menawarkan kehangatan yang selama ini hilang dalam hidup Kaindra, tetapi hubungan itu juga membawa komplikasi yang tak terhindarkan. Di tengah caranya mencari tahu kebenaran tentang Tanika, Kaindra mendekati Isvara, sahabat dekat istrinya, yang menyimpan rahasia dan tatapan menggoda setiap kali mereka bertemu. Isvara tampaknya tahu lebih banyak tentang kehidupan Tanika daripada yang dia akui. Kaindra semakin dalam terjerat dalam permainan manipulasi, kebohongan, dan hasrat yang ia ciptakan sendiri, di mana setiap langkahnya bisa mengancam kehancuran dirinya. Namun, saat Kaindra merasa semakin dekat dengan kebenaran, dia dihadapkan pada pertanyaan besar: apakah dia benar-benar ingin mengetahui apa yang terjadi di balik hubungan Tanika dan pria itu? Atau apakah perjalanan ini akan menghancurkan sisa-sisa hidupnya yang masih tersisa? Seberapa jauh Kaindra akan melangkah dalam permainan ini, dan apakah dia siap menghadapi kebenaran yang mungkin lebih menyakitkan dari apa yang dia bayangkan?

Putra Rahasianya, Aib Publiknya

Putra Rahasianya, Aib Publiknya

Gavin
5.0

Namaku Alina Wijaya, seorang dokter residen yang akhirnya bertemu kembali dengan keluarga kaya raya yang telah kehilangan aku sejak kecil. Aku punya orang tua yang menyayangiku dan tunangan yang tampan dan sukses. Aku aman. Aku dicintai. Semua itu adalah kebohongan yang sempurna dan rapuh. Kebohongan itu hancur berkeping-keping pada hari Selasa, saat aku menemukan tunanganku, Ivan, tidak sedang rapat dewan direksi, melainkan berada di sebuah mansion megah bersama Kiara Anindita, wanita yang katanya mengalami gangguan jiwa lima tahun lalu setelah mencoba menjebakku. Dia tidak terpuruk; dia tampak bersinar, menggendong seorang anak laki-laki, Leo, yang tertawa riang dalam pelukan Ivan. Aku tak sengaja mendengar percakapan mereka: Leo adalah putra mereka, dan aku hanyalah "pengganti sementara", sebuah alat untuk mencapai tujuan sampai Ivan tidak lagi membutuhkan koneksi keluargaku. Orang tuaku, keluarga Wijaya, juga terlibat dalam sandiwara ini, mendanai kehidupan mewah Kiara dan keluarga rahasia mereka. Seluruh realitasku—orang tua yang penuh kasih, tunangan yang setia, keamanan yang kukira telah kutemukan—ternyata adalah sebuah panggung yang dibangun dengan cermat, dan aku adalah si bodoh yang memainkan peran utama. Kebohongan santai yang Ivan kirimkan lewat pesan, "Baru selesai rapat. Capek banget. Kangen kamu. Sampai ketemu di rumah," saat dia berdiri di samping keluarga aslinya, adalah pukulan terakhir. Mereka pikir aku menyedihkan. Mereka pikir aku bodoh. Mereka akan segera tahu betapa salahnya mereka.

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Dia Bukan Milikku
1

Bab 1 1. Sampai di Indonesia

23/02/2022

2

Bab 2 2. Ternyata Dia Sudah Menikah

23/02/2022

3

Bab 3 3. Dikerjain Keluarga Komandan

23/02/2022

4

Bab 4 Pasukan Intai Amphibi

23/02/2022

5

Bab 5 Ditolong Koas Cantik

23/02/2022

6

Bab 6 Dokter Jatuh Cinta

23/02/2022

7

Bab 7 Bumi Permukiman AL

23/02/2022

8

Bab 8 Malam Puncak HUT Marinir

23/02/2022

9

Bab 9 Mengetahui Data Pencuri

23/02/2022

10

Bab 10 Semakin Dekat Dengan Lita

23/02/2022

11

Bab 11 Kembali Ke Surabaya

23/02/2022

12

Bab 12 Bertemu Kembali Dengan Dokter Cantik

23/02/2022

13

Bab 13 Menjalin Hubungan Dengan Utami

23/02/2022

14

Bab 14 Bertemu Lita Kembali

23/02/2022

15

Bab 15 Kisah Pilu Lita

23/02/2022

16

Bab 16 Menjadi Orang Ketiga

23/02/2022

17

Bab 17 Meluluhkan Hati Utami

23/02/2022

18

Bab 18 Campur Tangan dr. Ricky

23/02/2022

19

Bab 19 Berdamai Dengan Lita

23/02/2022

20

Bab 20 Me VS Letda Ricky

23/02/2022

21

Bab 21 Menenangkan Diri

24/02/2022

22

Bab 22 Kampung Halaman

24/02/2022

23

Bab 23 Pengawalan Ketat

24/02/2022

24

Bab 24 Ada Apa Dengan Lita

24/02/2022

25

Bab 25 Permainan Ricky

24/02/2022

26

Bab 26 Pengakuan

26/02/2022

27

Bab 27 Keputusan Akhir

26/02/2022

28

Bab 28 Mengejar Utami

26/02/2022

29

Bab 29 Janji Utami

26/02/2022

30

Bab 30 Lamaran Aisyah

26/02/2022

31

Bab 31 Pernikahan Aisyah

26/02/2022

32

Bab 32 Duka Resti

26/02/2022

33

Bab 33 Kematian Irvan

26/02/2022

34

Bab 34 Kisah Resti

26/02/2022

35

Bab 35 Akibat Perbuatan Ricky

26/02/2022

36

Bab 36 Serangan Keluarga Sukoco

26/02/2022

37

Bab 37 Dibalik Serangan

26/02/2022

38

Bab 38 Pengungkapan

26/02/2022

39

Bab 39 100 Hari

26/02/2022

40

Bab 40 Peristiwa di Kantin

26/02/2022