Dia Bukan Milikku
yang mengalami luka iritasi parah di sekujur tubuh diborehkan salep setiap pagi da
yang memakaikan
ti daripada mata sendiri. Apalagi yang bagian punggung ini, lapisa
gang luka seperti it
at luka diabetes lho, lebi
sama dokter." uca
an saya yang menangani duluan. Saya yang gunting bajunya. Udah keliatan semuanya sama saya. Gak
atan ini sudah mengenakan pakaian biru pasien. Siapa yang memakaikan? Utami, oh tidak. Mungkin Anton, perawat yang membantunya. Tapi mungkin juga Utami ik
a mengganti baju Mas, saya ga
ku mengangkat ta
a sendiri ya gak kuat. Nih roti sobeknya ada di dada, perut,
aja deh. "Makasih u
di dokter. Pan
saya Imam. Gak usah p
l yang lebih tua dengan sebutan namanya la
guk, "terim
terus, buat apa coba? Se
t sih. Bolak-bal
n, kira-kira ngucapin terima
h menolong dan mengobati aku,
u dokter Budi visit ya, semo
ang? Pengen sakit aja di
ah. "Boleh kan?"
nya mas Imam datang gak seng
ya juga sudah tau, tolong bantu aku move on ya! Aku juga pusi
ihatnya. Hanya untuk kenangan sesekali aja. Fokus ke masa depan. M
asa depan aku?"
ngegombal." Utami memajukan b
saya. Tapi kalau ada yang menggantikan
mpang banget,
tiin yuk!
di kampung sana." Bibir Utami sedikit
tu. Mungkin pernah ketemu waktu ba
u siapa?" t
emburu gitu dong!
tu aja dibilang cemburu
lihat setelah pingsan kemarin. Aku rasa kamu sangat b
gak mau dijadikan pelarianmu dari kegagal
an. Aku harus bisa melupakan Resti
ih baik darinya? Kita baru b
gegabah, jika kamu berken
ku, apa aku sudah ada
ubungi seseorang dengan serius. Menurut aku sih
pacar dulu. Mau fokus kejar gela
tanda setuju. K
Letnan?" dokter Budi mema
h sehat!" j
engobatanku, lalu mengambil stetosko
boleh kembali ke kesatuan h
Aku memberi hormat pada dokte
n pasien hari ini ya." Dokter
ami. Lalu dokter Budi
ng perlu saya bantu untuk meny
es-beres sendiri. Laporan kamu ditu
atan buat lepas infus
i aja ya, temani aku sebe
ya!" jawab Ut
iku. Anton melepas infus lalu keluar ruangan untuk mengurus admin
ari sini, aku boleh main
noleh ke arahku, "Mainnya di taman aja, gak enak d
a kasi
a-pura serius menghadapi berkasnya,
elupakannya. Aku terobsesi memiliki pasangan seorang kowal, tapi apa daya sang pujaan hati sudah menjadi milik orang. Kenapa tidak mencari kowal selain Resti? Belum a
*
berdinas kembali seperti biasa hingga suatu saat
ya adalah surat perintah un
bertugas. Kejarlah cita-citamu menja