Dia Bukan Milikku
mad Imam Setiawan. Hari ini aku menginjakkan kaki ke bumi pertiwi setela
rtika diberitakan sudah mengalami kontraksi, namun sampai pagi hari ini belum ada kabar kelahiran cucu pertama dari kedua orang tuaku. Sebelum kepula
Ada harapan di hati ini untuk dijemput oleh Resti, sang pujaan hati. Sudah beberapa bulan ini nomor ponselnya tidak aktif, mungki
n yang selama ini memenuhi ruang hati. Dia terlihat celingukan menca
rmat padaku, aku membalas hormatnya lalu terse
an meninggalkan kerumu
nya? Tambah hitam aja." ucapnya sambil
rarti." Resti mal
pengen ngerasain soto nih. Kay
Resti traktir Mas, biar ing
mau naro ransel dulu di
Mau kopi
ngguk sambil tersenyum yang m
seorang kowal berpangkat sersan satu melambaikan
sudah datang, si
ah selesai makan aku mengeluarkan sebuah gelang buatan warga Lebanon lalu memberikannya ke Resti, "Mas belum sempat be
ya." Resti langsung
uargamu kok gak
cucu pertamanya. Setelah ini Mas mau pulang ke Kertoso
ersalinan Kartika diberi kemudahan dan
a bisa lama-lama disini, mau izin komandan
ambah aura cantik Resti, ditambah polesan l
t, nanti kebu
tirannya," ucapku lalu menjauh, Resti memberiku h
*
k ada balasan dari dalam rumah. Aku memutar ke samping, di bagian samping rumah terdapat Masjid. Setelah bebersih diri, aku masuk ke Masjid lalu sho
ga, aku menyimpulkan bahwa bapak dan ibu masih di klinik tempat Kartika bersalin. Lalu pandanganku menjurus pada sosok pria yang paling pertama kulihat dimuka bumi ini. Bapak masuk ke dalam masjid dengan menggunakan baju koko cokl
n Imam
sudah melahirkan tadi subuh, anaknya perem
mduli
ncium tangannya, ibu merangkulku dengan penuh kasih sayang. Dua tahun setengah kepergianku ke Lebanon bukanlah waktu singkat, kuusap lele
artika adikku duduk bersandar sambil meng
cium punggung tangan kananku, l
akhirnya bapak berkata, "Mam, kapan kamu mau nikah? Sekarang kamu sudah jadi pakde. Jangan sa
ar lagi pak, gadis yang Imam sukai juga sudah siap. Imam akan
Meski begitu, jangan pernah berhenti berdoa, minta petunjuk
Buk,"
k pengen liat calon mantu
ukkan beberapa foto Resti, baik ya
h, Mam!" Bapak tampak sena
Ibu kowal toh," Ibu be
mendengar komentar posit
u kalau kamu suka sama
ke Lebanon, kalau mau pesiar bareng Resti
amanya
ah kalau
*
u jelas melihat Resti diantar seseorang, lalu Resti mencium tangan orang itu, kemudian Resti keluar dan memberi lambaian tangan ketika mobil itu menja
tu siapa yang meng
m itu ya? Itu s
i serasa tertimpa
knya Kolonel Teg
k salah Serda Resti itu baru sembuh, kemarin mabuk ham
s kasar, kecewa ini su
kenapa kamu menitipkan salam untuk kedua orang tuaku, kenapa kamu menje