Dia Bukan Milikku
udara. Perekrutan prajurit taifib diseleksi atas dasar sukarela dari prajurit Korps Marinir yang sudah mempunyai Basic Tempur yaitu pendidikan dasar K
uti tahapan seleksi. Aku berada di jajaran prajurit yang terdepan saat tes kesehatan dengan stakes I. Dari te
alam keadaan yang tidak biasa dan dalam waktu yang singkat. Hanya prajurit yang
enyelamat. Di dalam gedung digambarkan ada beberapa orang sandera yang harus diselamatkan. Penggerebekan lokasi dilaksanakan oleh dua regu yang bergerak sesuai arahan yang diberikan pelatih. Berge
am situasi dan keadaan yang berbeda. Dalam giat ini, sisw
han makanan yang diberikan oleh pelatih. Siswa diharapkan dapat bertahan hidup di alam bebas dengan memanfaatkan apa yang tersedia di hutan. Jenis bahan makanan y
aku pimpinan dari regu, bukan berarti aku memiliki kemampuan lebih dari anggota lainnya. Semua siswa
bisa kami makan selama penjelajahan hari ini, hewan buruan
siaga, situasi mencekam dibuat oleh para pe
ta reguku melihat beberapa kawanan kerbau melintas. A
gkur tajam. Makan puas hari ini, daging kerbau yang ada dibakar dan dimakan bersama. Sebagian
tanpa kelaparan. Keberhasilan kami selama bertahan di hutan m
rat adalah pendaratan di atas kapal laut. Beberapa orang siswa ada yang terjun ke wilayah perairan. Operasi yang dijalankan pada latihan ini digambarkan bahwa sebuah penambangan minyak lepas pantai target dikuas
i terjun payung dari udara membuat ciut nyali musuh. Aksi pembebasan sandera berjalan alot, tujuan utama dari operasi ini adalah merebut kembal
ratus kaki dari permukaan air merupakan hal tidak mud
di udara. Bismillah, hanya kepada Tuhan aku serahkan semuanya, ketika parasut dibuka kecepatan mulai menurun, degup jantung berpacu seiring peningkatan adrenalin. Akhirnya kami berhasil mendarat deng
ilo dan atribut lengkap, kami diajak berlari setiap hari di bibir pantai. Mulai dari sepuluh kilo sehari, besoknya bertambah lagi menjadi lima belas kilo, dan be
udara. Untuk membalikkan perahu karet bukan hal yang mudah, sebab kepanikan dari suara tembakan sudah cukup membuat nyali ciut. Selain itu perahu karet itu sangat berat, posisi anggota yang panik tersebar di kanan kiri perahu, semua anggota ingin segera membalikkan perahu karet itu sesuai de
ang terik membuat kulit melepuh. Jika terkena goresan baju sendiri dan air laut rasanya luar biasa perih. Banyak
kan pada malam hari, siswa diangkut dengan perahu karet ke tengah perairan dengan tangan terikat dibelakang dan kaki terikat, kemudian dipaksa terjun untuk membebas
ku mencoba naik, namun sebuah benda besar berjalan pelan melewati perut. Panik, dengan tangan dan kaki terikat aku menggeliat. Benda besar itu menjauh dalam kegelapan, aku menenangkan diri, lalu tiba-tiba tubuh ini dihantam dari belakang. Gelap, aku tak bisa menahan napas lagi. Serasa paru-paru dipenuhi air, aku semakin turun ke perairan yang lebih dalam. Kembali aku menenangkan pikiran, tapi malah wajah bapak dan ibu yang t