Nirina terkejut saat Zean memintanya untuk tanda tangan surat kontrak pernikahan mereka ketika malam pertama.
Zean dan Nirina menikah atas kehendak kedua orangtua mereka karena persahabatan orangtua Zean dan Nirina sudah terjalin sejak dulu, namun Nirina merasa jatuh cinta pada pandangan pertama dia selalu merasa nervous ketika berdekatan dengan Zean sang suami yang baru saja menikahinya kemarin.
Nirina sebenarya cantik tetapi dia tidak pandai merawat diri ia hanya sibuk dengan karirnya sebagai bidan di sebuah rumahsakit swasta di kota tempat ia tinggal, Nirina berkulit kuning langsat, matanya bulat, bulu matanya lentik begitu juga hidung yang sedikit mancung namun bentuk tubuh Nirina tidak seslim yang pembaca bayangkan. Tinggi Nirina sekitar 154 namun berat badannya 85 killo gram, sudah berbagai cara diet namun tak berjalan mulus alias gagal.
Sedangkan Zean menikahi istrinya karena patuh dengan orangtuanya, Nirina bukan tipe Zean ia menginkan istri yang cantik seperti bidadari surga. Zean tampan tinggi gagah, berkharisma, serta browok tipis yang menghiasi wajah tampan itu membuat setiap kaum hawa ingin memiliki Zean.
Malam itu, pertamakali kedua pengantin baru berada di dalam ruangan. Nirina tampak canggung ia duduk di sofa depan televisi sedangkan Zean baru saja mandi dan duduk di sofa sebelah Nirina.
"Malam ini, kamu tidur di kamar ya. Aku di ruangtamu saja." kata Zean membuka percakapan.
Yang membuat dahi Nirina berkernyit, lalu beralih menatap Zean dalam.
"Terus, aku tidur sendiri." jawab Nirina.
"Eehmm, iya kamu fikir aku mau tidur sama badak kayak kamu!" cetus Zean.
Lalu bangkit dari sofa, dan meraih beberapa carik kertas putih yang terletak di nakas sudut kamar.
"Nih, kamu baca terus tanda tangan." perintah Zean.
Nirina menganbil kertas dari tangan sang suami perlahan ia membaca, mata Nirina membulat setelah membaca isi tulisan ketikan komputer itu, Zean benar - benar...
"Ta-tapi, ini." kata Nirina setelah membaca.
"Iya, kita menikah hanya kontrak satu tahun. Ingat jangan kau katakan kepada kedua orangtua kita." tegas Zean.
"Zean, kenapa?" tanya Nirina matanya berkaca - kaca.
Bab 1 1.
05/08/2024
Bab 2 2.
06/08/2024
Bab 3 3.
08/08/2024
Bab 4 4.
09/08/2024
Buku lain oleh javanese
Selebihnya