Kontrak Kedua, Istri Bayangan Sang Pewaris

Kontrak Kedua, Istri Bayangan Sang Pewaris

Muhammad Taufiq

5.0
Komentar
295
Penayangan
30
Bab

Aurora Ellis dikenal sebagai wanita karier yang cemerlang, dingin, dan tak kenal lelah. Di usia 32 tahun, ia berhasil menembus posisi strategis di perusahaan multinasional, namun hidupnya selalu jadi bahan bisik-bisik: "Terlalu ambisius, makanya belum laku." Kalimat itu seakan mengejarnya ke mana pun ia pergi. Suatu malam yang basah dan penuh badai, Aurora baru saja meninggalkan kantor setelah menyelesaikan tender penting. Di tengah kemacetan dan hujan deras, mobilnya dihantam keras oleh truk kontainer yang kehilangan kendali. Dentuman, kilatan, gelap. Aurora yakin itu akhir hidupnya. Namun ketika ia membuka mata, yang terasa bukan rumah sakit-melainkan seprai mahal, lampu gantung kristal, dan... tangan lelaki asing yang melingkari pinggangnya. Dan yang lebih mengejutkan: tubuhnya terasa berbeda. Malam itu bukan hanya ia masih hidup-ia baru saja menjalani malam pertamanya. Lelaki itu, Damian Aldridge, adalah pewaris salah satu kerajaan bisnis terbesar di negeri itu. Tenang, manipulatif, dan mematikan. Ia menjelaskan dengan datar: "Kau telah menandatangani kontrak. Kau istri keduaku. Kau akan mengandung ahli warisku." Aurora mendapati dirinya terperangkap dalam dunia gelap para elit-di mana cinta tak berarti apa-apa, dan rahasia keluarga dijaga dengan darah. Namun satu hal yang tidak Damian perhitungkan: Aurora bukan tipe wanita yang bisa dibeli. Bagaimana Aurora akan menghadapi pernikahan kontrak yang membelenggu, rahasia di balik keluarga Aldridge, dan rasa yang perlahan muncul terhadap suaminya yang dingin dan penuh luka?

Bab 1 perjuangannya selama berjam-jam

Aurora Ellis menghela napas panjang ketika layar laptop di depannya menampilkan angka-angka yang berputar tanpa henti. Ruangan kantor yang biasanya sepi malam itu menjadi saksi bisu perjuangannya selama berjam-jam. Pikirannya sudah tertuju pada deadline esok pagi, namun rasa letih mulai menggerogoti tubuhnya.

Jam menunjukkan pukul sebelas malam, dan hujan mulai mengguyur dengan deras di luar jendela kaca gedung pencakar langit itu. Suara tetesan air seolah mengiringi detak jantungnya yang kian memburu.

Aurora bukan tipe perempuan yang mudah menyerah. Sejak lulus dari universitas bergengsi, ia sudah bertekad mengukir namanya sendiri tanpa bergantung pada siapa pun. Dunia korporat adalah medan perangnya, dan ia adalah prajurit yang tak kenal lelah.

Namun, di balik ketegaran itu, ada tekanan yang tak terlihat. Ia sering mendengar komentar pedas dari rekan kerja dan keluarganya, yang menganggap dirinya "perawan tua" karena belum juga menikah di usia yang dianggap "terlambat" oleh banyak orang.

"Aurora, kapan kamu mau serius cari pasangan? Biar nggak sendirian terus," ujar ibunya saat mereka berbicara lewat telepon beberapa hari lalu, dengan nada yang mengandung harap dan sedikit kekecewaan.

Aurora hanya bisa tersenyum kecut dan menjawab, "Ibu, aku masih fokus karier dulu. Kalau memang jodoh, pasti datang."

Namun malam ini, pikirannya tak sepenuhnya tertuju pada pekerjaan atau komentar orang lain. Hujan dan angin kencang di luar membuat perjalanan pulangnya menjadi lebih menegangkan. Ia sadar bahwa jalanan macet parah, tapi ia harus segera pulang, merindukan kehangatan rumah yang terasa begitu jauh dari hiruk-pikuk kota.

Dengan sigap, Aurora menyalakan wiper mobilnya dan memerhatikan setiap kendaraan di depannya yang bergerak lambat. Sesekali ia melirik ke kaca spion, melihat kilatan lampu dari truk besar yang mengikuti di belakang.

Hatinya mulai cemas.

Beberapa detik kemudian, suara sirene ambulans terdengar dari kejauhan, membuat lalu lintas semakin kacau. Aurora mencoba mengalihkan pikirannya dari rasa takut, "Ini cuma perjalanan biasa. Aku sudah sering melewati jalan ini."

Namun takdir berkata lain.

Tanpa peringatan, truk kontainer yang melaju di belakang kehilangan kendali. Truk itu meluncur dengan kecepatan tinggi, menabrak deretan mobil yang terjebak macet. Tubuh Aurora tersentak hebat ketika mobilnya dihantam dari belakang dengan suara dentuman yang mengerikan.

Aurora merasakan tubuhnya terangkat dan terpental ke depan. Semua terasa gelap dan hampa. Suara sirine, teriakan, dan suara kaca pecah terdengar samar, seperti mimpi buruk yang tak berujung.

Ketika membuka mata, Aurora terkejut bukan main. Dia tidak berada di rumah sakit seperti yang dibayangkan, melainkan di sebuah kamar mewah yang tak dikenalnya. Cahaya lampu kristal berkilauan di atas, dinding berlapis kain sutra warna krem, dan udara hangat yang membuatnya semakin bingung.

Tubuhnya terasa berbeda. Tidak ada rasa sakit yang seharusnya muncul setelah kecelakaan berat.

Dan yang lebih membuatnya terkejut-di sampingnya, ada seorang pria dengan wajah maskulin dan mata tajam yang menatapnya tanpa berkedip.

"Apa... ini?" suara Aurora bergetar, hampir tak percaya.

Pria itu tersenyum tipis, suaranya dalam dan penuh kewibawaan.

"Aurora, kau sudah resmi menjadi istri kedua saya. Malam ini adalah malam pertama kita."

Aurora membeku.

Kata-kata itu seperti petir yang menyambar, merobek seluruh pikirannya.

"Maaf? Istri kedua? Aku... aku tidak mengerti," katanya sambil mencoba bangkit, tapi tubuhnya terasa lemas.

Pria itu dengan lembut menahan tangannya.

"Tenang, aku akan jelaskan. Aku Damian Aldridge, pewaris keluarga konglomerat Aldridge. Kau sudah menandatangani kontrak pernikahan dengan keluarga kami."

Aurora menatapnya dengan mata membelalak. Kontrak pernikahan?

"Apa maksudmu, kontrak? Aku tidak pernah setuju..."

Damian mengangkat alis dan mengeluarkan sebuah berkas dari meja di sampingnya. Berkas itu berisi tanda tangan Aurora.

"Kau sudah menandatangani ini. Sebuah perjanjian untuk menjadi istri kedua dan menggantikan posisi istri pertama yang sudah meninggal. Tugasmu adalah menjaga keluarga ini dan melahirkan penerus kami."

Aurora merasakan dunia berputar dengan cepat. Ia mencoba mengingat, tapi ingatannya kabur. Apakah kecelakaan itu membuatnya pingsan dan mengalami halusinasi? Ataukah ada sesuatu yang lebih gelap di balik ini semua?

Ia ingin menolak, ingin lari, namun tubuhnya terasa terikat oleh kenyataan yang dingin dan menyakitkan.

Damian menatapnya dalam-dalam, seolah menunggu respons yang lebih jelas.

"Aku tidak akan membiarkanmu lepas begitu saja. Kau adalah bagian dari permainan ini sekarang. Dan kau harus bertahan, Aurora," katanya dingin.

Kamar itu terasa semakin sesak bagi Aurora. Ia merasakan campuran takut, marah, dan bingung yang berkecamuk dalam dirinya. Bagaimana mungkin hidupnya berubah drastis dalam sekejap? Dari wanita karier bebas menjadi istri kedua seorang pria yang bahkan baru ia kenal?

Namun di balik semua itu, ada sesuatu yang bersemayam-rasa penasaran dan tekad untuk tidak menyerah pada nasib.

"Aku tidak akan menjadi boneka kalian," bisiknya pelan, penuh semangat.

Damian tersenyum sinis.

"Kau boleh menolak, tapi kontrak ini mengikatmu. Dan aku akan pastikan kau mematuhinya."

Malam itu, Aurora sadar bahwa hidupnya sudah terperangkap dalam labirin yang tak bisa ia hindari.

Sebuah pernikahan kontrak yang bukan hanya soal cinta, tapi tentang kekuasaan, rahasia keluarga, dan pertaruhan nyawa.

Dan ini baru permulaan.

Ketika Aurora mencoba bangkit dan mencari jalan keluar dari kamar mewah itu, sebuah suara dari balik pintu berbisik lembut, namun penuh ancaman:

"Aurora, kau pikir kau bebas? Di sini, kau hanyalah pion di tangan kami."

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Muhammad Taufiq

Selebihnya

Buku serupa

Balas Dendam Kejam Sang Mantan

Balas Dendam Kejam Sang Mantan

Gavin
5.0

Perusahaanku, CiptaKarya, adalah mahakarya dalam hidupku. Kubangun dari nol bersama kekasihku, Baskara, selama sepuluh tahun. Kami adalah cinta sejak zaman kuliah, pasangan emas yang dikagumi semua orang. Dan kesepakatan terbesar kami, kontrak senilai 800 miliar Rupiah dengan Nusantara Capital, akhirnya akan segera terwujud. Lalu, gelombang mual yang hebat tiba-tiba menghantamku. Aku pingsan, dan saat sadar, aku sudah berada di rumah sakit. Ketika aku kembali ke kantor, kartu aksesku ditolak. Semua aksesku dicabut. Fotoku, yang dicoret dengan tanda 'X' tebal, teronggok di tempat sampah. Saskia Putri, seorang anak magang yang direkrut Baskara, duduk di mejaku, berlagak seperti Direktur Operasional yang baru. Dengan suara lantang, dia mengumumkan bahwa "personel yang tidak berkepentingan" dilarang mendekat, sambil menatap lurus ke arahku. Baskara, pria yang pernah menjanjikanku seluruh dunia, hanya berdiri di sampingnya, wajahnya dingin dan acuh tak acuh. Dia mengabaikan kehamilanku, menyebutnya sebagai gangguan, dan memaksaku mengambil cuti wajib. Aku melihat sebatang lipstik merah menyala milik Saskia di meja Baskara, warna yang sama dengan yang kulihat di kerah kemejanya. Kepingan-kepingan teka-teki itu akhirnya menyatu: malam-malam yang larut, "makan malam bisnis", obsesinya yang tiba-tiba pada ponselnya—semua itu bohong. Mereka telah merencanakan ini selama berbulan-bulan. Pria yang kucintai telah lenyap, digantikan oleh orang asing. Tapi aku tidak akan membiarkan mereka mengambil segalanya dariku. Aku berkata pada Baskara bahwa aku akan pergi, tetapi tidak tanpa bagianku sepenuhnya dari perusahaan, yang dinilai berdasarkan harga pasca-pendanaan dari Nusantara Capital. Aku juga mengingatkannya bahwa algoritma inti, yang menjadi alasan Nusantara Capital berinvestasi, dipatenkan atas namaku seorang. Aku melangkah keluar, mengeluarkan ponselku untuk menelepon satu-satunya orang yang tidak pernah kusangka akan kuhubungi: Revan Adriansyah, saingan terberatku.

Gairah Liar Perselingkuhan

Gairah Liar Perselingkuhan

kodav
5.0

Kaindra, seorang pria ambisius yang menikah dengan Tanika, putri tunggal pengusaha kaya raya, menjalani kehidupan pernikahan yang dari luar terlihat sempurna. Namun, di balik semua kemewahan itu, pernikahan mereka retak tanpa terlihat-Tanika sibuk dengan gaya hidup sosialitanya, sering bepergian tanpa kabar, sementara Kaindra tenggelam dalam kesepian yang perlahan menggerogoti jiwanya. Ketika Kaindra mengetahui bahwa Tanika mungkin berselingkuh dengan pria lain, bukannya menghadapi istrinya secara langsung, dia justru memulai petualangan balas dendamnya sendiri. Hubungannya dengan Fiona, rekan kerjanya yang ternyata menyimpan rasa cinta sejak dulu, perlahan berubah menjadi sebuah hubungan rahasia yang penuh gairah dan emosi. Fiona menawarkan kehangatan yang selama ini hilang dalam hidup Kaindra, tetapi hubungan itu juga membawa komplikasi yang tak terhindarkan. Di tengah caranya mencari tahu kebenaran tentang Tanika, Kaindra mendekati Isvara, sahabat dekat istrinya, yang menyimpan rahasia dan tatapan menggoda setiap kali mereka bertemu. Isvara tampaknya tahu lebih banyak tentang kehidupan Tanika daripada yang dia akui. Kaindra semakin dalam terjerat dalam permainan manipulasi, kebohongan, dan hasrat yang ia ciptakan sendiri, di mana setiap langkahnya bisa mengancam kehancuran dirinya. Namun, saat Kaindra merasa semakin dekat dengan kebenaran, dia dihadapkan pada pertanyaan besar: apakah dia benar-benar ingin mengetahui apa yang terjadi di balik hubungan Tanika dan pria itu? Atau apakah perjalanan ini akan menghancurkan sisa-sisa hidupnya yang masih tersisa? Seberapa jauh Kaindra akan melangkah dalam permainan ini, dan apakah dia siap menghadapi kebenaran yang mungkin lebih menyakitkan dari apa yang dia bayangkan?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku