Alimun Namora
2 Buku yang Diterbitkan
Buku dan Cerita Alimun Namora
Ketika Istri Sah Hanya Dijadikan Pengasuh Anakmu
Romantis Dua tahun setelah kehilangan istrinya karena kecelakaan, Reno Adiprana merasa hidupnya kehilangan arah. Hari-harinya berjalan seperti mesin-pulang, bekerja, tidur, lalu mengulang lagi. Dunia yang dulu penuh warna mendadak terasa abu-abu.
Namun segalanya berubah ketika kantor pusat tempat Reno bekerja memutuskan untuk memutasinya ke Yogyakarta. Awalnya, ia menolak keras. Tapi setelah berpikir panjang, mungkin memang inilah cara Tuhan memaksanya keluar dari kubangan kenangan.
Untungnya, Reno masih punya Bude Ratna, kakak mendiang ibunya yang tinggal di lereng Merapi. Perempuan setengah baya yang dikenal ramah dan penuh kasih itu langsung menyambut Reno seperti anak sendiri. "Di sini tenang, Ren. Kamu bisa mulai lagi dari awal," katanya lembut.
Akhirnya Reno memutuskan untuk tinggal di rumah Bude Ratna, di sebuah desa kecil di kaki gunung. Setiap hari ia harus nglaju hampir satu jam ke kota untuk bekerja di kantor barunya. Tapi anehnya, perjalanan itu justru membuat dadanya terasa lebih ringan.
Suatu pagi, saat mampir ke pasar desa mencari sarapan, Reno melihat seorang perempuan muda tengah sibuk mengaduk panci besar di gerobak kecil. Wajahnya teduh, rambutnya disanggul sederhana, dan senyumnya-entah kenapa-mampu menenangkan hati yang sudah lama kering.
Namanya Mira Pradipta, lulusan gizi dari universitas negeri ternama. Tapi bukannya bekerja di rumah sakit atau instansi besar, Mira memilih menjual bubur bayi rumahan.
"Kenapa jualan bubur, Mbak?" tanya Reno dengan nada heran suatu pagi.
Mira tersenyum tipis. "Karena bubur ini bisa bikin Bapak saya makan tanpa lupa caranya," jawabnya pelan sambil menatap lelaki itu.
Dari sanalah semuanya bermula-pertemuan antara seorang duda yang kehilangan, dan gadis sederhana yang bertahan demi ayahnya yang mengidap demensia. Dua jiwa yang sama-sama terluka, tapi perlahan menemukan arti baru tentang rumah, kehilangan, dan cinta yang tumbuh tanpa sengaja di lereng Merapi. Kau Bersandiwara Seolah Tak Bersalah
Romantis Pernikahan Nadira batal menjelang akad setelah ia mengetahui bahwa calon suaminya, Fadlan, ternyata seorang pria yang masih terikat pernikahan. Keluarga Nadira pun harus menanggung rasa malu yang begitu mendalam di tengah keramaian undangan dan kerabat.
Di tengah kekacauan hatinya, Nadira lari dan mengurung diri di kamar, menahan tangis yang tak kunjung reda. Beberapa saat kemudian, ibunya, Sri, mengetuk pintu dengan hati-hati dan masuk sambil menahan cemas.
"Nadira... ada seseorang yang bersedia menggantikan Fadlan. Ia akan menikahimu hari ini juga," kata Sri, menatap putrinya dengan mata penuh harap.
Nadira menatap ibunya dengan kaget dan ketakutan. "Siapa, Bu? Aku... aku nggak mau menikah dengan orang yang baru kukenal!" suaranya gemetar.
Ibunya menghela napas panjang. "Ini demi keluarga kita, Nak. Kita sudah malu sekali hari ini. Tolong, Nadira... terimalah. Ia... ia orang baik, tetangga kita sendiri. Namanya Rafli."
Rafli, pria yang usianya jauh lebih tua dari Nadira, dikenal sebagai tetangga yang dingin dan terkesan sombong. Ia juga seorang duda yang jarang terlihat bercampur dengan tetangga lain. Mengetahui hal ini, Nadira menolak dengan tegas, hatinya penuh rasa takut dan cemas.
Namun, hari itu, tak ada jalan lain. Untuk menutupi malu keluarga, Nadira akhirnya harus menerima pernikahan mendadak itu.
Hari-hari pertama setelah pernikahan berlangsung canggung. Rafli yang selama ini dikenal dingin, ternyata menyimpan sisi lembut yang tersembunyi. Ia sabar menghadapi kegelisahan Nadira, meski tetap mempertahankan sikap tegasnya. Nadira pun perlahan menyadari, bahwa di balik aura sombongnya, Rafli adalah pria yang bertanggung jawab dan berhati hangat, walau jarak usia mereka terasa jelas.
Kini, Nadira harus menghadapi kehidupan barunya-menyesuaikan diri dengan seorang suami yang awalnya asing, dan belajar menemukan arti cinta yang tak selalu datang dari kenyamanan, tapi juga dari kesabaran, pengertian, dan waktu yang berjalan bersama. Anda mungkin suka
Mengandung Anak Tuan Serigala
Linsing Fang Yi Lan adalah seorang mahasiswi jenius dari jurusan kedokteran. Walaupun memiliki otak yang jenius, tetapi Yi Lan benar-benar buruk dalam menilai seorang pria. Di hari ulang tahunnya yang ke-20, Yi Lan tidak sengaja memergoki kekasihnya sedang berselingkuh dengan adik tirinya. Belum cukup sampai disana, Ayahnya malah menyuruhnya untuk merelakan kekasihnya untuk adik tirinya itu. Selain itu, dia malah dipaksa untuk menerima lamaran dari seorang pria hidung belang. . Yi Lan tentu saja tidak bisa menerima keputusan Ayahnya. Dia langsung memberontak sejadi-jadinya. Dia merasa takdirnya benar-benar kejam dan tidak adil. Dengan segala daya upaya, Yi Lan akhirnya berhasil melarikan diri dari rumah Ayahnya. . Di dalam pelariannya, Yi Lan tidak sengaja bertemu dengan seorang pria yang sedang terluka parah. Pria itu berwajah sangat tampan dan dingin. Tubuhnya juga terlihat sangat kekar dan kuat. Tetapi sayangnya, ketika pria itu pingsan, pria itu tiba-tiba berubah wujud menjadi seekor serigala hitam yang berbulu lebat. . Yi Lan benar-benar terkejut saat melihat perubahan pria itu. Dia refleks langsung berusaha untuk melarikan diri. Tetapi sayangnya, hati nuraninya sebagai seorang dokter melarangnya untuk meninggalkan pria itu. Karena dibebani oleh rasa iba, Yi Lan akhirnya menolong pria itu. . Setelah luka-lukanya diobati, pria itu akhirnya kembali berubah wujud menjadi manuisa. Tetapi sayangnya, bukannya berterima kasih kepada Yi Lan, pria itu malah mengigit leher Yi Lan sampai meninggalkan jejak. Setelah itu, pria itu langsung memperkos4 Yi Lan dengan ganas. . " Wangimu benar-benar enak Nona..., mulai malam ini, kau adalah pasanganku, aku akan membuatmu mengandung anak-anakku... !!" . Yi Lan hanya bisa menangis histeris saat diperkos4 oleh pria itu. Dia merasa nasibnya benar-benar sangat buruk. Kesialan menimpanya tanpa henti. Seandainya memungkinkan, dia ingin mati sekarang juga. Gairah Liar Dibalik Jilbab
Gemoy Kami berdua beberapa saat terdiam sejanak , lalu kulihat arman membuka lilitan handuk di tubuhnya, dan handuk itu terjatuh kelantai, sehingga kini Arman telanjang bulat di depanku.
''bu sebenarnya arman telah bosan hanya olah raga jari saja, sebelum arman berangkat ke Jakarta meninggalkan ibu, arman ingin mencicipi tubuh ibu'' ucap anakku sambil mendorong tubuhku sehingga aku terjatuh di atas tempat tidur.
''bruuugs'' aku tejatuh di atas tempat tidur.
lalu arman langsung menerkam tubuhku , laksana harimau menerkam mangsanya , dan mencium bibirku. aku pun berontak , sekuat tenaga aku berusaha melepaskan pelukan arman.
''arman jangan nak.....ini ibumu sayang'' ucapku tapi arman terus mencium bibirku.
jangan di lakukan ini ibu nak...'' ucapku lagi .
Aku memekik ketika tangan arman meremas kedua buah payudaraku, aku pun masih Aku merasakan jemarinya menekan selangkanganku, sementara itu tongkatnya arman sudah benar-benar tegak berdiri.
''Kayanya ibu sudah terangsang yaa''? dia menggodaku, berbisik di telinga.
Aku menggeleng lemah, ''tidaaak....,Aahkk...., lepaskan ibu nak..., aaahk.....ooughs....., cukup sayang lepaskan ibu ini dosa nak...'' aku memohon tapi tak sungguh-sungguh berusaha menghentikan perbuatan yang di lakukan anakku terhadapku.
''Jangan nak... ibu mohon....
Tapi tak lama kemudian tiba-tiba arman memangut bibirku,meredam suaraku dengan memangut bibir merahku, menghisap dengan perlahan membuatku kaget sekaligus terbawa syahwatku semakin meningkat.
Oh Tuhan... dia mencium bibirku, menghisap mulutku begitu lembut, aku tidak pernah merasakan ini sebelumnya, Suamiku tak pernah melakukannya seenak ini, tapi dia... Aahkk... dia hanya anakku, tapi dia bisa membuatku merasa nyaman seperti ini, dan lagi............
Oohkk...oooohhkkk..... Tubuhku menggeliat!
Kenapa dengan diriku ini, ciuman arman terasa begitu menyentuh, penuh perasaan dan sangat bergairah. "Aahkk... aaahhk,," Tangan itu, kumohooon jangan naik lagi, aku sudah tidak tahan lagi, Aahkk... hentikan, cairanku sudah keluar.
Lidah arman anakku menari-nari, melakukan gerakan naik turun dan terkadang melingkar.
Kemudian kurasakan lidahnya menyeruak masuk kedalam vaginaku, dan menari-nari di sana membuatku semakin tidak tahan. "Aaahkk... Nak....!"