Arlan tergiur warisan dari keluarga kandungnya yang kaya raya. Baskoro merupakan pria konglomerat yang kaya raya. Namun hartanya dikuasai oleh istri keduanya, Wanita itu memberikan syarat, pada Arlan , akan mewarisi semua Hartanya. Dengan syarat Arlan harus Bisa memberikan pewaris untuk keluarga itu. Namun sayangnya Arlan pria yang mandul. Namun dia sangat ingin sekali menguasai harta ayahnya. Dia pun melakukan berbagai macam cara untuk bisa mempunyai Anak. Termasuk membayar pria lain untuk menghamili istrinya.
Suara teriakan Dania memecah kesunyian pada malam kelam tanpa bintang, Dengan langkah Gontai. Arlan memasuki rumah. Dia hanya bisa melangkah tenang mendengar tangisan histeris istrinya didalam.
Ceklek..
Pria itu menggenggam gagang pintu dengan gemetar. langkahnya huyung dia mendatangi Dania ke kamar.
Wanita itu, Menangis dengan pekik tertahan saat melihat suaminya pulang.
"Mas... jangan dekati aku- aku telah di per-" ucapan wanita itu terbata bata sembari menggumam tangisnya. Dengan hati yang tercabik cabik, Arlan mendekat pada istrinya.
"Apa yang terjadi?" Tanya pria itu seolah tak tahu, tentang apa yang telah menimpa wanita itu.
"Mas... Aku, aku telah di-" kembali wanita itu menggumam mulutnya. Menelan semua luka dan sesak di dadanya.
"Apa yang terjadi?"
Arlan meremas bahu Dania kuat dengan mata berkaca kaca. Dia menangis melihat air mata wanitanya. Tentu saja ini tidak mudah bagi Dania dan juga bagi Arlan.
Kejadian Na'as yang telah ia alami membuat Dania trauma dan syok berat, bahkan dia tidak sanggup bilang pada suaminya bahwa dia telah di perkosa oleh seseorang.
Tak kuat melihat rasa sakit dimata istrinya, Arlan merangkulnya kuat.
"Mas, Aku di lecehkan. Aku di paksa melayaninya.. Aku kesakitan dan ketakutan sekali mas," gumamnya membenamkan tubuh hinga wajahnya dalam dada Arlan lalu menumpahkan semua sakitnya.
Pelukan itu terasa sangat mengharukan. Hingga Dania harus kehilangan kesadarannya. Rasa trauma dan sakitnya membuat tubuhnya down.
"Dania?' lirih Arlan pelan.
Arlan meremas kepalan jemarinya sendiri, Mengutuk dirinya tentang apa yang telah ia lihat, Dia tidak menyangka bahwa Dania bakalan sehancur ini. Arlan jadi takut akan mental istrinya.
Semua yang menimpa Dania. Bukan semata mata murni pemerkosaan. Namun ini telah di atur oleh Arlan sendiri.
Mereka adalah sepasang kekasih yang saling mencintai selama ini, Cinta mereka nyaris sempurna. Hanya saja, Arlan dan Dania di uji oleh ekonomi yang sangat sulit, Sering kali Dania menghemat tabungannya untuk kebutuhan dan bahkan menahan lapar untuk makan.
Begitu juga dengan Arlan. Arlan bahkan sudah sering jatuh sakit karna terlalu keras bekerja. Arlan sudah tak sanggup melihat penderitaan istrinya itu.
Dua hari yang lalu, Arlan mendatangi keluarganya yang kaya raya. Dia menuntut haknya pada keluarga itu.
Namun sayangnya, Karna masa Lalu Arlan. Dia tidak punya hak menuntut apapun dari keluarga konglomerat yang bernama Baskoro itu.
Arlan merupakan anak dari selingkuhan Baskoro yang hanya ia nikahi secara sirih.
Tapi Faktanya sekarang, Anak anak Baskoro dari istri keduanya tidak ada yang laki laki. Dan bahkan mereka tidak tertarik dalam meneruskan perusahaan Baskoro.
Arlan menuntut sedikit haknya dalam harta ayahnya. Tapi faktanya Ibu Tiri Arlan tidak segampang itu membiarkan Arlan menerima warisan.
Dia memberikan syarat kepada Arlan. Yang membuat Arlan kebingungan memenuhi persyaratan itu.
Jika ingin mewarisi sebagian saham ayahnya. Ibu tiri Arlan meminta Arlan memberikan pewaris seorang anak laki laki padanya.
Arlan tahu bahwa dia mandul dan tidak akan bisa memiliki anak. Dia bahkan tidak bisa meminta syarat lain.. karna hanya itu yang ingin di minta oleh ibu tirinya.
Baskoro sekarang tidak bisa di ajak bicara karna telah koma selama beberapa tahun yang lalu,
Wanita picik itu, yang tengah menguasai harta Baskoro saat ini. Wanita yang merupakan musuh berat ibunya dulu semasa hidup. Bahkan ada kecurigaan besar. Drista lah yang telah membuat Ibunya Arlan meninggal
Arlan sangat paham, jika ingin membalaskan dendam ibunya. Dia harus datang kerumah itu bagaimanapun caranya..
Akhirnya, terlintas di pikiran Arlan, untuk menghamili istrinya. Bagaimanapun caranya Dania harus hamil.
Hingga Arlan membayar pemuda tampan, yang bekerja di Club. Dia membayar pria itu untuk menjalankan misi ini.
Walau hatinya hancur mendengar istrinya telah di jamah oleh orang lain, Arlan sangat berharap. Akan ada kabar baik setelah ini.
Hingga satu bulan berlalu, Semenjak hari itu Dania hanya bisa murung. Dan Arlan pun kebingungan untuk menghibur nya.
"Sayang? Kamu kenapa? Aku mohon jangan seperti ini," pintanya pada wanita itu.
Dania berdesih pelan, lalu memalingkan wajah dari Arlan.
"Aku serasa tidak berguna mas, Aku telah-" ucapannya terpotong. Karna dia tidak sanggup melanjut omongannya.
"Tidak ada yang menganggap begitu? Kamu masih istriku yang dulu ... yang begitu aku sayangi! Jadi jangan stres ya sayang, aku takut kamu kenapa napa,"
Pria itu mengelus lembut pipi hingga rambut Dania yang terurai. Tak terkira lagi, air mata Dania yang menghujani membasahi pipi.
"Kamu beneran mas? Se sayang itukah kamu sama aku? Kamu tidak sakit? Mengingat aku tel-'
"Sssst... Sudah, jangan bicara lagi. Apapun itu, itu tidak akan membuat aku berhenti mencintaimu," bisik Arlan mengapit kedua pipi istrinya dengan jemarinya.
Air mata Dania merintik pelan dan dia reflek masuk kedalam pelukan suaminya.
"Tolong maafkan aku mas, Seharusnya aku tidak membuka pintu saat dia datang. Aku fikir itu kamu, kita harus lapor polisi mas, Aku masih ingat gestur tubuhnya. Walau dia memakai penutup wajah, Aku pasti mengenalinya," gumam Dania dalam dada Arlan.
"Tak perlu sayang, Kita tak perlu lapor polisi. Aku tidak mau semua orang tahu. Tentang ini, ini aib untuk kita berdua. Kamu tenang saja, aku sendiri yang akan mencarinya," balas Arlan sembari mengelus punggung istrinya dengan lembut.
Dalam pelukannya yang penuh kehangatan itu, Dania pun merasa menjadi tenang.
Beberapa hari berlalu, Saat mereka bersiap hendak keluar, Arlan menemukan sesuatu di kamar mandi, Arlan tak seharusnya melihat itu. Karna dia sangat berharap Dania bisa hamil.
"Sayang? Ini apa?" Tanya pria itu dengan nafas berat keluar kamar mandi menenteng bungkus Pembalut.
Dania menoleh dengan senyum.
"Syukurlah mas, Aku datang bulan. Tak perlu yang aku khawatirkan lagi. Aku takut sekali aku bisa hamil," ujarnya.
Arlan menghela nafas berat.
Melihat raut wajah Dania yang lega. Arlan jadi gundah.
"Bagaimana caranya aku bisa membuat Dania Hamil," gerutunya pelan.
"Kamu ngomong apa mas?"
"Hh.. tidak, Tidak ada apa apa sayang, ya sudah kita pergi sekarang," ucapnya sembari berjalan ke mobil.
Di keheningan malam tepatnya jam 2 pagi, Arlan memikirkan betul betul bagaimana caranya, Dia tahu sendiri bahwa dia sudah sering periksa ke dokter. Dan Dia memang di vonis mandul. Menghamili Dania sendiri itu akan terasa mustahil.
Hingga dia kembali teringat akan pria bayaran itu lagi.
Tuuuuut Tuuuuut..
Panggilan itu tersambung, dan tak butuh waktu lama pria itu mengangkat.
Dari sana terdengar sangat bising, karna Devran merupakan pekerja Club dan tentu saja dia akan dugem sepanjang malam.
"Bagaimana Arlan? Apa kamu sudah siapkan bayaran untukku?"
"Aku tidak akan membayar, bayaranmu!" Tegasnya
"Apa!? Apa maksudmu?"
"Aku tidak akan membayar mu, sebelum istriku positif hamil," ulang nya yang membuat dari sana terdengar terdiam.
"Apa aku akan memperkosa istrimu lagi?"
"Tidak.. kali ini jangan, Sepertinya dia begitu trauma akan hal itu. Aku akan pikirkan caranya. Tapi nanti, kita tak bisa terburu buru."
Bab 1 Strategi Arlan
02/03/2024