Cerita ini tentang dunia fantasy yang dimasuki oleh seorang gadis cantik bernama Keisha. Dengan kalung liontin pemberian ibunya, dia masuk ke dunia fantasi dan di sana ia menemukan beberapa rahasia tentang kalung liontin dengan ibunya dan dunia fantasi tersebut dan terlihat cinta segitiga dengan Pangeran Dominic dan Ksatria Gilbert.
Jumat 25 Agustus, hari dimulai lagi. Keisha Yania Putri, dia
adalah seorang aktris kebanggaan Indonesia. Keisha sangat bahagia karena
mempunyai tunangan yang sangat mencintainya, Farrel Zalino. Sampai di hari pertunangan,
ia merasa seakan dia adalah orang yang paling bahagia di dunia ini.
"Farrel, aku sangat senang dengan pertunangan kita ini," kata
Keisha dengan bahagia.
"Aku juga sangat senang, terima kasih karena sudah datang
ke dalam kehidupanku," ujar Farrel dengan penuh kasih sayang.
Namun, kebahagiaan itu hanya bertahan sebentar. Esok
harinya, Keisha mengalami kejadian yang tak terduga. Dia menemukan Farrel
sedang bermesraan dengan Elmira di sebuah hotel.
"Farrel, kamu harus tetap bersamaku, jangan bersama gadis
itu terus," ujar Elmira, gadis yang kukenal itu.
Farrel memeluk Elmira dengan erat dan berkata, "Iya,
sayang. Aku pasti akan selalu memprioritaskanmu."
Keisha merasa sangat terkejut dan sedih. Cinta yang dianggap
tulus ternyata hanya bohong belaka. Farrel telah memperdayanya dengan akting yang
begitu baik.
"Bagaimana bisa? Farrel telah mengkhianatiku! Dasar cowok
munafik!" kata Keisha dengan tangis yang tak bisa terbendung.
Keisha pergi dari hotel itu, menangis di dalam mobil
sambil memegang kalung yang diberikan ibunya padanya.
"Aku tidak pernah menyangka bahwa kamu akan menipuku
sebesar ini, Farrel. Aktingmu lebih berbakat daripada aku. Aku sangat sakit
karena kamu! Kamu menganggapku seperti apa, sih?" kata Keisha dalam hati.
Ternyata, semua laki-laki itu sama. Ia memutuskan untuk
pulang ke rumah dan mencoba untuk meredakan perasaan sedih.
Ketika Keisha pulang, ayahnya ingin berbicara.
"Keisha, Ayah mau bicara denganmu," kata Ayah Keisha
sambil menghampirinya.
"Apa yang terjadi, Ayah?" tanya Keisha.
"Kamu harus pergi ke luar negeri untuk melanjutkan
sekolahmu. Cukuplah pekerjaanmu sebagai aktris," perintah ayah Keisha.
"Tapi, Ayah, aku masih ingin menjadi aktris. Aku belum
siap untuk melanjutkan sekolah," tolaknya.
"Apa kamu ingin melawan perintah ayahmu? Dasar anak
pembawa sial! Lebih baik kamu pergi ke luar negeri daripada membuat sial di
sini!" kata ayah Keisha dengan marah.
"Aku bukan anak pembawa sial, Ayah!" sahutnya dengan nada
sedih.
"Keisha, kamu harus menuruti perintah ayahmu. Lebih baik kamu
pergi ke luar negeri daripada membuat masalah di sini," kata ibu tiri Keisha
menambahkan.
"Ayah, aku tetap tidak mau pergi," tegas Keisha.
"Dasar anak keras kepala!" kata ayah Keisha ambil
melayangkan tamparan kepadanya.
"Ayah!" teriak Keisha sambil lari ke kamar sambil
menangis.
Keisha bingung dengan sikap ayahnya yang tiba-tiba meminta
dia pergi ke luar negeri. Ia tidak mengerti mengapa ayahnya bisa berbicara
dengan nada yang kasar dan memukuli dirinya. Keisha merasa sedih dan kecewa
karena sang ayah tidak memperhatikan keinginan Keisha untuk menjadi aktris.
Keisha bermimpi melihat sosok ibu dengan senyumannya,
yang mengajak dia ke sebuah jalan. Ia pun mengikutinya.
Namun, ketika Keisha terbangun, ia mendapati dirinya berada
di tempat yang tidak dikenal.
Dia membuka mata dan mendengar banyak suara tangisan
meminta tolong. Keisha bingung dengan tempat ini.
"Tolong aku! Buka pintunya!" teriak seorang korban.
"Tolong kami!"
"Kami lapar! Beri kami makan!"
Namun, seorang pria seperti bandit menendang pintu tempat
orang-orang berteriak dan memerintahkan mereka untuk diam.
Keisha menyadari bahwa tempat ini mungkin merupakan
tempat penculikan. Ia merasa seperti disekap oleh seseorang dan melihat banyak
orang yang menangis meminta tolong.
Ia juga mendengar suara orang bertarung dan segera
bangkit berdiri untuk melihat mereka berpakaian seperti jubah kerajaan pada
masa lampau. Dia bingung mengapa mereka berpakaian aneh seperti itu.
Orang-orang dengan jubah kerajaan itu segera melawan
beberapa orang yang berjaga di tempat yang kuduga sebagai tempat penculikan.
Beberapa orang yang terlihat seperti pasukan kerajaan mendekati mereka yang
disekap.
"Beraninya kalian menculik mereka! Mereka rakyatku!"
teriak seorang pemuda.
Seorang pemuda berjubah kerajaan mendekati Keisha dan
membuka kunci kurungan yang menahan dirinya seolah-olah penjara. Dia memandang
dengan wajah tertegun dan tak butuh waktu lama, dia mengulurkan tangannya untuk
membantuku.
Pemuda itu terus mengulurkan tangannya, dan meski Keisha
berpakaian lusuh warna putih, ia menerima uluran tangannya karena tidak ingin
berlama-lama di tempat itu.
"Kamu siapa?" tanya Keisha.
"Aku adalah penyelamat kalian," jawab pemuda itu.
Mereka pun dibawa ke sebuah tempat yang ternyata adalah sebuah kerajaan. Keisha
terkejut dan semakin bingung bagaimana bisa masih ada kerajaan seperti ini.
Apakah ia sedang berada di dunia sihir atau fantasy?
Orang-orang di sana tampak bahagia, bahkan anak-anak kecil saling kejar-kejaran,
membuat anak kecil yang ikut denganku ingin seperti mereka. Ada yang mengenakan
pakaian biasa dan bangsawan yang berada di pasar. Saat pemuda yang membawanya
lewat di depan mereka, para orang-orang itu menunduk memberi penghormatan. Keisha
merasa bahwa pemuda itu adalah pemuda terhormat.
Setelah mereka tiba di sebuah istana, mereka diatur akan
dibawa ke tempat lain. Ternyata, mereka akan dijadikan pelayan istana. Pemuda
itu memerintahkan seorang panglima tampan untuk membawa Keisha ke istana lain
sendirian.
"Apaan sih, kamu! Lepaskan tanganku!" ucap Dominic sambil melepaskan
tangan Charlotte dari lengannya.
"Ih, siapa sih gadis ini. Kok dia kayak spesial banget sampai dibawa ke
sini untuk ngobrol bareng Dominic!" sindir Charlotte kepada Keisha.
"Siapa namamu?" tanya Dominic kepada Keisha.
"Namaku Keisha," jawabnya.
Keisha dibawa oleh pelayan senior ke sebuah kamar khusus pelayan istana. Di
sana, ia diberi pakaian khusus pelayan berwarna abu-abu. Dia mengajarinya berbagai
hal mengenai istana dan cara bekerja di sana.
Gadis itu berkeliling melihat sekitar istana yang tampak luas dan megah itu,
layaknya kerajaan Eropa zaman dahulu. Seorang wanita tua yang juga cantik
mengenakan gaun merah keemasan dengan mahkotanya melewati koridor istana, semua
pelayan memberi hormat kepadanya, kecuali Keisha. Ia belum terbiasa berada di
dunia baru.
Wanita bernama Ratu Shourina itu tampak memandangnya dengan sinis. Ia
seperti tidak suka dengan kelakuan Keisha. Ia pun menegurnya karena tidak
berlaku sopan. Lantas, pelayan senior itu menyuruh Keisha untuk meminta maaf
dan memberi hormat kepada sang Ratu.
"Dasar pelayan baru! Gak ada sopan santun sama sekali!" kesal Ratu
Shourina.
Di tempat para pelayan istana, ada seorang pelayan muda yang sudah senior
sedang dipijat oleh pelayan muda lain. Ia masuk ke sana dan langsung ditegur
olehnya. Ia dikatai sombong dan kurang ajar terhadap ratu. Pelayan itu bernama
Gloria menyuruh Keisha untuk memijat kakinya. Dia yang tidak suka tetapi harus
melakukannya segera menuruti kemauan pelayan sombong itu, karena dia merasa
lemah dan bukan siapa-siapa.
"Pijit yang bener dong!" perintah Gloria.
"Kamu Keisha yang katanya orang gadis istimewa
banget ya! Jangan berharap kamu bisa mendapatkan hati Yang Mulia
Pangeran!" ujar Gloria.
Keisha dan para pelayan lainnya kembali bekerja. Di antara mereka ada yang
mencuci pakaian, dan dia menyiapkan makanan untuk Pangeran Dominic.
Pangeran Dominic ada di istananya, sedang rapat dengan pengikutnya. Dia pun
menyajikan makanan dan minuman untuk pangeran. Seorang panglima tampan bernama
Gilbert menatap Keisha terus, membuatnya merasa risih. Ia menatap gadis itu terus
dengan tatapan tajam. Dia adalah sahabat Dominic yang selalu bersamanya
semenjak Keisha diculik oleh para bandit.
Keisha memberi hormat kepada Dominic, sesuai dengan yang diajarkan pelayan
senior tadi. Ia pun segera kembali ke tempat.
Gilbert terus melihatku dengan tatapan tajam dan tersenyum dengan aneh.
Setelah kembali ke tempatnya, Keisha disuruh oleh pelayan sombong itu untuk
mencuci pakaian, padahal itu bukan tugas yang seharusnya dia lakukan. Ia tidak
bisa melawan, jadi Keisha menurut saja.
Gilbert lewat di tempat mereka dan menegur Keisha karena bekerja yang
seharusnya tidak menjadi tugasku. Ia menyuruhnya untuk istirahat. Pelayan
sombong itu menjadi kesal karena Gilbert membela gadis asing seperti Keisha.
Keisha kembali ke kamar, merenungkan diri sambil duduk di dekat jendela di
mana ada burung berkeliaran di luar. Ia menatap langit dan bertanya-tanya
bagaimana dirinya bisa masuk ke dunia asing ini. Dia pun merasa seperti terkena
sihir.
Dia berpikir bahwa ia harus mencari cara untuk keluar dari dunia asing ini. Gadis
cantik itu memegang kalung liontin pemberian ibunya yang berbentuk perak, berharap
segera keluar dari dunia asing ini.
Ia melihat di luar jendela lantai bawah, Pangeran Dominic sedang berbicara
dengan Gilbert. Dia melihat mereka tampak akrab sekali, layaknya saudara.
Mereka seperti kakak-adik.
Seorang gadis yang menyukai Pangeran Dominic datang ke kamar Keisha. Ia mengancam
dengan menyebut namanya Charlotte Martinez.
"Kamu jangan sok dekat sama Dominic ya, pelayan baru!" kata Charlotte.
"Baik, Nona," jawab Keisha sambil menunduk hormat setelah
merenung dari tadi.
Bersambung