Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
The Secret of Liontins

The Secret of Liontins

Salsabilla0609

5.0
Komentar
6
Penayangan
5
Bab

Cerita ini tentang dunia fantasy yang dimasuki oleh seorang gadis cantik bernama Keisha. Dengan kalung liontin pemberian ibunya, dia masuk ke dunia fantasi dan di sana ia menemukan beberapa rahasia tentang kalung liontin dengan ibunya dan dunia fantasi tersebut dan terlihat cinta segitiga dengan Pangeran Dominic dan Ksatria Gilbert.

Bab 1 Pintu Masuk

Jumat 25 Agustus, hari dimulai lagi. Keisha Yania Putri, dia

adalah seorang aktris kebanggaan Indonesia. Keisha sangat bahagia karena

mempunyai tunangan yang sangat mencintainya, Farrel Zalino. Sampai di hari pertunangan,

ia merasa seakan dia adalah orang yang paling bahagia di dunia ini.

"Farrel, aku sangat senang dengan pertunangan kita ini," kata

Keisha dengan bahagia.

"Aku juga sangat senang, terima kasih karena sudah datang

ke dalam kehidupanku," ujar Farrel dengan penuh kasih sayang.

Namun, kebahagiaan itu hanya bertahan sebentar. Esok

harinya, Keisha mengalami kejadian yang tak terduga. Dia menemukan Farrel

sedang bermesraan dengan Elmira di sebuah hotel.

"Farrel, kamu harus tetap bersamaku, jangan bersama gadis

itu terus," ujar Elmira, gadis yang kukenal itu.

Farrel memeluk Elmira dengan erat dan berkata, "Iya,

sayang. Aku pasti akan selalu memprioritaskanmu."

Keisha merasa sangat terkejut dan sedih. Cinta yang dianggap

tulus ternyata hanya bohong belaka. Farrel telah memperdayanya dengan akting yang

begitu baik.

"Bagaimana bisa? Farrel telah mengkhianatiku! Dasar cowok

munafik!" kata Keisha dengan tangis yang tak bisa terbendung.

Keisha pergi dari hotel itu, menangis di dalam mobil

sambil memegang kalung yang diberikan ibunya padanya.

"Aku tidak pernah menyangka bahwa kamu akan menipuku

sebesar ini, Farrel. Aktingmu lebih berbakat daripada aku. Aku sangat sakit

karena kamu! Kamu menganggapku seperti apa, sih?" kata Keisha dalam hati.

Ternyata, semua laki-laki itu sama. Ia memutuskan untuk

pulang ke rumah dan mencoba untuk meredakan perasaan sedih.

Ketika Keisha pulang, ayahnya ingin berbicara.

"Keisha, Ayah mau bicara denganmu," kata Ayah Keisha

sambil menghampirinya.

"Apa yang terjadi, Ayah?" tanya Keisha.

"Kamu harus pergi ke luar negeri untuk melanjutkan

sekolahmu. Cukuplah pekerjaanmu sebagai aktris," perintah ayah Keisha.

"Tapi, Ayah, aku masih ingin menjadi aktris. Aku belum

siap untuk melanjutkan sekolah," tolaknya.

"Apa kamu ingin melawan perintah ayahmu? Dasar anak

pembawa sial! Lebih baik kamu pergi ke luar negeri daripada membuat sial di

sini!" kata ayah Keisha dengan marah.

"Aku bukan anak pembawa sial, Ayah!" sahutnya dengan nada

sedih.

"Keisha, kamu harus menuruti perintah ayahmu. Lebih baik kamu

pergi ke luar negeri daripada membuat masalah di sini," kata ibu tiri Keisha

menambahkan.

"Ayah, aku tetap tidak mau pergi," tegas Keisha.

"Dasar anak keras kepala!" kata ayah Keisha ambil

melayangkan tamparan kepadanya.

"Ayah!" teriak Keisha sambil lari ke kamar sambil

menangis.

Keisha bingung dengan sikap ayahnya yang tiba-tiba meminta

dia pergi ke luar negeri. Ia tidak mengerti mengapa ayahnya bisa berbicara

dengan nada yang kasar dan memukuli dirinya. Keisha merasa sedih dan kecewa

karena sang ayah tidak memperhatikan keinginan Keisha untuk menjadi aktris.

Keisha bermimpi melihat sosok ibu dengan senyumannya,

yang mengajak dia ke sebuah jalan. Ia pun mengikutinya.

Namun, ketika Keisha terbangun, ia mendapati dirinya berada

di tempat yang tidak dikenal.

Dia membuka mata dan mendengar banyak suara tangisan

meminta tolong. Keisha bingung dengan tempat ini.

"Tolong aku! Buka pintunya!" teriak seorang korban.

"Tolong kami!"

"Kami lapar! Beri kami makan!"

Namun, seorang pria seperti bandit menendang pintu tempat

orang-orang berteriak dan memerintahkan mereka untuk diam.

Keisha menyadari bahwa tempat ini mungkin merupakan

tempat penculikan. Ia merasa seperti disekap oleh seseorang dan melihat banyak

orang yang menangis meminta tolong.

Ia juga mendengar suara orang bertarung dan segera

bangkit berdiri untuk melihat mereka berpakaian seperti jubah kerajaan pada

masa lampau. Dia bingung mengapa mereka berpakaian aneh seperti itu.

Orang-orang dengan jubah kerajaan itu segera melawan

beberapa orang yang berjaga di tempat yang kuduga sebagai tempat penculikan.

Beberapa orang yang terlihat seperti pasukan kerajaan mendekati mereka yang

disekap.

"Beraninya kalian menculik mereka! Mereka rakyatku!"

teriak seorang pemuda.

Seorang pemuda berjubah kerajaan mendekati Keisha dan

membuka kunci kurungan yang menahan dirinya seolah-olah penjara. Dia memandang

dengan wajah tertegun dan tak butuh waktu lama, dia mengulurkan tangannya untuk

membantuku.

Pemuda itu terus mengulurkan tangannya, dan meski Keisha

berpakaian lusuh warna putih, ia menerima uluran tangannya karena tidak ingin

berlama-lama di tempat itu.

"Kamu siapa?" tanya Keisha.

"Aku adalah penyelamat kalian," jawab pemuda itu.

Mereka pun dibawa ke sebuah tempat yang ternyata adalah sebuah kerajaan. Keisha

terkejut dan semakin bingung bagaimana bisa masih ada kerajaan seperti ini.

Apakah ia sedang berada di dunia sihir atau fantasy?

Orang-orang di sana tampak bahagia, bahkan anak-anak kecil saling kejar-kejaran,

membuat anak kecil yang ikut denganku ingin seperti mereka. Ada yang mengenakan

pakaian biasa dan bangsawan yang berada di pasar. Saat pemuda yang membawanya

lewat di depan mereka, para orang-orang itu menunduk memberi penghormatan. Keisha

merasa bahwa pemuda itu adalah pemuda terhormat.

Setelah mereka tiba di sebuah istana, mereka diatur akan

dibawa ke tempat lain. Ternyata, mereka akan dijadikan pelayan istana. Pemuda

itu memerintahkan seorang panglima tampan untuk membawa Keisha ke istana lain

sendirian.

"Apaan sih, kamu! Lepaskan tanganku!" ucap Dominic sambil melepaskan

tangan Charlotte dari lengannya.

"Ih, siapa sih gadis ini. Kok dia kayak spesial banget sampai dibawa ke

sini untuk ngobrol bareng Dominic!" sindir Charlotte kepada Keisha.

"Siapa namamu?" tanya Dominic kepada Keisha.

"Namaku Keisha," jawabnya.

Keisha dibawa oleh pelayan senior ke sebuah kamar khusus pelayan istana. Di

sana, ia diberi pakaian khusus pelayan berwarna abu-abu. Dia mengajarinya berbagai

hal mengenai istana dan cara bekerja di sana.

Gadis itu berkeliling melihat sekitar istana yang tampak luas dan megah itu,

layaknya kerajaan Eropa zaman dahulu. Seorang wanita tua yang juga cantik

mengenakan gaun merah keemasan dengan mahkotanya melewati koridor istana, semua

pelayan memberi hormat kepadanya, kecuali Keisha. Ia belum terbiasa berada di

dunia baru.

Wanita bernama Ratu Shourina itu tampak memandangnya dengan sinis. Ia

seperti tidak suka dengan kelakuan Keisha. Ia pun menegurnya karena tidak

berlaku sopan. Lantas, pelayan senior itu menyuruh Keisha untuk meminta maaf

dan memberi hormat kepada sang Ratu.

"Dasar pelayan baru! Gak ada sopan santun sama sekali!" kesal Ratu

Shourina.

Di tempat para pelayan istana, ada seorang pelayan muda yang sudah senior

sedang dipijat oleh pelayan muda lain. Ia masuk ke sana dan langsung ditegur

olehnya. Ia dikatai sombong dan kurang ajar terhadap ratu. Pelayan itu bernama

Gloria menyuruh Keisha untuk memijat kakinya. Dia yang tidak suka tetapi harus

melakukannya segera menuruti kemauan pelayan sombong itu, karena dia merasa

lemah dan bukan siapa-siapa.

"Pijit yang bener dong!" perintah Gloria.

"Kamu Keisha yang katanya orang gadis istimewa

banget ya! Jangan berharap kamu bisa mendapatkan hati Yang Mulia

Pangeran!" ujar Gloria.

Keisha dan para pelayan lainnya kembali bekerja. Di antara mereka ada yang

mencuci pakaian, dan dia menyiapkan makanan untuk Pangeran Dominic.

Pangeran Dominic ada di istananya, sedang rapat dengan pengikutnya. Dia pun

menyajikan makanan dan minuman untuk pangeran. Seorang panglima tampan bernama

Gilbert menatap Keisha terus, membuatnya merasa risih. Ia menatap gadis itu terus

dengan tatapan tajam. Dia adalah sahabat Dominic yang selalu bersamanya

semenjak Keisha diculik oleh para bandit.

Keisha memberi hormat kepada Dominic, sesuai dengan yang diajarkan pelayan

senior tadi. Ia pun segera kembali ke tempat.

Gilbert terus melihatku dengan tatapan tajam dan tersenyum dengan aneh.

Setelah kembali ke tempatnya, Keisha disuruh oleh pelayan sombong itu untuk

mencuci pakaian, padahal itu bukan tugas yang seharusnya dia lakukan. Ia tidak

bisa melawan, jadi Keisha menurut saja.

Gilbert lewat di tempat mereka dan menegur Keisha karena bekerja yang

seharusnya tidak menjadi tugasku. Ia menyuruhnya untuk istirahat. Pelayan

sombong itu menjadi kesal karena Gilbert membela gadis asing seperti Keisha.

Keisha kembali ke kamar, merenungkan diri sambil duduk di dekat jendela di

mana ada burung berkeliaran di luar. Ia menatap langit dan bertanya-tanya

bagaimana dirinya bisa masuk ke dunia asing ini. Dia pun merasa seperti terkena

sihir.

Dia berpikir bahwa ia harus mencari cara untuk keluar dari dunia asing ini. Gadis

cantik itu memegang kalung liontin pemberian ibunya yang berbentuk perak, berharap

segera keluar dari dunia asing ini.

Ia melihat di luar jendela lantai bawah, Pangeran Dominic sedang berbicara

dengan Gilbert. Dia melihat mereka tampak akrab sekali, layaknya saudara.

Mereka seperti kakak-adik.

Seorang gadis yang menyukai Pangeran Dominic datang ke kamar Keisha. Ia mengancam

dengan menyebut namanya Charlotte Martinez.

"Kamu jangan sok dekat sama Dominic ya, pelayan baru!" kata Charlotte.

"Baik, Nona," jawab Keisha sambil menunduk hormat setelah

merenung dari tadi.

Bersambung

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku