Secret Family

Secret Family

nura0484

5.0
Komentar
76.7K
Penayangan
106
Bab

Jasmine memiliki profesi sebagai model yang mengandalkan sang kakak atau tepatnya anak dari mantan suami. Kedekatan mereka membuat hubungan yang diluar kendali hingga akhirnya kehadiran Lilo menghentikan kegiatan mereka dan membuat sang kakak marah. Sica yang lahir dibuang oleh sang ibu meski akhirnya bersama memiliki hubungan dengan tetangganya yang dulu pernah disukainya hingga akhirnya kehadiran Rannu membuat Sica berantakan. Apa yang akan dilakukan oleh Sica dan Jasmine nantinya? Akankah memilih jalan benar atau tetap sama? cerita ini adalah anak-anak dari cerita sebelumnya

Bab 1 Jasmine 1

"NGGAK!

Jasmine masuk kedalam kamar dengan kesal pasalnya sang mama menolak keinginannya untuk menjadi model, selama ini selalu menurut apa kata sang mama sampai usia dewasa saat ini. Bayangan Jasmine andaikan papanya masih ada mungkin akan mengikuti permintaannya atau setidaknya mengerti dengan keinginannya, ayah tirinya memang membantu tapi tetap saja pernikahan mereka hanya sebatas status.

"Aku keluar."

"Kamu mau kemana?" Amel menatap Jasmine dengan tatapan sedih.

Jasmine tidak menghiraukan perkataan mamanya dengan tetap melangkah keluar, tujuan Jasmine saat ini adalah ke rumah seseorang yang bisa mendengarkan dirinya. Perjalanan yang lumayan jauh membuat Jasmine harus sabar bercerita semua masalah yang dirinya hadapi, setidaknya dia bisa membuat Jasmine nyaman.

"Kamu disini?"

Jasmine memeluk wanita dihadapannya dengan menangis "Mama jahat, Mbak."

"Masuk dulu ada Mas Doni sama Arden di rumah." Yuki menarik Jasmine masuk kedalam menuju dimana Doni dan Arsen berada.

"Kenapa kamu?" Doni menatap Jasmine sekilas.

"Mama nggak ijinin aku buat jadi model." Jasmine menunduk sambil menangis yang langsung dipeluk Yuki.

"Mas nanti yang bilang sama mama sekarang ikut dan pulang ke rumah." Jasmine menggelengkan kepala "Mau dibantu atau nggak?" seketika menganggukkan kepala "Ya udah ayo ikut."

Mengikuti langkah Doni setelah berpamitan dengan Yuki dan Arsen, masuk kedalam mobil Doni yang langsung meninggalkan rumah Yuki. Keadaan mobil hanya keheningan membuat Jasmine terdiam tidak tahu harus bersikap seperti apa, bukan pertama kali berada dalam satu mobil dengan Doni hanya saja tetap membuat Jasmine berdetak kencang.

"Kamu tahu kan bayarannya apa?" Jasmine mengangguk kecil "Bagus kalau tahu."

Doni menghentikan mobilnya dengan menarik dagu Jasmine dan mencium bibirnya kasar membuat Jasmine langsung membalasnya karena jika tidak maka Doni akan berbuat lebih kasar.

"Kamu cepat belajar ternyata." Doni membelai bibir Jasmine yang telah diciumnya "Setidaknya ini balasan karena dulu mama meninggalkan kita."

Jasmine terdiam sudah sering mendengar Doni mengatakan itu, bisa saja dia menolak hanya saja pesona Doni tidak bisa dihindarkan sama sekali. Jasmine menyukai sentuhannya di setiap tubuhnya meski tahu hanya sebagai bentuk balas dendam dan tidak ada cinta diantaranya, Doni sudah memiliki istri yang baru dinikahinya beberapa bulan lalu dimana sang istri berusia lebih tua darinya.

Kedatangan Jasmine dan Doni membuat Amel menatap lelah, mengalihkan pandangan pada Jasmine yang menunduk ketakutan seketika mengingatkan Amel dulu. Jasmine menatap Doni yang tampak santai berhadapan dengan orang tuanya terutama sang ibu, memilih duduk disamping ayah tirinya membuat Jasmine hanya bisa diam saja.

"Kasih kesempatan Jasmine berkarya."

"Dia bilang apa sama kamu?" Amel menatap tajam pada Doni "Kamu tahu dia akan jadi model dimana?" Doni menggelengkan kepalanya "Pantas kamu belain dia, dia tu jadi model di Australia jelas mama nggak ijinin."

"Aku kan pengen mandiri, Ma." Jasmine membuka suaranya membuat dirinya mendapatkan tatapan tajam.

"Kamu terlalu manjain dia ini."

"Australia dekat nanti kita kesana bareng, Ma." Doni menenangkan Amel yang hanya menggelengkan kepala "Kalau dia macam-macam Doni yang bakal marahin dia."

Menghembuskan nafas panjang mendengar perkataan Doni "Terserah kalian lah."

"Masalah sudah selesai kan? Jadi ayo kita lanjutkan yang tertunda."

Jasmine menatap orang tuanya yang masuk kedalam dan selanjutnya mengalihkan pandangan kearah Doni dimana memandangnya dalam tanda bahaya muncul dalam dirinya saat melihat tatapan Doni.

"Makasih, Mas."

"Ayo ikut pulang."

Jasmine hanya bisa mengikuti perkataan Doni dimana tinggal bersama pria ini di tempat yang khusus untuk mereka berdua, selama perjalanan Doni hanya diam tidak mengeluarkan suara sama sekali. Perjalanan mereka tidak berlangsung lama karena berhenti tidak lama kemudian membuat mereka langsung keluar dengan berjalan masuk kedalam, berjalan seorang diri dengan Doni yang berada di belakangnya.

"Sekarang lakukan apa yang harus kamu lakukan."

Doni menatap Jasmine yang terdiam saat mereka sudah berada di ruang tengah, seakan paham dimana langsung membuka seluruh pakaiannya dengan tanpa tersisa. Melakukan gerakan tari dengan tanpa busana dimana Doni hanya diam menatap kearahnya, gerakan perlahan Jasmine dengan melangkah pelan pada Doni membuat pria itu menelan saliva kasar.

"Kamu wanita murahan dan aku akan membuat kamu teriak memanggil namaku."

Menarik dagu Jasmine dengan menciumnya secara kasar yang semakin membuat dirinya larut dalam ciuman yang Doni lakukan, membuka seluruh pakaian Doni tanpa terkecuali hingga akhirnya tanpa busana. Jasmine menundukkan dirinya dihadapan penis Doni dimana mulai memasukkannya secara pelan membuat Doni menutup kedua matanya menikmati sentuhan yang diberikan Jasmine.

"Ough...gadis kecil kamu banyak belajar ternyata." Doni mengerang dengan menarik rambut Jasmine yang semakin dalam memasukkan penisnya kedalam "Lepaskan karena aku nggak mau keluar di bibir kamu."

Mengangkat Jasmine untuk berada di sofa dengan mulai melumat bibirnya serta meremas kedua payudaranya, Jasmine meremas rambut Doni saat merasakan lidahnya semakin turun ke bawah dengan jemarinya yang sudah keluar masuk di vaginanya. Berdiri dengan memposisikan penisnya depan bibir bawah Jasmine dan mulai memasukkannya perlahan, Jasmine memejamkan matanya saat penis Doni masuk.

Membiarkan sesaat sebelum akhirnya mereka berdua melakukan gerakan-gerakan yang membuat suasana menjadi panas, Doni tidak berhenti memasukkan kedalam bahkan beberapa kali mengeluarkannya didalam rahim. Doni sudah memberikan Jasmine obat sehingga tidak akan hamil karena memang tidak ingin ada anak diantara mereka berdua, Doni mengakui bahwa milik Jasmine sangat nikmat dibandingkan istrinya.

"Aku mau keluar, Mas." Jasmine semakin liar menggerakkan bagian bawah yang membuat Doni memejamkan matanya.

"Sial kamu sangat nikmat....ough."

Tidak peduli berapa lama mereka melakukannya karena gerakan bagian bawah tidak berhenti sama sekali mencari kenikmatan masing-masing, Jasmine sendiri ingin segera mencapai klimaks dan memberikan kepuasan untuk Doni.

"Aku keluar, Mas....Ough." Jasmine mengangkat tubuhnya hingga akhirnya jatuh di ranjang saat klimaksnya benar-benar keluar.

Doni yang melihat itu tidak menghentikan gerakannya bahkan semakin cepat untuk segera mencapai klimaks dan tidak lama kemudian cairannya masuk kedalam rahim Jasmine dengan beberapa kali tembakan. Doni melepaskan penyatuan mereka dan dapat terlihat banyaknya cairan yang berada di penisnya bahkan ada beberapa yang keluar dari vagina Jasmine, mengalihkan pandangan pada Jasmine yang sudah tampak lelah membuat Doni tidak peduli dengan masuk ke dalam kamar meninggalkan Jasmine berada di sofa.

Menatap kepergian Doni dengan masuk kedalam membuat sudut hati Jasmine sakit karena pria itu hanya menganggap dirinya sebagai pelampiasan atau tempat untuk balas dendam pada mamanya. Jasmine sendiri ingin keluar dari apa yang dialaminya selama ini, tidak ada tempat dirinya untuk cerita dimana kakaknya lebih fokus pada wanita atau kehidupannya sendiri dan tidak peduli akan apa yang terjadi pada dirinya.

"Aku ingin segera bebas agar bisa melakukan segala macam cara."

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh nura0484

Selebihnya

Buku serupa

Gairah Liar Ayah Mertua

Gairah Liar Ayah Mertua

Gemoy
5.0

Aku melihat di selangkangan ayah mertuaku ada yang mulai bergerak dan mengeras. Ayahku sedang mengenakan sarung saat itu. Maka sangat mudah sekali untuk terlihat jelas. Sepertinya ayahku sedang ngaceng. Entah kenapa tiba-tiba aku jadi deg-degan. Aku juga bingung apa yang harus aku lakukan. Untuk menenangkan perasaanku, maka aku mengambil air yang ada di meja. Kulihat ayah tiba-tiba langsung menaruh piringnya. Dia sadar kalo aku tahu apa yang terjadi di selangkangannya. Secara mengejutkan, sesuatu yang tak pernah aku bayangkan terjadi. Ayah langsung bangkit dan memilih duduk di pinggiran kasur. Tangannya juga tiba-tiba meraih tanganku dan membawa ke selangkangannya. Aku benar-benar tidak percaya ayah senekat dan seberani ini. Dia memberi isyarat padaku untuk menggenggam sesuatu yang ada di selangkangannya. Mungkin karena kaget atau aku juga menyimpan hasrat seksual pada ayah, tidak ada penolakan dariku terhadap kelakuan ayahku itu. Aku hanya diam saja sambil menuruti kemauan ayah. Kini aku bisa merasakan bagaimana sesungguhnya ukuran tongkol ayah. Ternyata ukurannya memang seperti yang aku bayangkan. Jauh berbeda dengan milik suamiku. tongkol ayah benar-benar berukuran besar. Baru kali ini aku memegang tongkol sebesar itu. Mungkin ukurannya seperti orang-orang bule. Mungkin karena tak ada penolakan dariku, ayah semakin memberanikan diri. Ia menyingkap sarungnya dan menyuruhku masuk ke dalam sarung itu. Astaga. Ayah semakin berani saja. Kini aku menyentuh langsung tongkol yang sering ada di fantasiku itu. Ukurannya benar-benar membuatku makin bergairah. Aku hanya melihat ke arah ayah dengan pandangan bertanya-tanya: kenapa ayah melakukan ini padaku?

Patah Hati Mendatangkan Pria yang Tepat

Patah Hati Mendatangkan Pria yang Tepat

Renell Lezama
5.0

Tunangan Lena adalah pria yang menyerupai iblis. Dia tidak hanya berbohong padanya tetapi juga tidur dengan ibu tirinya, bersekongkol untuk mengambil kekayaan keluarganya, dan kemudian menjebaknya untuk berhubungan seks dengan orang asing. Untuk mencegah rencana jahat pria itu, Lena memutuskan untuk mencari seorang pria untuk mengganggu pesta pertunangannya dan mempermalukan bajingan yang selingkuh itu. Tidak pernah dia membayangkan bahwa dia akan bertemu dengan orang asing yang sangat tampan yang sangat dia butuhkan. Di pesta pertunangan, pria itu dengan berani menyatakan bahwa dia adalah wanitanya. Lena mengira dia hanya pria miskin yang menginginkan uangnya. Akan tetapi, begitu mereka memulai hubungan palsu mereka, dia menyadari bahwa keberuntungan terus menghampirinya. Dia pikir mereka akan berpisah setelah pesta pertunangan, tetapi pria ini tetap di sisinya. "Kita harus tetap bersama, Lena. Ingat, aku sekarang tunanganmu." "Delon, kamu bersamaku karena uangku, bukan?" Lena bertanya, menyipitkan matanya padanya. Delon terkejut dengan tuduhan itu. Bagaimana mungkin dia, pewaris Keluarga Winata dan CEO Grup Vit, bersamanya demi uang? Dia mengendalikan lebih dari setengah ekonomi kota. Uang bukanlah masalah baginya! Keduanya semakin dekat dan dekat. Suatu hari, Lena akhirnya menyadari bahwa Delon sebenarnya adalah orang asing yang pernah tidur dengannya berbulan-bulan yang lalu. Apakah kesadaran ini akan mengubah hal-hal di antara mereka? Untuk lebih baik atau lebih buruk?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku